Sarah Clarke mengernyit, tidak mengerti apa maksud Tristan ingin bertemu dengan kakaknya.Lagi pula dalam masalah kerja sama ini, sama sekali ada sangkut pautnya dengan Sammy Clarke, ya kan?"Ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengannya. Ini memang bukan perkara bisnis, tapi cukup penting." Tristan menjelaskan sedikit.Akhirnya Sarah Clarke mengangguk setuju, dan tidak banyak bertanya lagi. Berkebetulan pula besok Sammy Clarke akan kembali ke Kota Fuji, jadi dia bisa mengatur pertemuan untuk Tristan.Ketiganya berpisah setelah membuat kesepakatan dan saling bertukar kontak. Sarah Clarke kembali ke rumahnya, sedangkan Tristan dan Alea langsung menuju kamar untuk beristirahat.Raut wajah Alea sudah tidak enak dipandang sejak Tristan menerima tawaran Sarah Clarke, sebelum memikirkan konsekuensi di belakangnya, kini terlihat semakin jelek setelah mengetahui kamar yang dipesan Tristan adalah tipe presidential suite.Bagi Alea, yang dilakukan suaminya ini benar-benar pemborosan. Layak
"Hal penting apa?" tanya Alea dengan dahi mengernyit."Sudahlah, lebih baik kita tidur saja, masih bisa dikerjakan besok." Tristan mengibaskan tangan.Apa yang terjadi malam ini, sudah membuat Alea cukup tertekan, jadi Tristan tidak ingin istrinya terbebani lebih banyak lagi.Namun, Alea tentu saja tidak puas sebelum keingintahuannya terjawab.Dia terus mendesak, "David, jangan membuatku penasaran, ayo katakan!"Tristan tersenyum sedikit, melihat raut penasaran di wajah Alea, dia menjadi tidak tega."Ini tentang penyakit Direktur Liam, bukankah sebelumnya aku berjanji akan datang malam ini? Dia pasti menunggu dan merasa kecewa, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah terlalu larut."Tristan menggidikkan bahu tanpa daya, nada bicaranya terdengar menyesal."Iya, padahal uang darinya sudah kau pakai, tapi menurutku Direktur Liam bukan karakter yang perhitungan, semoga saja dia bisa memaklumi," timpal Alea.Tristan mengangguk. "Aku akan menjelaskan padanya besok."Malam ini Tristan telah melewa
"Kamu ...."Sania Hill menggertakkan gigi, tangannya menunjuk Tristan dengan sedikit gemetar. Ini, adalah kali pertama dia bertemu orang yang benar-benar tidak tahu diuntung.Jelas-jelas dia sedang mengupayakan jalan keluar terbaik, tapi pria ini, bisa-bisanya menanggapi perkataannya seperti lelucon.Huh!Sania Hill menghela napas kasar, berusaha sekuat hati menahan kesal.Setelah beberapa saat, kemarahan di hatinya berhasil mereda. Dia ingat, suami dari Alea ini adalah pria dengan keterbelakangan mental. Jadi tidak boleh heran jika melihatnya bersikap sembarangan.Kini kemarahan Sania hill kembali berganti dengan ekspresi jijik, dia menatap Tristan dengan penuh cemooh."Tuan David Graham yang terhormat, biar aku tekankan padamu, yang baru saja aku sampaikan bukan ramalan, tapi petaka yang akan menghampirimu dalam segera. Aku bahkan bisa memastikan, jika sekarang ini keluarga Glazier tengah bergerak untuk mencarimu!"Mendengar perkataan Sania Hill, Tristan tidak hanya tidak bergeming,
Terlambat!Satu kata itu langsung menghantam kepala Sania begitu mendengar laporan dari security kantornya.Perihal keluarga Glazier akan bergerak cepat untuk menemukan Tristan, itu sudah Sania pikirkan sejak tadi, tapi Sania tetap tidak menyangka mereka akan datang secepat ini.Dia melirik Alea dengan tatapan iba. "Alea, aku tidak tahu entah aku bisa meredakan kemarahan keluarga Glazier atau tidak, tapi aku akan mencobanya."Sania akan melakukan apa ia yang bisa, semua demi pertemanannya dengan Alea.Selesai berkata, Sania langsung berjalan keluar kantor. Ketika berpapasan dengan Tristan, dia berhenti sejenak."Lihat, bencana macam apa yang telah kamu buat, jika bukan karena Alea, aku pasti akan membiarkan keluarga Glazier masuk, agar mereka bisa membunuhmu di sini!"Sania mendengus sinis, kemudian melanjutkan langkah keluar dari kantor.Alea hendak menyusul Sania keluar, sama seperti temannya itu, dia juga berhenti ketika berpapasan dengan Tristan."David, aku akan membantu Sania mem
Ketika mendengar pernyataan meremehkan dari mulut Tristan, masing-masing orang memiliki ekspresi yang berbeda-beda.Kenan Glazier menggertakkan gigi, niat balas dendam di hatinya tumbuh semakin besar.Landak Kuning tersenyum geli sambil menatap Tristan dengan sedikit iba. Dia sedikit bersedih melihat ketidak-tahuan Tristan, bicara sembarangan dan tidak mengenali lawannya.Dia Kota Fuji ini, siapa yang tidak bergidik ngeri ketika bertemu dengan Landak Kuning, bahkan pejabat pemerintah juga harus bersikap segan padanya. Tapi pria yang tidak memiliki latar belakang ini, sunguh berani mengeluarkan kalimat memprovokasi.Benar-benar ingin mati!Sementara Sania, menatap Alea sambil mengidikkan bahu tanpa daya. "Alea, tempramen suamimu sangat buruk. Jika kau masih bersikeras bersamanya, hanya ada masalah yang akan mendatangimu dari waktu ke waktu."Alea menoleh ke belakang dengan tatapan rumit, dan langsung membuang napas berat. Dia putus asa melihat suaminya yang sekarang ini tidak pernah mau
Kantor Loreng Group, Kota Fuji.Di ruang pribadi yang mewah, Denis Tiger tengah menyambut tamu penting dari ibukota provinsi, yang tak lain adalah seorang teman lama.Pada saat ini, ponsel Denis Tiger berdering menerima panggilan masuk dari Landak Kuning."Ada apa?" Bos Tiger menjawab telpon dengan nada sedikit meninggi, dia merasa terganggu."Bos, lawan kita kali ini cukup kuat, aku sudah kalah. Bos, dia juga ingin menantangmu, dia bilang akan menghancurkan kita semua sampai ke akar-akarnya ...." Suara Landak Kuning terdengar putus asa."Kurang ajar!" Denis Tiger menggeram, kemarahan melonjak tiada batas hingga membuat kulit wajahnya menggelap.Di Kota Fuji ini, dia adalah dominasi yang tidak tergoyahkan selama bertahun-tahun, tidak ada yang berani mengusik.Ketika ada orang yang mencoba menantang, maka dia akan memastikan orang itu harus lenyap."Denis, ada apa?" Melihat perubahan pada wajah Denis Tiger, temannya langsung bertanya dengan penasaran.Pria ini adalah Jhoni Bear, hari in
"Apa dia yang bernama Bos Tiger?"Pupil mata Alea menyusut, menatap dengan penuh rasa takut pada pria beraura dominan yang baru saja turun dari mobil."Iya, dia orangnya, Bos Tiger yang kejam," jawab Sania Hill sambil menatap ke depan dengan ekspresi muram.Meski Sania Hill tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan Bos Tiger, tapi setidaknya dia pernah beberapa kali bertemu dengan taipan raksasa itu dalam event bisnis.Selain seorang pengusaha kondang, Bos Tiger juga memimpin organisasi bawah tanah, sepak terjangnya sangat menakutkan, dia adalah orang yang tidak kenal ampun pada lawan.Jadi saat Tristan memilih untuk melawannya, Sania seakan sudah melihat akhir yang menyedihkan untuk Tristan.Sania berkata sambil melirik Tristan dengan penuh penyesalan, "Kalau saja kau mau mendengarkanku sedikit saja, mungkin kau masih bisa hidup tenang dengan Alea di luar sana."Hanya saja, Sania tidak memperhatikan seperti apa ekspresi Tristan ketika lawan yang ditakutkan sudah datang. Tristan
Hari ini, diawali Alea dengan perasaan yang penuh tekanan, takut, cemas, khawatir, segalanya bercampur menjadi satu.Namun, Tristan selalu tenang dari awal sampai akhir, tidak pernah takut pada apa pun.Kenyataannya, Tristan memang mampu mengatasi segalanya, bahkan dengan cara yang terkesan mudah, tanpa melakukan banyak upaya.Inilah yang membuat Alea menjadi linglung, tidak bisa berkata-kata dimulai dari meninggalkan kantor Hill's Corp, pergi mengambil mobil di showroom Bentley, bahkan sampai saat ini ketika keduanya sudah dalam perjalanan kembali."Istriku, aku akan pergi menemui Sarah Clarke. Kau ingin ikut, atau kembali ke hotel dan beristirahat?" tanya Tristan."Hah? Kenapa?" Alea tersentak, dia bahkan tidak mendengar pertanyaan Tristan dengan jelas.Sepanjang perjalanan, Alea tenggelam sendiri dalam dunia lamunan, dan baru kembali ke alam sadar setelah mendengar pertanyaan Tristan barusan."Astaga!" Tristan tersenyum geli, "Kau ini kenapa? Terlalu banyak melamun tidak baik bagi k
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr