"Nak, apa kamu pikir aku sedang bercanda?"Mendengar pernyataan Tristan, wanita berambut hitam sepunggung itu langsung tertawa keras, raut wajahnya menunjukkan ekspresi jijik yang sangat kental.Dia adalah Allina Mount, hari ini bersama ayahnya datang ke Gunung Aclair untuk menyaksikan pertarungan dua seniman bela diri hebat. Yaitu Caddy Culkin yang sudah senior dan memiliki pamor besar, melawan seorang kultivator pendatang baru.Lalu, apa hubungannya dengan seorang pemuda biasa tanpa basis kultivasi? Apa ketidak-hadirannya bisa membatalkan pertarungan besar itu?Sungguh tidak masuk akal!Sedangkan Tristan, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, hanya datar dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan wanita itu, lalu sedikit mempercepat langkahnya.Allina Mount melotot, dia jelas kesal medapati peringatan darinya tidak ditanggapi, ditambah lagi dengan sikap Tristan yang terkesan arogan dan tidak peduli."Hei, Nak, tunggu sebentar! Apa kau benar-benar ingin mati di atas sana?" teriak Allin
Pada saat ini, setidaknya sudah ada puluhan orang yang menunggu di area sekitar sasana tarung gunung Aclair.Mereka semua merupakan seniman bela diri internal, yang datang mewakili keluarga maupun sekte masing-masing.Selain datang karena menghormati undangan Caddy Culkin, mereka juga sangat penasaran pada sosok Tristan, seniman bela diri debutan yang kabarnya telah mengalahkan Chad Culkin, jenius muda yang sangat dibangga-banggakan oleh keluarga Culkin.Ketika Chad Culkin menunjuk ke arah datangnya Tristan, mereka semua langsung menoleh dengan rasa ingin tahu yang besar.Tapi setelah melihat perawakan Tristan, dahi masing-masing orang jadi berkerut disertai tatapan tidak percaya."Apa tidak salah? Pemuda seperti itu bisa mengalahkan Chad Culkin? Dia bahkah tidak terlihat layaknya seorang pebela diri!""Aku juga tidak percaya, terlebih lagi basis kultivasi Chad Culkin sudah mencapai tahap akhir foundation!""..."Saking penasarannya, beberapa tokoh kuat di sana langsung mengeluarkan ke
Caddy Culkin terkekeh meremehkan, hanya ada satu hal yang terlintas di benaknya ketika mendengar Tristan menanyakan aturan dalam pertarungan, yaitu Tristan takut akan mati di sini.Pada saat ini, Caddy Culkin sudah merasa di atas angin, dia memandang rendah pada Tristan."Jika kamu merasa mampu untuk keluar sebagai pemenang, kenapa harus mengeluarkan pertanyaan konyol itu?""Hmmm?" Sebelah alis mata Tristan terangkat."Hahaha!"Caddy Culkin tertawa keras, disertai dengan tatapan kejam."David Graham, kamu sudah mencelakai cucu kebanggaanku, apa kamu pikir keluarga Culkin-ku bisa membiarkanmu hidup lebih lama?""Pertarungan ini, tentu saja menentukan kematianmu!"Saking percaya dirinya, Caddy Culkin bahkan tidak menyebut bahwa pertarungan ini adalah pertaruhan hidup dan mati antara dirinya dengan Tristan, tapi langsung memvonis Tristan-lah yang akan mati.Suara Caddy Culkin juga sangat lantang, hingga semua orang di area sasana tarung dapat mendengar dengan amat jelas.Puluhan praktisi
"Ini tidak mungkin!"Wajah tua Caddy Culkin tampak muram, dan ekspresinya menjadi ngeri.Pukulan Penghancur Jiwa adalah teknik tinju yang dikembangkan secara turun-temurun oleh keluarga Culkin, dan sudah menjadi identitas kuat bagi keluarga itu.Daya rusaknya sangat dahsyat, bahkan mampu membuat lubang di plat baja setebal puluhan inchi.Sungguh mengejutkan, ketika mengenai tubuh Tristan, pukulan itu tidak memberi dampak apa pun, jangankan melukai, meninggalkan bekas pun tidak."Pak Tua Culkin, kekuatan pukulanmu sangat mengecewakan!" Tristan membuang napas, ekspresi di wajahnya terlihat bosan."Sialan!"Caddy Culkin mendengus marah, telinganya seperti terbakar. Dia adalah seniman bela diri senior yang tersohor, bisa-bisanya dianggap remeh oleh seorang debutan."David Graham, melihat usiamu yang masih sangat muda, kemampuanmu membuatku sedikit terkejut.""Aku salah, karena telah meremehkanmu!"Pada serangan sebelumnya, Caddy Culkin memang tidak menggunakan kekuatan penuh. Dia hanya men
"Tunggu!"Melihat Tristan mengangkat kepalan tinju, Caddy mengangkat kedua tangan pertanda menyerah, sekalian berharap Tristan akan mengampuni nyawanya.Di hadapan Tristan, Caddy Culkin, seorang kultivator senior yang sangat disegani di seluruh Provinsi Apollon, terlihat menyedihkan dan hanya bisa memohon belas kasihan.Dia menggigil seolah melihat kematian di depan mata, bola matanya pun berair dan dia hampir menangis ketakutan.Dia berkata dengan gemetaran, "Tuan Graham. Aku, pria tua dari keluarga Culkin ini sangat bodoh, tidak tahu memiliki keberanian dari mana, hingga berani menantang Raja Martial Art yang sesungguhnya untuk bertarung."Di kalangan praktisi seni bela diri internal, mereka yang level kultivasinya berada di tingkat Foundation hingga Soul Wandering, disebut Master Martial Art.Dari Nascent Soul hingga Ascension disebut Raja Martial Art. Di atasnya ada Half Immortal hingga Golden Immortal yang dijuluki Manusia Super. Sedangkan mereka yang ada di level Immortal Venera
Pernyataan Tristan terdengar sangat arogan dan mendominasi, secara alami memantik api kemarahan di hati semua anggota keluarga Culkin.Namun, apa yang berani mereka lakukan? Tidak ada, selain menundukkan kepala sembari menelan ludah dengan susah payah.Caddy Culkin, sosok pelindung utama keluarga, pilar yang membuat keluarga Culkin mampu berdiri kokoh dan ditakuti di Provinsi Apollon selama berpuluh-puluh tahun, telah mati di tangan Tristan.Selain Chad Culkin yang basis kultivasinya ada di tahap akhir Foundation, anggota keluarga Culkin lainnya hanyalah sekumpulan kultivator pemula dengan basis kultivasi rendah.Jika mereka ingin melawan Tristan bahkan dengan cara menyerang bersamaan, itu tidak ubahnya seperti melempar segerombolan anak ayam ke mulut ular besar.Bukankah itu adalah tindakan yang sungguh sia-sia?Jadi tidak peduli setajam apa pun perkataan Tristan menyakiti hati mereka, orang-orang ini hanya bisa menahan diri lalu mundur dan membawa mayat Caddy Culkin untuk dimakamkan
"Keluarga Culkin sudah datang!"Ketika keluarga Culkin tiba di kaki gunung, sekelompok orang langsung mengalihkan fokus perhatian.Mereka adalah Jerry Dragon dan para bawahannya.Hari ini, mereka datang untuk menyaksikan pertarungan sekaligus memberi dukungan pada Tristan. Sayangnya mereka tidak mendapatkan akses untuk mendaki, jadi hanya bisa menunggu kabar di kaki Gunung.Mereka kini fokus memperhatikan ekspresi sedih yang tergambar di wajah seluruh anggota keluarga Culkin, dan apa yang mereka lihat, cukup untuk memberikan gambaran tentang hasil pertarungan di atas tadi."Kakak Besar, aku rasa Tuan Graham berhasil memenangkan pertarungan," ujar Jhoni Bear setengah berbisik.Sementara Denis Tiger, sorot matanya memperhatikan sosok pria tua yang berada di tengah-tengah keluarga Culkin. "Kakak Besar, bukankah yang mereka gotong itu adalah Caddy Culkin?"Jerry Dragon ikut memperhatikan, lalu mengangguk. "Iya, itu dia, kemungkinan besar dia terbunuh oleh Tuan Graham."Melihat Caddy Culkin
Jerry Dragon dan yang lainnya saling bertukar tatap, melihat pancaran ambisius di mata Tristan, membuat mereka juga ikut bersemangat.Hanya saja, mereka belum sepenuhnya mengerti apa yang dimaksud Tristan.Melihat ekspresi orang-orang ini, Tristan melambaikan tangannya dengan ringan. "Lebih baik kita pulang saja, nanti aku jelaskan."Lagi pula untuk membahas sesuatu yang penting, tentu saja kurang cocok dibicarakan di luaran seperti sekarang ini, pikir Tristan."Baik, Tuan, mari!" Jerry Dragon mempersilakan.Selanjutnya, Tristan dan yang lainnya beranjak meninggalkan Gunung Aclair, dan langsung meluncur menuju Kota Fuji.Setibanya di kantor Loreng Gruop, Denis Tiger membawa Tristan ke sebuah ruangan khusus, dan dijamu dengan spesial.Setelah melakukan santap malam bersama, Tristan tidak langsung membahas masalah lokasi untuk bercocok-tanam, tapi terlebih dulu menanyakan progres dari proyek Shine Nature."Sangat lancar, Tuan. Hasil uji lab juga telah keluar dua hari yang lalu, dan para
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr