Share

Bab. 42

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-11 19:17:26

"Mama…," panggil Dewa terkejut ketika melihat siapa orang yang datang ke rumah mereka di malam ini.

Ternyata yang datang malam-malam seperti itu adalah ibunya Kalila, entah mungkin kedatangan William siang tadi tidaklah cukup bagi mereka yang hanya bertemu dengan Rasti. Entah mau apa lagi Nyonya William yang bernama Dilara itu datang di malam ini.

"Jangan panggil aku mama, aku tidak pernah mau dipanggil mama oleh anak kupu-kupu malam seperti kau," ujar Nyonya William sambil tersenyum mengejek.

Nyonya Dilara, atau ibunya Kalila memandang Rasti dengan pandangan yang jijik. Kemudian dia duduk di salah satu kursi yang kosong yang tepat berada di samping Dewa.

Sementara itu Dewa dan Rasti masih memilih diam mendengar penghinaan yang terus dilakukan oleh Dilara.

Walaupun sebenarnya amarah Dewa benar-benar memuncak ketika masih ada saja orang-orang yang menghina ibunya.

"Mama, jika memang kedatangan Mama ke sini hanya untuk menghina Ibuku, sebaiknya Mama tinggalkan saja rumah ini. Karena ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 43

    “Apa kau tidak mendengarku?” tanya Dilara menatap Dewa dengan tajam.“Dengar, kok,” jawab Dewa santai."Pergilah kemanapun yang kalian suka, sampai Kalila benar-benar tidak tahu kalian berada di mana. Karena kami tidak mungkin terus-terusan membiarkan anak kami hidup bersama seseorang yang bahkan derajat hidupnya jauh di bawah. Kami pun tidak tahu asal muasal kalian dari mana, bahkan semua orang saat ini tahu kalau Kalila menikahi seorang lelaki dari lokalisasi.”Kembali Dilara menjeda kalimatnya. Nafasnya tampak tidak teratur, anehnya sudah tua masih saja sibuk dengan harta."Dan ingat pergilah malam ini, karena kemungkinan besok Kalila akan kembali ke sini. Jadi, sebelum Kalila kembali kalian tinggalkan kota ini. Dan jangan pernah bermain-main denganku. Aku tidak pernah suka dengan orang yang bermain-main dan mengingkari janji," lanjut Dilara sambil menatap tajam ke arah Dewa.“Hahaha….”Hal yang tidak terduga terjadi, Dewa tertawa tergelak-gelak ketika melihat apa yang dilakukan ol

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 44

    Hening tidak ada seorangpun yang menjawab."Hei! Siapa yang berada di sana?!" teriak Dewa lebih keras.Dua orang security yang bertugas di pos mendengar Dewa berteriak kemudian berlari mendekat ke arah Dewa. Dia pikir Dewa memanggil mereka."Siap, Pak! Ada apa?" tanya kedua orang tersebut sambil memberikan hormat kepada Dewa.Keduanya memang tidak heran jika melihat Dewa sedang duduk di taman dekat kolam ikan tersebut, karena hal itu sering sekali dilakukan Dewa dalam menikmati malam bersama rokoknya. Karena Dewa tidak pernah merokok di dalam rumah, walaupun Kalila juga merokok. Namun, Dewa tidak akan pernah membuat rumah mereka dipenuhi dengan asap.Hal itulah yang membuat Dewa selalu pergi menjauh saat dia ingin merokok, pergi ke balkon ataupun di taman tersebut itu merupakan dua tempat yang benar-benar menjadi favorit Dewa.Seperti malam ini, Dewa memilih taman dekat kolam pastinya agar bisa sambil menikmati embusan angin malam yang segar."Kalian tidur?" tanya Dewa dengan menyeli

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 45

    Keesokan harinya….Dewa berusaha untuk tidak menceritakan apa yang dia alami itu kepada ibunya. Dia tidak ingin membuat ibunya merasa ketakutan dengan semua itu. Rasti akan dengan mudah terpengaruh dengan keadaan yang menakutkan, apalagi setelah kedatangan William dan Dilara."Ari, apakah kau tahu di mana rekomendasi tempat pemasangan CCTV yang bisa dipercaya?" tanya Dewa kepada Ari ketika dia sudah sampai di kantor.Hari ini pikiran Dewa rasanya benar-benar bercabang, dia tidak bisa memikirkan mengenai urusan kantor, dia masih memikirkan keamanan di rumahnya."Bapak mau pasang CCTV? Dimana? Di kantor yang baru?" tanya Ari kemudian.Dewa hanya mengangguk sambil tersenyum, dan mengatakan dia rencana akan memasangnya di rumahnya."Semalam, rumahku mengalami teror yang tidak terduga. Seseorang melemparkan batu sebesar ini kepadaku dan beruntungnya tidak mengenai apapun di sana. Namun, aku masih penasaran ada orang yang masih mengirimkan teror-teror seperti itu. Jadi, aku ingin memasangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 46

    "Apa yang aku pikirkan? Jangan gila, Kalila," ujar Kalila kepada dirinya sendiri.Kalila sedang menyangkal dirinya kalau dia mengharapkan perhatian dari Dewa. Namun, seberapapun usaha Kalila menyangkal tentang perasaannya kepada Dewa, itu tidak bisa dibohongi karena Kalila merasa dia merindukan dan mengharapkan perhatian Dewa seperti biasanya. Sementara itu Dewa memilih duduk di balkon sambil menghabiskan satu batang rokok yang berada di tangannya. Dewa juga kemudian melihat CCTV yang sudah dipasangkan oleh temannya Ari itu, dan benar-benar mengagumkan hasilnya, seseorang tidak akan menyangka jika di rumah mewah bisa lebih dari sepuluh titik kamera tersembunyi yang sudah terpasang.Bahkan Dewa bisa mengontrol CCTV tersebut dari ponsel yang berada di tangannya, Dewa tidak ingin terjadi hal apapun kepada keluarganya, lebih baik dia memasang proteksi yang begitu banyak sejak awal."Semoga dengan CCTV ini bisa mengungkapkan siapa pelaku yang selama ini selalu mengganggu keluarga ini," u

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 47

    “Kepalaku pusing kalau memikirkannya,” gumam Dewa yang sepertinya mulai tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Kalila tersebut."Semua orang berpotensi melakukan hal itu. Dan juga kau jangan lupakan begitu saja, kalau kau saat ini sudah menjadi orang yang sangat sangat terkenal. Jadi, ada kemungkinan orang yang merasa tersaingi dengan kau melakukan hal itu,” jawab Kalila."Dunia bisnis itu begitu kejam, Dewa. Orang yang bahkan terlihat baik di depanmu, bisa jadi itulah pengkhianat," ujar Kalila kemudian mengambil segelas kopi yang terletak di atas meja. Dewa menatap Kalila dengan pandangan yang menyelidik setelah mendengar kata-kara dari Kalila itu."Jangan kau pandang aku seperti itu, jika aku ingin melakukan hal itu kepadamu, aku tidak perlu menyiapkan teror. Aku hanya perlu menyiapkan satu buah kawat di dalam kamar kita dan aku akan membunuhmu secara langsung, jika aku ingin melakukan itu," kekeh Kalila yang membuat Dewa tergelak."Aku hanya menatap kagum kepadamu, bukan aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 48

    “Ah, apa?”Zaki tampak terkejut ketika mendengar pertanyaan dari Dewa, dan segera menyimpan foto tersebut ke dalam tasnya.“Tidak. Dari mana aku mengenal orang ini, tapi aku hanya ingin melihat wajahnya dan memperhatikannya agar bisa terekam di dalam otakku. Siapa tahu nanti dengan cukup mudah mencarinya,” jawab Zaki tersenyum.“Sepertinya usia ku dengan orang ini juga tidak terlalu jauh. Kemungkinan tidak terlalu susah untuk mencarinya,” ujar Zaki lagi.Dewa hanya menganggukkan kepalanya. Dia hanya berharap yang terbaik, selama ini sesulit apapun Zaki mencari seseorang pasti akan menemukannya. Begitu pun kali ini harapan Dewa kepada Zaki, kalau Zaki akan menemukan Farheen."Baiklah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 49

    “Hahaha, pak Dewa bisa aja. Tapi, benar sih. Sepertinya bapak harus tertarik,” ujar Ari.“Udah, cepat katakan,” desak Dewatidak sabar."Ada sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan Nurmanegara group saat ini sedang mengalami goncangan. Ada beberapa karyawan yang sedang mengalami masalah, mereka melakukan korupsi dan juga dengan jumlah yang begitu banyak. Jadi, perusahaan itu saat ini sedang oleng, dan kabarnya bakal keluar dari group,” cerita Ari dengan semangat yang berapi-api.Benar saja. Dewa begitu tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Ari tersebut, dia pikir selama ini keadaan grup Nurmanegara baik-baik saja, dia tidak menyangka kalau ada salah satu perusahaan yang sedang mengalami permasalahan yang rumit seperti itu.Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 50

    “Kau?” tanya Dewa heran.Dewa benar-benar penasaran kenapa Kalila mendatangi kantornya, ini adalah pertama kalinya Kalila mendatangi kantor Daraka yang sempit itu."Kalila, ada apa?" tanya Dewa dengan begitu khawatir, apalagi melihat wajah Kalila yang tidak seperti biasanya."Dewa bantu aku," ujar Kalila kemudian dengan wajah panik."Kalila, kau duduk dulu," ujar Dewa yang segera membimbing Kalila untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya. Sementara itu Ari segera permisi dari ruangan Dewa untuk memberikan privasi kepada pasangan suami istri tersebut menjelaskan permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kalila."Ari, minta tolong Chika antarkan teh hangat ke dalam ruanganku untuk bu Kalila ya," ujar Dewa meminta tolong kepada Ari, sebelum Ari benar-benar meninggalkan ruangan tersebut.Ari hanya menganggukkan kepalanya, karena dia tidak akan banyak menjawab atau banyak bertanya. Saat ini sepertinya memang kondisi Kalila sedang tidak baik-baik saja, terlihat raut kecemasan dan juga ketak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15

Bab terbaru

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 128

    "Kok bisa seperti ini?" tanya Dewa pelan."Surat apa?" tanya Rasti yang heran melihat perubahan ekspresi di wajah Dewa. Seperti sedang menyimpan sesuatu yang sangat berat.Dewa memberikan selembar surat tersebut kepada Rasti. Dan dari membaca kop nya saja Rasti tahu kalau surat itu adalah dari pengadilan."Gugatan dari Kalila?" tanya Rasti lagi."Bukan.""Terus?""Ini surat putusan perceraian. Kalila begitu pintar, entah kapan dia memasukkan gugatan dan sidang tahu-tahu sudah ada keputusan seperti ini," ujar Dewa lagi sambil menggeleng.Bahkan Dewa sendiri sangat heran saat mendapati surat itu dikirimkan ke rumahnya, karena seharusnya yang bersangkutan harus mengambil sendiri."Betapa matangnya persiapan kamu, Kalila. Sehingga aku tidak sadar apa yang kamu lakukan," gumam Dewa lagi sembari berlalu menuju kamarnya."Dewa, suratnya kamu simpan. Dan lebih baik seperti ini. Kamu tidak pernah mengkhianatinya, dan ini adalah keputusan Kalila sendiri," ujar Rasti, dan dalam hatinya Rasti ter

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 127

    “Terserah papa mau percaya atau tidak, yang pasti saya memiliki semua buktinya. Dan dibawa ke jalur hukum pun semua akan percuma. Karena saya memang memiliki bukti yang kuat, dan juga penjual perusahaan itu juga adalah pemilik perusahaan itu sendiri,” jawab Dewa pelan.“Kau pikir aku akan percaya!” teriak William.Dewa hanya bisa menghela nafas berat mendengar semua apa yang William katakan.“Kau tunggu saja, Dewa! Kau pasti akan hancur! Kembalikan KL Group biar aku maafkan engkau!” teriak William.“Akan aku kembalikan jika Kalila yang minta!” Tut!Setelah mengatakan demikian Dewa mematikan sambungan telepon kepada William. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan kepada William. Karena dia tahu William tidak akan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan. Dan William pastinya akan tetap menyalahkannya.“Dia baru tahu, dan ini artinya babak baru pasti akan di mulai,” gumam Dewa pelan.“Pekerjaan selanjutnya akan lebih berat, baik Deka maupun Kalilagara pastinya akan menjadi target

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 126

    “Kenapa? Apa ibu salah? Ibu rasa semua yang ibu katakan itu benar, dan kamu juga sudah mengetahuinya. Tapi, kamu selalu menepisnya dan seolah-olah kamu tidak tahu!”Ternyata Rasti semakin menjadi, bukannya dia berhenti saat mendengar Dewa mulai emosi malah Rasti semakin meninggikan suaranya.“Untuk apa kamu sedih dengan kepergian mereka, seharusnya ini adalah awal yang baik untuk kamu! Kamu bisa menjadi seperti kamu yang seharusnya!”“Ibu, tolong berhenti. Biarkan Dewa berpikir untuk semua ini,” ujar Dewa pelan dengan pandangan Dewa yang memelas meminta Rasti untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya.Dewa tahu kalau Rasti memang tidak merestui dengan Kalila, namun selama ini Rasti tidak pernah mengungkapkan keberatannya secara langsung. Mungkin saat ini Rasti merasa takut karena sumber kekayaan mereka berasal dari Kalila.“Ibu sudah mencoba untuk menerima Kalila dalam beberapa tahun ini, ibu sudah mencoba untuk mengerti perasaan kamu. Namun, belakangan ibu tahu kalau dia adalah penyu

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 125

    "Aku tidak bisa menahanmu lagi," ujar Dewa pelan sembari memegang tangan Kalila dengan erat. Dia tidak menyangka kalau ternyata hubungannya dengan Kalila akan seperti ini."Jangan lupa hidup bahagia," ujar Kalila dengan suara yang serak.Sebenarnya dalam hati Kalila terasa begitu berat meninggalkan Dewa. Karena jujur dalam hatinya dia sudah jatuh cinta kepada Dewa. Namun, Kalila terus berusaha menyangkalnya.Dia jatuh cinta bersamaan dengan Danaya juga jatuh cinta kepada lelaki yang sama. Sehingga tidak ada pilihan baginya selain pergi meninggalkan Dewa. Dia tidak ingin Danaya semakin menjadi-jadi mengharapkan Dewa karena dia juga tidak ikhlas meskipun Danaya adalah anaknya sendiri.Disamping menjauhkan Danaya dari Dewa, kepergian Kalila juga untuk menjauhkan Danaya dari ambisi William. Kalila tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban keserakahan keluarganya."Jangan lupa hubungi aku dimanapun kamu berada. Aku butuh kabar dari kamu yang akan membuat aku tenang," ujar Dewa sambil me

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 124

    "Aku harus menyusulnya" teriak Kalila marah dan segera berbalik arah.Bahkan Kalila lupa kalau dia ingin berganti pakaian tujuannya pulang.Hap!Dewa menahan tangan Kalila dan kemudian menggeleng, dia tidak ingin Kalila menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi."Biarkan saja dulu," ujar Dewa pelan.Kalila menepis tangan Dewa dengan erat."Biarkan gimana? Kamu dengar sendiri kan apa yang akan papa lakukan kepada Danaya? Bagaimana kamu akan membiarkannya? Atau kamu memang setuju dan mendukung papa agar aku tidak pergi?" tanya Kalila yang meluapkan amarah yang tidak terbendung itu.Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada anaknya itu? Dia tidak mau anaknya yang tidak mengerti apapun menjadi korban kakeknya. Dia tidak ingin Danaya dimanfaatkan oleh William.Dewa membimbing Kalila untuk duduk di sofa depan televisi, dengan menggenggam tangan Kalila, Dewa mulai berbicara secara lembut dan pelan."Tidak mungkin papa akan memaksa Danaya sekarang. Papa pas

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 123

    “Aku tidak gila, cobalah kamu lihat video itu. Mungkin itu tidak dengan kualitas bagus, tapi cukup puas sebagai kenang-kenangan,” jawab Dewa dengan kembali menarik selimut dan kembali memejamkan matanya.Kalila tidak menjawab, dia sedang mengunduh video yang dikirimkan oleh Dewa. Walaupun dia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Dewa memvideokan aktivitas mereka bercinta, namun Kalila sangat penasaran apakah memang dia berhasil melakukannya. Kalila merasa tidak percaya kalau dia akhirnya bisa mengatasi segala ketakutannya, dan bisa menghilangkan traumanya saat berhubungan badan dengan lelaki.Akhirnya video yang dikirimkan oleh Dewa sudah selesai terdownload, dan Kalila melihat video yang berdurasi beberapa menit itu membuatnya tercengang. Dia melihat bagaimana liarnya dia saat bermain bersama Dewa, bahkan terlihat kalau Kalila yang lebih banyak mendominasi permainan.Suara desahan dan erangannya terdengar jelas di dalam video tersebut, membuat wajah Kalila memerah. Dia merasa

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 122

    “Maksudnya?” tanya Kalila bingung.“Kita harus menyelesaikan semua yang tertunda,” jawab Dewa.“Jangan gila! Aku sedang tidak mau melakukan apapun selain minum! Jangan membuat aku marah!” bentak Kalila kepada Dewa.Dewa hanya menghela nafas berat dan tetap memarkirkan mobil yang dikendarainya.“Ini adalah hotel bintang lima dilengkapi dengan bar dan club terbaik. Ada ruang VIP yang akan menjaga privasi kita agar tidak terganggu oleh orang lain,” ujar Dewa sembari mematikan mesin kendaraannya.Kalila terdiam, dia tidak menyangka kalau ternyata Dewa tahu tempat seperti ini yang berada di tempat yang sangat sejuk dan nyaman. “Selain itu juga pemandangan kebun teh yang menghijau dan tiupan angin dari perkebunan ini membuat minum kamu semakin nikmat. Sudah aku katakan aku akan memberikan kenangan yang terbaik buat kamu,” lanjut Dewa yang kemudian mengajak Kalila untuk segera turun.“Darimana kamu tahu tempat seperti ini?” tanya Kalila penasaran.“Internet. Aku pernah mencari di internet t

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 121

    Tap!Dewa segera menangkap tangan tua William yang akan menampar Kalila. Sedangkan Kalila sudah memejamkan matanya, karena dia tahu tangan itu pasti mendarat di wajahnya. Meskipun sudah keriput, tapi tenaga William masih cukup kuat untuk menampar anaknya."Jangan main kekerasan, Pa," ujar Dewa yang kemudian melepaskan tangan William sambil menatap tajam lelaki yang sudah berumur itu."Jangan ikut campur!" teriak William marah."Tidak bisa! Dia adalah istriku, tidak ada seorangpun yang boleh menyakitinya. Sekalipun ayah kandungnya sendiri!" teriak Dewa dengan emosi yang meledak-ledak.Kalila yang mendapat perhatian seperti itu dari Dewa merasa begitu senang. Dia benar-benar mendapatkan perlindungan dari seorang suami. Hatinya menghangat, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Apalagi melihat tingkah William yang bahkan sudah mengincar Danaya.Wajar kalau saat ini William tidak terlalu mengejar Kalila untuk berpisah dengan Dewa dan menikah dengan temannya, ternyata William sed

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 120

    Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu

DMCA.com Protection Status