Dia tidak akan bisa melawan orang-orang ini. Yileen sangat takut sampai-sampai tangannya berkeringat. Harusnya Dario menjadi pelindung dan pilar kekuatan Keluarga Dailey, tetapi sekarang dia malah berkhianat!!"Jadi bagaimana, Nona Dailey? Dario adalah salah satu master top, tapi dia malah diperlakukan seperti budak di keluarga Dailey. Tentu akan beda cerita kalau Tuan Dario bersama kami. Tuan Dario akan menjadi tamu kehormatan keluarga Lacraft!” kata Tilar sambil tersenyum puas. "Kau ... apa yang mau kau lakukan?" Yileen berkata sambil menelan ludah."Ha ha ha! Aku tahu bahwa ayahmu sangat mencintaimu karena kau adalah putri satu-satunya. Kalau dia tahu bahwa kau jatuh ke tangan kami, aku yakin bahwa ayahmu pasti akan setuju dan mau menandatangani persyaratan perjanjian yang diajukan Tuan Xanthos. Sesederhana itu!” kata Tilar sambil mengangkat bahu."Kita bahkan belum masuk ke tempat bersejarah itu dan kita juga tidak tahu apakah ada harta peninggalan di dalamnya. Tidakkah menurutmu
Pada saat itu Tilar tiba-tiba menyadari bahwa ada seorang pemuda yang sedang berdiri di belakang Yileen.Tilar tidak tahu pemuda itu ketakutan karena auranya yang agung. Pemuda itu tampak seperti orang kesurupan, sepertinya dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.Sepertinya pikiran dan perhatian pemuda itu sama sekali tidak tertuju pada Yileen."Mungkinkah karena aku telah membuatnya mengkerut dan takut?"Tilar menggelengkan kepalanya sambil membatin.Setelah itu, Tilar bertanya, “Tuan Dario, siapakah pemuda itu? Apakah dia juga salah satu budak Yileen?”“Ya, Tuan Lacraft. Dia adalah budak yang baru saja diambil oleh Yileen. ”Dario mengangguk sebelum melanjutkan, “Dia hanya seorang pemuda malang yang telah diperdaya dan ditipu oleh Yileen. Ha ha ha! Pemuda itu bahkan tidak tahu bahwa dirinya telah dijual dan dimanfaatkan!”Dario tersenyum pahit.“Sepertinya Yileen sudah mendengar semua percakapan kita. Jadi, Tuan Dario, Kamu tentu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, bukan!” Tilar
"Ha ha ha! Bos, aku sudah bisa pastikan bahwa pemuda ini orang gila. Tidak ada orang yang lebih gila dari orang ini!”Semua orang di dalam kerumunan tertawa terbahak-bahak.Jangan tanya reaksi yang lain, bahkan Yileen juga memandang Gerald seolah-olah Gerald bodoh.Memang ada yang salah dengan otak pemuda ini.‘Dia bisa saja sedikit lebih pintar, dan saat ini, seharusnya dia berlutut dan memohon belas kasihan Tilar. Namun, dia justru mengucapkan omong kosong yang sombong tanpa menggunakan otaknya sama sekali. Tidak, pada kenyataannya, dia bahkan berbicara seperti orang gila.’‘Dia sudah di ambang kematian! Yileen awalnya merasa kasihan padanya, tetapi sekarang, dia tidak lagi merasakan simpati pada Gerald.’'Dia bodoh dan dia benar-benar pantas mati!' kata Yileen dalam hati.“Tuan Dario, sudah cukup aku tertawa. Pada awalnya membunuh pemuda ini seharusnya menjadi momen yang sangat serius. Namun, aku tidak pernah mengira bahwa pemuda ini mengubahnya menjadi momen yang sangat lucu. Suda
Gerald terlihat seperti iblis—iblis yang bisa dengan mudah membunuh siapa saja, kapan saja hanya dengan satu jentikan jari!“Jangan bergerak! Jangan bergerak lagi! aku ingin semua orang mundur!”Tilar mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada bawahannya agar mereka tidak lagi bertindak gegabah.Kemudian, perlahan Tilar berjalan menghampiri lalu Tilar berlutut tepat di hadapan Gerald dengan bunyi gedebuk."Bos, aku ... aku salah!"Tilar membungkuk di depan Gerald dengan ekspresi di wajah yang dipenuhi rasa hormat."Bagus sekali. Kamu memang sangat smart. Berbicara denganku dengan posisi seperti ini adalah hal terbaik dan paling smart yang pernah kamu lakukan sepanjang hidupmu!”Gerald tidak akan pernah berpikir tentang keadilan atau kebenaran setiap kali dia berurusan dengan orang semacam ini.Hanya rasa takut—ketakutan dari dalam tubuh dan pikiran yang sepenuhnya meyakinkan seseorang untuk benar-benar menyerahkan diri.“Aku… aku juga salah! Tolong selamatkan hidupku! Aku siap u
Di ruang tamu, di dalam villa Keluarga Xanthos.Seorang pria paruh baya dan seorang pria muda duduk di sofa sambil mendiskusikan sesuatu yang serius tujuh orang lainya yang semuanya mengenakan seragam hitam.“Hal yang berkaitan dengan reruntuhan sejarah ini akan menjadi peristiwa terbesar yang akan mengguncang seluruh dunia. Jadi, kali ini kita harus ekstra hati-hati dan teliti. Adapun kalian bertujuh, kalian punya keterampilan dan kemampuan yang luar biasa. Jadi, kami mengandalkan bantuan anda untuk membantu kami di masa depan.”Pria paruh baya dengan cangkir teh di tangannya itu berkata sambil tertawa.Pria paruh baya itu bernama Wesson Xanthos dan dia adalah kepala Keluarga Xanthos, keluarga yang terkenal memiliki kekuatan. Wesson adalah orang yang sangat kejam dan tanpa ampun, dan sepanjang hidupnya Wesson menyembah teologi. Wesson terus membangun dan mengembangkan kekuatan keluarganya melalui bantuan serta koneksi dengan berbagai kekuatan gelap selama bertahun-tahun.Pemuda di sam
“Ini Tuan Crawford. Tuan Gerald Crawford!” Tilar berkata dengan hormat saat dia melakukan perkenalan."Hari ini Tuan Crawford ada di sini karena dia mencari para master yang diundang Ketua Xanthos untuk datang beberapa hari yang lalu. Mereka semua adalah teman Tuan Crawford. Selain itu, Tuan Crawford juga ingin melihat dan menyelidiki keajaiban itu!”Pada saat ini, Tilar bertindak seperti anak yang berbakti di depan Gerald dan bahkan Tilar sama sekali tidak berani menarik napas lebih dalam.Adapun Wesson, pada saat ini dia juga sudah memperoleh beberapa informasi dan petunjuk penting.Hal itu terutama karena Wesson baru saja mendengar bahwa sebenarnya orang-orang di gua yang akan diracun olehnya adalah teman pemuda ini.Hal itu membuat Wesson merasa sedikit takut dan cemas."Oh! Kalau begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk membicarakan hal ini! Ternyata kamu adalah teman dari beberapa master itu! ” Wesson berkata sambil tersenyum dan dia ingin berjabat tangan dengan Gerald."Hentikan
Tidak lama kemudian, Gerald—yang sedang berkendara didalam mobil yang dikirim Wesson—tiba-tiba merasakan mobil itu berhenti. Menyaksikan pengemudi menyalakan sebatang rokok dan melirik kaca spionnya—menunjukkan seringai dingin kepada Gerald— Gerald kemudian bertanya, “Kita masih setengah jalan, bukan? Kenapa kamu menghentikan mobilnya?”“Oh, aku juga tahu. Aku hanya sedikit lelah jadi aku perlu beristirahat sebentar!” jawab pengemudi, wajahnya menyiratkan penghinaan."Lelah? Tolong, belum lama Anda mengemudi. Dengar, Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau setelah aku mencapai tujuanku. Tetapi sebelum itu, sebaiknya Anda mengemudi dengan benar!” Gerald berkata sambil menggelengkan kepalanya.Sejujurnya, Gerald tidak mau membunuh orang jika dia tidak perlu melakukannya. Bagaimanapun, setiap nyawa itu berharga. Jika pemikiran itu tidak menjadi pandangan Gerald tentang kehidupan, maka Gerald tidak perlu menghabiskan waktu untuk melayani omong kosong orang-orang seperti itu dan bisa saj
Meskipun sekarang mereka mencibir pada Gerald, mereka berenam mendapati diri mereka mundur beberapa langkah karena terkejut.Gerald sendiri hanya menggelengkan kepalanya, lalu berkata, “Sudah kubilang, bukan? Sepertinya orang-orang senang berasumsi bahwa mereka bisa membunuhku dan kalian semua adalah bukti nyata dari itu. Dengar, sejujurnya, kalian semua hanyalah butiran debu bagiku. Dan aku tidak tahan melihat debu!”Setelah itu, Gerald menjentikkan jarinya ke arah mereka, menciptakan suara ledakan saat gelombang udara yang kuat dengan cepat terbang ke arah enam orang itu!Sekarang debu beterbangan ke segala arah—karena kuatnya ledakan udara itu—keenam dari mereka secara naluriah berbalik, berniat melarikan diri! Lagipula, mereka tahu pasti bahwa terjebak dalam serangan itu pasti akan menyebabkan kematian bagi mereka. Sungguh kekuatan yang tidak manusiawi!Meskipun berlari adalah satu-satunya hal yang ada di pikiran mereka sekarang, tidak satupun dari mereka yang tampaknya mampu menga