“... Eh? Bukankah ini blazer yang aku beli untuk Gerald?” Felicity bertanya dengan nada tinggi, nada suaranya terdengar bingung. Tidak diragukan lagi, Felicity yakin sekali bahwa dia yang telah membeli blazer itu siang tadi untuk Gerald. “Apa kamu yakin, Felicity?” Cassandra bertanya untuk mempertegas. Cassandra mengambil blazer itu dari tangan Felicity dan memperhatikannya dengan cermat, dan memang benar bahwa blazer itu persis sama dengan yang mereka beli tadi siang.‘Bagaimana mungkin itu terjadi? Mengapa blazer Gerald bisa berada di dalam mobil Maybach yang mereka tumpangi?’ Gadis-gadis itu memikirkan hal yang sama, kebingungan tampak jelas di mata mereka ketika bergantian mereka menatap Leopold yang tengah sibuk mengemudi.Leopold yang sejak tadi dingin dan tenang, sekarang agak gelisah. Tuan Crawford dengan jelas memintanya untuk merahasiakan jati dirinya. Namun percakapan para gadis itu tak urung membuat situasinya berubah menjadi aneh bagi Leopold.“Blazer itu milikku. Aku
Harper mengulangi lagi pertanyaanya, nada suaranya sangat gusar. Namun Yvonne mengabaikan Harper dan berjalan menghampiri tempat tidur Gerald. “Cepat bangun, Gerald!” Yvonne membentak.Yvonne menarik selimut Gerald tanpa memikirkan baju apa yang sedang Gerald pakai saat ini. Ketika Yvonne melihat Gerald hanya mengenakan celana pendek, Yvonne menarik Gerald dari tempat tidurnya secara serampangan.“Apa yang sedang kamu lakukan?” Gerald berteriak sambil tangannya menutupi bagian vital tubuhnya.Wanita-wanita itu sangat menakutkan.Alih-alih menjawab pertanyaan Gerald, Yvonne malah mengobrak abrik barang-barang Gerald. Cassandra dan Felicity berdiri tidak jauh dari situ dengan kedua tangan menyilang di dada. Sementara Naomi bersembunyi di pojokan.“Bu Dosen, Felicity! Aku menemukan blazer dan ponsel Gerald di sini!” Yvonne berteriak sambil menunjukkan dua macam benda yang berhasill dia temukan.Semua gadis itu tertegun. Mereka semua memikirkan hal yang sama. “Ternyata bukan Gerald peny
Ketika Gerald, Harper dan beberapa orang lainya tiba di restoran, Naomi sudah berada di sama bersama sepupunya, Xyleena.Cassandra, Felicity, dan Yvonne juga sudah datang. Di samping Xyleena terlihat seorang pria muda berusia dua puluhan, dia memakai setelan jas lengkap dan sepatu kulit.Xyleena tampak jauh lebih feminin dibanding sebelumnya. Xyleena adalah seorang gadis yang menonjol dan dia memiliki koneksi di mana-mana.Gerald, Harper, dan teman-temannya mengenal Xyleena karena koneksi yang dia miliki sangat luas. Namun setelah mengenalnya, mereka berkesimpulan bahwa Xyleena sebenarnya agak sombong. Dia mau membantu Gerald dan teman-temannya untuk mendapatkan kerja paruh waktu hanya karena mereka teman Naomi. Jika tidak, Xyleena pasti tidak sudi bahkan untuk sekadar melihat mereka.“Ayo, sini. Silakan duduk semua,” Xyleena berkata dengan suara lembut. Gerald menurut.“Sungguh rangkaian peristiwa yang menakutkan tadi malam. Kita akan bersulang sebentar lagi. Sebelum itu, saya ingin
“Ya, Kak, ada apa?”“Gerald, kamu sibuk, nggak? Asisten dan beberapa stafku akan segera mendarat di Bandara Mayberry. Bisakah kamu menyuruh seseorang untuk menjemput mereka? Zack dan Michael kusuruh untuk mengurus hal lain. Mereka juga butuh tempat menginap, tolong sekalian kamu urus, ya.”“Oke, tidak masalah,” jawab Gerald menyanggupi. Sudah lama dia tidak berkomunikasi dengan kakak perempuannya itu. Gerald mendengar Jessica tertawa.“Aku akan menyusul ke sana lusa, jadi kita bisa berjumpa. Akan jadi pertemuan santai antara kakak dan adik,” lanjut Jessica sambil tersenyum. Gerald juga merindukan kakaknya itu. Setelah obrolan selesai, telepon ditutup.Karena Zack dan Michael sedang sibuk, jadi Gerald memutuskan tidak meminta bantuan mereka. Dia lalu berpikir sejenak sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. ‘Hmm... siapa yang bisa dimintai tolong untuk menjemput ke bandara?’Setelah beberapa saat, Gerald memutuskan akan meninggalkan restoran. Mungkin sebaiknya dia sendi
“Apakah selama ini Gerald...?”Cassandra tidak mendapatkan penjelasan lain, terutama jika dia coba mengaitkan dengan kejadian yang lalu soal power bank. Gerald benar-benar orang yang aneh, kesehariannya juga tertutup. ‘Gerald adalah orang pertama yang tahu kejadian ketika aku dibawa ke hotel. Karena dia juga, aku bisa diselamatkan tepat waktu. Aku juga menemukan power bank yang dipinjam Gerald di mobil Flynn. Sekarang terjadi lagi. Gerald adalah orang yang pertama menyadari bahwa sesuatu yang buruk menimpa kami. Karena dialah kami bisa diselamatkan tepat waktu, bahkan jas dan HP Gerald ada di tempat kejadian.Awalnya, sepertinya Tuan Crawford yang ada di balik itu semua. Lalu tujuannya beralih ke Naomi... dan Gerald berteman dekat dengan Naomi.Gerald berani melawan wakil ketua perhimpunan mahasiswa tempo hari. Apa yang terjadi selanjutnya? Ketua jurusan justru berlaku sangat hormat pada Gerald!Benar-benar tidak masuk akal!Dan satu hal lagi yang tidak kalah penting, Gerald dan
“Tuan Crawford pasti sangat tampan. Tapi kamu jangan bicara macam-macam nanti kalau bertemu dia, Dorothy. Kamu harus jaga sikap. Nona Crawford memang selama ini memperlakukanmu dengan baik, jadi jangan sampai kamu membuat dia marah. Kalau sampai itu terjadi, aku tidak bisa membantumu.""Iya, aku mengerti. Aku sudah mencari info soal Tuan Crawford. Meski dia terlihat pendiam, tapi sebenarnya dia adalah orang yang jahat. Dia sepertinya punya banyak istri," gadis itu berkata sambil menyeringai."Hei! Hati-hati kalau bicara, Anak Nakal! Aku akan menamparmu kalau kamu bicara begitu lagi! Dari mana kamu tahu?""Iya, itu benar! Hampir semua anak-anak muda di Northbay membicarakannya. Aku juga mendengar bahwa Tuan Crawford adalah pria mesum yang menghamili banyak wanita. Siapapun wanita yang mencari gara-gara dengannya akan diperkosa. Hii... aku ngeri!" lanjut Dorothy sambil menepuk-nepuk perutnya."Anak-anak muda itu mau cari mati rupanya. Beraninya mereka menyebarkan berita yang tidak-tidak
“Kepung dia, jangan sampai dia lolos!” teriak William memberi perintah pada anak buahnya. Seketika para pria kekar itu bergegas menghampiri Gerald. Gerald dan empat orang di sana terkepung. Mereka bingung atas apa yang terjadi.Di belakang William, berdiri seorang pria bertampang garang. Ia berusia sekitar hampir tiga puluh tahun dan mengenakan kacamata. Sejak tadi ia tidak berbicara sepatah katapun.Pria itu menyilangkan tangannya di depan dada. Hampir separuh wajahnya ada bekas luka bakar yang parah. Ia sepertinya adalah pengawal pribadi William."Hmpph...!! Musuh pasti akan selalu bertemu lagi. Ini baru beberapa hari dan aku yakin kau tidak menyangka ini akan terjadi." Liara berteriak lantang sambil berpegangan pada lengan William. Mereka berdua menghampiri Gerald. Tatapan Liara memancarkan amarah yang seakan-akan dapat membunuh seseorang. Ia rasanya memang ingin membunuh Gerald dengan tangannya sendiri.Sejak kecil, Liara selalu dimanja oleh orang-orang disekitarnya. Tidak pern
Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh detik untuk Drake dan Tyson melumpuhkan sepuluh anak buah William. Benar-benar luar biasa!"Kau mau coba cari masalah dengan Keluarga Crawford? Sini kukoyak akal sehatmu!" kata Si Kembar sambil berjalan pelan menghampiri William. Tatapan mata keduanya begitu dingin dan menakutkan."Sialan! Carl, habisi mereka!" teriak William memberi perintah. Awalnya dia kira membalaskan dendam Liara akan bisa dilakukan dengan mudah, yaitu hanya cukup menyuruh anak buahnya mengeroyok Gerald. Sungguh di luar dugaan William kalau ternyata Gerald punya bodyguard yang sangat tangguh.Sekarang saatnya William menerjunkan orang andalannya. Carl adalah pengawal yang berdiri di belakangnya sejak tadi. Meski wajahnya terlihat sangat garang dengan bekas luka bakar, tetapi dia sempat gemetar melihat kelihaian dan ketangkasan Drake dan Tyson ketika berkelahi. Bukan karena rasa takut, tetapi seperti ada emosi aneh dalam hatinya.Carl maju berdiri di depan William."Kalian bole