Beranda / Fantasi / Lembah Kaisar Takdir / Bab 23: Rahasia Lembah yang Tersembunyi

Share

Bab 23: Rahasia Lembah yang Tersembunyi

Penulis: Lann
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-14 16:08:20

Hutan yang gelap seolah menelan cahaya bulan, menciptakan suasana suram yang membuat napas Liu Feng terasa lebih berat. Di hadapannya terbentang jalan setapak yang sempit, dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa yang menjulang ke langit. Kabut yang tebal menghalangi pandangan, namun Liu Feng terus melangkah dengan hati-hati. Setiap suara langkahnya terasa menggema di tengah keheningan malam.

“Liu Feng, kau yakin kita berada di jalan yang benar?” tanya Shen Tao, yang berdiri tidak jauh di belakangnya.

Liu Feng mengangguk tanpa berkata apa-apa. Dalam pikirannya, ia terus memikirkan perkataan pria berjubah hitam yang mereka temui sebelumnya. “Rahasia Lembah Kaisar Takdir bukan hanya tentang kekuatan,” kata pria itu. “Tapi tentang apa yang kau pilih untuk korbankan.”

Kata-kata itu terus terngiang di benaknya. Apa maksudnya? Apa yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuannya?

Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka akhirnya tiba di sebuah lembah yang berbeda. Tempat ini tidak seper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 24: Jejak di Tengah Kegelapan

    Kabut semakin tebal ketika Liu Feng melangkah lebih jauh ke dalam hutan. Udara terasa berat, seperti menggenggam kekuatan yang menekan tubuhnya. Pohon-pohon besar di sekitarnya berdiri seperti penjaga bisu, sementara suara langkahnya terdengar samar di atas dedaunan yang lembap.Ingatan tentang pria berjubah hitam yang ia temui sebelumnya terus menghantui pikirannya. Siapa pria itu? Apa maksudnya muncul di tengah perjalanan ini?Liu Feng mencoba mengabaikan rasa was-was yang meliputinya. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, memperkuat tekadnya untuk maju. “Aku harus fokus. Tidak ada jalan kembali,” gumamnya.Namun, ketika ia melangkah lebih jauh, tanda-tanda aneh mulai bermunculan. Ukiran-ukiran kuno dengan simbol yang tidak dikenalnya menghiasi batang pohon di sekitarnya. Cahaya redup dari bulan menciptakan bayangan yang seolah bergerak, menari di permukaan tanah.Saat Liu Feng menunduk untuk memeriksa salah satu ukiran tersebut, tiba-tiba terdengar suara tawa kecil di sekelilingnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 25: Jejak di Balik Bayangan

    Lembah Kaisar Takdir terasa lebih sunyi dari biasanya. Udara dingin malam hari menyelinap masuk ke sela-sela pepohonan yang menjulang tinggi. Liu Feng duduk di atas batu besar di dekat sungai kecil yang gemericiknya menjadi satu-satunya suara yang mengisi keheningan. Matanya menatap kosong ke arah air, mencoba mencerna semua yang telah ia lalui sejauh ini."Kau terlihat jauh lebih dewasa sekarang," suara Shen Tao memecah keheningan. Ia muncul dari balik pepohonan, membawa sekantong buah liar yang baru saja ia kumpulkan. "Namun, aku tahu di balik wajah seriusmu itu, ada ratusan pertanyaan yang belum terjawab."Liu Feng tersenyum tipis. "Pertanyaan itu semakin banyak setiap harinya, Shen Tao. Rasanya seperti semakin aku melangkah maju, semakin banyak hal yang tidak aku pahami."Shen Tao duduk di sampingnya, melemparkan salah satu buah ke tangan Liu Feng. "Itu adalah tanda bahwa kau semakin dekat pada kebenaran. Namun, jangan biarkan hal itu membuatmu kehilangan fokus. Kau sudah sejauh i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 26: Bayangan Masa Lalu

    Langit di atas Lembah Kaisar Takdir mulai memudar dari biru terang menjadi oranye lembut, menandakan matahari hampir tenggelam di cakrawala. Liu Feng masih memegang gulungan kuno di tangannya. Shen Tao, yang berdiri di sampingnya, menyipitkan mata, berusaha memahami arti kalimat misterius yang tertulis di sana. "Kunci untuk menguasai lembah ini terletak pada bayangan terdalam hatimu." "Bayangan terdalam... Apa maksudnya?" gumam Shen Tao. Liu Feng menggeleng pelan. "Entahlah. Tapi aku merasa ini bukan hanya soal bayangan secara harfiah. Mungkin ada sesuatu dalam diriku yang harus aku pahami." Shen Tao menepuk bahunya. "Kita sudah sejauh ini. Jika kau merasa perlu menjelajahi dirimu sendiri untuk menemukan jawaban, aku akan mendukungmu. Tapi hati-hati, Liu Feng. Terkadang, menghadapi bayangan diri kita sendiri jauh lebih sulit daripada melawan musuh di luar." Liu Feng mengangguk, menyimpan gulungan itu ke dalam pakaiannya. "Aku perlu waktu untuk memikirkannya. Mungkin tempat ini bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 27: Rahasia di Balik Segel

    Ruangan itu terus bergetar, debu berjatuhan dari langit-langit. Liu Feng mundur beberapa langkah, menjaga jarak dari sosok misterius yang muncul dari bayangan. Sosok itu tampak seperti manusia, tetapi auranya sangat gelap, hampir menyesakkan. Matanya bersinar merah darah, menatap Liu Feng dengan tajam seolah-olah mampu menembus pikirannya. “Siapa kau?” tanya Liu Feng, suaranya tegas meski ada sedikit keraguan. Sosok itu tertawa pelan, suara tawanya serak dan penuh ejekan. "Aku adalah penjaga segel ini. Kau telah melanggar aturan lembah dengan menyentuh rahasia yang tidak seharusnya kau ketahui. Sekarang, kau harus membayar harga atas keberanianmu." Liu Feng mengepalkan tinjunya. Energi dari cermin tadi masih mengalir di tubuhnya, memberinya kekuatan baru. Ia tahu bahwa melarikan diri bukanlah pilihan. Jika ia ingin bertahan dan melindungi lembah, ia harus menghadapi sosok ini. “Aku tidak bermaksud melanggar apa pun. Aku hanya mencari jawaban,” kata Liu Feng, mencoba berdialog. "J

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 28: Keputusan di Tengah Kekacauan

    Liu Feng melesat keluar dari ruangan tempat ia bertarung sebelumnya, mengikuti suara Shen Tao. Langkah-langkahnya terdengar bergema di koridor batu yang panjang, dan udara di sekitarnya terasa semakin berat. Sesuatu telah berubah di lembah ini, sesuatu yang lebih besar daripada apa yang bisa ia pahami saat ini.Ketika ia akhirnya tiba di lapangan terbuka di pusat lembah, pemandangan yang mengerikan menyambutnya. Puluhan murid yang sedang berlatih tampak berlarian panik, sementara langit di atas mereka berwarna merah gelap, seolah-olah malam tiba lebih awal. Awan gelap berputar-putar, dan kilatan petir melesat di antara mereka, menyinari lembah dengan cahaya yang menakutkan."Liu Feng, cepat ke sini!" Shen Tao memanggilnya dari puncak batu besar, wajahnya penuh dengan ketegangan.Liu Feng berlari ke arahnya, melompat ke atas batu itu dengan gesit. "Apa yang terjadi?" tanyanya, napasnya sedikit tersengal setelah pertempuran sebelumnya.Shen Tao menunjuk ke arah gerbang besar di ujung le

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 29: Cahaya di Tengah Kegelapan

    Cahaya yang memancar dari tubuh Liu Feng menyelimuti seluruh lorong, menimbulkan gelombang energi yang membuat makhluk penjaga gemetar dan mundur. Yu Xuan menatapnya dengan ekspresi campuran antara kagum dan kebingungan."Liu Feng, apa yang baru saja kau lakukan?" suaranya bergetar, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Namun, Liu Feng sendiri tidak memiliki jawaban. Ia merasakan aliran energi yang luar biasa di dalam tubuhnya, sesuatu yang asing tetapi sekaligus familiar. "Aku... aku tidak tahu," katanya pelan, matanya tetap tertuju pada makhluk-makhluk yang perlahan menghilang ke dalam bayangan.Saat keheningan menyelimuti lorong, Yu Xuan menarik napas dalam-dalam. "Apa pun itu, kita tidak punya banyak waktu. Energi ini mungkin membantu kita sekarang, tetapi bisa juga menarik perhatian sesuatu yang lebih berbahaya."Liu Feng mengangguk setuju. "Ayo lanjutkan."Mereka berdua melangkah maju menuju pintu logam hitam yang besar. Yu Xuan memeriksa ukiran-ukiran di pintu itu de

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 30: Bayangan yang Membayangi

    Sosok besar dengan mata merah menyala itu melangkah maju, suaranya bergemuruh seperti badai di kejauhan. Udara di sekitar Liu Feng dan Yu Xuan tiba-tiba menjadi dingin, seolah-olah kehidupan di tempat itu telah tersedot keluar."Apa itu?" bisik Yu Xuan, suaranya nyaris tak terdengar.Liu Feng memegang pedangnya erat-erat, mencoba menyembunyikan rasa gentarnya. "Entahlah, tapi aku yakin ini bukan sekadar penjaga biasa."Makhluk itu semakin dekat, tubuhnya yang besar seperti gunung memancarkan aura kegelapan. Di tangannya, ia memegang senjata besar yang tampak seperti gabungan antara kapak dan tombak, dengan ujung yang bersinar merah darah."Kalian telah melanggar wilayah terlarang," suara makhluk itu bergema, menciptakan getaran yang hampir membuat mereka berlutut. "Tidak ada yang boleh keluar hidup-hidup."Yu Xuan menelan ludah, mencoba mengatur napasnya. "Apa yang harus kita lakukan, Liu Feng?"Liu Feng menatap makhluk itu dengan tekad yang membara. "Kita tidak punya pilihan selain b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 31: Serangan Terbesar

    Lembah Kaisar Takdir, yang selama ini menjadi tempat tersembunyi bagi para pelatih dan penjaga warisan kuno, tiba-tiba berubah menjadi medan perang. Malam itu, angin membawa suara aneh, seperti bisikan kegelapan yang menyelimuti setiap sudut lembah. Di kejauhan, kilatan cahaya merah tampak mendekat, disertai suara gemuruh yang mengguncang tanah.Liu Feng, yang tengah berlatih di ruang meditasi, merasakan hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Ia segera keluar, hanya untuk menemukan para murid lain berlarian dalam kepanikan.“Liu Feng!” seru Shen Tao yang berlari ke arahnya. "Lembah diserang! Mereka lebih banyak dari yang kita perkirakan."Liu Feng mengerutkan alis. Ia tahu bahwa serangan ini bukan serangan biasa. Pasukan musuh tidak hanya mengandalkan jumlah, tetapi juga kekuatan spiritual yang begitu gelap sehingga membuat udara di sekitarnya terasa berat.Di gerbang utama lembah, para penjaga sudah bertarung mati-matian melawan pasukan dari sekte luar. Musuh membawa berbagai mac

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18

Bab terbaru

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 42: Bayangan di Balik Pedang

    Udara di sekitar mereka terasa berbeda saat Liu Feng mengangkat pedang itu. Sebuah aura yang luar biasa kuat menyelimuti ruangan, membuat Shen Tao dan Hong Mei harus mundur beberapa langkah untuk menghindari tekanan yang menghantam tubuh mereka. Pedang itu memancarkan cahaya ungu yang berdenyut, seolah-olah hidup dan menyatu dengan Liu Feng.“Liu Feng, apa kau baik-baik saja?” tanya Shen Tao dengan nada khawatir. Ia mencoba mendekati Liu Feng, tetapi tekanan energi dari pedang itu membuat tubuhnya gemetar.Hong Mei, yang berdiri di sampingnya, menatap Liu Feng dengan waspada. “Pedang itu... sepertinya lebih dari sekadar artefak. Ada sesuatu yang aneh. Energinya terasa seperti... makhluk hidup.”Liu Feng perlahan menurunkan pedang itu, napasnya terengah-engah. Matanya, yang sebelumnya bersinar ungu, kini kembali normal. Ia memandang pedang di tangannya dengan ekspresi campuran antara kekaguman dan ketakutan.“Pedang ini...” gumamnya, suaranya hampir tak terdengar. “Ia berbicara padaku.

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 41: Pintu Menuju Takdir

    Gemuruh pintu raksasa yang terbuka perlahan memenuhi lorong yang gelap. Cahaya ungu yang keluar dari balik pintu menyilaukan mata, namun tidak ada kehangatan dalam sinarnya—hanya aura dingin yang menusuk hingga ke tulang. Liu Feng, Shen Tao, dan Hong Mei berdiri membeku, menatap pintu itu dengan kewaspadaan tinggi.“Ini... bukan tempat biasa,” gumam Shen Tao, suaranya berat oleh ketegangan. Ia menatap ukiran-ukiran yang bersinar di permukaan pintu, mencoba membaca simbol-simbol yang tampak seperti bahasa kuno. “Simbol-simbol ini berbicara tentang pengorbanan dan kekuatan yang melampaui batas manusia.”Hong Mei meraih bahu Liu Feng, matanya penuh dengan peringatan. “Kau merasakan itu, bukan? Aura ini... seolah-olah mencoba menelan kita hidup-hidup.”Liu Feng mengangguk, matanya tetap tertuju pada pintu itu. Dalam pikirannya, bisikan-bisikan yang sejak tadi membayangi pikirannya kini semakin jelas. Suara itu terdengar seperti ribuan orang berbicara sekaligus, tetapi dengan satu maksud:

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 40: Titik Balik Dalam Kegelapan

    Kegelapan menyelimuti ruang itu, membuat Liu Feng sulit membedakan mana realitas dan mana bayangan. Dinding-dinding batu di sekitarnya memantulkan gema langkah kakinya, seolah-olah setiap langkahnya dihantui oleh makhluk tak kasat mata. Shen Tao berjalan di depannya dengan penuh kewaspadaan, sementara Hong Mei menjaga bagian belakang, matanya tajam memindai setiap sudut.“Ini bukan hanya gua biasa,” kata Shen Tao sambil mengerutkan kening. “Energi yang mengalir di sini berbeda... ada sesuatu yang sangat tua dan berbahaya.”Liu Feng tidak menanggapi, tetapi ia bisa merasakan udara yang semakin berat. Setiap tarikan napas seperti menghirup beban yang menekan dadanya. Ia tahu bahwa mereka telah melewati batas aman dan memasuki wilayah yang penuh bahaya. Dalam pikirannya, suara-suara samar mulai terdengar—bisikan-bisikan yang menyebut namanya, memanggilnya ke arah yang tidak diketahui.Hong Mei tiba-tiba berhenti, tangannya terangkat memberi tanda bahaya. “Diam,” bisiknya tajam.Liu Feng

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 39: Gejolak di Balik Bayangan

    Cahaya rembulan menyinari lembah yang tenang, tetapi di balik ketenangan itu, gejolak besar tengah berlangsung. Liu Feng berdiri di atas puncak tebing, mengamati lembah yang dipenuhi kabut tipis. Aura ancaman terasa di udara, membuat napasnya terasa berat.“Liu Feng, kau yakin ingin turun ke sana?” suara Su Mei memecah keheningan. Gadis itu berdiri di belakangnya dengan wajah cemas. Dia tahu bahwa lembah ini bukan tempat sembarangan—legenda tentang makhluk penjaga bayangan sudah sering ia dengar sejak kecil.Liu Feng menoleh, senyum tipis di wajahnya. “Aku tidak punya pilihan, Su Mei. Jawaban atas misteri ini ada di bawah sana. Jika aku tidak mencoba, semuanya akan sia-sia.”Su Mei menggigit bibirnya, merasa tidak berdaya. “Kalau begitu, aku akan ikut denganmu.”“Tidak,” jawab Liu Feng tegas. “Ini adalah tugas yang harus aku selesaikan sendiri. Kau sudah cukup banyak membantuku. Aku tidak ingin kau terluka.”Su Mei ingin membantah, tetapi sorot mata Liu Feng yang penuh tekad membuatny

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 38: Jalan yang Terpecah

    Getaran yang mengguncang ruangan itu semakin hebat, menyebabkan serpihan-serpihan kristal jatuh dari langit-langit. Liu Feng menarik tangan Wu Lan, memaksanya untuk berlari menuju pintu keluar. Shen Tao, yang masih lemah, dibantu berdiri oleh Liu Feng.“Cepat! Kita harus keluar dari sini sebelum tempat ini benar-benar runtuh!” seru Liu Feng dengan nada mendesak.Ketiganya berlari melewati tangga yang sebelumnya mereka lalui, namun jalan itu sekarang penuh dengan retakan besar dan tumpukan batu yang menghalangi. Energi merah yang sebelumnya berasal dari kolam kini menjalar melalui dinding, menciptakan ledakan kecil yang membuat perjalanan mereka semakin berbahaya.Wu Lan, dengan nafas terengah-engah, berteriak, “Apa yang terjadi, Feng? Apa sebenarnya yang kita hancurkan?”Liu Feng menggelengkan kepala, wajahnya penuh kekhawatiran. “Aku tidak tahu! Tapi energi ini… terasa seperti sesuatu yang lebih kuat daripada yang bisa kita bayangkan.”Ketika mereka hampir mencapai pintu keluar, sebu

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 37: Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata

    Tangga yang menurun ke kegelapan terasa seperti tak berujung. Setiap langkah yang diambil Liu Feng, Wu Lan, dan Shen Tao semakin memperdalam rasa tegang yang menyelimuti mereka. Udara di sekitar menjadi semakin berat, dan energi yang terasa seolah-olah menarik mereka ke bawah dengan paksa.Wu Lan menggenggam tombaknya erat-erat. “Tempat ini… sepertinya dibuat untuk menjebak siapa pun yang berani masuk.”Liu Feng menoleh ke arahnya, sorot matanya penuh dengan kewaspadaan. “Jika itu memang jebakan, maka kita harus memecahkannya. Jalan satu-satunya adalah maju.”Shen Tao, yang masih terlihat lemah meski sedikit membaik, berbicara pelan. “Tangga ini menuju ke tempat yang lebih tua dari yang kita duga. Aku bisa merasakan aura para leluhur kuno… tempat ini memiliki kekuatan yang tak bisa diremehkan.”Setelah perjalanan panjang, mereka tiba di sebuah ruangan lain. Ruangan itu berbeda dari yang sebelumnya. Dindingnya terbuat dari kristal berkilauan, dan di tengahnya terdapat sebuah kolam keci

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 36: Perjalanan ke Kedalaman Kegelapan

    Tubuh Liu Feng melayang di udara, terjatuh ke dalam kegelapan yang tampaknya tak berujung. Di sekelilingnya, bayangan-bayangan samar berputar seperti pusaran air, menyelimuti dirinya, Wu Lan, dan Shen Tao. Angin kencang menghantam wajahnya, membuatnya sulit bernapas.“Feng, hati-hati!” Wu Lan berteriak, tetapi suaranya hampir tak terdengar di tengah gemuruh yang menggelegar.Liu Feng mencoba menenangkan pikirannya. Ia memusatkan energi spiritualnya di telapak tangan, menciptakan pijakan energi untuk memperlambat kejatuhannya. “Wu Lan! Shen Tao! Gunakan energi kalian untuk mengurangi kecepatan jatuh!”Wu Lan merespons cepat, menciptakan lingkaran energi biru di sekeliling tubuhnya, melambatkannya. Namun, Shen Tao masih belum pulih sepenuhnya. Tubuhnya terus meluncur dengan kecepatan penuh ke bawah.“Shen Tao!” Liu Feng melompat ke arahnya, menangkap tubuh mentornya di udara. Dengan susah payah, ia menyalurkan energi ke dalam tubuh Shen Tao untuk melindunginya.Saat itu, sebuah cahaya r

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 35: Rahasia Penghancur Bayangan

    Lorong itu dipenuhi tekanan yang menyiksa, seolah-olah udara itu sendiri ingin menghancurkan tubuh Liu Feng dan Wu Lan. Shen Tao, yang berdiri di depan mereka, memancarkan aura yang asing. Cahaya merah yang keluar dari matanya seperti bara api yang tak pernah padam, membakar tanpa henti.“Shen Tao, apa yang kau lakukan? Ini aku, Liu Feng!” seru Liu Feng sambil mengacungkan pedangnya, mencoba menahan aura mengerikan yang terpancar dari pria itu.Namun, Shen Tao tidak menjawab. Sebaliknya, ia menyerang dengan kecepatan yang tidak pernah Liu Feng duga sebelumnya. Wu Lan nyaris tidak sempat bereaksi ketika Shen Tao melompat ke arah mereka, pedangnya berkilau seperti darah.“Dia bukan Shen Tao yang kita kenal!” seru Wu Lan.Liu Feng menggertakkan giginya. Ia tahu ada yang salah. Gerakan Shen Tao terlalu agresif, terlalu... dingin. Bukan seperti pria yang dulu membimbingnya. Dengan refleks yang terlatih, ia mengangkat pedangnya, menangkis serangan mematikan yang hampir menebas lehernya.Ben

  • Lembah Kaisar Takdir    Bab 34: Bayangan Masa Lalu

    Liu Feng dan Wu Lan melangkah perlahan ke dalam lorong gelap yang baru saja mereka masuki. Udara di dalam terasa berat, seperti membawa kenangan yang terperangkap selama ribuan tahun. Dinding-dinding lorong itu dipenuhi ukiran-ukiran kuno yang memancarkan cahaya lembut, memberikan penerangan yang cukup untuk mereka bergerak maju."Ini tempat apa sebenarnya?" tanya Wu Lan dengan nada bingung. Ia mengamati ukiran-ukiran itu, mencoba memahami arti di balik simbol-simbol misterius tersebut."Entahlah," jawab Liu Feng sambil mengusap salah satu ukiran. "Tapi aku merasa... tempat ini bukan sekadar lorong biasa. Ada sesuatu yang hidup di sini."Wu Lan menelan ludah. "Hidup? Maksudmu apa?"Namun sebelum Liu Feng sempat menjawab, langkah kaki aneh yang mereka dengar sebelumnya semakin mendekat. Wu Lan langsung menggenggam gagang pedangnya dengan erat, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk."Siap-siap," bisik Liu Feng, matanya menatap lurus ke depan.Dari kegelapan, sosok-sosok mulai muncul.

DMCA.com Protection Status