Siapa yang tidak tahu Naga hitam itu milik siapa? Bahkan Kaisar Obat pun akan mengetahuinya hanya dengan sekali lihat. "Ka-kamu merampasnya?" "Tidak juga, aku membelinya dan bertransaksi sesuai harga yang dia mau kok." Menelan ludahnya, Ashua merasa ungkapan Xiao Chen ini memang benar. Seandainya jika dia mencuri, pasti si obat sesat barat sekarang telah menghancurkan kerajaannya dengan menggunakan boneka ciptaan miliknya. Tidak ingin membuang waktu, apalagi racunnya telah dibersihkan. Kini Xiao Chen mulai menguliti tubuh Naga itu dengan menggunakan pedang Naga Langitnya. Terasa sulit? Xiao Chen tidak merasakan hal itu, pasalnya tubuh mati berbeda, energi Qi yang melindungi anggota tubuh akan lenyap. Dan hal ini membuat Xiao Chen begitu mudah untuk mengulitinya. Ashua hanya bisa melihat rasa senangnya Xiao Chen ini, hingga dia bergumam. "Seandainya aku memiliki kulit sekuat ini... Setidaknya jika boneka ku lemah dari energi pertempuran... Tapi kuat dalam pertahanan juga ti
Bagimana tidak panik? Kristal jiwa milik Xiao Chen mengandung banyak energi Qi didalamnya yang terjebak. Dan apabila Xiao Chen meleburkannya dengan cara menutup penutup tungku pill, energi yang keluar itu akan menyebabkan fluktuasi energi didalam tungku. "Senior kamu tenang saja, seandainya kerajaan ini hancur, aku pasti akan bertanggung jawab!" Swooooooosh! Api Hati Naganya kini mulai meleburkan kristal jiwa menjadi satu. Namun dibarengi dengan tindakannya, kini Xiao Chen menarik roh kesadarannya kedalam tungku. Melihat apa yang dilakukan oleh Xiao Chen. Tentu kini Ashua bisa menghela napas panjang. Pengendalian roh Xiao Chen ini akan membuat energi Qi didalam tungku tertahan. Maka apa yang dilakukan Xiao Chen ini tidak akan membuat tungku itu meledak akibat fluktuasi energi yang terjadi. "Di-dia sangat pintar dan jenius... Mengetahui satu persatu sifat bahan, dia seperti telah memperhitungkan dengan baik resiko serta manfaatnya... Xiao Chen ini... Entah sampai kapan ka
Ashua berteriak, tubuhnya gemetar ketika melihat petir dari hukuman langit menerjang telak ke arah Xiao Chen seperti boneka disampingnya. "A-apa kamu akan mati begitu saja?" dia terduduk lemas, saat ini petir besar terus menabrak altar pemicu hukuman langit. Disisi yang berbeda. Ratusan alkemist, termasuk Si Obat sesat barat, bahkan pria tua penjual batu energi tersenyum melihat hukuman petir menyambar tubuh Xiao Chen. "Dia hanya tahap Kaisar Bumi, menerima hukuman petir se dahsyat ini pasti akan membuat tubuhnya hancur tak bersisa..." "Yaaa, bahkan praktisi Prajurit Langit belum tentu dapat menahannya... Xiao Chen ini, sepertinya aku tidak perlu turun tangan lagi untuk merampas barang milikmu..." si obat sesat barat menunjukan keserakahan yang terlihat pada sorot matanya. Namun sekian detik setelah hukuman langit tidak melanjutkan muntahan petirnya. Debu yang mengelilingi altar pun telah lenyap, kini semua alkemist bahkan termasuk Ashua harus membelalakan sepasang ma
Satu persatu boneka yang dipukul oleh Iblis Penghancur harus hancur menjadi serpihan debu. Tidak hanya satu atau lima. Kini ledakan yang terjadi lebih dari ratusan kali hanya dalam waktu lima tarikan nafas! Kejadiannya begitu cepat, bahkan si obat sesat barat yang menyadari atas kerugiannya segera memberi perintah. "Semuanya mundur!" Swuuuuuuuuung! Langit bergetar hebat, ribuan pasukan boneka yang tidak ingin menjadi korban segera meninggalkan area kerajaan Ashua secepat yang mereka bisa. Dan hal ini membuat Xiao Chen hanya tersenyum tipis. "Tahu diri juga kamu... Tapi bagaimanapun, kamu telah menyinggung ku! Bunuh Dia?!" Xiao Chen kembali memberi perintah. Iblis Penghancur menganggukan kepalanya, dia kemudian menjawab dengan patuh, "bunuh!" Swuuuuuuuuush! Iblis Penghancur milik Xiao Chen melesat kearah si obat sesat barat dengan kecepatan tak kasat mata. Hal ini membuat sosok pria tua itu hanya bisa memejamkan matanya. Namun yang tak diduga, energi kuat, diikuti oleh
Kaisar Obat terdiam termenung untuk sejenak, namun si obat sesat barat tersenyum tipis. "Aku menyetujui keinginannya, bagaimanapun hasil dari turnamen akan menentukan siapa yang terbaik dari seluruh alkemist di dunia ini..." "Yaa kami pun setuju..." yang lain menimpal. "Pfft aku ingin melihat bagaimana kemampuan pria bernama Xiao Chen itu, kenapa Kaisar Obat mengatakan bahwa kemampuannya lebih hebat dari kami..." Xiao Chen menatap Kaisar Obat menunggu keputusannya. Hingga tak lama, wanita yang telah hidup lama itu telah menganggukan kepalanya. "Kalian yang tak sabar, kenapa harus menunggu esok? Semuanya telah berkumpul... Bagaimana jika turnamen ini kita adakan hari ini juga?" Ungkapan Kaisar Obat langsung disetujui oleh semua orang. Karena turnamen ini sangat penting, dan jarang sekali Kaisar Obat bisa dipanggil secara dadakan seperti ini. "Baiklah... Semuanya sudah setuju... Jika menurut kalian kemampuan kalian hebat... Maka pisahkan diri, turnamen akan segera dila
Tidak berhenti begitu saja, api yang telah membentuk seekor Naga itu membesar lalu melesat dari tangan Xiao Chen hingga menyemburkan api kearah tungku pillnya. Tentu tindakan yang dilakukan Xiao Chen menyulut rasa iri dan benci bagi ke empat obat arah sesat yang melihatnya. "Sial... Untuk apa terus melihat, lebih baik ganggu Xiao Chen! Berani sekali dia merebut popularitas kita?!" "Yaaa! Xiao Chen ini memang sengaja d cari muka! Aku muak melihatnya!" Swoooooooosh! Tangan kiri dari si obat sesat barat melambai, roh kesadaran keluar membentuk asap satu sosok hewan harimau meraung dihadapan tungku pill milik Xiao Chen. Groaaaaaarh! Tindakannya jelas ingin menggagalkan pembentukan pill dengan cara mengganggu. Dan memprovokasi Xiao Chen. Namun cara seperti ini, sering ditemui oleh Xiao Chen. "Ciiih! Menggangguku dengan cara pasaran seperti ini?" Booooooooom! Tangan kiri Xiao Chen reflek bergerak memutar, Naga api yang tengah meleburkan kedua bahan tiba tiba terbelah. Lalu
Xiao Chen telah memejamkan kedua matanya, sesaat terbuka kembali. Kedua tangannya ikut memutar kearah yang berlawanan. Setelah itu, api Hati Naga keluar dari tengah kedua telapak tangannya. Swoooooosh! Merenggangkan kedua tangannya, api Hati Naga menyebar, lalu api merah keemasan bergerak menyelimuti roh tubuh Kultivator didepannya. Si sesat obat barat terdiam termenung, setelah pertukaran awal serangan dan untuk ke dua kalinya. Dia telah terluka, apalagi saat menggabungkan empat roh menjadi satu. Selain lukanya memperparah, dia tidak bisa untuk kembali memaksa. Atau pondasi rohnya rusak, paling parah yaitu cacat. Dan diartikan, dia tidak bisa menciptakan pill tingkat tujuh kembali. 'Tidak aku tidak bisa melakukan kesalahan yang berulang... Hasil sudah terlihat tadi, sebisa mungkin...' ungkap dalam hatinya tertahan. Tangannya mulai melambai kearah sang Naga. Swuuuuuuuush! Roh kesadaran miliknya telah kembali. Dan hal ini menyebabkan ukuran dari sang Naga telah mengec
Suara ledakan disertai fluktuasi energi teredam terjadi didalam tungku pill. Semua alkemist terdiam, mereka tidak tahu apakah Xiao Chen ini telah berhasil? Atau gagal? Pasalnya, kelahiran pill baru sekelas tingkat enam sekalipun akan memicu aroma khas dari pill itu sendiri. Namun saat ini, tidak ada aroma apapun yang menyebar. Yang ada hanya sebuah keheningan, karena semua Alkemist tengah menebak nebak apa yang terjadi. "Apa gagal?" "Jika Xiao Chen gagal, maka bukankah Si obat sesat barat akan memenangkan turnamen saat ini?" "..." Kaisar Obat terdiam bukan karena dia menebak bahwa Xiao Chen gagal. Melainkan, dia tahu pill Dewa telah tercipta dengan baik, bahkan lebih sempurna dari yang pernah dia ciptakan. Menghampiri tungku pillnya, semua alkemist yang melihatnya telah menanti hasilnya. Sama dengan Xiao Chen, dia mulai mengeluarkan sebutir pill, berwarna emas dengan ukiran Naga hidup didalamnya. "Aku berhasil..." Xiao Chen berkata seakan tidak percaya. "Apa berhasil? Xiao C
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.