Share

bab #27

Author: Ayu novianti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Orang memang terbiasa penasaran dengan kehidupan orang lain,

tanpa berniat membantu”

Yaya baru saja ingin turun ke kafeteria dan membuat kopi pagi ini. Sudah beberapa hari dia tidak membuat kopi disana. Jadilah dia akan membuatnya hari ini.

“Yay” panggil nina saat yaya akan berbelok ke kafeteria

“Iyaa ?” tanya yaya menghentikan langkah nya

Nina terlihat memegang sebuah dokumen di tangan nya. Pasti dia baru saja menyelesaikan sebuah urusan.

“Mau ke mana ?” tanya nina

“Mau buat kopi nih. Mau ikut ?” tanya yaya setelah menjawab pertanyaan nina

“Kuy lah. Gue juga mau beli minuman” jawab nina

Mereka berdua berjalan bersama kesana. Ternyata urusan nina sudah selesai dan dia tidak sibuk hari ini. Kebetulan sekali. Yaya juga begi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Life Must Go On   bab #28

    Saat sedang sibuk dengan berbagai laporan didepannya, seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu ruangan yaya"Iya masuk" kata yaya mengizinkanSaat pintu itu terbuka, disana ada yudha dengan setelan jasnya."Ada apa ?" Tanya yaya saat melihat yudha"Udah masuk jam makan siang, ke resto depan yuk" ajak yudha"Emang iya ?" Tanya yaya sembari mengecek arloji di tangannya. Oh astaga, kenapa waktu berputar cepat sekali ?"Oke. Bentar yah" ucap yaya. Dia membereskan tasnya dan segera keluar."Mau ajak pak ryan sekalian ?" Tanya yaya"Kayaknya enggak usah deh. Kan perginya cuman sama gue" jawab yudhaJustru karena sama lo. Makanya harus di kasih duluan. Bisa ngamuk nanti boss nya."Okelah" jawab yaya. Dia baru ingat bahwa pak ryan agak kurang sehat tadi. Mungkin saja dia masih kurang s

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #29

    Sekarang yaya sedang berjalan keruangannya, karena yudha yang sudah kembali ke kantornya. Tumben dia tidak mampir lebih dulu ke ruangan kakak nya."Mba yaya" panggil kang dadang, cleaning service perusahaan saat yaya akan menaiki lift"Iya kang ?" Tanya yaya"Dipanggil pak boss mba. Disuruh keruangan-nya" ucap kang dadangYaya mengangguk. Pasti boss nya itu akan mengomeli dirinya lagi."Makasih kang" kata yaya"Sip mba, sama-sama" jawab kang dadangYaya yang awalnya ingin pergi ke ruangan nya, malah menuju ruangan pak ryan tanpa menaruh barang-barangnya lebih dulu."Pak Leon!" panggil yaya pada sekretaris pak ryan saat dia sudah sampai di sana."Iya bu. Mau ketemu pak ryan ?" Tanya pak leon"Kok panggilnya bu ?" Tanya yaya penasaran"Kan calon isterinya pa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #30

    “Bukan lemah. Hanya saja, dia merasa belum menemukan solusi atas semua masalahnya saat ini.”Yaya tidak membawa mobil hari ini. Mobilnya sedang dipakai papi, karena mobil papi sedang perawatan hari ini.Jadilah yaya harus naik taxi. Percuma juga menunggu sopirnya datang, pasti papi belum selesai memakai mobilnya.“Ikut saya” ucap pak ryan saat yaya sedang menunggu taxi disana“Tidak perlu pak. Saya sedang menunggu taxi” balas yaya tanpa memperhatikan lawan bicaranya.“Apa saya meminta pendapat ? Tidak kan” ucap pak ryan. Dia berjalan keluar dari mobil nya dan memaksa yaya untuk masuk.“Tapi pa”“Cepatlah. Saya tidak ingin berdebat” jelas pak ryanSudahlah. Dia lelah setelah pulang bekerja, dan juga sedang malas berdebat.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #31

    Hari berlalu dengan sangat cepat dan ini adalah hari pernikahan yaya dan pak ryan. Banyak undangan yang datang. Baik teman, sahabat, kenalan hingga kolega bisnis kedua keluarga.Mereka mengadakan resepsi setelah itu. Jadi acara nya berjalan dari pagi, hingga malam hari.“Selamat yay. Akhirnya nikah juga” ucap nina yang datang bersama pak arya hari ini“Makasih nina. Lo cepetan nyusul. Sama pak arya juga” kata yayaMereka berdua terlihat tersenyum kikuk saat mendengar itu.“Udah yah. Kasian yang lain udah pada antri” kata pak aryaBanyak lagi tamu yang datang setelah itu. Padahal kaki yaya sudah pegal saat ini.“Selamat yah mba”“Selamat bu”“Selamat dek”Banyak yang memberi ucapan selamat pada yaya dengan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #32

    Di tempat yang sama, audrey sedang menyantap kue coklatnya. Rasanya enak. Itu karena audrey lah yang mengurus bagian kue diacara pernikahan ryan dan yaya.“Ekhemm!” dehem seseorang yang sedang berdiri disebelah audreyAudrey mengangkat wajahnya agar dia bisa melihat siapa itu.“Ngapain?” tanya audrey saat melihat vano lah yang berdiri disana.Audrey masih terus menyantap makanannya dengan santai.“Hobi banget yah, pamer-pamer begitu?!” Ucap vano tiba-tiba.Dia melepaskan tuxedo yang sedang dipakainya, dan menyampirkan itu di pangkuan Audrey.“Itu juga gaunnya. Kenapa modelnya kayak gitu?” Ujar vano lagi“Apa sih?” tanya audrey kebingunganDia memakan kuenya dengan santai. Itu karena dia tidak merasa ada yang salah dengan gaun yang sedang

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #33

    Setelah acara pernikahan dan resepsi itu selesai, yaya dan ryan langsung pergi darisana. Tak lama kemudian, yaya dan kak ryan sudah sampai di tempat tujuan. Rumah itu besar. Bahkan sangat mewah. Semua interior-nya terlihat berkilau dan sangat modern. Walau rumah yaya juga tak kalah besar dan mewah.Kak ryan langsung saja berjalan meninggalkan yaya begitu saja. Bahkan dia tidak mengajaknya untuk masuk."Dasar bossy" ejek yaya. Dia berjalan masuk sendirian kesana. Mustahil menunggu kak ryan untuk menyuruhnya masuk."Selamat malam nyonya" sapa para maid disana saat yaya sudah sampai disana"Selamat malam semua" senyum yaya. Mereka sangat banyak. Bahkan mungkin belasan orang."Mari nyonya, kamarnya dilantai atas. Biar saya bantu" kata salah seorang dari mereka sambil membawa koper yayaYaya berjalan kekamar yang ditunjuk pelayan disana. Mereka juga sudah meletaka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #34

    “Mau atau tidak. Seseorang harus meneruskan semua yang sudah dia mulai”Pagi ini yaya bangun dengan perasaan lega. Tidurnya semalam sangat nyenyak. Padahal kemarin itu sangat melelahkan. Entahlah.Yaya mulai membersihkan dirinya. Dia menatap koper milik nya. Mungkin dia akan merapikan pakaian nya nanti. Dia hanya akan merapikan alat rias nya saat ini. Tak lama kemudian, dia sudah rapi dengan celana panjang berbahan kain, dan baju yang tidak berlebihan.“Pagi nyonya” sapa bibi saat melihat yaya yang baru saja turun“Panggil saja yaya” ucap yaya. Dia tidak suka dipanggil seperti itu.Namun bukan nya menjawab, mereka hanya tertawa mendengar perkataan yaya barusan. Apa itu lucu ?. Sudahlah.“Nyonya ingin sesuatu ?” tanya bibi“Tidak. Saya akan memasak. Mungkin akan perlu beberapa bantuan nanti” jawab yaya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Life Must Go On   bab #35

    Jangan nyerah. Pernikahan itu cuman sekali dan sebisa mungkin kamu harus mempertahankan pernikahanmu”Keesokan pagi-nya, yaya berjalan kelantai bawah untuk menyiapkan makanan seperti hari kemarin."Pagi bi" sapa yaya pada para pekerja disana"Pagi nyonya" jawab mereka"Tidak usah di panggil begitu, panggilnya yaya aja" ucap yaya kembali memberitahu mereka"Enggak bisa gitu nyonya. Kan sekarang rumah ini sudah punya nyonya besar" Yaya mengangguk, walau dia merasa risih dipanggil seperti itu. Sebenarnya beberapa pekerja disini kebanyakan seumuran mami, dan sisanya mungkin berumur 30 sampai 40-an. Jadi yaya yang paling muda disana."Yaya masak aja yah bi" kata yaya segera memasuki dapur untuk membuat makanan."Tapi kalau di tanya sama kak ryan, bilang aja bibi yang masak, jangan bilang ini buatan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Life Must Go On   #133-The End

    Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n

  • Life Must Go On   #132

    “Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi

  • Life Must Go On   #131

    “Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it

  • Life Must Go On   #130- Yudha

    Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me

  • Life Must Go On   #129-After Married

    Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan

  • Life Must Go On   #128-Husband and Wife

    Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me

  • Life Must Go On   #127-Married

    Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini adalah acara pernikahan Audrey dan Vano. Saat Vano berkata dia ingin melihat gaun pengantin milik Audrey setelah kembali ke Jakarta, dia ternyata mengurungkan niatnya itu.Dia hanya berkata bahwa dia setuju dengan semua pilihan Audrey. Jadilah Audrey menggunanakan rancangan yang sudah dia beserta mama, mommy, dan beberapa keluarga lainnya pilih waktu itu.

  • Life Must Go On   #126-Persiapan

    Pagi ini, Audrey sudah membuat janji di butik milik tante Sofia. Itu adalah tantenya Yaya. Butik itu juga sudah menjadi langganan keluarga mereka sebelum mereka bertemu dengan Yaya. Khususnya bagi Audrey, karena tante Sofia juga pernah sekali berkunjung saat Yaya dan Audrey masih berada di Australia. Yaya juga tidak memberitahu Audrey tentang Ryan yang masih saja menahannya untuk tidak pergi hari ini. Tapi walaupun Yaya tidak mengatakan apapun, Audrey sudah bisa menebak sifat sepupunya itu.

  • Life Must Go On   #125- Dika dan Lara

    Di lain tempat, Dika dan Lara sedang membicarakan tentang Lara yang akan ikut untuk membantu Audrey menyiapkan segala keperluan terkait pernikahannya nanti.“Sayang!” panggil Lara setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Dika yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Dika baru saja ingin memanggil Lara agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas Dika datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar diana menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau ketemu sama Audrey dulu. Mau bantuin di rumahnya Yaya. Ada kumpul keluarga mereka disana.” Kata Lara menjelaskan. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminya lebih duluSebenarnya Lara memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berla

DMCA.com Protection Status