"Maaf, Nona, tapi Anda belum memesan minum. Ini daftar menu minuman yang kami sediakan, silakan dilihat." kata pelayan sambil memberikan buku menu pada Cara.Cara tertegun. Salah satu temannya berujar, "Cara, tadi kamu bilang akan ada kejutan kalau semua pesanannya sudah dihidangkan. Mana kejutannya?""Nggak! Aku nggak akan lihat daftar menu! Aku ingatkan kamu sekali lagi ya, yang memesan ini adalah Tuan Wade! Tuan Wade ada di sini, kamu paham maksudku?" Cara sekali lagi membawa nama Quron."Maaf, Nona. Semua tamu kami adalah kalangan orang penting dan para pebisnis besar. Kami tidak memberikan menu hadiah untuk setiap orang setiap hari.""Kamu serius? Kamu mau membuat aku malu, hah? Kamu gak tahu siapa Tuan Kennedy? Dia itu teman baikku!" tanya Quron dengan geram."Saya tahu ada Tuan Muda bernama Kennedy. Beliau sering datang ke sini. Kami juga tidak memberinya menu hadiah," jawab pelayan itu dengan ekspresi bingung."Sial! Kamu benar-benar mau mencoreng nama baikku, hah!" Quron dan C
Cara lalu bertanya, "apakah tamu yang kamu maksud adalah Gerald?""Kami tidak tahu. Yang kami tahu adalah salah satu dari kalian adalah tamu istimewa kami tadi siang," kata kasir itu sambil tersenyum.Sial! Ada apa ini sebenarnya? Tadi siang Mila dan Gerald ikut. Meski petugas restoran tidak ada yang mau memberitahu, tetapi Cara sudah bisa menebak. Pasti tamu yang dimaksud adalah Gerald. Tetapi, bagaimana bisa? Kemudian Donna, salah satu teman SMA Cara buka suara. "Hahahaha! Cara, katanya kamu mau kasih kami kejutan. Jadi ini kejutan yang kamu maksud?"Donna dan Cara sudah lama berteman, mereka bahkan satu jurusan di kampus. Tetapi meski begitu, mereka seringkali berkompetisi di banyak hal dan tidak jarang Cara mengungguli Donna.Awalnya, Cara berniat pamer pada Donna, tetapi siapa sangka kalau semuanya berakhir begini?Cara merasa bertambah malu ketika Donna sengaja mengungkit dan memperjelas masalahnya.Sekarang jelas bahwa mereka tidak akan mendapat diskon dan situasi akan lebih
Cara berteriak pada pelayan dengan sikap arogan. Dia merasa sangat keren sekarang."Oke, Nona. Saya akan mengurus pemesanannya. Total biaya kamarnya sebesar tujuh puluh lima ribu dolar. Silakan masukkan kartu Anda di slot sini," kata seorang pelayan pada Cara.Cara tersentak."Hah! Apa? Tujuh puluh lima ribu dolar? Hei, kami cuma pesan lima kamar! Aku nggak salah dengar?" tanya Cara tanpa bertele-tele."Benar, Nona. Itupun harga untuk kamar standar dan itu sudah termasuk makan malam. Makanan di sini dimasak oleh para koki profesional dari seluruh dunia yang akan menyajikan makanan sesuai preferensi Anda," lanjut pelayan itu menjelaskan."Ini... tunggu, memangnya berapa harga untuk makan di sini?""Kalau untuk makan saja, biasanya tanpa ruangan khusus. Tapi kalau Anda ingin ruang privat, anda bisa menyewa satu ruang seharga dua puluh dua ribu dolar. Lalu Anda bisa menikmati semua jenis makanan di daerah selatan. Anda hanya cukup menyebutkan namanya, maka makanan apapun pasti akan dimasa
”Gerald, semua yang ada di sini adalah orang-orang penting dan terpandang. Dan temanku tahu kalau kamu adalah mahasiswaku. Jadi kamu harus menunjukkan yang terbaik malam ini. Kalau kamu berani membuatku malu, lihat saja nanti!" ancam Cassandra.Gerald tidak menjawab apa-apa, selain hanya menatap keluar jendela."Jaga sikap!" Cassandra menegaskan sekali lagi sebelum kemudian dia kembali fokus mengemudi.Hari itu Cassandra berpakaian rapi dan berpenampilan beda dari biasanya. Pertama kalinya Gerald berada begitu dekat dan hanya berdua dengan Casandra sampai dia bisa mencium parfum wanita itu dengan lekat. Gerald harus mengakui bahwa Cassandra tampak sangat menawan. Tak berselang lama, akhirnya mereka berdua sampai di bar yang dimaksud. Bar itu terletak di kawasan Mayberry Commercial Street. Di pelatarannya sudah banyak mobil mewah yang terparkir. Di depan bangunan bar itu, banyak berjejer papan ucapan selamat, Gerald menemukan salah satu di antaranya adalah kiriman dari Flynn. Pemilik
Ada enam orang wanita di meja nomor 6.Mereka sepertinya masih mahasiswi, meski penampilan mereka seksi, dewasa dan menggoda. Gadis yang bernama Xabi meneguk bir dari botol sambil merangkul gadis di sebelahnya. “Sara, kamu kenapa? Dua hari terakhir kamu nggak ada live broadcast, kamu juga terlihat manyun terus. Kenapa, sih? Biasanya kamu yang paling semangat kalau sudah di bar. Sini cerita kalau ada masalah.”“Xabi, apa menurutmu tuan muda kaya raya yang misterius itu benar-benar ada? Dia terlihat seperti orang biasa yang miskin, tapi sebenarnya di balik itu dia sangat kaya. Sangat sangat sangat kaya!” Gadis di samping Xabi itu tidak lain adalah Sara. “Hahahhaa! Bisa jadi memang ada orang yang seperti itu, tapi sangat jarang. Karena lebih banyak yang terjadi justru sebaliknya. Kadang orang berlagak kaya supaya bisa dapat pinjaman uang sebanyak-banyaknya. Padahal aslinya dia orang miskin!” jawab Xabi. Sara mengangguk setuju. “Benar, Xabi. Menurut pengamatanku, si orang ini mem
”Apa maumu?" tanya Gerald dengan nada dingin. Gerald sama sekali tidak mengira akan bertemu dengan Sara di sana."Aku mau bertanya sesuatu sama kamu. Setelah tadi pagi kamu menamparku, bagaimana perasaanmu sekarang saat bertemu aku di sini dengan posisimu menjadi pelayan?" tanya Sara dengan nada tidak bersahabat. Dia merasa sangat marah ketika Gerald mempermalukannya. Seharian Sara mencari cara membalas dendam pada Gerald. Jadi ketika kesempatan itu datang, Sara tidak mau menyia-nyiakannya.Gerald menjawab dengan senyum kecut, "Aku nggak merasa apa-apa. Ada lagi yang mau kamu katakan? Aku sedang sangat sibuk!""Hahaha! Oh, sibuk, ya? Oke, sana pergi. Ambilkan aku serbet!" bentak Sara sambil menunjuk ke kotak serbet di pojok ruangan. "Kamu pelayan, kan? Jadi kamu harus melayani pelanggan dengan baik. Kalau nggak, aku akan laporkan kamu ke manajer."Gerald mulai jengkel, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ini posisinya memang sebagai pelayan. Dia lalu mengambil serbet dan menyer
Plak!Meski Cassandra sering bergonta-ganti pacar, tetapi dia punya standar yang tinggi untuk memilih pria yang dia minati.Karena itu, secara reflek Cassandra menampar pria pendek-gemuk itu dengan keras. Tidak berhenti di situ, Cassandra lalu berdiri dan mengambil segelas wine di atas meja dan menyiramkan isinya tepat di wajah pria itu."Ah! Tuan Zabka, Anda tidak apa-apa?" istri pemilik bar, Qassie, segera panik melihat yang terjadi.Ruangan seketika hening beberapa saat.Sebenarnya, Qassie sudah tahu bahwa Tuan Zabka tertarik pada Cassandra. Itulah kenapa dia sengaja mengajak mereka berdua bermain bersama.Tuan Zabka berasal dari San Creek. Dia adalah pemilik perusahaan tambang batu bara yang sukses. Bahkan, Tuan Zabka yang menaruh investasi di bar itu.Di sisi lain, Qassie juga tahu bahwa Cassandra sedang jomblo dan sangat tertarik pada pria-pria kaya.Dengan kata lain, yang satu suka, yang satu mencari keuntungan. Bukankah mereka akan menjadi pasangan yang cocok? Lagipula siapa y
Ketika Gerald menuju tempat parkir, dia tahu dirinya sedang diikuti. Dua orang bodyguard berpakaian dan berkacamata serba hitam mengekor di belakangnya.Gerald sadar dia tidak mungkin bisa melawan dua pria kekar itu seorang diri. Oleh karena itu, secara diam-diam dia mengirim pesan pada Flynn untuk segera datang menolongnya."Hei, berhenti!" Tiba-tiba seorang bodyguard berteriak pada Gerald. Tepat saat dia akan masuk ke dalam mobil."Ada apa? Ada yang bisa kubantu?" tanya Gerald"Hahahaha! 'Ada apa' katamu? Kau benar-benar polos, ya. Biar kuberitahu, kalau kau cukup pintar, kau ikuti saja perintah kami. Kami akan melepaskanmu kalau bos sudah selesai dengan urusannya. Dengan begitu kau akan baik-baik saja. Tapi jika tidak mau menurut, akan kami patahkan kakimu!" ancam dua bodyguard itu pada Gerald. Anak muda ini terlihat sangat lemah dan gegabah, mereka bisa menebak bahwa dia tidak punya keterampilan apa-apa. Mereka berencana memberi pelajaran pada Gerald. Tetapi sepertinya dengan kata