Beberapa saat kemudian, pria itu kembali sendirian dan berkata, "Tuan mengizinkanmu masuk!" “Terima kasih telah menyampaikan pesan padanya,” jawab Gerald sambil menempelkan telapak tangan dan mengepal sebelum memasuki area bersama Fujiko. Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, keduanya akhirnya tiba di rumah lelaki tua itu. Karena pria itu tidak mengantar mereka, jadi mereka menuju ke sana hanya bermodal ingatan.Ketika Gerald mendorong pintu rumah hingga terbuka, dia berbisik pada Fujiko, “Begitu kita bertemu lelaki tua itu, jangan katakan apa-apa. Aku ingin mengujinya terlebih dahulu." "Aku mengerti," jawab Fujiko sambil mengangguk. Kemudian keduanya berjalan menuju ruang tamu di mana lelaki tua itu sedang duduk di lantai tatami. Di depannya ada ketel botol. Ia menyadari kehadiran Gerald dan Fujiko, tetapi ia tidak bergerak sedikit pun. Tahu bahwa lelaki tua itu bisa berbicara dalam bahasa Weston—dan karena tidak ada orang lain di sekitarnya—Gerald tidak repot-repot harus
“Seperti yang kamu katakan, Yamashita tidak banyak berkomunikasi dengan keluarga lain, tetapi kita tidak membahas itu. Oh, iya, kamu memiliki Roh Primordial Hercules di dalam dirimu, kan?” tanya lelaki tua itu setelah menatap Gerald beberapa saat. Mendengar itu, Gerald hanya bisa tertawa canggung. Meskipun lelaki tua itu telah melihatnya, ia tidak benar-benar mau mengakuinya. Gerald sangat sadar bahwa orang-orang berbakat dan sakti seringkali menjadi sasaran. Bahkan justru kekuatannya mengakibatkan masalah dengan departemen militer serta tiga keluarga besar Yanam! “Jadi ternyata benar. Ya, aku senang kamu tahu cara menyembunyikan kesaktianmu dengan baik,” tambah lelaki tua itu sambil menyeringai. Gerald mengangguk perlahan kemudian menatap lelaki tua itu sebentar sebelum akhirnya bertanya, “Siapa… Anda sebenarnya, Pak Tua? Aku yakin Anda bukan hanya sesepuh dari keluarga Yamashita. Benar, kan?” Ada banyak pertanyaan di kepala Gerald. Pertama, bagaimana seorang Westoner bisa men
Gerald menyanggupi karena lelaki tua ini sepertinya mengenal Daryl dengan baik. Ia tidak bisa memungkiri kalau ia juga penasaran dengan masa lalu kakeknya. Ia memang pernah bertemu dengan Daryl ketika masih kecil, tetapi ingatannya tidak terlalu jelas. Mungkin dengan bantuan orang tua ini, ia bisa mendapat informasi alasan kakeknya yang sekarang mengalami perubahan drastis seperti itu. “Bagus kalau begitu. Silakan minum tehnya selagi kita lanjut mengobrol. Aku akan menyiapkan kamar untuk kalian berdua malam ini. Sudah waktunya kamu menyuruhnya kembali ke dalam. Lagi pula, sebenarnya tidak ada yang disembunyikan. Dan kalian berdua adalah pasangan kekasih, kan?” jawab orang tua itu sambil tersenyum. "Anda tahu?" kata Gerald sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. “Meskipun kami tidak berkomunikasi denga orang-orang dari dunia luar secara langsung, bukan berarti kami tidak tahu apa yang terjadi di luar sana,” jawab lelaki tua itu sambil mengangguk.Gerald tidak tahu harus menanggap
“Hmm? Apa maksudmu?" tanya lelaki tua itu yang jelas merasa bingung."Ya, ia meninggalkan keluargaku untuk membentuk Keluarga Crawford baru di sebuah pulau di luar Laut Yanam yang sayangnya belum kutemukan," jawab Gerald sambil menghela napas. “Ia… membentuk Keluarga Crawford baru? Itu tidak mungkin! Daryl sangat mencintai keluarganya daripada hidupnya sendiri! Mana mungkin ia meninggalkanmu begitu saja dan membentuk keluarga baru?" seru pria tua itu saat matanya melebar tak percaya. Gerald mengangkat bahu dan menjawab, "Aku tidak tahu." Seperti mendengar sebuah cerita dongeng, lelaki tua itu bertanya, "Baik, jadi ... Bagaimana hubungan antara kedua keluarga itu sekarang?" “Keluarga Crawfordku tidak berhubungan baik dengan Crawford yang baru. Perlu aku tekankan juga bahwa aku satu-satunya anggota kekuarga yang tersisa,” jelas Gerald. "Apa? Lalu bagaimana dengan orang tuamu? Aku memang tidak tahu banyak tentang kamu, tapi aku ingat dengan jelas saudara iparku melahirkan seorang ana
Setelah itu, ketiganya menghindari pembicaraan tentang Daryl untuk sementara waktu dan melanjutkan minum teh. Beberapa saat kemudian, lelaki tua itu menoleh ke arah Fujiko dan bertanya, “Keluarga Futaba sudah lama berseteru dengan Hanyus, ya?” Sesaat tercengang, Fujiko segera tersentak sadar dan menjawab, “Benar. Bagaimana Anda bisa tahu tentang ini?" “Asal kamu tahu saja, kami Yamashita banyak tahu tentang apa yang terjadi di luar wilayah kami. Ya, meskipun tahu soal perseteruan kalian, kami tidak pernah berharap keluarga kalian saling menyerang satu sama lain,” jelas lelaki tua yang sekarang merasa jauh lebih baik setelah tidak berbicara tentang Daryl untuk sementara waktu. “Sejujurnya, konflik baru dimulai lagi baru-baru ini. Aku masih tidak tahu apa motif Keluarga Hanyu, mereka tiba-tiba mengirim pembunuh untuk menyerangku beberapa waktu lalu. Andai Gerald tidak datang untuk membantuku saat itu, mungkin aku sudah mati," gumam Fujiko sambil bertanya-tanya apa yang ada di ben
“Apakah kamu ingin mempelajari ini?” Melihat ekspresi Gerald, lelaki tua itu bertanya sambil tersenyum.“Aku seorang kultivator. Bagaimana aku bisa belajar ninjutsu?” Senyum Gerald memudar dan dia bertanya dengan ekspresi bingung."Tentu saja kamu bisa. Kultivasi dan ninjutsu memiliki asal yang sama. Keduanya memanfaatkan kekuatan alam antara langit dan bumi. Hanya ada sedikit perbedaan. Kamu adalah seorang kultivator dan punya kekuatan Roh Primordial Hercules. Mempelajari ninjutsu dengan dasar seperti itu sangat mudah, jadi kurasa kamu bisa memulainya dalam beberapa hari,” kata lelaki tua itu sambil menatap Gerald."Itu berita bagus." Gerald tidak menolak. Jika ia bisa mempelajari kemampuan ini dan meningkatkan kekuatannya, peluangnya untuk menyelamatkan orang tuanya dan kakak perempuannya yang dibawa Liga Matahari akan meningkat pesat."Apakah kamu ingin belajar sekarang?" kata orang tua itu tidak sabar untuk memulai.“Lebih baik menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu. Aku
Tak lama kemudian, keduanya tiba di manor Futaba.Sebelum mereka tiba, para prajurit suruhan lelaki tua itu sudah tiba lebih dulu.“Gerald, siapa orang-orang ini? Aku bertanya pada mereka tapi mereka tidak mau memberi tahuku. Mereka hanya mengatakan kepadaku bahwa mereka datang ke sini atas perintah seseorang. Apakah mereka suruhanmu?” Pada saat itu, Takuya sedang berdiri di pintu masuk manor. Ketika melihat Gerald datang, ia segera berjalan menghampiri sambil menunjuk ke orang-orang di kedua sisi manor."Lebih baik kita masuk dulu, kita bicarakan ini di dalam.""Terima kasih untuk bantuannya. Beri tahu saya jika Anda butuh sesuatu!”Gerald tidak siap untuk menjelaskan di depan orang-orang ini. Ia melambai pada mereka lalu mengajak Takuya dan Fujiko masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu, setelah mereka masuk, Takuya mengulangi pertanyaannya.Situasi keluarga ini sedang sangat rumit. Mereka tidak hanya harus menghadapi Keluarga Kanagawa dan Hanyu, tetapi orang-orang di dalam keluar
“Masih pertanyaan yang sama. Kamu telah banyak membantu kami dan bahkan menempatkan dirimu sendiri dalam bahaya. Kamu juga akhirnya terlibat konflik dengan Keluarga Kanagawa dan Hanyu. Meskipun kamu sangat kuat, tapi kamu tidak perlu sampai membuat dirimu sendiri terlibat dalam banyak masalah. Aku hanya ingin tahu kenapa kamu melakukan ini. Apa tujuanmu? Apakah demi Fujiko?”Takuya menggosok tangannya dan bertanya dengan malu. Pertanyaan ini telah lama ada di benaknya. Ia sudah memikirkannya berkali-kali, tetapi tetap saja tidak bisa menemukan jawabannya. Jadi ia tidak bisa lagi menahan rasa penasaran dan menanyakannya langsung pada Gerald.Fujiko menatap Gerald."Saya memang punya tujuan." Gerald memandang mereka dengan ragu untuk beberapa saat, tetapi kemudian ia mengatakan yang sebenarnya kepada mereka."Tidak apa-apa. Selama kamu mau mengatakannya, kami pasti akan memenuhi permintaanmu.” Mendengar perkataan Gerald, Takuya baru merasa bahwa semua mulai masuk akal. Untuk sese