Hari ini, Vano pergi untuk menemui mamanya yang memang sedang berada di London. Tidak lupa, dia juga membawa Audrey ikut serta untuk berkunjung kerumah mamanya.
“Mama dimana?” tanya Vano karena dia tidak mendapati mamanya saat datang kesana.
“Nyonya sedang berada di dapur tuan.” Balas Bibi
Vano mengangguk sebagai jawaban. Dia lalu berjalan menuju dapur. Untuk menemui mamanya.
Percaya atau tidak. Mama Vano itu jika sudah berada di dapur, maka pasti akan sangat lama. Vano saja bingung apa yang mamanya sukai hingga berlama-lama berada dapur.
Vano memerhatikan keadaan dapur. Dan menemukan mamanya berada disana.
“Halo ma!” sapa Vano
Mama Vano yang sedang sibuk memeriksa kulkas, langsung berbalik menatap putranya.
“Mimpi apa sampai kamu datang kesini?” ucap mama
Haduhh. Baru saja datang. Vano malah sudah disemprot mamanya.
“Kamu baru datang?” tanya mama tanpa m
“Beib!” panggil Vano saat Audrey akan turun dari mobilnya.“Iyaa?” tanya Audrey“Kamu kapan balik ke Aussie?” tanya Vano“Rencananya sih lusa. Aku masih ada urusan lagi besok.” Jawab Audrey“Memangnya kenapa?” tanya Audrey“Aku mau nganterin kamu ke Aussie. Sekalian ketemu sama Mami kamu.” Kata Vano“Loh. Kamu nggak kerja?” ujar Audrey“Aku kira kamu balik ke Jakarta besok.” Lanjut Audrey lagi“Iyaa sih. Tapi aku nggak bisa ninggalin kamu sendirian disini.” Jelas VanoAudrey menatap pria itu sembari menghembuskan napas berat.“Aku nggak akan pergi lagi. Kalau itu yang kamu takutin.” Kata Audrey“Bukan gitu beib.” Bantah Vano cepat.“Terus apa? Kamu nggak percaya sama aku?” ucap AudreyVano menggeleng dengan sekuat tenaga.“Iya deh iya. Bes
Vano baru saja sampai di Jakarta. Dia dijemput supir pribadinya dan sengaja tidak meminta Dika untuk ikut menjemput.Vano mengutak-atik ponselnya, dan mencoba menelpon Audrey.Panggilan itu beedering hingga beberapa detik. Namun Audrey belum juga mengangkat panggilan dari Vano.Saat Vano ingin mematikan panggilan yang sudah dia coba untuk ketiga kalinya itu, Audrey malah mengangkatnya.“Halo beib!” sapa Audrey“Kok lama banget sih angkatnya? Kamu kemana tadi beib?” tanya Vano“Barusan dari lantai bawah tadi. Ponselnya aku tinggal di kamar.” Jawab Audrey“Baru juga panggilan pertama kan?” lanjut Audrey“Apa beib? Panggilan pertama?” balas Vano cepat“Ini udah panggilan ketiga tahu. Kamu itu suka banget bikin aku khawatir!” jelas VanoPria itu bisa mendengar tawa Audrey diseberang sana.“Iyaa maaf. Aku kan nggak ngecek dulu tadi.&rd
“Selamat siang pak!” ucap seorang pegawai yang berpapasan dengan Vano di kantor“Iyaa. Selamat siang.” Balas VanoPegawai itu merasa terkejut karena sapaannya dijawab oleh si boss besar.“Siang pak!”“Siang pak Vano!”Semua orang yang berpapasan dengan Vano selalu menyapa dirinya.“Iyaa. Siang semua..” jawab VanoVano berjalan dengan senyum lebar yang tidak pernah hilang sejak tadi.“Apa yang terjadi? Apa itu benar boss?” tanya Tiara“Gue juga nggak tahu. Tapi aneh banget kan.” Balas yang lain“Tumben banget. Biasanya kan nggak pernah seramah itu.” Lanjut DitaSemua pekerja terus saja membicarakan tentang sikap Vano siang ini. Walau begitu, mereka merasa senang karena boss sudah lebih ramah kali ini.Vano berjalan keruangan kerjanya dan berpapasan dengan Dika.“Selamat siang pak!” sapa D
Audrey sedang menonton drama di ponselnya saat ini. Namun tiba-tiba, sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya.“Halo tante..” sapa Audrey pada seseorang di seberang sanaTernyata itu adalah sebuah panggilan video.“Halo Audrey..” balas mamanya Lara“Gimana tan? Lancar kan rencananya?” tanya AudreyMamanya Lara mengangguk dengan semangat“Iya dong.” Jawab mama Lara“Oh iya bentar. Tante mau telepon bundanya Dika juga.” LanjutnyaAudrey memberi acungan jempol sebagai jawaban. Mereka menunggu sebentar, hingga panggilan itu dijawab oleh bundanya Dika.“Halo Audrey..” sapa bunda“Halo juga Bunda..” balas Audrey“Barusan Audrey nanya tentang rencana kita tadi. Beneran berhasil dong bunda.” Ucap Audrey“Iyaa. Pasti itu. Tahu sendiri kan kalau emak-emak udah maksa.” Jawab bunda“Kenapa ng
Audrey sudah sampai di Aussie saat ini. Dia akan langsung pergi ke rumah mami. Sudah lama Audrey pergi tanpa kabar, dan dia sangat yakin jika mami pasti khawatir tentang keberadaannya selama itu.Saat Audrey sedang berada di dalam taxi, dia sengaja menurunkan kaca mobil. Saat sedang dalam perjalanan, sebuah mobil tiba-tiba saja menghadang taxi yang ditumpangi Audrey.“Apa yang terjadi pak?” tanya Audrey pada pak sopir“Saya juga tidak tahu nona.” Jawab pak sopirSopir itu turun untuk memeriksa, dan Audrey juga ikut turun dari sana.“Apa ada masalah?” tanya AudreySaat pemilil mobil di depannya itu turun, Audrey langsung terkaget.“Dasar bandel!” ucap papi Audrey sembari mencubit telinga anak gadis satu-satunya itu.“Papi… Audrey kangen tahuu!” Teriak Audrey dengan senang“Cepat ambil barang-barangnya.” Ucap papi memberi perintahSopir p
Di lain tempat, Vano sedang berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan.Dia tidak sendiri. Di sana juga ada Yudha.“Halo kak!” sapa Yaya saat melihat kedatangan Vano.“Halo..” balas Vano“Gue nggak disapa nih?” ucap Yudha“Halo..” sapa Yaya pada Yudha“Datar banget sapaannya.” Kata Yudha“Kenapa dek? Masih mau deketin istrinya kakak?” kata Ryan yang baru saja bergabung bersama mereka.“Hehe, enggak kok kak. Becanda aja tadi!” balas Yudha“Halo Melodi..” sapa Vano pada melodi. Anak Yaya dan RyanVano selalu tersenyum saat melihat Melodi. Begitupun sebaliknya. Melodi selalu tersenyum senang saat melihat Vano.“Sini digendong dulu!” ucap Ryan yang memberi Melodi pada Vano“Hai..” ucap VanoSatu alasan kenapa Vano sangat menyukai Melodi, adalah karena Melodi sangat mirip dengan Audrey.
“Mami!” panggil AudreyDia sedang mengikuti maminya yang sedang berjalan mondar-mandir di dapur.“Ngapain sih ngikutin mami terus?” ujar mami“Audrey mau minta persetujuan mami. Mami masih kesel sama Vano yah?” tanya Audrey“Nggak usah bahas nama itu. Males mami dengernya.” Jawab mamiBukannya meredakan suasana, Audrey malah tersenyum dengan lebar“Mami cantik banget deh!” ucap Audrey yang kini sedang mencubit pipi maminya dengan gemasSaat Audrey masih berusaha untuk meyakinkan mami, papinya datang dan menuju arah mereka.“Hello darling!” sapa papi“Hai papi!” balas Audrey“Mami kenapa Aud?” tanya papi karena melihat istrinya yang sedang cemberut“Nggak tahu pi. Mukanya datar banget dari tadi.” Balas AudreyDia tertawa lepas saat mami menatapnya sembari meletakkan tangannya di pinggang.
Malam ini, Audrey sekeluarg sudah siap untuk menyambut tamu papi.Padahal Audrey hanya akan berada di dapur. Jadi mungkin semua riasannya akan percuma saja.Audrey juga tidak ingin berdandan tadi. Tapi papi malah menyuruhnya untuk berpenampilan baik. Aneh sekali. Tidak biasanya papi seperti itu. Apalagi hanya karena tamu yang tidak lain, rekan kerja papi.Tok tok tokTerdengar suara ketukan dan bel di pintu rumah Audrey“Itu pasti tamunya papi!” ucap AudreyAudrey sengaja menyibukkan dirinya di dapur.“Bi!” panggil Audrey“Kalau papi atau mami perlu sesuatu, bibi tolong anterin kedepan yah.” Ucap Audrey“Kenapa gitu?” tanya bibi“Aku males aja kesana. Makanya aku disini aja siapin beberapa makanan.” Jelas AudreyWalau sebenarnya semua hidangan sudah siap sejak tadi.“Iya deh.” Balas bibiBibi tidak memanggil Audrey dengan
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi
“Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it
Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me
Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan
Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me
Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini adalah acara pernikahan Audrey dan Vano. Saat Vano berkata dia ingin melihat gaun pengantin milik Audrey setelah kembali ke Jakarta, dia ternyata mengurungkan niatnya itu.Dia hanya berkata bahwa dia setuju dengan semua pilihan Audrey. Jadilah Audrey menggunanakan rancangan yang sudah dia beserta mama, mommy, dan beberapa keluarga lainnya pilih waktu itu.
Pagi ini, Audrey sudah membuat janji di butik milik tante Sofia. Itu adalah tantenya Yaya. Butik itu juga sudah menjadi langganan keluarga mereka sebelum mereka bertemu dengan Yaya. Khususnya bagi Audrey, karena tante Sofia juga pernah sekali berkunjung saat Yaya dan Audrey masih berada di Australia. Yaya juga tidak memberitahu Audrey tentang Ryan yang masih saja menahannya untuk tidak pergi hari ini. Tapi walaupun Yaya tidak mengatakan apapun, Audrey sudah bisa menebak sifat sepupunya itu.
Di lain tempat, Dika dan Lara sedang membicarakan tentang Lara yang akan ikut untuk membantu Audrey menyiapkan segala keperluan terkait pernikahannya nanti.“Sayang!” panggil Lara setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Dika yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Dika baru saja ingin memanggil Lara agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas Dika datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar diana menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau ketemu sama Audrey dulu. Mau bantuin di rumahnya Yaya. Ada kumpul keluarga mereka disana.” Kata Lara menjelaskan. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminya lebih duluSebenarnya Lara memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berla