Share

Minaki memimpin permainan

Penulis: Juniarth
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-03 13:58:55
"Ehm..." Lenguhan ciuman kami keluar bersamaan dengan laju mobil Minaki yang membelah lebatnya salju.

"Ehem, nona maaf." Sopir Minaki menginterupsi kegiatan kami.

Kami melepas ciuman satu sama lain dengan tangannya masih di kedua pundakku dan tanganku berada di pinggang rampingnya.

"Ada apa?" Tanyanya malu-malu.

"Kita langsung pulang atau kemana?"

Minaki menatap wajah dan bibirku sayu seakan terlena dengan ciumanku. Tanpa disangka jemarinya mengusap sudut bibirku yang basah karena saliva lalu menjilatinya. Betapa kagetnya aku melihat ulah Minaki yang mulai berani melakukan kontak fisik lebih intim tanpa rasa canggung.

"Sudah, jangan begini Minaki, sopirmu menunggu jawaban." Aku menahan wajahnya yang hendak menciumku lagi.

Minaki tersenyum malu lalu mengalungkan tangannya di leherku.

"Jayka, tidur rumahku saja ya? Saljunya lebat." Bisiknya di telingaku.

Astaga, wahai singa kecil tidurlah dulu, aku tidak bisa konsentrasi jika kamu menggeliat nakal begini.

Tanpa Minaki sadari,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Aku bisa lepas kendali

    Mobil kuning buatan Eropa milik keluarga Minaki telah terparkir di garasi. Namun hatiku masih dag dig dug tidak karuan membayangkan tatapan dan ucapan kedua orang tuanya. Ini sangat gila! Padahal aku sudah menolak ajakannya. "Jayka." Bisiknya lembut dengan tangan halusnya membelai leherku. Aku mengambil kedua tangan nakalnya yang sejak tadi mengusap bagian sensitif tubuhku. "Jangan menggoda." Minaki menatapku heran. "Nanti aku jelaskan. Sekarang kita turun." Ucapku tegas. Sangat tidak nyaman berdiri dengan posisi singa kecil masih mengeras seperti ini. Kalau tidak tahu tempat ingin rasanya kugantung Minaki di kaca spion. Setelah mendudukkannya dengan benar aku mendorong kursi rodanya ke dalam rumah. Rencananya, aku tetap pulang ke asrama meski bis terjebak salju sekalipun. Harga diriku tidak akan kugadaikan seutuhnya. "Ayo masuk." Sambut Nyonya Tatsuo dengan senyum mengembang. Aku kikuk sekali, pasalnya Nyonya Tatsuo seperti tidak masalah dengan kehadiranku yang akan berma

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Minaki mau yang lain

    Minaki tersenyum sambil menggeleng lalu kembali meletakkan kepalanya di dadaku dengan tangan memainkan kaosku. Andai yang sedang bersamaku ini adalah Harumi, aku pastikan sudah benar-benar hilang kendali. Rela melepas keperjakaan demi meraih kenikmatan dengan kekasih tercinta. "Aku mengerti Jayka." Ucapnya diselingi tawa kecil yang menyebalkan. "Sudah, jangan dibahas. Ini begitu menyakitkan Minaki." Minaki terkekeh lalu menatapku. "Benarkah?" Aku mengangguk lalu teringat satu tema pembelajaran tentang alat reproduksi klien. "Minaki, dalam buku yang kubaca, apa sekarang kamu sudah siap untuk kuajak berbicara mengenai cara mengeksplorasi dan mempraktekkan keintiman dan..... s*ks?" Minaki tampak gugup. "Itu...hal yang sangat... baru untukku Jayka." "Aku bertugas untuk membuatmu nyaman dengan s*ks, keintiman, kencan, dan sentuhan. Termasuk seperti ini. Agar kamu tidak merasa tidak diinginkan, tidak percaya dengan diri sendiri, termasuk tidak percaya ketika jatuh cinta pada seorang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Mencari titik sensitif

    "Minaki, kamu mau apa?" Minaki sedikit merangkak lalu meraih sesuatu dari balik kepalaku dengan dadanya hampir menyentuh wajahku. Juga, parfum mahalnya yang menelusup indra penciuman lalu membangkitkan gairahku. Jika Minaki tidak tahu aku memiliki sensitivitas pada indra penciuman yang bisa merangsang gairahku, aku bisa menolerir. Tapi jika ia sengaja menggoda hasratku, akan kubuat dia mendesah tidak berdaya hingga aku memenangkan pertempuran panas itu. "Kenapa ini bisa disini?" Minaki kemudian duduk dihadapanku dengan membolak-balik sebuah kartu nama. "Apa itu?" Tanyaku. Minaki tersenyum tipis. "Kartu nama cinta pertamaku." Aku tergelak. "Boleh aku melihatnya?" Minaki mengangsurkan kartu nama itu padaku. "Hiroshi Takazawa." Minaki mengangguk. "Wow, dia bekerja di sebuah hotel?" Sedetik kemudian aku ingat nama hotel yang tertera di kartu nama itu. "Hotel depan Yokoha Club?" Tanyaku memastikan. Minaki mengangguk. "Aku bertemu dengannya saat pertama kali mengajakmu bertem

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Ada tamu berbahaya

    Aku beranjak dari ranjang Minaki lalu mengambil sebuah kertas dan bulpen. "Untuk apa Jay?" "Aku mau menulis hal apa saja yang membuatmu suka dan tidak suka saat kita bersentuhan. Kelak, jika kamu menemukan seseorang, kamu bisa mencatat hal yang ia sukai dan tidak." "Itu kuno sekali Jayka?" Aku terkekeh. "Aku ini penjaga sekaligus terapismu Minaki. Selain bekerja disini, aku juga bekerja di pabrik dan club. Aku khawatir akan lupa jika tidak mencatatnya." Minaki terkekeh lalu aku duduk di hadapannya. "Bolehkan aku duduk dipangkuanmu saat menjelaskan apa yang kusukai dan tidak kusukai?" Aku kembali memposisikan diri bersandar di headboard lalu Minaki duduk di depanku. "M*****basi. Apa kamu pernah melakukan dan bagaimana rasanya?" "Jayka, aku malu menjawabnya." Aku terkekeh. "Ini masih satu pertanyaan bagaimana jika aku bertanya tentang s** oral, s** anal, permainan pu***g su**, pembicaraan kotor, tamparan, permainan mainan s**." Minaki menoleh lalu menatapku tidak perc

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Perjalanan jauh demi Harumi

    "Pencuri! Berhenti!" Aku tetap berlari sekencang mungkin hingga menghilang di belokan lalu bersembunyi di halte dengan nafas ngos-ngosan. Berbagai umpatan meluncur dari mulutku karena ulah tamu sialan itu. Bagaimanapun, aku ini juga tamunya Minaki. Bukan pencuri seperti yang dia pikirkan. Belum reda ketengangan yang mendera jantung, sebuah pesan muncul dari Harumi. Harumi Jika kamu mencintaiku dan tidak selingkuh, maka tunjukkan kehadiranmu hari ini di Hyogo. Aku tunggu Jayka. -maps Tatsunono Tominaga Prefektur Hyogo- Aku menepuk jidat berkali-kali karena tekanan kanan kiri. Mementingkan Minaki membuat Harumi curiga lalu membahayakan hubungan kami. "Sial! Sial! Sial!" Kekesalan Harumi ternyata tidak main-main ketika dia tidak mau menerima panggilan dariku. Masalahnya jarak dari Miyazaki ke Hyogo itu sangat jauh, sekitar 7 jam perjalanan. Ditambah esok hari aku masuk kerja di pabrik dan malamnya ada jadwal manggung di Yokoha. Mau dibagi menjadi berapa tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Kepalsuan sempurna

    "Berjanjilah padaku kamu tidak akan meninggalkanku jika berkata jujur." Harumi mendengus malas lalu memalingkan muka. "Baiklah, aku tahu apa jawabanmu." "Kamu penipu Jayka." Harumi bangkit dari duduk lalu aku berusaha mengejarnya hingga di depan toko roti. Sadar sedang turun salju, aku mengajaknya berbicara di teras toko dengan memegang tangannya erat. Dia harus kembali ke dalam pelukanku setelah perjalanan jauhku yang melelahkan dan menguras tabungan. "Aku bekerja untuk adik Matsushima." Harumi mulai mau menatapku meski wajah cantiknya menyiratkan kekesalan. Lalu aku membimbingnya untuk duduk di sebelahku. "Dia memiliki usaha toko roti dan aku bertugas memasarkan semua rotinya secara online. Dan hasilnya lumayan." Dalam hati aku meminta maaf pada Matsushima dan akan menjelaskan semua permainanku ini padanya esok. "Kamu sudah tidak menjadi DJ?" "Masih, tapi dengan jadwal manggung yang minim tapi kebutuhanku dan keluargaku juga meningkat, aku harus memutar otak. Awalnya ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Kenikmatan dan Ketegangan

    Setelah memenangkan hati Harumi dengan menebar kebohongan sana-sini, hatiku pun lega. Sebagai pemain cinta, aku harus tega dengan segala tipu daya yang kurangkai demi mencapai tujuan. Harumi mengantarku kembali ke Stasiun Himeji pukul 20.15, sedang Tokaido Shinkansen Sakura akan berangkat pukul 20.31. Rasa rindu yang membuncah bertemu dengan belahan jiwa adalah hal lumrah, dan aku menginginkannya. Setelah memastikan stasiun sedikit sepi, dengan tiba-tiba aku membawa Harumi menuju toilet laki-laki. "Ada apa Jayka?" "Sayang, beri aku ciuman sebelum kembali. Atau aku akan gila karena merindukanmu. Aku mohon." Tubuhnya telah kurengkuh selekat mungkin. Bahkan aku yakin Harumi bisa merasakan keperkasaanku sedang menegang mengenai perutnya. "Tapi ini di toilet Jay." "Maka dari itu cepatlah sayang." Harumi yang masih setengah berpikir pun langsung terpaku ketika aku memburu bibirnya serakah. Bahkan suara eranganku tidak bisa ditahan lebih lama. Tanganku ikut bergerak nakal denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Dua arah dua tujuan

    Aku berjalan mendekatinya, meski terasa enggan karena penampilannya jauh dari kesan manis. Namun apa boleh buat, Minaki sedang bersedih. "Mau cerita di atas kasur?" Tawarku dengan jongkok satu kaki sambil menggenggam satu tangannya. Sambil menangis ia mengangguk. "Ada syaratnya." "Apa?" "Mandi dulu. Aku hanya mengenal Minaki yang manis, wangi, dan humoris. Bukan Minaki yang seperti ini, aku tidak mengenalnya." Dia menerima tawaranku. Saat ia mandi, aku membantu kedua ART untuk membersihkan kamar dengan cekatan. Juga meminta mereka menyiapkan sarapan. Meski kakinya tidak normal, Minaki bisa mandi dan berganti pakaian sendiri. Dia memiliki kesadaran untuk mandiri hanya saja suasana keluarga yang tidak banyak mendukung, terutama kedua kakaknya, membuat perkembangan kedewasaannya terhambat. Aku mengajaknya sarapan setelah selesai membersihkan diri. Meski tidak secantik menggunakan make up namun ini lebih baik dari pada tadi. Setelah tandas aku membawa nampan itu ke dapur dan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12

Bab terbaru

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Tahun Kemudian (TAMAT)

    POV MINAKI Satu Tahun Kemudian … Jayka benar-benar menunjukkan keseriusannya padaku selama satu tahun kami menjalani pernikahan kedua ini. Semua terasa indah dan melenakan karena sesungguuhnya hati ini masih lah miliknya meski sedalam apapun kesalahan yang Jayka perbuat. Sungguh cinta sebodoh ini. Hari-hari penuh cinta selalu Jayka tawarkan padaku. Perlakuannya di ranjang juga tidak kalah hebatnya hingga aku diam-diam selalu menginginkannya. Maklum, usia kami masih tergolong pasangan muda. Meski kakiku memiliki keterbatasan, namun aku tidak menjadikan itu sebagai penghalang untuk memuaskannya juga. Aku ingin kami sama-sama menikmati dan bahagia. Satu bulan kemudian setelah pernikahan kami, Jayka membawaku ke Spanyol untuk melakukan pengobatan. Ditemani Mayka, pengasuh, dan manajer Jayka. Kaki yang terkena polio membuatku tidak bisa berdiri dan itu menyebabkan tulang punggungku tertekan dan terasa nyeri. Akhirnya dokter melakukan beberapa tindakan dan aku diwajibkan menjalani ter

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Pernikahan Kedua Kami

    POV MINAKI "Aku tidak hamil, Jay," selaku cepat kemudian menunduk. Menatap kedua tanganku yang ia genggam erat. Kemudian Jayka menghela nafas panjang dan menggunakan tangan kanannya untuk menaikkan daguku. Lalu memberiku satu ciuman di bibir. Meski hanya sekilas namun cukup membuatku panas dingin. "Setelah dari Spanyol, kita akan berusaha memberi Mayka adik. Tidak ada protes." Lalu ia kembali mencium bibirku sedikit lebih lama hingga dering ponselnya meminta perhatian. Dengan kedua tangan, aku mendorong dada Jayka agar menyudahi ciuman ini lalu menerima panggilan itu. Panggilan yang berasal dari manajernya. "Halo? Ada apa?" "Semua sudah beres." Jayka tersenyum lalu jemari kirinya mengusap sudut bibirku. "Terima kasih, manajer." Kemudian Jayka menekan tombol merah pada layar ponselnya lalu menghubungi seseorang kembali. Kali ini siapa yang ia hubungi? "Halo, Michiya. Apa kabar?" "Baik, Jay." "Terima kasih sudah mau menerima panggilanku. Sekali lagi, aku minta maaf untuk

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Bukan Lagi Lelaki Pemuas Mingguanmu

    POV MINAKI Kepulangan Dina ke Indonesia membuatku kehilangan adik sekaligus sahabat terbaik. Meski kami masih saling bertukar kabar melalui pesan singkat, namun aku berharap esok hari dia mau ikut calon besanku kembali menuju Jepang untuk menghadiri upacara pernikahanku dengan Jayka. Masih di lokasi yang sama di Kuil Aoshima, rencana pernikahanku dengan Jayka agar digelar. Segala sesuatunya telah diurus oleh manajer Jayka dan dipastikan kuil tidak akan dibuka untuk umum selama pernikahan kami berlangsung. Tidak banyak yang kami undang mengingat banyaknya pro dan kontra yang terjadi di luar sana. Fans Jayka terutama, ada yang mendukung tapi tidak sedikit yang menghujat hubungan kami dengan melontarkan komentar negatif. Tapi Jayka selalu berkata 'jangan diambil pusing'. Agar tidak membuatku merasa tertekan dan tidak nyaman. Bahkan ia sengaja tidak mengatakan kapan upacara pernikahan kami akan digelar agar tidak ada paparazi yang menguntit. Cukup menyewa fotografer profesional dan me

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Perginya Saudara Terbaikku

    POV MINAKISepeninggal Sagawa dari villa keluargaku di Ebino, aku mengajak Dina kembali ke Miyazaki. Aku menyarankan dia agar tidur di rumah kedua orang tuaku beberapa hari ke depan untuk membuat hatinya tenang.Dan betapa terkejutnya Jayka ketika melihat Dina telah berada di rumahku esok harinya, karena Jayka fikir Dina sedang menemani Sagawa di Ebino. Untuk masalah patah hati itu, aku sengaja menyembunyikannya dari Jayka. Biarlah Dina sendiri yang mengatakan pada kakaknya itu. Khawatir jika ada kata-kataku yang tidak sesuai dengan apa yang Dina rasakan. "Mas, pesanin aku tiket pulang ke Indonesia," ucap Dina pada Jayka.Wajah sendu dan tidak bersemangat menunjukkan betapa sedih suasana hatinya. Padahal tadi aku sudah mengatakan padanya agar tidak menunjukkan betapa hancur hatinya agar Jayka tidak bertanya-tanya. Jayka yang sedang menyuapi Mayka, akhirnya menoleh ke arah adiknya itu. "Kenapa? Tiga minggu lagi aku dan Minaki mau nikah, Din. Ibu Bapak juga bakal kesini. Kok kamu mal

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Seperti Inilah Akhirnya

    POV MINAKI "Aku dan Sagawa ... kami sudah ... " "Sudah apa, Dina?" tanyaku semakin penasaran hingga tidak terasa aku meremas tangannya sangat erat. "Kami ... pernah seranjang bersama, Minaki San." *** Usai Dina mengakui hubungannya dengan Sagawa sudah sejauh itu, kepalaku teramat pusing sekali. Aku hanya khawatir Dina hamil dan keluarga Sagawa tidak mau mengakuinya. Berulang kali aku melihat jam di dinding dengan hati kesal karena Sagawa belum kembali juga padahal senja sudah tiada. Dan aku sudah menghabiskan dua cangkir kopi hitam sembari menunggunya. "Kamu kemana, Sagawa?!" geramku dengan jemari mengetuk-ngetuk sandaran tangan di kursi roda. Sengaja, aku menyuruh Dina istirahat agar dia tidak terlihat seperti mayat hidup. Aku paham sekali bagaimana terpukul dirinya menyadari jika mimpi indahnya bersama Sagawa telah usai. Dia harus bangun dan menyadari bahwa Sagawa haruslah kembali ke Tokyo seperti kemauan ibunya. Soal mahkotanya yang telah diambil Sagawa, bukankah mere

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Satu Masalah Besar Yang Tertinggal

    POV MINAKI Terpaan angin pantai itu membuat pakaian dan rambutku berkibar-kibar namun kedua mataku tidak lepas menatap Mayka dan Jayka yang sedang bermain pasir dan hewan-hewan kecil di pesisir pantai. "Aku meulis harapan, semoga tidak lagi hidup dengan Jayka." "Minaki!" seru Kak Yamada dengan suara tidak terima. Kedua matanya menatapku dengan sorot emosi lalu aku memberikan senyum terbaik. "Aku belum selesai berucap, Kak." "Ingat Mayka jika kamu menolak Jayka. Anakmu itu akan menjadi korban. Dia akan merasa kosong karena kehilangan sosok ayah dalam dirinya!" "Aku menulis harapan semoga tidak lagi hidup dengan Jayka, bila sekali lagi dia menyelingkuhiku." Kak Yamada menghela nafas panjang lalu berbalik menatap Jayka dan Mayka yang masih bersenang-senang disana. "Jayka sudah berjanji padaku bahkan dia sudah mengganti beberapa aset kekayaannya atas namamu. Demi meyakinkanku dan Papa untuk diberi izin kembali meminangmu." "Benarkah?" *** Pagi-pagi sekali aku teringat dengan ag

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Menuliskan Harapan Yang Tak Biasa

    POV MINAKI "Jay, sudahlah. Temui saja pendetanya. Aku menunggu disini saja." Usai mengatakan itu, tanganku perlahan menurunkan tangan Jayka dari lipatan belakang lutut kakiku yang tadi sudah bersiap mengangkat tubuhku ke dalam gendongannya. Kedua mata tajam Jayka menyorotku dengan tatapan sedikit tidak suka namun aku memilih memalingkan wajah. Masalahnya, keseriusannya masih tidak terbaca oleh kata hatiku hingga rasanya perasaan ini masih saja meragu. "Aku mengajakmu ke Kuil Aoshima untuk mendengarkan dari pendeta sendiri kapan tanggal terbaik untuk kita menikah. Apa pesan yang akan pendeta katakan untuk pernikahan kedua kita nantinya, Minaki. Agar keraguan yang ada di hatimu juga hilang." Aku menggigit bibir dengan perasaan bingung tak karuan karena ucapan Jayka. "Sekarang, ayo kita masuk. Kamu mau 'kan?" Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba saja ada suara bisik-bisik dan derap langkah kaki yang tidak biasa di belakangku. Begitu tatapan Jayka mengarah ke belakangku dengan se

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Omikuji Keberuntungan Cinta

    POV MINAKI Terowongan berbentuk hati warna merah yang membentang indah dengan beragam gantungan kayu bertuliskan nama para nama pasangan yang ingin hubungannya diberkahi sepanjang pernikahan ketika akan menuju Kuil Aoshima seakan menambah kesan tak kira di dalam hati. Ketika Jayka mendorong kursi rodaku perlahan-lahan, aku segera memejamkan kedua mata lalu membayangkan wajahnya dan Mayka sembari memohon pada para dewa agar hubungan kami dilanggengkan. Kalaupun kami menemui rintangan dalam rumah tangga, semoga baik aku dan Jayka sama-sama diberi kekuatan untuk melewatinya. Juga, semoga tidak ada perselingkuhan diantara kami. Dan aku kuat menghadapi ujian apapun ke depannya setelah Jayka kembali mengambil sumpahnya menjadikanku satu-satunya istri. "Sudah," bisik Jayka ketika aku merasakan kursi rodaku berhenti didorong. Begitu membuka mata, benar saja jika aku sudah usai melewati terowongan berbentuk hati itu. Lalu Jayka kembali mendorong kursi rodaku menuju Chozuya, sebuah batu b

  • Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna   Tidak Ada Kata 'Tidak'

    POV MINAKI Niat Jayka untuk menikahiku lagi mendapat beragam tanggapan dari para fans dan netizen. Ada yang memuji kerendahan hatinya karena mau meminang perempuan tidak sempurna sepertiku. Bahkan ada yang menganggap aku menggunakan ancaman untuk membuat Jayka bertekuk lutut. Hasilnya, aku sendiri yang merasa sakit hati karena membaca beragam komentar dan pemberitaan tentang kami. Dan jalan satu-satunya adalah tidak memegang ponsel sama sekali untuk sementara waktu. Kini, aku sudah bersiap dengan pakaian musim semi dan make up natural yang menghiasi wajah. Begitu juga dengan Mayka, sudah terlihat manis dengan pakaian barunya yang dibelikan Jayka hampir satu koper banyaknya. “Kenapa aku begitu cemas, Kak?” tanyaku pada Kak Yamada. “Wajar.” Rencananya hari ini, kami akan pergi ke Kuil Shinto yang ada di Aoshima. Itu adalah Kuil Shinto kuno di pulau kecil yang rimbun dengan patung Dewa Buddha yang indah. Aku masih belum tahu mengapa Jayka memilih kuil itu sebagai tempat pernikahan

DMCA.com Protection Status