Malam itu, kekacauan terjadi di Kota Dragonblood.Hulkeroic Union tiba-tiba musnah dan Tiger—pemimpin perkumpulan itu—mengalami nasib yang tragis. Ia dibantai secara mengenaskan. Tentu saja berita itu tidak hanya menimbulkan ketakutan bagi penduduk kota, tetapi juga semua gangster besar di sana. Saat pagi tiba, Gerald dan yang lainnya sedang beristirahat di rumah Keluarga Zorn ketika tiba-tiba mereka dikagetkan oleh kehadiran beberapa orang yang langsung mendekat. Begitu mereka menyiapkan senjata, tepat saat itu mereka menyaksikan sosok bayangan turun dari langit, diikuti oleh beberapa pria yang berpakaian serba hitam. “Mereka kuat dan punya niat jahat, Gerald. kita harus hati-hati!" bisik Juno.Gerald sudah tahu akan hal itu, jadi dia hanya mengangguk. Dari pengamatannya, sosok bayangan itu setidaknya telah memasuki Tingkat Ketiga dari Alam Avatar. Setelah hening beberapa saat, Gerald berdeham dan bertanya, “Siapa kau? Dan kenapa kau ada di sini?” Sejujurnya Gerald merasa
“Jangan main-main denganku! Serahkan Pedang Fishgut sekarang juga dan nyawamu akan selamat! Jika tidak, kalian semua akan merasakan tebasan Pedang Titan!” ancam sosok bayangan. Tentu saja Gerald tidak akan menyerahkannya begitu saja. Bagaimanapun, Pedang Fishgut adalah salah satu dari sepuluh pedang suci kuno. Tidak mudah untuk mendapatkannya, jadi ia juga tidak akan memberikannya begitu saja. Sejujurnya, Gerald juga merasa bahwa sosok bayangan itu tidak cukup kuat untuk mengalahkannya. Gerald jadi penasaran apakah dia bisa mendapatkan Pedang Titan juga setelah mengalahkannya. Ketika sebuah ide muncul di kepalanya, Gerald terdiam sejenak sebelum kemudian berteriak, “Kalian cari perlindungan! Aku akan urus dia!" Juno dan yang lainnya bukanlah tandingan sosok bayangan itu. Tetap di sana hanya akan mengakibatkan mereka terbunuh. Memahami bahwa mereka hanya akan menjadi beban, akhirnya teman-teman Gerald bertukar pandang sebelum kemudian mengangguk dan bergegas pergi. Begitu Gera
Melihat sosok bayangan yang telah mati, anak buahnya hanya bisa saling berpandangan dan segera melarikan diri. Karena bos mereka sudah mati, tidak ada gunanya mereka tinggal di sana lebih lama lagi. Tak lama kemudian, Gerald melihat semacam tanda di dalam abu yang ditinggalkan sosok bayangan. Gerald mengambilnya untuk melihat yang tertulis di atasnya. Ada ukiran bertuliskan 'Sekte Hantu' di atas sebuah kepingan token. Gerald mengangkat alisnya sedikit ketika melihat benda itu. Organisasi misterius macam apa Sekte Hantu ini?Lamunan Gerald buyar ketika dia tiba-tiba mendengar Nori memanggil, "Gerald!" Gerald membalikkan badan dan melihat teman-temannya berlari ke arahnya. Nori berhenti tepat di depan Gerald lalu bertanya dengan nada khawatir, “Apakah kamu baik-baik saja, Gerald? Apakah kamu terluka?” Gerald tersenyum pelan dan berkata, "Jangan khawatir, aku baik-baik saja!" Mendengar itu, Nori dan yang lainnya langsung merasa lega. Bagi mereka, selama Gerald baik-baik saja,
Setelah Gerald bangun, Nori akhirnya bisa bernapas sedikit lebih lega.Gerald mengangguk pelan dan merasa hampir tidak punya energi untuk bergerak. Namun meskipun merasa sangat lemah, Gerald tahu bahwa dia telah menembus level baru! Itu artinya sekarang dia berada di tingkat keempat dari Alam Avatar.Tetapi kenapa dia merasa sangat lemah setelah mengalami kemajuan? Itu benar-benar membingungkan. Gerald mengira itu ada hubungannya dengan Pedang Dewa.Sebelum pingsan, dia samar-samar ingat bahwa tidak hanya kekuatan dari Pedang Titan yang masuk ke tubuhnya, tetapi kekuatannya sendiri juga seperti terserap oleh sesuatu. Apapun itu, Pedang Dewa benar-benar senjata yang ampuh. Bahkan lebih kuat dari Pedang Fishgut.Tetapi yang masih membingungkan adalah kenapa sosok bayangan itu tidak bisa melawan Gerald ketika dia menggunakannya? Sosok bayangan itu mungkin tidak bisa mewarisi dan menggunakan kekuatan pedang secara maksimal. Mungkin Gerald lah yang justru terpilih untuk memiliki kekuatan P
“Ray, apa sebenarnya Sekte Hantu itu?” Gerald bertanya penuh rasa ingin tahu.Kemudian Ray mulai menjelaskan secara detail.Setelah mendengarkan penjelasannya, Gerald dan yang lainnya akhirnya mengerti. Ternyata Sekte Hantu adalah tempat para hantu tinggal dan sosok bayangan hitam itu pastilah salah satu anggota Sekte Hantu."Lalu, bagaimana aku bisa pergi ke sana?" tanya Gerald setelah merenung sejenak.Ray membuka matanya lebar-lebar dan menatap Gerald dengan heran. Dia tidak menyangka bahwa hal itu akan tercetus di kepala Gerald. Sekte Hantu bukanlah tempat yang bisa dikunjungi orang sembarangan. Tempat itu berada di wilayah Alam Hantu, tempat bagi jiwa-jiwa kesepian dan hantu liar yang dipimpin oleh Raja Hantu.“Gerald, Sekte Hantu bukanlah tempat yang aman. Sebaiknya jangan pergi ke sana!”ujar Ray memperingatkan Gerald dengan serius.“Ray, jangan khawatir. Karena masalah ini terkait dengan Sekte Hantu, jadi aku harus pergi ke sana untuk menyelidiki!” ujar Gerald sambil me
Begitu masuk, Gerald menyadari bahwa itu adalah kasino besar.Ini adalah kasino di Ghost Sect. Itu berbeda dari kasino di dunia manusia."Ray, kenapa aku punya firasat bahwa hantu tidak bisa merasakanku?"Tiba-tiba Gerald bertanya pada Ray karena dia merasakan sesuatu yang aneh.Dia merasa diabaikan dan hantu-hantu di sekitarnya tidak memperhatikannya sama sekali. Yang membuatnya merasa semakin aneh adalah beberapa hantu sempat melewati tubuhnya. “Karena kamu bukan hantu sungguhan, mereka tidak bisa melihatmu. Apalagi tidak ada manusia yang diizinkan masuk ke sini!” ujar Ray menjelaskan kepada Gerald. Mendengar itu, Gerald menjadi sangat bersemangat. Itu berarti dia tidak terlihat sekarang. “Gerald, sekarang terserah kamu. Kamu bisa menggunakan ini untuk membantumu bermain judi supaya kita bisa mendapat banyak uang dan membeli barang-barang bagus,” imbuh Ray memberi saran. “Baik, Ray. Tidak masalah, kamu lihat baik-baik!" jawab Gerald setuju. Itu hal yang bagus karena dia
“Tunggu!" Sebelum Ray sempat mengambil langkah, beberapa hantu menghentikannya. Hantu yang berdiri di tengah berjalan ke arah Ray dan menatapnya. “Tidak ada yang namanya pergi setelah menang.” "Kenapa? Apa kalian punya nyali untuk melakukan permainan ini? Atau apa kalian tidak mau rugi?” tatap Ray dengan dingin. Dia tidak menyangka bahwa hantu di sini akan menjadi seperti manusia di dunia nyata, bermain curang ketika mereka tidak mau kalah. Mereka masih saja seperti bajingan bahkan setelah menjadi hantu. Ini membuat Ray sangat kesal. "Hah! Kau harus terus bermain sampai semua uangmu habis, atau serahkan dulu uangmu sebelum kau pergi. Silakan pilih!" cibir hantu yang berdiri di tengah mencoba memperingatkan Ray. Ia menatap Ray dengan tatapan mengancam. Tampaknya hantu itu tidak akan membiarkan Ray pergi. Ray pun juga tidak akan membiarkan mereka melakukan yang mereka inginkan."Oh, begitu? Bagaimana kalau aku tidak memilih keduanya?" tantang Ray. "Kalau begitu, jangan salahkan ka
Gerald menatap pemilik restoran itu dengan heran. "Tentu saja!" jawab pemilik restoran sambil tersenyum. Mendengar itu, Gerald langsung menatap Ray dan mulai khawatir. “Ray, tidak mungkin efek obatku sudah habis, kan?” tanya Gerald pada Ray dengan ekspresi bingung, lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa jam. Belum lewat dua belas jam. Dia baru berada di sini selama dua jam, tetapi kenapa pemilik restoran ini bisa melihatnya? Itu membuat Gerald bertanya-tanya dalam keheranan. "Bos, kenapa kau bisa melihatnya?" tanya Ray kepada pemilik restoran dengan rasa ingin tahu. "Ha! Ha! Karena aku manusia, sama sepertimu!” jelas pemilik restoran itu sambil tertawa. Ray dan Gerald akhirnya mengerti. Jadi itu penyebabnya. "Apakah kamu juga setengah hantu?" tanya Ray dengan curiga. Pemilik restoran itu mengangguk dan berkata, “Ya, benar. Perkenalkan, namaku Garren Henry. Aku pemilik restoran ini dan aku secara khusus menerima orang-orang dari dunia nyata di sini!”“Senang bertemu den