Sambil terkekeh dan menggaruk bagian belakang kepalanya, Aiden segera menjawab, “Oke, oke, aku akan berhenti…” Sambil menggelengkan kepalanya, Gerald kemudian menatap Master Hantu dan berkata, “Anak itu suka sekali mengolok-olokku…” Gerald sudah lama mengenal Aiden, jadi dia tidak mengambil hati candaan bocah itu. Bahkan ketika memukul bagian belakang kepala Aiden, Gerald tidak menggunakan kekuatannya."Siapa yang tidak tahu sifat bocah itu. Kau tahu, dia juga mengolok-olokku sepanjang waktu saat kau tidak ada,” jawab Master Hantu sambil tertawa. Ya, selama sepuluh hari terakhir dia telah mengenal Aiden dengan sangat baik jadi sekarang mereka berdua bisa bebas berbicara tentang apa pun tanpa merasa sungkan. Saat keduanya sedang mengobrol, terlihat beberapa orang yang mengenakan seragam tentara Jepang berjalan tergesa-gesa menghampiri Gerald. Gerald melihat salah satu dari mereka memegang folder dokumen sementara yang lain membawa alat rekam video. Setelah mereka cukup dekat,
Apalagi ia tahu bahwa Gerald pasti bisa menangani orang-orang itu dengan mudah. “Semua negara telah mengirimkan perwakilan terbaik mereka untuk berpartisipasi meskipun ini bukan kompetisi yang formal. Karena itu, aku tidak begitu yakin apakah aku bisa melakukannya dengan baik. Mendapatkan peringkat di atas rata-rata saja sudah cukup baik untukku,” gumam Aiden yang sangat menyadari bahwa di antara rekan satu timnya dia tidak terlalu kuat. Meskipun ia menyandang gelar 'Raja Prajurit' yang dia dapatkan dari banyak pertempuran yang diikuti, tetapi kali ini ia harus mematuhi aturan kompetisi dan tidak yakin akan seberapa baik performanya.***Sementara itu di tempat lain..Gerald sedang duduk di ruang interogasi dengan kaki disilangkan dan tangannya memegang sebatang rokok. Dengan secangkir teh di hadapannya, orang yang tidak tahu bahwa ini adalah ruang interogasi pasti akan mengira bahwa Gerald ada di sini sebagai tamu.Setelah berdeham, Ichiro menatap Gerald dan bertanya, “Nah, bisa
Awalnya ia berharap Gerald bisa memberinya beberapa informasi yang berguna, tetapi ternyata sesi ini hanya membuang-buang waktu saja. Sambil mendesah dan bangkit berdiri, Ichiro berkata, “Ya, kalau begitu, bisakah kau tinggalkan nomor kontakmu, Tuan Crawford? Mungkin kami masih perlu bicara denganmu di lain waktu, tapi tenang saja, kami tidak akan mempersulitmu.” “Tidak masalah,” jawab Gerald sambil menjentikkan rokoknya dan tersenyum. Setelah semuanya selesai, Gerald bangkit untuk meninggalkan ruang interogasi. Namun begitu dia melangkah keluar, dia berhenti sejenak. Gerald mencium aroma yang familiar di dekatnya. Ia merasakan ada seorang kultivator, tetapi ia tidak tahu secara spesifik siapa pemilik aroma tersebut. Yang dia tahu adalah ia mengenal orang ini, tetapi siapa? Gerald menggelengkan kepalanya dan memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Lagi pula meskipun jika orang itu adalah seorang kultivator, ia bukan ancaman bagi Gerald. Toh setelah bertemu banyak kultivator, Ger
“Aku baru saja menerima peringatan dari kompasku bahwa ada seseorang mendekatimu. Aku khawatir itu tanda bahaya jadi aku mencoba menerawangnya. Kalau aku tidak salah, orang itu dari Pulau Yearning, yang berarti anggota keluarga Crawford telah datang.” Meskipun tidak ada orang di sekitar, Master Hantu tetap berbicara menggunakan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. "Kau juga tahu soal ini?" Gerald mengangkat kepalanya. "Maksudmu?" Master Hantu bertanya dengan heran. "Sejujurnya, ketika aku berjalan keluar dari ruang interogasi, aku bisa merasakan keberadaan seorang kultivator di dekatku. Tapi itu hanya sebentar dan aku tidak menggunakan kekuatan Roh Primordial Herculesku untuk melacak kehadirannya.” Gerald menghela napas dalam-dalam. Awalnya ia pikir itu hanya kebetulan dan kultivator itu datang ke sini tidak ada hubungannya dengan dia. Tetapi sekarang setelah mendengar kata-kata Master Hantu, ia merasa harus lebih waspada. Orang itu adalah anggota keluarga Crawford d
Dengan kekuatannya, ia tidak perlu menunda apa pun. Begitu menemukan pria itu, ia akan membunuhnya dengan satu pukulan. Tetapi informasi yang ia terima dari Will hanya menunjukkan bahwa Gerald berada di Jepang. Ia menemukan tempat ini karena tahu bahwa Gerald datang ke sini dengan agen pasukan khusus Westoner lainnya untuk ikut dalam kompetisi pasukan khusus. Tetapi dia tidak berani menggunakan qi esensialnya untuk melacak lokasi Gerald karena khawatir jika ketahuan, ia akan gagal dalam misi yang diberikan Will kepadanya. Jadi ia hanya bisa mencari di sekitar tempat itu pelan-pelan.Daryl memberinya waktu setengah bulan untuk menyelesaikan tugas itu, jadi ia hanya bisa tinggal di Jepang selama sekitar seminggu. Setelah satu minggu, terlepas ia bisa membunuh Gerald atau tidak, ia harus segera kembali ke Pulau Yearning. Jika Daryl sampai tahu bahwa Amare menggunakan waktu yang diberikan olehnya untuk menyelesaikan masalah Will, Amare pasti akan dihukum berat. Itu bukan hanya rumor, tetap
“Gerald mengatakan yang sebenarnya. Kami berpura-pura menjadi pasangan untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapi sekarang. Jadi kalau aku datang ke sini untuk mencari kalian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan akan membuat situasi lebih meyakinkan.” Fujiko merasa sedikit terluka saat Gerald mengatakan yang sebenarnya, jadi ia tidak bisa berkata banyak soal itu dan hanya mengikutinya."Jadi, apakah ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan karena kamu datang kemari?Gerald melirik rokoknya. Sebenarnya dia ingin merokok tapi tidak bisa sekarang. "Tidak ada apa-apa. Aku cuma tidak terlalu akrab dengan anggota timku. Apalagi aku satu-satunya wanita di tim. Aku takut di sana sendiri,” kata Fujiko dengan malu. "Tapi kamu tidak bisa tinggal di sini juga." Gerald menggaruk kepalanya. “Aku akan kembali ke kamarku untuk tidur. Aku hanya ingin makan malam dan mengobrol denganmu,” jawab Fujiko sambil mengambil cangkirnya dan menatap Gerald. “Kalau begitu tunggu sebentar. Aiden pergi kelua
“Kami bukannya membencimu. Kamu adalah seorang prajurit yang sangat terkenal di Weston, jadi tentu saja tentara kami harus tahu semua tentangmu. Karena sekarang hubungan antara Weston dan Jepang membaik, menurutku ketika kita bertemu di medan perang, kita tidak akan menyerang satu sama lain tetapi justru berdampingan!” Sekilas Fujiko sudah bisa melihat ada yang tidak beres dengan Aiden, jadi ia segera menjelaskan “Demi Kakak Gerald, meskipun mungkin suatu hari kita menjadi lawan, aku akan bersedia membiarkanmu lolos.” Aiden tersenyum tipis. Ia tahu bahwa hubungan antara kedua negara itu masih rapuh yang tergantung pada ada dan tidaknya konflik kepentingan. Apalagi di era modern ini tidak ada teman sejati, yang ada hanya kepentingan pribadi. Bahkan bisa dibilang bahwa jika ada sesuatu yang tidak beres, Weston dan Jepang akan berperang baik secara terang-terangan ataupun diam-diam. "Aku tidak akan mengacaukan masalah di antara kalian berdua, tetapi berdasarkan situasi saat ini
“Menurutku kamu tidak perlu terlalu khawatir soal ini. Meskipun aku sudah menduga bahwa akan ada orang yang mendekatimu, aku tidak membaca tanda-tanda bahaya. Ini berarti kekuatan orang itu masih di bawahmu. Bahkan jika menemukanmu, ia tidak akan bisa menyakitimu,” Master Hantu berbicara dengan suara yang dalam. "Aku tahu. Aku hanya khawatir dia akan menyakiti kalian. Kalian tidak punya kekuatan apa pun dan kalian membutuhkan perlindunganku. Meskipun Aiden adalah Raja Prajurit Weston, tia bukan lawan dari seorang kultivator.” "Aku penasaran apakah ia akan melakukan pergerakan di kompetisi besok." Gerald menarik napas dalam-dalam. Dia bukannya takut orang ini akan melakukan serangan. Jangankan si prajurit ini, bahkan meskipun Will sendiri yang datang, Gerald tidak akan takut. Masalahnya orang-orang di sekitarnya berbeda. Meskipun Aiden kuat dan ahli menggunakan semua jenis senjata modern dan punya keterampilan bertarung, itu belum tentu cukup ketika ia menghadapi seorang kultivato