Pada saat yang sama, Tristan tiba di ruangan VIP tempat di mana Talyssa Miller berada, dan mendapati adiknya itu dalam keadaan mabuk berat.Melihat ini, Tristan menggertakkan gigi dengan marah, tapi di sisi lain Tristan juga merasa lega karena pria bajingan tadi belum sempat melakukan niat tidak senonohnya pada Talyssa.Tanpa membuang waktu lagi, Tristan segera menggendong adiknya keluar dari ruangan tersebut.Begitu tiba di lantai dasar, dia sudah ditunggu oleh puluhan orang yang di masing-masing tangannya memegang tongkat besi."Apa kau ingin menyusulnya?" Tristan menunjuk mayat Jordy Braud dengan isyarat dagu.Tristan segera meletakkan adiknya di sofa. Setelah itu dia langsung melangkah ke arah Jhoni Bear dengan gagah berani.Sementara Jhoni Bear, menanggapi pertanyaan Tristan dengan tersenyum remeh. Bibirnya berkedut sembari memandangi tubuh Tristan yang terlihat lembek.Dengan tubuh seperti itu, mana bisa dibandingkan dengan tubuh Jhoni Bear yang besar dan kokoh seperti menara bes
Pada saat ini, Tristan menyapu semua orang yang ada di ruangan tersebut dengan sorot matanya tajam.Hal ini secara spontan membuat hati masing-masing dari mereka bergetar ketakutan.Sebenarnya, Trisan tidak ingin membuat keonaran yang lebih besar lagi. Dia hanya ingin pergi sesegera mungkin dari club terkutuk tersebut, membawa adiknya pulang dan mengobatinya.Namun, jika meremukkan kaki salah satu anggota genk Black Bear tidak cukup, maka Tristan tidak akan segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.Ketika tidak ada satu pun anggota genk Black Bear yang berani menyahut, terdengar suara Jhoni Bear berkata pelan tapi mampu membuat udara di sekitarnya seperti membeku."Nak, kau cukup hebat, tapi kau jangan senang dulu. Di sini masih ada aku, Jhoni Bear. Percaya atau tidak, aku pasti akan membuatmu membayar mahal atas apa yang kau lakukan pada saudaraku!"Setelah itu, ekspresi di wajah Jhoni Bear dalam sekejap berubah seperti binatang buas, ganas dan menyeramkan. Otot-
Bersemangat!Ada pancaran dendam yang sangat besar menyembur dari sorot mata Jhoni Bear, dia menatap Tristan Miller seolah ingin menelannya hidup-hidup.Dia harus mengakui jika Tristan Miller cukup kuat, tapi sekarang di sini sudah berdiri kakak besarnya, jadi bagaimana mungkin dia masih takut.Kakak besarnya adalah seorang master bela diri yang sangat mendominasi. Pendiri sekaligus ketua dari organisasi Red Dragon, organisasi yang membawahi kelompok Black Bear dan beberapa organisasi bawah tanah lainnya.Kaki baja kalah, dia juga kalah, tapi kakak besarnya adalah karakter yang tidak mungkin bisa dikalahkan oleh Tristan.Jhoni Bear memiliki keyakinan ini di hatinya."Bocah liar, lihat bagaimana kakak besarku akan memberimu pelajaran!" Jhoni Bear menatap Tristan Miller dengan kesombongan di wajahnya.Hanya saja, saking bersemangatnya Jhoni Bear, dia tidak memperhatikan seperti apa ekspresi pria yang dipanggil kakak besar itu ketika dia menunjuk Tristan Miller.Menunduk, ekspresi di waja
"Kakak Besar, apa maksudnya?"Jhoni Bear benar-benar tidak habis pikir, dan bertanya dengan wajah yang dipenuhi rasa takut sekaligus penasaran.Namun, Bos Dragon tidak menjawab, tapi malah memberi tamparan di pipi Jhoni Bear yang sebelahnya lagi.Jhoni Bear hanya bisa meringis menahan sakit, dia tidak berani untuk melawan.Sejurus kemudian, tangan Bos Dragon terulur mencengkram leher belakang Jhoni Bear, menariknya seperti anjing dan memaksanya bersujud di hadapan Tristan.Selanjutnya Bos Dragon sendiri juga membungkuk 90 derat di depan Tristan, tubuhnya gemetaran. "Tuanku, Jerry Dragon sangat menyesali apa yang terjadi di sini, tolong jangan hukum Jerry."Tristan tersenyum sedikit, dia tidak berniat membuat rumit apa yang terjadi di sini. Yang penting bagi Tristan adiknya tidak kenapa-kenapa, itu sudah cukup.Tristan melambaikan tangannya dengan ringan. "Jangan khawatir, masalah di sini tidak ada hubungan denganmu, aku tidak akan perhitungan!"Mendengar ini, barulah Jerry Dragon bis
Talyssa Miller membuka mata, lalu memindai kamar berukuran kecil tempat dirinya berada.Talyssa merasa tidak asing, karena ini adalah kamarnya sendiri.Hanya saja, Talyssa sangat bingung, siapa yang telah membawanya pulang?Terakhir kali Talyssa bisa mengingat, dia berada di Club Skye untuk menyerahkan diri pada Jordy Braud. Setelah itu Talyssa tidak ingat apa-apa lagi, sebab ia dalam keadaan mabuk berat karena terus dipaksa minum oleh Jordy Braud dan temannya.Setelah memeriksa dirinya dan ternyata memang tidak terjadi apa-apa, Talyssa lantas keluar dari kamar dan mendapati ibunya tengah memasak untuk makan malam di dapur."Ibu, bagaimana aku bisa pulang?" Talyssa langsung menanyakan apa yang mengganjal di kepalanya."David Graham yang menyelamatkanmu."Talyssa Miller mengernyit, dia tidak mengenal nama itu. "Siapa David Graham?""Ibu juga baru bertemu dengannya hari ini, katanya dia adalah teman kakakmu," jawab Thalita Warren."Teman kakak?" Talyssa menjadi semakin penasaran.Thalita
Ketika Tristan berkata tidak pantas pada almarhum Kenzo untuk yang pertama kali, sebagian orang masih berpikir bahwa dia tidak sengaja atau hanya sekedar keceplosan.Namun, ketika Kenan Glazier, kakak dari Kenzo maju untuk meminta penjelasan, Tristan dengan tenang mengulangi perkataannya, seakan tidak merasa bersalah sedikit pun.Orang gila ini, apa dia sudah bosan hidup?Pada saat ini, atensi semua orang tertuju pada Tristan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendesah berat sembari menggelengkan kepala.Mereka berpikir Tristan benar-benar gila.Siapa di kota Fuji yang berani bicara buruk tentang keluarga Glazier? Tidak ada kecuali orang gila yang tidak sayang nyawa, dan orang gila itu adalah Tristan.Lebih konyol lagi, Tristan mengatakannya secara langsung di hadapan keluarga Glazier.Bukankah ini adalah tindakan menjemput maut?Di antara semua orang, tentu saja Alea Wilson adalah satu-satunya orang yang paling menyesali tindakan ceroboh suaminya.Alea memikirkan satu hal, suaminy
Kenan Glazier mengulurkan tinju bersamaan dengan teriakan menggelegar yang keluar dari mulutnya.Mati!Satu kata itu langsung terlintas di benak semua orang ketika melihat adegan ini.Perlu diingat, Kenan Glazier memang berlatar belakang pengusaha, bukan dari kalangan militer seperti adiknya. Meski begitu, dia adalah pemegang sabuk hitam dari salah satu cabang bela diri.Sedangkan Tristan, siapa dia? Hanya pria dengan keterbelakangan mental, menjadi menantu yang tinggal di rumah keluarga istri, dan tidak memiliki kelebihan sama sekali.Melihat Kenan Glazier melayangkan pukulan tinjunya, Alea wilson tidak bisa untuk tidak cemas.Terlebih dia juga melihat Tristan tidak bergerak sama sekali, seakan sudah pasrah menerima nasib.Di dalam hati Alea terbesit keinginan untuk melindungi suaminya, tapi itu sudah terlambat, karena pada saat ini sudah terdengar benturan keras.Baaamm!Setelah suara itu, tubuh seseorang terpental beberapa meter ke belakang, menghancurkan meja dan kursi yang ada di
"Diam, jangan sekali-kali kau menyela keputusanku!"Kevin Glazier membentak keras, sembari memelototi putranya dengan tajam."Baik, Ayah." Kenan Glazier tidak berani membantah, meski ia benar-benar tidak mengerti dengan keputusan sang ayah.Selanjutnya Kevin Glazier melangkah lurus ke arah Albert Wilson."Albert, sekarang ini putraku sudah tiada, dan itu berarti kita sudah tidak mungkin menjadi satu keluarga. Putraku baru saja meninggal hari ini, dan aku sedang berduka. Silakan bawa keluargamu pulang, jangan membuat keributan lagi."Kevin Glazier tidak menunjukkan kemarahannya secara langsung, tapi makna dari perkataannya dapat diartikan dengan mudah.Kevin Glazier tidak hanya mengusir keluarga Albert Wilson, tapi juga memutuskan hubungan antar keluarga di masa depan.Albert Wilson mengangguk tanpa daya, dan segera membawa keluarganya pergi.Bagi Albert Wilson, kehilangan hubungan baik dengan keluarga Glazier adalah sebuah kerugian besar.Dia sangat menyayangkan hubungan yang telah ter
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr