Sebenarnya ketiga Tetua sama sekali tidak takut dengan kemunculan belasan sosok bertopeng serigala itu, melainkan kekhawatiran mereka tertuju pada tiga sosok yang bersembunyi di dahan pohon yang telah bersiap untuk melepaskan anak panahnya.
Jika tiga sosok itu ikut menyerang dengan menggunakan busur panahnya, dapat dipastikan konsentrasi mereka akan terganggu, hingga ketujuh murid berada dalam bahaya." Serahkan harta kalian! Juga...." Ucap sosok yang memegang kapak di kedua tangannya, lalu menoleh ke arah Qiao Chan yang memiliki paras cantik.Qiao Chan adalah wanita dewasa yang menunjukkan wibawanya, sehingga siapapun orang dewasa akan tertarik dengannya.Bahkan Lao Feiying sendiri mengagumi Qiao Chan secara diam-diam. Meskipun dari segi fisik, Lao Feiying masih berusia 17 tahun, namun jiwanya sudah berusia 35 tahun, sehingga dia lebih menyukai wanita dewasa." Boss... Tanganku sudah gatal. Aku ingin sekali membunuh kedua pemuda berwajahMendengar ucapan tersebut, Qiao Ningshuang sangat senang, karena itu artinya dia memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Lao Feiying." Kamu jangan senang dulu! Dengan penampilanmu sekarang, kak Feiying akan menganggap mu sebagai pria tidak normal."" Terlebih perjalanan kita masih panjang, tidak menutup kemungkinan jika kak Feiying mencintai wanita lain. Begitupun denganmu."Ling Yunyi mengingatkan kepada Qiao Ningshuang agar tidak cepat mengambil keputusan, karena takdir seseorang tidak ada yang bisa menebaknya.Mendengar perkataan dari Ling Yunyi, Qiao Ningshuang berpikir sudah saatnya dia menunjukkan dirinya kepada Lao Feiying. Jika tidak, maka Lao Feiying bisa terlebih dulu menyukai wanita lain, sehingga Qiao Ningshuang tidak memiliki kesempatan untuk mendekatinya.Sementara itu, Ling Yunyi menggigit bibirnya, karena dia sangat khawatir jika dia tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Lao Feiying, karena Qiao Ningshuang sudah be
Mendengar perkataan dari Lao Feiying, Qiao Ningshuang memonyongkan bibirnya, karena jawaban dari Lao Feiying sama sekali tidak memuaskan.Namun Qiao Ningshuang sama sekali tidak menyerah, sehingga dia harus mencari cara untuk membuat Lao Feiying tertarik kepadanya." Kak Feiying... Asal kamu tau, bahwa kamulah pemuda yang pertama kali melihat wajahku, selain ayahku sendiri." Ucap Qiao Ningshuang, karena dia berharap agar Lao Feiying merasa beruntung bisa melihat wajah aslinya." Lalu kemana kedua orang tuamu?" Tanya Lao Feiying, sambil menatap wanita itu dengan serius." Dasar tidak peka." Qiao Ningshuang mendengus dingin, lalu beranjak dari tempat itu dan meninggalkan Lao Feiying seorang diri.Melihat tingkah gadis remaja itu, Lao Feiying mengerutkan keningnya, karena dengan usia jiwanya yang sekarang, dia menganggap Qiao Ningshuang hanya seperti gadis ingusan, meskipun menunjukkan kecantikannya.Sementara itu, Qiao Ningshuang y
Mendengar cerita dari Cai Wenji, seketika suasana menjadi hening, semua hanyut dalam pikirannya masing-masing." Jalur yang kita lewati, sengaja mengambil jalan pintas. Jika melewati jalan utama, kita membutuhkan waktu selama lima bulan agar bisa sampai ke Sekte Gunung Persik."" Itu artinya, kita akan terlambat jika melewati jalan utama." Cai Wenji menjelaskan bahwa dia sengaja mengambil jalur yang cukup berbahaya, karena harus melewati hutan, gunung, gurun, lembah, sungai bahkan lautan.Jika tidak mengalami kendala, rombongan Cai Wenji bisa sampai ke Sekte Gunung Persik setelah dua bulan." Baiklah, silahkan lanjutkan latihan kalian! Besok pagi, kita akan melewati jalur yang cukup berbahaya." Cai Wenji mengakhiri pembicaraannya, lalu kembali duduk di dekat api unggun." Baik Tetua." Jawab mereka serempak, lalu melanjutkan latihan.Lao Feiying yang sudah duduk dibawah pohon, kini membuka buntalan kain miliknya, lalu mengambil se
Namun Lao Feiying sama sekali tidak peduli, karena untuk mendapatkan hawa panas hingga berbentuk api berwujud, dia harus menghadapi konsekuensinya.Lao Feiying menggertakkan giginya, karena aliran darahnya seakan mendidih, meskipun dia masih menampung esensi darah ular sisik merah di dalam dantiannya." Tetua tenang saja! Aku masih mampu menahan hawa panas ini." Ucap Lao Feiying, sambil menahan hawa panas yang menjalar di tubuhnya.' Pemuda ini terlalu ceroboh.' Qiao Chan mendengus dingin, meskipun ada rasa kekhawatiran terhadap Lao Feiying.Tentu ketiga Tetua memahami situasi tersebut, karena roh beladiri Tengwan memiliki unsur kayu, sehingga kapan saja bisa terbakar." Kak Feiying..." Gumam Qiao Ningshuang, sambil melirik ke arah Lao Feiying di sela pertarungannya.Meskipun Lao Feiying pernah menjelaskan kepadanya dan Ling Yunyi, tentang roh beladiri Tengwan yang bisa melahap apapun, namun karena perbedaan unsur, tentu Qiao Ningshuang tidak ingin terjadi sesuatu pada sosok yang dia
Meskipun serangan dari ketujuh murid tidak mampu melukai siluman ular sisik merah, namun tujuan Lao Feiying adalah ingin menyerap energi dari siluman tersebut agar bisa dikalahkan." Aku mengerti sekarang." Gumam Cai Wenji, lalu mengeluarkan Qi dalam jumlah besar hingga terlihat bayangan seekor kalajengking menyelimuti tubuhnya.Begitupun dengan Qiao Chan dan Lu Bu, kini ikut mengeluarkan roh beladirinya masing-masing, sambil menunggu waktu yang tepat." Ningshuang."Kwaaaak!Saat Lao Feiying berhasil melilit tubuh siluman ular sisik merah, Qiao Ningshuang mengeluarkan roh Phoenix hingga terbang ke arah siluman ular sisik merah.Kwaaaak!Seakan mengikuti arahan dari Lao Feiying, Qiao Chan juga mengeluarkan roh beladiri elang untuk membantu Qiao Ningshuang.Creeessh! Creeessh! Creeessh!Cakaran demi cakaran dari kedua jenis burung, bersarang pada tubuh siluman ular sisik merah, meskipun serangan tersebut tidak mampu melukai sisiknya." Manusia rendahan... Apa kalian pikir hanya dengan
Sementara itu, Cai Wenji dan yang lain merasa heran karena Lao Feiying masih belum beranjak dari tempatnya, setelah menunggu cukup lama." Apa yang terjadi? Kenapa kak Feiying belum kesini?" Tanya Qiao Ningshuang, sambil menatap ke arah Lao Feiying dari kejauhan.Seketika Cai Wenji membuka matanya lebar-lebar, karena dia mulai menyadari bahwa Lao Feiying sedang membutuhkan bantuan mereka." Jintao... Bawakan buntalan kain milik Lao Feiying itu." Ucap Cai Wenji, sambil menunjuk ke arah buntalan kain milik Lao Feiying yang tertinggal." Biarkan aku saja yang memberinya."" JANGAN!"Cai Wenji dan yang lain langsung menghentikan Qiao Ningshuang, saat gadis itu ingin mengambil buntalan kain milik Lao Feiying.Hu Jintao menggelengkan kepalanya, lalu mengambil buntalan kain tersebut dan membawanya ke tempat Lao Feiying yang berada di tempat yang cukup jauh." Terimakasih kak." Meskipun terasa kaku, Lao Feiying harus me
Tanpa membuang waktu, mereka kembali melanjutkan perjalanan, hingga beberapa saat terdengar suara desiran ombak." Kalian bantu aku membersihkan hasil buruan kita ini." Tanpa menunggu jawaban, Lao Feiying langsung berlari ke arah bibir pantai, dengan membawa hasil buruannya.Begitupun dengan keenam murid, langsung berlari mengikuti Lao Feiying, yang sudah berada di pinggir laut.Melihat ketujuh murid yang begitu bersemangat membersihkan hasil buruan masing-masing, ketiga Tetua juga ikut membantu mereka.Dengan sebilah belati di tangannya, Lao Feiying memotong dan mengiris tipis daging yang di depannya.Setelah semuanya selesai, Lao Feiying menggali pasir di pantai, lalu meletakkan semua potongan daging di tempat itu." Guru, Tetua... Apa boleh kita beristirahat disini untuk beberapa hari?" Tanya Lao Feiying, agar mereka bisa menunggu proses pengawetan daging yang dia rendam di air laut." Kita hanya bisa beristirahat sel
Pria paruh baya itu juga menjelaskan bahwa beberapa hari terakhir, siluman kelelawar terus memakan korban setiap malam.Mendengar ucapan tersebut, beberapa Kultivator merasa tertarik untuk mencari keberadaan siluman kelelawar, mengingat hadiah yang diberikan tuan kota.Namun mereka juga menyadari bahwa membunuh siluman kelelawar, bukanlah perkara mudah, sehingga harus membutuhkan perhitungan.Bahkan Lao Feiying juga ingin mengambil misi tersebut, karena dia sangat menginginkan harta." Siluman kelelawar itu sangat cerdas. Jika ada orang yang lebih kuat darinya, dia tidak akan muncul." Pria paruh baya kembali menjelaskan, bahwa siluman kelelawar selalu membunuh para gadis biasa dan tidak berani muncul jika ada seorang Kultivator.Dengan kata lain, siluman kelelawar sangat pandai menyembunyikan keberadaannya, sehingga para Kultivator sangat sulit untuk mencarinya." Saya rasa penjelasannya sudah cukup. Salah satu harta yang dihadia