Beranda / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / 267. Telahh tiba, tak sadarkan diri. Keterkejutan penguasa Benua Duan Tian.

Share

267. Telahh tiba, tak sadarkan diri. Keterkejutan penguasa Benua Duan Tian.

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 19:32:04

Setelah semua kejadian mengerikan usai. Keheningan terjadi. Saat ini, hanya ada seekor phoenix yang terbang melayang dengan cara mengepakan sepasang sayap indahnya.

Kyaaaaaat! Kyaaaaaat!

Memekik dan terbang memutar diatas langit. Melihat tidak adanya satupun kultivator yang tersisa. Kini Xiao Chen kembali melanjutkan perjalanannya ke arah timur dengan menggunakan kecepatan puncaknya.

Satu jam kemudian, kecepatan terbang Xiao Chen mulai melambat. Hingga setelah melewati banyak wilayah seperti kota, Kekaisaran di wilayah netral tanpa henti, akhirnya Xiao Chen merasa perjalanan kali ini tak sia sia. Dia telah melihat lingkaran teleportasi yang memiliki simbol elemen cahaya.

Swuuuuuuuush!

Namun kesadarannya memudar, transformasi phoenixnya pun lenyap! Hingga akhirnya seorang praktisi ranah Kaisar Langit bintang dua muncul dari kehampaan dan memapah Xiao Chen.

"Pilihan Yang Mulia benar benar orang yang tepat... Hanya tahap Raja Langit, tapi dia berhasil lolos dari kejaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   268. Domain Kaisar Phoenix, Ingatan kelam, terungkap.

    Kaisar Roh melambaikan tangannya, hal ini membuat ketiganya segera berpindah tempat ke sebuah altar teleportasi yang telah lama tidak digunakan oleh Kaisar Roh. Kondisinya banyak dedaunan, namun hanya sekibasan tangan. Semua dedaunan itu terbakar dengan sendirinya. Membentuk formasi tangan, seketika altar itu berdengung. Lalu memunculkan lingkaran teleportasi yang langsung menyerap tubuh ketiganya. Swuuuuuush! Setelah tiba. Wajah Xiao Chen terlihat begitu senang, bahkan dia sempat terlena ketika melihat patung ayahnya yang berdiri tegak menyambut kehadiran mereka. "Nak, sepertinya apa yang kita pikirkan pada waktu lelang itu benar benar terjadi..." Kaisar Roh paham kenapa Song Lang tidak bisa memasuki domain itu. Selain menggunakan tiga token, ada formasi aneh yang menyelimuti pintu masuk kedalam domain pribadi milik Kaisar Phoenix. "Aku mengenal formasi ini... Dulu karena aku nakal, ayah pernah membuat formasi yang sama agar aku tidak mengulangi kenakalan itu... Meski t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   269. Misi ketiga usai.

    Singkatnya Kaisar Phoenix pun setuju, mereka berbondong bondong membawa pasukan tiba di domain hitam dan berperang dengan Song Lang secara sengit. Namun anehnya, Song Lang seperti sudah mengetahui bahwa akan ada serangan dadakan ini. Yang mengakibatkan pertempuran besar itu harus mengakibatkan Kaisar Phoenix terkena racun sangat ganas. Dan akhirnya api perak yang merupakan api surgawi terkuat. Sekaligus memiliki racun alami berevolusi menjadi racun aneh yang tidak bisa diobati. Waktu sejalannya waktu, hari kematian kedua orang tuanya pun tiba. Dan di waktu itu adalah dimana saat Xiao Lang bersama istrinya tiba membawa banyak hadiah untuk Xiao Chen pada hari ulang tahun anaknya itu. Namun saat ingin pulang ke arah Kekaisaran Phoenix, serangan tiba tiba dari beberapa pria paruh baya datang. Dan yang paling mengejutkannya adalah, racun yang ada didalam tubuh Xiao Lang meledak meski dia telah menggunakan teknik penekan racun. Singkatnya, tidak jelas siapa sosok penyerang diwak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   270. Kembali ke Aula Langit. 3 Tahun lagi konferensi peringkat halaman luar.

    "Menggunakannya untuk menekan racun didalam tubuhku... Setelah lima misi yang aku emban selesai, aku akan kembali ke aula langit... Tapi targetku langsung memasuki faksi Naga dan Phoenix di halaman dalam. Senior apa kamu tahu apa maksudku?" "Aku tahu... Teknik penekan racun membutuhkan energi kultivasi murni sebagai penopang energi didalam tubuh agar racun terus berkembang di satu titik... Tapi aku tidak bisa melakukannya..." Yao Ling menggelengkan kepalanya. "Apa ada masalah senior? Tidak terlalu mengharapkannya, namun Xiao Chen tahu ada sesuatu hal yang perlu dijaga oleh Yao Ling..." "Benar tebakanmu itu, aku hanya takut awal dari kekacauan yang telah dimulai ini akan mengakibatkan Penguasa Ashura menyerang benua Duan Tian... Tanpa adanya sumber daya kelas surgawi di benua ku, hanya tahap abadi saja yang bisa menjadi pelindung... Xiao Chen maaf." "Tapi kamu tenang saja, jika aku tidak bisa membantu... Mungkin jubah perang milik Kaisar Phoenix ini dapat membantumu..." Swuu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   271.

    Setelah tiba di dalam pagoda penerimaan misi. Keterkejutan semua murid halaman luar diperlihatkan ketika melihat rombongan Xiao Chen telah menyelesaikan misi dengan waktu yang tak pernah mereka bayangkan. "A-apa rombongan didepan kita hanyalah Roh yang bergentayangan?" "Me-mereka sudah kembali... Se-secepat ini..." "Xiao Chen telah kembali?!" Semua kultivator dari halaman luar sangat terkejut. Namun Xiao Chen dan rombongannya berjalan santai sembari memberikan lima giok yang telah bertanda selesai kepada pengurus pagoda. "Senior semua misi telah kami selesaikan... Hadiah apa yang akan kami terima?" Tetua itu kemudian berkata, "ka-kalian menyelesaikan misi dengan sangat cepat... Jadi aku belum menyiapkan semua hadiahnya... Tunggu waktu satu minggu, pasti hadiah itu akan ada yang memberikannya!" Xiao Chen mengangguk, dia menguap diikuti oleh Lue Dong yang berkata, "kami lelah... Kami ingin istirahat... Senior ingat janjimu..." Pengurus pagoda itu menganggukan kepalanya, dan ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   272. Tantangann dari Xiao Chen

    Menyelesaikan keluhan yang ada didalam hatinya dengan melihat ribuan bintang diatas langit. Akhirnya Xiao Chen kembali ke dalam ruangan dimana ketiga rekannya yang telah tak sadarkan diri. "Sumber daya yang diberikan oleh para penguasa Aula Langit memang bisa digunakan secara langsung. Akan tetapi, menyerap satu persatu sumber daya seperti ini cukup untuk membuang waktu..." berkata sembari tersenyum tipis, kini Xiao Chen mulai mengeluarkan tungku pill peninggalan gurunya. Memasukan semua sumber daya itu kedalam tungku pill. Kini Xiao Chen mulai menutup seluruh wilayah kediaman nomor seribu genap menggunakan energi Qi besar miliknya. Tindakan ini tak lain agar para kultivator tidak merasakan keberadaan api Hati Naganya. Pasalnya, Xiao Chen akan tetap merahasiakan identitasnya itu. Swooooooosh! Api hati naga yang telah berevolusi kini mulai menari nari. Lalu Xiao Chen dengan keahliannya pada bidang alkemis mulai membakar tungku pill agar sumber daya yang ada didalam menca

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   273. Mugu kamu bukan tandinganku sama sekali.

    "Sialan Chen Xiao ini sudah gila ya? Berani sekali dia menantang delapan kultivator peringkat diatasnya!" "Meski Chen Xiao dikatakan kuat, tapi kultivator diatas peringkatnya sudah memasuki ranah Raja Langit bintang empat, bahkan ada yang sebentar lagi naik ke bintang lima... Chen Xiao ini ternyata memang sombong ya?!" "Tapi aku ingin lihat, seberapa kuat kemampuannya saat ini... Seseorang yang kuat, pasti memiliki kesombongan tersendiri!" Semua berkomentar terhadap permintaan tantangan yang diberikan oleh Xiao Chen. Hingga untuk beberapa saat, akhirnya sosok yang telah lama tidak terlihat. Dan seakan rindu terhadap provokasinya muncul dari kehampaan di hadapannya. Dia adalah Mugu, akan tetapi penampilannya telah berubah seratus delapan puluh derajat dari waktu pertama Xiao Chen bertemu. Bahkan dari pancaran energi dari auranya. Mugu telah dinyatakan menjadi tahap Raja Langit bintang tiga dengan aura dan energi yang lebih kuat dari kultivator yang memiliki tahap tersebut. "Ch

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   274.

    "Se-setelah menunggu waktu yang lama, akhirnya Ye Tian Huo yang sudah lebih dari puluhan tahun tak terlihat keluar dari dalam pelatihan tertutupnya.""Yaa, waktu itu Xiao Yue tidak bertemu dengannya. Jadi dia dapat merebut kursi peringkat satu dengan mudah... Tapi Xiao Chen ini, sepertinya akan kesulitan!?"Melihat kemunculan sosok pria tampan, yang tak lain adalah Ye Tian Huo peringkat ke dua daftar praktisi terkuat ke dua dari seluruh kultivator halaman luar membuat kericuhan terjadi. Semua bersorak! Bahkan menyemangati Xiao Chen agar pertempuran ini segera disetujui dan dimulai. Wajah Xiao Chen berubah menjadi serius seketika. Hanya sekali lihat, dia sedikit merasa bahwa sosok Ye Tian Huo ini sebanding dengannya sendiri. "Sepertinya dia adalah lawan terakhir yang harus mengeluarkan seluruh kemampuanku... Tapi tak..."Swuuuuuuush! Ucapan Xiao Chen terhenti, pasalnya Lue Dong, dan secara mengejutkan yaitu Xiao Yue muncul disisi kanan kiri dimana Xiao Chen berada. "Saudara Xiao b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   275. Apaa akuu Salahh?

    "Kamu benar... Mana bisa aku berbangga hati berada diposisi yang sama seperti ini... Hanya saja, menyaingimu, Xiao Yue, dan Ye Tian Huo pasti hanya akan menjadi impianku saja... Saudara, aku..." "Kamu menyerah?" Xiao ChKam salah satu menaikan alisnya. "Tidak... Aku hanya sadar diri..." Plaaaaaaak! Xiao Chen menampar wajah Lue Dong secara tiba tiba. Dan hal ini sempat membuat rasa tidak percaya atas tindakan spontan itu harus merubah reaksi wajah Lue Dong. "Sa-saudara kamu..." "Jangan panggil aku saudara lagi jika kamu merasa bangga dengan hasil yang saat ini telah kamu capai... Apa kamu harus merasakan sepertiku? Satu persatu orang yang kamu sayangi harus meninggalkanmu? Dan kamu tidak bisa berbuat apapun baru memiliki tujuan untuk menjadi terkuat dari yang terkuat? Dan terakhir, bukankah kamu mendekatiku karena ingin mengalahkan Xiao Yue? Dimana tujuanmu itu?" Xiao Chen berkata tanpa henti. Dia muak dengan tingkah seseorang yang tidak memiliki tujuan hanya karena ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   296. TAMATT!

    Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   295. Dua Phoenix yang bertarung.

    "A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   294.

    Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   293.

    Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   292.

    Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   291. Kebangkitann Xiao Chen.

    Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   290.

    "Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   289. DHUAAR

    "Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   288. Aku tidak perduli pada diriku sendiri.

    Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.

DMCA.com Protection Status