Share

Bab 26

"Akan apa?! Kamu itu cumanya bisa ngancem aja! Aku dah gak mempan lagi sama ancamanmu itu! Mau kamu ngomong apa, aku gak peduli lagi! Sudah cukup aku bersabar selama ini menghadapi sifatmu yang kekanak-kanakan. Ditambah lagi kamu bohong soal rahim kamu itu!!!" cecar Imron.

Dini terlihat menunduk. Mungkin dia tidak menyangka, Imron bisa berubah menjadi tegas seperti itu. Alhamdulillah, Imron bisa mengambil sikap.

"Tapi, aku gak mau, Mas! Aku mau pulang ke rumah kamu!" isak Dini.

"Aku gak akan kemakan dengan air mata buayamu itu! Sudah, kalau memang kamu gak sakit lagi ayo kita cepat pulang! Biar kamu juga ada waktu mengemas baju dan perlengkapan kamu!" ucap Imron.

"Mak, Imron pergi urus bayaran klinik dulu ya nanti Mak tunggu depan aja."

Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban. Imron berlalu keluar dari ruang IGD. Tiba-tiba, Dini turun dari ranjang mendekatiku kemudian bersimpuh.

"Mak, tolong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status