Mendengar tantangan Gerald, pria bercodet itu kemudian memberi isyarat kepada anak buahnya untuk menangkap mereka berdua. Namun sebelum mereka sempat mendekat, Gerald segera mengambil inisiatif menyerang! Dalam hitungan detik, mereka semua tergeletak di tanah dan tidak bisa bangun. Setelah melihat itu, pria bercodet langsung terkesiap. Ternyata Gerald benar-benar kuat! Setelah itu, Gerald memelototi pria bercodet. Yang ditatap hanya bisa menelan ludah dan melangkah minggir. Dia tidak berani menghentikan mereka lagi setelah menyaksikan semua itu!Akhirnya Gerald dan Yale berhasil meninggalkan kasino. Ketika keduanya sampai di tepi sungai, Gerald berhenti. Kemudian ia mengambil segenggam batu suci dan memberikannya kepada Yale.“Sesuai janjiku, aku akan mengembalikan batu sucimu. Anggap saja lebihnya sebagai bentuk terima kasih karena kamu mau menemaniku sampai di sini," kata Gerald. Yale menatap dengan mata terbelalak pada semua batu suci yang diberikan Gerald kepadanya. Ia sontak
“Aku memaksa, Saudara Gerald! Lagi pula, aku tidak punya keluarga dan aku hidup sendirian. Aku hidup tanpa arah tujuan sejak lama sampai kemudian kau datang dan menyalakan kembali harapanku. Jadi tolong, biarkan aku ikut denganmu!” pinta Yale dengan raut memelas. Melihat ekspresi dan kesungguhan Yale, Gerald merasa kasihan padanya. Setelah berpikir sebentar, Gerald kemudian menghela napas dan berkata, “Baik! Kamu boleh ikut, tapi dengan satu syarat. Kamu harus lebih berani! Aku tidak mau bersama seorang pengecut! Paham?"“P-paham! Aku paham!" seru Yale yang sangat senang karena Gerald berubah pikiran. Bagi Yale, mengubah dirinya bukanlah hal yang sulit asal dia bisa menjadi pengikut Gerald.“Kalau begitu, sekarang ayo kita cari tempat tinggal dan makan,” kata Gerald. Setelah itu keduanya pun kembali ke kota.Karena mereka sekarang sudah punya banyak batu suci, tentu saja hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mencari tempat tinggal. Untungnya banyak sekali penginapan di kota.
Tidak butuh waktu lama bagi pria bercodet itu untuk menemukan penginapan Gerald dan Yale. Untungnya setelah mendengar keributan di luar penginapan, Yale melongokkan kepalanya dari jendela kamar dan segera mengenali pria itu. Dengan raut wajahnya yang pucat ketakutan, Yale segera berbalik pada Gerald—yang sedang berbaring di tempat tidur—dan berbisik, “Kakak Gerald! Geng dari kasino! Mereka datang mencari kita! Apa yang harus kita lakukan?" Mendengar itu, Gerald segera mendekati jendela dan tepat pada saat itu dia melihat pria bercodet sedang bergegas menuju penginapan bersama anak buahnya! Sedikit mengernyit, Gerald kemudian berbalik pada Yale sambil memerintahkan, "Ayo, cepat!" Yale tidak mengerti maksud Gerald. Matanya seketika melebar ketika Gerald memanjat keluar jendela!Gerald dengan mudahnya melompat ke atap—dari ambang jendela—tetapi tidak dengan Yale yang jauh lebih lemah darinya. Meskipun Yale akhirnya berhasil sampai ke ambang jendela, dia tidak bisa naik ke atap.
Setelah berpikir sejenak, Gerald akhirnya berkata, “Jangan khawatir, kita akan berangkat pagi-pagi sekali!” Mendengar itu, Yale langsung setuju. Baginya, makin cepat mereka meninggalkan kota, makin baik. Malam harinya, Gerald dan Yale tidak berani tidur. Bisa saja mereka diserang ketika tidur. Saat itu Gerald merasa bahwa tempat ini benar-benar kuno. Begitu malam tiba, tidak ada satu orang pun yang terlihat di jalanan. Orang-orang di Alam Autremonde tidak punya kehidupan malam dan Gerald harus mengakui bahwa keheningan di sini terasa agak aneh. Singkat cerita, keduanya langsung berangkat begitu fajar menyingsing. Makin dini mereka pergi, makin kecil kemungkinan mereka akan bertemu dengan pria bercodet itu. Untungnya, hanya butuh sekitar satu jam bagi Gerald dan Yale untuk berhasil meninggalkan kota. Setelah berhasil keluar dengan selamat, Yale bertanya, "Jadi, ke mana kita akan pergi sekarang, Saudara Gerald?" Yale penasaran karena dia akan mengikuti Gerald ke manapun.
Gerald sendiri tidak bergerak sedikit pun dan hanya menyesap tehnya. Pada titik ini, adegan seperti itu terlihat normal baginya. Berikutnya terlihat belasan pria berpakaian hitam masuk dan semuanya tampak siap menyerang para pengawal. Dari pengamatan Gerald, pria berbaju hitam itu terlihat cukup kuat dan terampil. Dia ragu para pengawal akan mampu menghadapi mereka. Setelah beberapa saat, ternyata tebakan Gerald benar. Sebagian besar pengawal terluka parah dan mati, salah satu dari mereka berbalik memelototi pria berbaju hitam dan menggeram, “Siapa kalian? Asal kalian tahu, aku adalah Tanner Junas! Kepala Institut Pengawal Juans di Shontell! Beraninya kalian menyerang pengawal Shontell! Apa kalian mau cari mati?” "Jangan banyak bicara. Serahkan saja batu suci itu kepada kami kalau kau masih ingin hidup!" ancam pemimpin kelompok pria berbaju hitam.Setelah mendengar itu, Tanner hanya bisa mengerutkan kening. Beraninya orang-orang ini menyerang ketika mereka sudah cukup dekat de
Gerald menanggapi dengan tawa kecil, kemudian berkata, “Jangan merendah begitu, Kapten Juans! Oh, Anda harus menyembuhkan luka Anda dulu." Setelah mendengar itu, Tanner baru sadar bahwa dia terluka cukup parah. Ia pun kemudian duduk dan mengobati luka-lukanya.Tak lama kemudian, pasukan berkuda tiba di penginapan. Tampaknya mereka adalah pasukan lapis baja Shontell yang Tanner sebutkan sebelumnya.Melihat kedatangan mereka, Tanner segera berdiri dan menyapa salah satu pria, “Jenderal Lucarl!”Jenderal Kay Lucarl adalah komandan penjaga Lapis Baja Shontell. Melihat Tanner yang terluka, dia pun bertanya heran, “Kapten Juan! Lukamu parah sekali!” "Ah, ini hanya goresan!" jawab Tanner sambil terkekeh.Bukannya balas tertawa, Kay kemudian turun dari kudanya dan melihat mayat-mayat yang tergeletak di tanah. Dia tahu bahwa pasti telah terjadi pertempuran yang sengit di sini. Kay pun bertanya lagi, “Apakah ada penjahat yang lolos, Kapten Junas? Dan apakah batu suci itu aman?” "Semua bandit
Hanya dari cara Gerald memandang dan berbicara saja, Kay tidak meragukan kemampuannya.Melihat bahwa Kay akan mengantar mereka kembali ke Shontell—untuk memastikan bahwa batu suci tidak akan dicuri oleh perampok lain—Tanner menghampiri Gerald dan berkata, “Omong-omong, apa kamu juga mau ke Shontell, Tuan Crawford?” “Ya, benar,” jawab Gerald dengan anggukan. "Kalau begitu ikut bersama kami saja. Apalagi aku masih harus membalas budi karena kamu telah menyelamatkan kami!” balas Tanner dengan nada tulus. Gerald hanya tertawa dan berkata, “Anda terlalu berlebihan, Kapten Juans! Saya tidak ingin merepotkan Anda. Jangan khawatirkan kami, kami akan menuju ke sana sendiri nanti” "Yah… Baik, kalau begitu, tapi jika kamu butuh sesuatu atau membutuhkan bantuan di Shontell, kamu tahu siapa yang harus dicari!” jawab Tanner dengan nada pasrah. Dia tidak akan memaksa Gerald untuk menuruti ajakannya. Berikutnya Kay, Tanner, dan yang lain meninggalkan tempat itu, sementara Gerald dan Yale baru b
Melihat raut kecewa di wajah Yale, Gerald hanya bisa menghela napas sambil berpikir sejenak dan menjawab, “Baik, aku akan ikut!” Begitu mendengar kalimat itu, Yale langsung tersenyum. Keduanya kemudian menuju ke arena di mana kompetisi seni bela diri diadakan. Setelah tiba, mereka sedikit terkejut melihat betapa ramainya tempat itu. Pada saat itu, seorang wanita dan pria sedang bertarung. Setiap gerakan mereka mendapat sorakan keras dari para penonton. Tak lama setelah itu, si wanita mendaratkan tendangan tepat di dada pria itu, membuatnya terhempas keluar dari arena!Di antara sorak-sorai yang makin keras, terlihat seorang pria yang sepertinya adalah juri berdiri dan menyatakan, “Dan Nona Yalinda Juans mencetak kemenangan lagi! Apakah ada orang lain yang ingin menantangnya? Ingat, jika menang, seratus ribu batu suci akan menjadi milikmu!” Mendengar itu, kerumunan penonton langsung terdiam. Mereka semua telah melihat betapa kuatnya Yalinda, jadi tidak ada dari mereka yang berani me