Suara ledakan disertai fluktuasi energi teredam terjadi didalam tungku pill. Semua alkemist terdiam, mereka tidak tahu apakah Xiao Chen ini telah berhasil? Atau gagal? Pasalnya, kelahiran pill baru sekelas tingkat enam sekalipun akan memicu aroma khas dari pill itu sendiri. Namun saat ini, tidak ada aroma apapun yang menyebar. Yang ada hanya sebuah keheningan, karena semua Alkemist tengah menebak nebak apa yang terjadi. "Apa gagal?" "Jika Xiao Chen gagal, maka bukankah Si obat sesat barat akan memenangkan turnamen saat ini?" "..." Kaisar Obat terdiam bukan karena dia menebak bahwa Xiao Chen gagal. Melainkan, dia tahu pill Dewa telah tercipta dengan baik, bahkan lebih sempurna dari yang pernah dia ciptakan. Menghampiri tungku pillnya, semua alkemist yang melihatnya telah menanti hasilnya. Sama dengan Xiao Chen, dia mulai mengeluarkan sebutir pill, berwarna emas dengan ukiran Naga hidup didalamnya. "Aku berhasil..." Xiao Chen berkata seakan tidak percaya. "Apa berhasil? Xiao C
Bangkit, Chen Long mulai membentuk segel tangan dengan menggunakan kedua tangannya. Swuuuuuuuuuung! Lingkaran formasi muncul diatas langit, hawa yang begitu dingin, bahkan energi yang sangat kuat keluar dari dalam lingkaran tersebut. "Naga Es Penghancur!" Swooooooooosh! Sekian detiknya, lingkaran formasi berdengung, lalu asap putih yang membentuk seekor Naga es mulai tercipta sesaatnya. Groaaaaaaaarh! Naga itu meraung seolah memiliki kesadaran. Yang pasti, Naga itu telah bergerak kearah rombongan Xiao Chen dan para Alkemist berada. * Ditempat Xiao Chen berada. Serangan kejutan, yang dia tebak berasal dari Chen Long itu membuat wajahnya mulai berkerut. Serangan ini bukan serangan kecil yang mungkin dapat ditahan oleh sembarang kultivator di ranah Raja Langit bintang empat. Apalagi dia dan Alkemist disisinya? "Iblis Penghancur! Laksanakan tugasmu!" Swuuuuuuuung! Boneka ciptaan Xiao Chen mengangguk, dia menatap tajam kearah lesatan Naga es yang cukup besa
"Tidak tahu yang pasti, yang jelas sebelum roh abadi milik Chen Xiao lenyap, dia memintaku agar memperingati senior berdua... Agar kalian tidak membalaskan dendamnya...," "Hahahahaha! Apa anakku mengira ayahnya ini sudah penyakitan? Anak yang patuh, kenapa kamu harus meninggalkan ayah dan ibu? Lalu dimana jantung es berada? Kenapa aku tidak dapat merasakannya?" tatapan mata tajam kearah Xiao Chen terjadi. Xiao Chen mengangguk, dia mengeluarkan hawa dingin yang bersumber dari jantung es. "Jika senior menginginkannya kembali, aku akan memberikannya dengan suka rela... Tapi sebelum roh abadinya lenyap, Chen Xiao sengaja memberikannya padaku." Chen Long merasa lega, pasalnya jantung es adalah energi murni dari seluruh eksistensi es dari tiga alam. Seandainya jatuh di tangan orang yang salah, jantung es pasti akan dimanfaatkan dengan begitu buruk ditangan orang lain. "Anakku sudah menyerahkan jantung es padamu, dan kamu adalah pemuda yang bertanggung jawab... Maka aku tidak ak
"..." Chen Long tidak bisa berkata apapun, yang pasti jika sesuatu terjadi pada Xiao Chen. Dia pasti akan menjadi orang pertama yang akan membantunya. "Tidak perlu marah, nak... Jalani sesuai keinginanmu, kelak aku menunggu janjimu itu..." Xiao Chen tersenyum hangat. Namun senyuman itu harus berubah, tat kala suara ledakan yang begitu dahsyat mengguncang area selatan pulau Es. "Serangan?" Xiao Chen berkata dengan nada heran. Chen Long mengangguk, dia membalas pertanyaan itu dengan segera, "ini kekacauan yang sebenarnya terjadi... Xiao Chen, aku tahu kamu kuat... Tapi kultivasi mereka begitu tinggi, kamu jangan sampai terlibat pertempuran dengan mereka. Biarkan aku yang menghadapinya segera." Chen Long menggunakan kekuatan ruang bersama istrinya. Disisi lain, Xiao Chen sama, tapi dia muncul bukan di area pertempuran. Melainkan muncul di area yang dimana para Alkemist tengah menunggunya. "Salam Kaisar Obat..." Xiao Chen mengangguk, dia kemudian berkata, "apa kalian aka
"Iblis Penghancur! Selesaikan tugasmu!" Swuuush! "Tugas tuan saya terima! Mulai bunuh!" Iblis Penghancur menjawab, dia menyerang siapapun yang ada disisinya secara brutal. Dengan adanya kesadaran roh yang diberikan oleh Xiao Chen. Sosok iblis penghancur benar benar memperlihatkan taringnya. Dia seakan memperlihatkan sosok yang sama seperti Xiao Chen, pintar dalam mencari kelemahan yang ada disetiap pergerakan lawannya. Booooooom! Boooooom! Tubuh para kultivator asing itu harus terpental kesana kemari. Setiap detiknya, suara ledakan yang diakibatkan oleh tinju Iblis Penghancur menghantam lawannya terus terdengar. Disisi yang berbeda. Chen Long sedikit kagum dengan kemampuan yang diperlilihatkan oleh Iblis Penghancur ciptaan Xiao Chen. Meskipun terlihat sepuluh pria yang berada di ranah Raja Langit bintang tiga di buat tak berkutik. Namun tidak dengan kelima pria lainnya, pasalnya ranah Kultivasi mereka di tahap Raja Langit bintang lima. "Xiao Chen, sepertinya ada hal buruk
"Ba-bagaimana bisa... Ka-kamu..." Hao Le terkejut, dia mundur dari tempatnya berpijak. Pasalnya, dia telah merasakan tinjunya benar benar telah menghancurkan tubuh Xiao Chen. Namun saat ini, siapa yang ada di depannya? "Hao Le, coba sekali lagi?! Aku tidak percaya dia dapat hidup lagi, ini pasti mimpi!" Jin Lai mencoba memprovokasi. Hao Le yang juga tidak percaya ada sosok abadi, atau dikatakan tidak bisa mati itu mulai menganggukan kepalanya. Dia mulai muncul tepat di hadapan Xiao Chen lalu melancarkan serangan tinju yang begitu kuat ke arah tubuh pria berambut putih tanpa menurunkan kekuatan serangan tinjunya. Boooooooooom! Asap merah keemasan kembali menyebar, kini Hao Le mencoba menggunakan mata Langitnya. Saat kedua matanya bersinar terang, dia dapat melihat apa yang tidak mungkin dapat dilihat oleh orang lain. Pasalnya, dengan jelas dia melihat bagaimana satu persatu serpihan tubuh Xiao Chen ini perlahan menyatu. Dan lalu membentuk sosok yang sama seperti sedia
Tubuh Jin Lai berubah menjadi asap, sesaat dia telah memutarkan tubuhnya. Perubahan pada tubuh Jin Lai terjadi, entah dari ukuran, maupun tampilannya. Dari segi tampilannya, Jin Lai memiliki dua tanduk pada keningnya, dua taring tajam, bahkan rambutnya memutih, diikuti oleh ukurannya yang membesar sebesar sepuluh meter. "Hahahaha!" Dia tertawa sumringah, seakan dia jarang sekali menggunakan teknik yang saat ini merubah semua tampilannya. "Iblis Penghancur, mulailah!" Swuuuuuuush! Iblis Penghancur melesat lalu dia memberikan serangan tinju yang telah terbalut api Hati Naga ditangannya. Melihat serangan ini, senyum tipis terukir pada sudut bibirnya Jin Lai, dia sedikit mengambil langkah mundur, namun setelahnya. Bukan tangan, maupun kakinya yang terayun. Melainkan mulutnya terbuka lebar. Grooaaaaaaaaaarh! Suara keras menggelegar, bahkan hanya dengan suara, gumpalan energi Qi membentuk angin dahsyat menerjang tubuh Iblis Penghancur hingga terhuyung kebelakang sejau
"Xi..." Chen Long ingin menahan semua serangan itu, namun istrinya menghentikan langkah Chen Long. "Kita tidak bisa membantunya sama sekali... Tapi apa kamu ingat, tubuhnya abadi... Jika kita ikut campur lagi, bisa bisa malah menjadi beban bagi Xiao Chen." Chen Long hanya bisa menyatukan kedua giginya. Bagaimana mungkin sosok Kaisar Bumi menghadapi Raja Langit? Hal ini mungkin hanya bisa diperlihatkan oleh Xiao Chen hari ini. Boooooooom! Boooooom! Puluhan tangan raksaksa milik Jin Lai akhirnya menghantam, bahkan meremas tubuh Xiao Chen secara cepat. Hal ini terus terjadi, yang mengakibatkan kabut asap menyebar lebih pekat dari sebelumnya. "Argghhhh!" Namun kenyataannya, Jin Lai harus berteriak gila. Untuk membunuh Xiao Chen, dia telah mengerahkan banyak energi Qi. Tapi untuk saat ini, bahkan sosok Xiao Chen masih bisa meregenerasi tubuhnya dengan baik! Bahkan begitu cepat yang membuat akal pikiran bersih dari Jin Lai lenyap begitu saja! Booooooom! Boooooom! Booo
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.