Mendengar betapa khawatirnya bocah itu akan keselamatannya, Gerald tidak bisa menahan senyumnya saat ia mendongak sambil berteriak, “Tunggu apa lagi, Ray? Langsung saja!”Mendengar jawaban Gerald, sontak Ray menjadi senang. Bagaimanapun, Gerald tidak hanya masih hidup, tetapi ia tampaknya berhasil menemukan cara untuk melarikan diri dari lingkaran neraka ini!Setelah mengetahuinya, Ray pun mengumpulkan keberaniannya lalu melompat dan terjun ke jurang!Seketika berteriak-teriak, ketakutan Ray yang luar biasa segera berubah menjadi kebingungan ketika ia menyadari bahwa kakinya sudah berpijak di tanah. Kejatuhan itu bahkan hanya membutuhkan waktu sedetik!“Apakah benar-benar perlu berteriak sekeras itu?” Gerald yang sekarang telinganya berdenyut-denyut menggerutu karena suara Ray yang keras.Sementara Gerald menjadi kesal, Ray sendiri sangat gembira—bahwa ia masih hidup—sehingga Ray pun berseru, “A-aku hidup! Dan ternyata lompatannya tidak terlalu lama! K-kita akhirnya bebas dari tangga i
"Sekarang apa yang harus kita lakukan, Tuan Crawford?" bisik Ray, menelan ludah sambil menatap semua kalajengking raksasa di sekitar mereka. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, ia sama sekali tidak bisa melihat celah bagi mereka untuk melarikan diri! "Tetap tenang! Aku sedang berpikir!" jawab Gerald sambil terus melihat sekeliling, berharap itu akan membantunya menyusun rencana pelarian.Untungnya, tidak lama kemudian Gerald melihat sebuah pintu besar yang mengarah keluar dari area ini.Dengan rute pelarian terpampang di depan matanya, Gerald dengan cepat berbisik, "Ray, apakah kamu melihat pintu besar itu pada jam dua belas?"Berbalik untuk menatap ke arah dimaksud, Ray pun mengangguk lalu menjawab, "Ya!"“Bagus, sekarang dengarkan. Rencananya sederhana. Kamu bergerak cepat untuk membuka pintu itu sementara aku mengalihkan perhatian kalajengking! Mengerti?" jelas Gerald."Siap, laksanakan!" jawab Ray, mengetahui bahwa itu adalah taruhan terbaik mereka untuk selamat.Mendengar j
Setelah berkata demikian, Gerald berbalik dan mulai menjelajahi tempat baru ini bersama Ray.Tidak lama setelah itu, mereka menemukan semacam mata air yang memiliki air sebening kristal yang memercik ke mana-mana.Tentu saja, ini mengejutkan keduanya. Untuk berpikir bahwa akan ada mata air di sini dari semua tempat.“Aneh sekali menemukan mata air secara tiba-tiba!” seru Ray sambil berjalan ke badan air yang mengalir sebelum menyendok sedikit untuk diminum.Dengan mata terbelalak setelah menelan ludah, Ray mau tidak mau berbalik menghadap Gerald sambil menambahkan, “Astaga! Airnya manis!”Ray belum pernah mencicipi mata air yang begitu manis dan menyegarkan sepanjang hidupnya!Mendengar itu, Gerald juga ingin mencicipi airnya dan sesuai dengan kata-kata Ray, airnya benar-benar lumayan manis.Fakta bahwa mata air dengan air yang begitu manis ada di sini, di tempat yang mengerikan ini benar-benar membingungkan.Sebelum Ray bisa meminum satu sendok lagi, air tiba-tiba mulai menggelegak, m
Melihat alis Gerald yang terangkat, Ray mau tidak mau bertanya, “Apakah ada yang salah, Tuan Crawford? Apakah kau menemukan sesuatu?”“Lihat simbol yang di sana itu? Aku merasa seperti pernah melihat di suatu tempat sebelumnya,” gumam Gerald sambil terus membolak-balik ingatannya.Beberapa saat kemudian, Gerald tiba-tiba berteriak, "Aku ingat sekarang!"Setelah itu, Gerald mengeluarkan peta lalu dengan cepat memindainya.Sambil mengangkat alisnya sedikit, Ray juga beringsut mendekat untuk melihat peta dan ketika Gerald akhirnya menyadari bahwa simbol yang terletak tepat—di peti mati—dapat ditemukan di peta, sontak Ray berseru, “Astaga, apakah itu… Kalau begitu … Alih-alih mengejar harta karun itu, mungkinkah selama ini Tye mencoba mencari makam ini?”"Aku kira juga begitu!" jawab Gerald dengan anggukan, akhirnya seratus persen yakin bahwa Tye bukan orang baik-baik. Tapi apa yang dia rencanakan?Saat Gerald bertanya-tanya tentang itu, Tye dan anak buahnya akhirnya berhasil sampai ke Des
Terlepas dari betapa seriusnya Stanton ketika mengatakannya, Tye tidak percaya.Tye menjadi sangat marah. Ia memelototi anak buahnya, lalu memerintahkan, “Kalian! hajar bajingan tua ini sampai dia mau bicara!”Mendengar itu, kemudian dua anak buah Tye melangkah maju dengan cambuk di tangan dan tanpa belas kasihan sedikitpun, mereka mulai mencambuk pria tua yang malang itu!Secara alami, penduduk desa lainnya seketika menjadi marah dan bahkan beberapa dari mereka yang lebih berani bergegas maju untuk menyelamatkan kepala mereka yang malang!Melihat itu, Tye hanya menggelengkan kepalanya, memelototi mereka yang berani menentangnya sementara tangannya dengan cepat meraih pistolnya.Dan dengan 'ledakan' yang memekakkan telinga, salah satu penduduk desa yang berani jatuh ke tanah, mati.Setelah menyaksikan adegan mengerikan itu, tidak ada penduduk desa lain yang berani mengambil langkah maju.Tye sendiri hanya mencibir, “Dengar, setiap kali kamu menolak memberi tahu saya di mana mereka bera
Kembali beralih ke Gerald dan Ray, mereka tidak tahu tentang pembantaian yang terjadi di Desa Moonbeam. Meskipun begitu, sudah bisa dipastikan bahwa Gerald tidak akan membiarkan Tye dan anak buahnya pergi begitu ia tahu tentang apa yang telah mereka lakukan.Bagaimanapun, karena sekarang mereka berdua berdiri di depan peti mati, Ray mau tidak mau bertanya, “Haruskahkita membuka peti mati dan melihat isi di dalamnya, Tuan Crawford?”"Tidak. Aku benar-benar percaya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika kita melakukannya,” jawab Gerald, seketika membuat Ray mengurungkan idenya.Meskipun begitu, Ray tidak bisa menahan rasa ingin tahunya tentang isi peti mati emas itu. Bagaimanapun, Tye telah berusaha keras untuk mencarinya. Harta macam apa yang ada di dalam?“Katakan, Tuan Crawford? Menurutmu harta macam apa yang ada di makam ini sehingga Tye mau bepergian sejauh ini hanya untuk mendapatkannya?” tanya Ray.Sambil menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan, Gerald kemudian berkata, "Aku
Setelah orang-orang itu hilang dari pandangan, Ray kemudian berbalik menatap Gerald sambil bertanya, “Jadi sekarang bagaimana, Tuan Crawford?”“Ya, kita sudah mendapatkan yang kita inginkan jadi mari kita kembali ke desa. Adapun Tye dan anak buahnya, aku punya firasat yang cukup kuat bahwa jika mereka bahkan berhasil menemukan makam itu, maka mereka tidak akan keluar hidup-hidup!” jawab Gerald yang tidak tertarik dengan peti mati.Gerald telah membuat klaim berani itu karena suatu alasan. Setelah menyelidiki ruangan itu secara menyeluruh, Gerald pun menyimpulkan bahwa ada beberapa jebakan tersembunyi di dalam makam. Terlebih lagi, tampaknya sebagian besar jebakan akan aktif jika ada yang menyentuh berbagai bagian peti emas.Dengan pemikiran itu, jika Tye dan anak buahnya bersikeras untuk membuka peti mati, mereka pasti akan memicu satu atau sepuluh jebakan maut, dan bisa dipastikan akan sekarat ketika melakukannya. Apa pun masalahnya, Gerald dan Ray pun kembali ke Desa Moonbeam.Namun
Karena Gerald dan Ray sebelumnya telah membongkar semua jebakan yang menuju ke makam, Tye dan anak buahnya mengalami sedikit kesulitan untuk mencapai makam dan setelah melihat peti mati untuk pertama kalinya, Tye langsung pusing saking gembira.Sambil tertawa penuh kemenangan, mata Tye berkilat rakus sambil berlari menuju peti mati dan berteriak, “Akhirnya aku menemukanmu! Setelah sekian lama!"Melihat betapa senangnya Tye, salah satu anak buahnya yang bingung tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Umm, makam siapa ini, Ketua Lamano?”"Hmm? Ini adalah makam seorang jenderal besar dari negara kuno Zanekh! Meskipun ada harta yang tak terhitung jumlahnya di makam ini, harta yang paling tak ternilai bisa ditemukan di dalam peti mati ini! Berdasarkan rumor yang kudengar, di dalamnya ada mutiara berusia sepuluh ribu tahun yang mampu mengawetkan tubuh selamanya!” jelas Tye sementara tangannya membelai peti emas itu.“B-benarkah? Itu harta yang sangat berharga kalau begitu!” seru pria