Share

Bab 319

Author: Lathifah Nur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Syadid, tolong carikan aku seorang detektif andal dan dapat dipercaya untuk menyelidiki kecelakaan yang menimpaku

"Aku tidak yakin kejadian itu murni kecelakaan. Aku baru saja memeriksakan kondisi kendaraanku ke bengkel sehari sebelumnya. Bagaimana mungkin keesokan harinya tiba-tiba mengalami rem blong?

"Andai saat itu Kimi tak bersikeras untuk menggantikan aku mengemudi, maka akulah yang akan terbakar hangus dalam jurang itu."

"Baik, Nyonya Indira. Umm, apa saya harus tetap memanggil Anda Nyonya Kimi untuk saat ini?"

"Akan lebih aman untukku kalau tak ada yang memanggilku dengan identitas asli."

Gallen tak lagi memusatkan perhatiannya pada percakapan selanjutnya. Stephen bukan kakek kandungnya? Sungguh Gallen tak pernah menyangka. Pantas saja lelaki itu menunjukkan sikap pilih kasih dan cenderung mengabaikan dirinya.

Sekarang ia mengerti mengapa Rianna memperkenalkan dirinya pada seluk-beluk ruang rahasia rumah besar itu. Dia telah mencium gelagat dan niat busuk suaminya.

"Huh! Pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kendi Efendi
lanjut thor...
goodnovel comment avatar
Roman Saputra
mantull thor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 320

    "M–maaf, aku ... lepas kendali." Gallen gugup. Ia mengutuk ketidakmampuannya dalam mengendalikan desir hati.Grizelle tak tahu apakah ia harus marah atau tertawa atas kepolosan Gallen. Kenapa juga dia harus minta maaf? Bukankah dia hanya mengambil sedikit haknya sebagai suami?Sebagai wanita dewasa, Grizelle juga memiliki fantasi akan indahnya surga dunia.Sudah berbulan-bulan mereka menikah, tetapi hubungan keduanya lebih mirip bak partner kerja.'Dasar suami tidak peka!' gerutu Grizelle dalam hati. 'Dia bahkan tidak bisa membedakan apakah istrinya marah atau justru ikut menikmati permainannya. Payah!'Masa iya dia yang harus meminta? Walaupun usia sudah terbilang matang, tetap saja sifat dasar seorang wanita adalah pemalu, apalagi dia masih perawan.Sebagai lelaki yang pasti punya sifat berani, seharusnya Gallen memulai sebuah romantisme sepasang pengantin, tanpa perlu diakhiri dengan perasaan bersalah.Rasa manis dari kenangan indah yang telah tercipta jadi hancur, dipatahkan oleh

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 321

    "Tidak ada tapi-tapian! Satu lagi! Aku tak peduli bagaimana caranya, cari tahu siapa yang mewarisi saham nenek tua itu, aku menginginkan semua saham itu!"Entah kebetulan atau langit sedang berpihak kepada Gallen, rekaman suara lawan bicara Handoyo terdengar jelas pada detik-detik terakhir, diiringi seruan kaget Handoyo dan bunyi gerakan tergesa-gesa.Selanjutnya keheningan menyapa.Gallen menggebrak meja dengan kepalan tinju. Mukanya merah padam. Sungguh ia sangat kecewa. Tak menyangka jika hidupnya dikelilingi oleh ular berbisa.Belum terpecahkan misteri yang menguras otaknya selama ini, kini timbul lagi sosok misterius baru.Wanita yang menghubungi Handoyo lebih serakah daripada Bellona. Siapa dia?Grizelle mengusap punggung Gallen. "Lebih baik kamu istirahat. Masih ada hari esok untuk memikirkan dan mengambil tindakan terhadap orang-orang itu.""Kau tidurlah lebih dulu. Aku masih ingin di sini.""Kamu ... tidak akan melakukan sesuatu yang aneh, kan?" Grizelle was-was membiarkan Ga

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 322

    "Aduh, Nyonya ... kok jadi kaget begitu? Memangnya Nyonya sudah lupa dengan permintaan Nyonya kemarin malam?""Aku tidak mungkin melupakan permintaan sepenting itu. Tapi, apa hubungannya dengan Grizelle?"Syadid menepuk jidat. "Hah! jadi Anda tidak tahu?""Tahu apa, Syadid? Bicara yang jelas!""Mungkin ini salah saya. Saya belum memberitahu siapa sebenarnya Grizelle kepada Anda."Syadid memasang raut muka serius. Ia berkata dengan suara pelan. "Begini, Nyonya. Grizelle adalah seorang detektif yang tak diragukan lagi kemampuannya. Grizelle telah banyak membantu saya dalam berbagai kasus.""Ya Tuhan! Benarkah?" Kimi menutup mulutnya yang ternganga dengan tangan.Grizelle mengulum senyum.Tak diragukan lagi Kimi adalah ibu kandung Gallen. Gallen pasti mewarisi ekspresi kaget itu dari ibunya. Apa yang diucapkan Gallen saat terkejut sama persis dengan kata-kata Kimi."Betul, Nyonya. Grizelle punya kemampuan yang luar biasa dalam menyibak tabir misteri.""Oh, Ya Tuhan! Hidupku benar-benar di

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 323

    Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Kimi, Grizelle memulai penyelidikan dari bengkel, tempat di mana wanita itu memeriksakan kendaraan.Sayang sekali mekanik yang menangani mobil Kimi telah lama berhenti. Berbekal sekelumit informasi dari mantan rekan kerja mekanik itu, butuh waktu dua hari bagi Grizelle untuk menemukan kediaman terakhir sang mekanik.Seluruh energi Grizelle terkuras habis saat ia pulang ke rumah. Mengempaskan diri di atas sofa, di bawah salah satu sisi jendela kamar tidurnya."Ke mana saja kau seharian ini sampai kelelahan begitu?" tanya Gallen.Ia baru saja kembali ke kamar setelah mengurung diri di ruang kerjanya tanpa kenal batas waktu.Grizelle memaksakan diri untuk membuka kelopak matanya yang terasa berat. Kemudian, mengangkat kepalanya dari sandaran sofa dan memperbaiki posisi duduknya."Aku mendatangi mantan karyawan bengkel yang menangani mobil ibumu untuk terakhir kali, sebelum kecelakaan itu.""Kau berhasil?""Ya. Untungnya dia berumur panjang."Gal

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 324

    "Tuan Muda Kyler! Anda baik-baik saja?"Hellen bertanya dengan meninggikan suara tatkala merasakan kekuatan genggaman tangan Gallen bertambah erat.Butiran keringat menetes dari pelipis Gallen.Mata Grizelle menyipit melihat keganjilan yang terjadi pada diri Gallen.Cepat-cepat ia bangkit, lantas memapah Gallen untuk duduk. "Maaf, Dokter! Sepertinya suami saya agak kurang sehat."Hellen terperanjat mengetahui status Grizelle dan Gallen. Namun, ia berhasil menguasai diri dalam hitungan detik."Iya. Kelihatannya begitu. Apa perlu saya resepkan obat?""Tidah usah, Dok. Aku baik-baik saja," tolak Gallen.Setelah arus psikometriknya terputus, gejolak emosi Gallen perlahan menurun stabil.Hellen mengamati wajah Gallen. Darah yang sempat mengering dari wajah Gallen perlahan telah kembali, mengusir warna pucat pada rupa nan tampan itu."Pemulihan tubuh Anda sangat cepat dan bagus!"Gallen tersenyum tipis."Ah, Nona Dayyan, saya hampir saja melupakan satu hal. Kalau boleh tahu, kenapa Anda memi

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 325

    Pandangan Hellen makin tidak fokus. Bayangan sosok Grath yang terbaring tak berdaya terus menari-nari di pelupuk matanya.Rasa berdosa menikam jantungnya. Bukan dia yang mencelakai lelaki itu, tetapi dia ikut terlibat dalam membuat Grath untuk tetap lumpuh.Gallen mencermati air muka Hellen yang diselimuti ketakutan dan keraguan."Dokter Hellen, tak ada seorang pun di muka bumi ini dapat menyimpan bangkai dengan sempurna. Akan ada masanya aroma busuk dari bangkai yang dipendam itu menguap ke permukaan. Menyebar di udara, dan terbawa embusan angin."Hanya masalah waktu kapan kasus yang sekarang Anda coba tutupi akan terbongkar."Aku telah mengantongi beberapa nama, tapi ... karena Anda pernah berjasa dalam hidupku, aku masih mempertimbangkan untuk tidak menyeret nama Anda."Tentu saja dengan syarat, Anda bersedia bekerja sama. Beritahu aku di mana ayahku disekap!"Segenap rambut di tubuh Hellen bergetar. Ia menggigil. Ia pikir, setelah mengundurkan diri dengan alasan ingin mengambil pr

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 326

    Dua belas jam hanya setengah perputaran hari. Bagi orang-orang dengan mobilitas yang tinggi, sehari penuh pun akan terasa singkat.Namun, bagi orang-orang yang dicekam perasaan takut, sedetik pun rasa setahun.Gallen menyeringai lebar ketika menerima pesan dari Hellen dalam waktu kurang dari enam jam.Wanita itu bahkan tak sanggup menunggu hingga matahari tenggelam.Teringat Grizelle sedang tidak bersamanya, Gallen meninggalkan ruang kerjanya.Jarum jam dinding menunjukkan pukul lima sore. Biasanya Grizelle baru saja selesai mandi."Greeze! Jangan lama-lama mandinya! Dokter Hellen akhirnya menyerah. Kau ingin menonton video bersamaku?" Gallen berseru dari luar kamar mandi.Tak ada sahutan. Tumben sekali Grizelle betah menghabiskan waktu lebih banyak di kamar mandi kala sore.Gallen mengetuk pintu. "Greeze! Apa kau mendengarkan aku?"Gallen menempelken kuping ke daun pintu. Tak ada bunyi gemercik air. Tiada pula suara gerakan. Hening."Greeze!" Sekali lagi Gallen memanggil, disertai ge

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 327

    'Ya Tuhan! Ke mana Grizelle setelah dari sini?'Gallen mengedarkan pandangan berkeliling. Ia mencegat seorang perawat yang kebetulan hendak pulang setelah pergantian shift kerja."Maaf, Mbak ... apa Mbak lihat wanita ini?" tanyanya, memamerkan foto Grizelle pada perawat tersebut."Oh, mbak ini sempat ke sini tadi, tapi setelah bertemu dengan perawat senior, langsung pergi lagi.""Apa Mbak tahu kira-kira dia pergi ke mana?""Wah, kalau itu sih ... saya juga tidak tahu, Pak. Dengar-dengar, perawat senior tadi sempat menyebut nama mantan dokter yang dulu pernah kerja di sini. Mungkin dia menemui dokter itu.""Mbak tahu dia sekarang tugas di mana?" Gallen merasa ada harapan untuk segera menemukan Grizelle."Dokternya sudah pensiun, Pak. Saya juga tidak tahu beliau tinggal di mana. Soalnya saya baru bertugas di sini.""Ah, begitu ya ...." Wajah Gallen kembali lesu. "Terima kasih, Mbak!""Sama-sama, Pak. Permisi!"Tak ada gunanya Gallen nekat untuk masuk ke gedung itu. Sudah jelas Grizelle

Latest chapter

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 448

    "Nyonya Bellona Hopkins?!" seru Gallen, kaget. "Tidak. Anda datang pada waktu yang tepat. Mari bergabung bersama keluargaku!""Iya, Nyonya. Ayo duduk sini!" Kimi menjemput Bellona."Terima kasih!" Bellona merasa terharu dengan sambutan Gallen dan keluarganya. "Sebenarnya, aku ke sini ingin minta maaf pada Gallen atas namaku dan juga Atha. Aku terlalu serakah dan mementingkan anakku.""Seorang ibu selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Itu bisa dimaklumi, Nyonya," sahut Gallen. "Kami juga minta maaf karena telah melaporkan Anda dengan beberapa tindak kejahatan yang tidak Anda lakukan."Wajah Gallen kecut, merasa bersalah."Itu bukan kesalahanmu sepenuhnya. Wanita berhati iblis itu yang sangat pandai menipu orang." Muka Bellona menggelap. "Kalau aku tahu Bibi Rose menggunakan wajahku untuk berbuat jahat, aku pasti telah lebih dulu menyeretnya ke penjara. Dia benar-benar licik!""Dia pasti mempelajari keterampilan make-up saat berada di Korea Selatan," timpal Kimi."Betul. Itu ar

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 447

    Gallen melangkah gontai memasuki rumah. Ia melewati Grizelle yang duduk santai di ruang tengah begitu saja.Namun, ketika sudut matanya menangkap bayang Grizelle saat hendak menaiki tangga, ia berbalik.Tanpa malu-malu ia merebahkan diri dan meletakkan kepala di pangkuan Grizelle yang duduk berjuntai di atas sofa.Grizelle mengelus rambut Gallen yang jatuh ke kening."Kamu dari mana saja? Aku sangat khawatir. Teleponmu tidak aktif."Gallen merogoh saku, mengeluarkan ponsel. "Ck! Baterainya habis.""Sini! Kubantu mengisikan dayanya.""Nanti saja! Aku masih mau seperti ini." Gallen menaruh ponsel di atas meja, lalu melingkarkan lengan pada pinggang Grizelle.Saat hatinya sedang galau dan pikiran kacau, berbaring di pangkuan Grizelle bikin nyaman.Wangi vanila berpadu dengan aroma alami tubuh Grizelle menghadirkan perasaan tenang di hati Gallen.Setelah cukup lama menikmati kehangatan pangkuan Grizelle, Gallen bangkit. Mengecup kening Grizelle."Terima kasih. Bersamamu, aku selalu merasa

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 446

    "Kenapa? Kaget? Hahaha ...."Wanita itu tak peduli dengan keberadaan polisi dan tangannya yang terbogol. Ia tertawa, seperti telah kehilangan kewarasannya.Gallen bukan hanya kaget, tapi syok. Tak menyangka orang yang selama ini dikenalnya begitu baik dan berada di pihaknya, ternyata merupakan dalang dari segala kemalangan yang menimpa keluarganya."Bibi Rose, katakan bahwa ini tidak benar!""Hahaha ... sayangnya, inilah kenyataannya."Gallen menggeleng-geleng. Masih sulit memercayai kebenaran yang terpampang di depan mata."Kenapa, Bi? Bukankah nenekku selalu memperlakukan Bibi dengan baik?"Gallen masih ingat, walaupun samar, neneknya tidak pernah memperlakukan Bibi Rose dengan kasar.Rianna bahkan memercayai Bibi Rose menjadi pelayan pribadinya. Neneknya bahkan tak pernah perhitungan dalam membelikan pakaian dan memenuhi kebutuhan Bibi Rose.Tapi lihat balasan yang diberikan wanita itu! Hanya pengkhianatan terhadap keluarganya."Baik? Cih! Nenekmu bahkan lebih licik dari seekor rub

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 445

    "Bro, target memasuki perangkap. Kau ingin melihat langsung?""Aku sudah berada di lokasi. Di mana kau?"Gallen berdiri di belakang sebuah tiang besar, mengawasi seorang wanita yang baru saja turun dari mobil.Wanita itu memakai setelan tunik dan celana panjang yang terlihat modis. Sehelai masker dan kacamata hitam berbingkai lebar menutupi wajahnya yang lonjong.Sebuah topi bulat dengan hiasan sekuntum bunga teratai mekar meneduhi wajahnya yang tersembunyi dari terik matahari."Arah jam sembilan."Gallen mengerling ke titik yang disebutkan. Tampak bayangan Regan duduk di belakang roda kemudi, berlagak sedang membersihkan dashboard. Namun, matanya sering kali mengerling ke pintu gerbang."Aku pada titik jam satu."Pandangan keduanya segera bertemu begitu Gallen menutup panggilan telepon.Regan tersenyum seraya mengangguk ringan.Wanita itu telah memasuki lobi hotel. Regan mengikuti dari belakang layaknya juga seorang pengunjung.Gallen berjalan memutar. Memasuki hotel lewat pintu khusu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 444

    "Laura, memaafkan dan kembali bersama adalah dua hal yang berbeda! Jangan mengharapkan lebih dari apa yang dapat kuberikan dan pantas untuk kau dapatkan!"Binar di mata Laura sirna seketika. Tatapannya luruh ke tanah."Tapi aku masih sangat mencintaimu, Gallen! Tak bisakah kamu menceraikan istrimu dan kembali padaku?""Laura, rumah tangga bukan hanya tentang rasa cinta, tapi tentang komitmen dan saling percaya."Cinta adalah ungkapan rasa hati. Dan asal kau tahu, hati itu sangat rapuh. Mudah sekali terbolak-balik, seperti musim yang terus berganti."Sementara komitmen adalah keteguhan hati dalam memegang janji suci. Tak peduli sekuat apa semesta mengguncangnya, ia tak akan berubah. Tetap setia melewati berbagai cobaan dan rintangan."Namun, sekali komitmen itu hancur, maka yang tersisa hanyalah serpihan tak berwujud, dan tak akan pernah bisa kembali utuh seperti semula."Kau bukan hanya telah menghancurkan komitmen cintamu denganku, Laura, tapi juga telah membuangnya. Apa lagi yang bi

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 443

    Hening!Orang itu tak menyahuti perkataan Gallen. Ia sama sekali tak membantah tuduhan Gallen."Siapa kau?"Gallen menekan beberapa titik di punggung orang itu dengan gerakan cepat. Mengunci tubuhnya agar tak bisa melarikan diri."Kamu apakan badanku, hah?! Lepaskan aku!"Gallen terkesiap. Ternyata sosok yang bersembunyi di balik coat panjang dengan kepala tertutup hoodie lebar itu adalah seorang perempuan."Kau tidak akan ke mana-mana sebelum aku mendapatkan apa yang kuinginkan darimu," bisik Gallen, dengan nada penuh penekanan.Beberapa pasang mata, dari orang-orang yang melintas hendak keluar masuk Rumah Sakit, mengerling curiga pada Gallen.Gallen pindah ke hadapan wanita itu. Tegak dengan sebelah tangan bersembunyi dalam saku celana.Posisi mereka seperti dua orang kenalan yang saling bercengkerama.Keinginan wanita itu untuk kabur dari Gallen melebihi kuatnya terjangan ombak yang mengempas batu karang. Sayang, sekujur tubuhnya tak bisa digerakkan."Tolong, lepaskan aku! Aku janj

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 442

    "Ada apa ini? Kenapa semua terlihat canggung?" tanya Grizelle, merasa tak enak hati karena masuk tanpa mengetuk pintu."Ah, itu hanya perasaanmu saja!"Gallen menyongsong Grizelle, mengambil alih tas berukuran kecil, yang berisi pakaian Kimi."Instingku tak pernah salah," bisik Grizelle. "Aura ruangan ini agak aneh."Gallen tersenyum simpul. Ia akui Grizelle memiliki kepekaan yang luar biasa. Pantas saja ia tak pernah gagal dalam menyelidiki kasus kliennya."God! Ayah juga di sini?" seru Grizelle, bergegas menyalami Grath. "Huh! Sekarang aku tahu kenapa ruangan ini terasa aneh. Ternyata Adam dan Hawa bertemu kembali setelah terlempar dari surga ke belahan dunia yang berbeda.""Greeze, apa yang kamu katakan?" Pipi Kimi merona merah.Perumpamaan yang disematkan Grizelle pada dirinya dan Grath menurutnya terlalu berlebihan."Wah, Ayah juga sudah sembuh? Luar biasa! Memang ya ... lelaki akan melupakan segala rasa sakit dan kesedihannya begitu melihat senyum menawan sang istri," imbuh Griz

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 441

    "Penjahat seperti David Kyler tidak akan mampu menyentuhku, Bu. Ibu tidak perlu mencemaskan aku. Pikirkan saja kesehatan Ibu! Ibu harus segera sembuh.""Kamu juga tidak perlu mengkhawatirkan aku secara berlebihan."Gallen meraih jemari Kimi. "Bu, aku takut. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada Ibu, aku akan merasa bersalah seumur hidup. Aku akan dihantui perasaan menyesal.""Gallen, tidak ada yang perlu disesali dari sebuah takdir. Cepat atau lambat, kita semua akan meninggalkan dunia ini.""Aku tahu, Bu. Tapi aku akan menyesal karena aku belum sempat mempertemukan Ibu dengan ayah.""Kamu tidak perlu melakukan itu, Gallen." Kimi melengos. Matanya terasa panas."Kenapa? Apa Ibu tak lagi mencintai ayah?""Bukan. Bukan karena itu. Seumur hidupku, aku hanya mencintai satu orang pria. Dan Pria itu adalah ayahmu."Aku tidak pernah mencintai lelaki lain, dan tidak akan pernah bisa.""Tapi, kenapa Ibu tidak mau bertemu dengan ayah? Selama ini ayah juga menderita, Bu."Kimi berusaha untuk dudu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 440

    Bugh!Tendangan Gallen melempar David hingga menghantam dinding dan menyebabkan dinding itu jebol."Bawa dia!" titah Gallen pada dua orang anak buah Kenzie yang menonton aksinya."S–siap, Komandan!"Mereka gugup melihat kehebatan Gallen. Tak terbayang jika mereka yang berada di posisi David. Mengerikan.Cepat-cepat mereka mengangkat sosok David yang tergeletak di tanah.Suara dering ponsel memecah kesunyian di kamar isolasi Grath.Thomas meninggalkan komputer yang memuat laporan perkembangan kesehatan Grath. Berjalan sedikit menjauh setelah membaca nama Gallen pada layar monitor."Firasatku tidak enak menerima panggilan telepon darimu pagi-pagi begini," ujar Thomas dengan suara lirih."Apa istriku bersama Kakek? Aku tidak bisa menghubunginya.""Tidak. Ada apa?""Kek, kalau Grizelle datang menemui Kakek, tolong minta dia untuk ke rumah ibuku, mengambil baju. Ibuku dirawat di Rumah Sakit.""Ibumu dirawat?! Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja?""Ceritanya panjang, Kek. Aku masih ada

DMCA.com Protection Status