"Kamu, aku ..."Wira tersenyum getir, berkata, "Aku ... aku terlalu kaget. Terlalu kaget sampai nggak tahu harus berkata apa.""Aku nggak nyangka, ternyata kamu bisa bertahan hidup.""Kalau Dewa Perang Kedua tahu kabar ini, dia pasti akan terbangun kaget di atas tempat tidurnya."Dewa Perang Kedua!Sesuatu melintas di mata Teguh."Apa yang sebenarnya terjadi?"Setelah menghela napas sebentar, Wira memperhatikan Teguh dengan seksama, berusaha menebak pria di hadapannya ini. "Apa yang kamu alami di bawah air? Bagaimana caramu keluar dari sana?"Dia bisa merasakannya.Teguh tidak hanya kembali, tetapi kembali dengan diri yang telah berubah total.Wira yakin seratus persen, Teguh pasti mengalami sesuatu di sana.Teguh tetap bungkam dan hanya bertanya, "Bagaimana situasi di Provinsi Julang belakangan ini?""Sangat buruk.""Sejak kejadian yang menimpamu di daerah barat daya Malajang, orang-orang Kota Senggigi banyak yang menghilang," jelas Wira dengan suara dalam."Selain itu ...""Dalam beb
Semua sangat bersemangat."Raja Serigala!"Reaksi para penjaga bayangan juga tidak berbeda jauh dari Bayangan.Ada yang melompat gembira.Ada yang bersembunyi sambil menutupi wajah.Sekelompok pria bertinju baja ini tidak dapat menahan air mata yang mengalir deras seperti hujan. Hanya karena mereka bertemu lagi dengan pemandu spiritual mereka, cahaya dalam hati mereka!Para pria garang ini menangis.Serta bersorak gembira.Semua ini berlangsung selama beberapa menit.Teguh hanya bisa geleng kepala.Dia menepuk bahu Bayangan dan memberi isyarat agar segera melepas pelukannya. "Kita masih ada urusan penting."Bayangan akhirnya tersadar dan menjelaskan jujur, "Kak Teguh, Nona Rina diculik. Sedangkan Nona Shinta adalah bagian dari perangkap yang sengaja kuatur.""Hari ini ...""Nona Shinta sudah mengirimkan alamat terakhir kepadaku. Kita sudah bisa mengunci wilayah tempat orang-orang hilang itu berada.""Rentangnya sangat luas.""Kemungkinan ini adalah tempat berkumpulnya semua orang yang
"Karena kamu menolak, aku hanya bisa memaksa ..."Dewa Perang Kedua sengaja meletakkan jarum suntik itu di depan Rina. Dia ingin memojokkannya perlahan-lahan, berharap bisa menembus pertahanan psikologis Rina.Rina memang takut.Melihat suntikan ini, pupilnya terus menyusut. Bulu matanya yang panjang gemetar tanpa henti.Namun, dia tidak mundur.Hanya mengatupkan giginya erat-erat dan memalingkan kepalanya.Tidak takut mati.Dia lebih memilih mati daripada tunduk."Huh."Dewa Perang Kedua mendengus dingin melihatnya seperti itu. Dia mengangkat jarum suntiknya dan mengangkat salah satu lengan baju Rina, lalu menyuntikkan obat tersebut dalam satu gerakan cepat."Ahhhhh ..."Saat benar-benar akan terjadi, Rina akhirnya tidak bisa tetap tenang.Dia berteriak keras saking takutnya, tetapi dia masih menggenggam kuat tekadnya.Berbagai pikiran melintas di benaknya.Tentang Teguh, tentang ketetapan hati Teguh, tentang perasaan hatinya pada Teguh!"Lapor!"Saat jarum suntik baru menembus masuk,
Teguh langsung menghajar.Seorang tentara yang tenang bagai air di danau.Menyerang dengan cepat kilat.Teguh muncul di hadapan para penjaga bak seekor macan tutul dalam sekejap mata."Syut!""Wush!""Syut!"Secercah cahaya seperti bintang jatuh, dilepaskan ke arah gerombolan pengawal. Bahkan ikan pun takkan bisa kabur dari Teguh.Para penjaga dihabisi dalam waktu kurang dari lima detik!Kemudian, Teguh mencari sakelar racun dan dengan cepat mematikannya."Ayo!"Ketika racun menghilang, Bayangan memimpin beberapa tentara elite untuk mengikutinya.Sedangkan Teguh ...Sudah masuk ke dalam lantai pertama.Segerombolan orang itu hanyalah sampah masyarakat di mata Teguh.Tak membutuhkan kekuatan besar untuk mengalahkan mereka.Kemudian ....Lantai kedua, lantai ketiga!Kecepatan mereka begitu tinggi!"Ini ...""Benar-benar mustahil!"Di dalam ruang kendali, Dewa Perang Kedua yang menyaksikan dari kamera pengawas melihat Teguh begitu berani, tiba-tiba berdiri dengan ekspresi tak percaya.Saa
"Syut!""Swuuush!"Melihat situasi itu, Teguh segera melemparkan beberapa jarum perak ke tubuh Tentara Legendaris dan memperlambat serangannya.Bayangan melayangkan pukulan ke salah satu Tentara Legendaris dan kabur dari kepungan."Sial!""Mereka menerjang secara membabi-buta."Bayangan terus bertarung sekaligus mundur perlahan, tampak jelas dia ketakutan dan langsung memberikan perintah, "Tembak mati mereka!""Dor, dor, dor!""Prak, prak, prak!""Dar, dar, dar!"Para tentara segera menarik pelatuk, letusan api biru terus bersinar tanpa henti.Namun ...Serangkaian tembakan dari peluru khusus yang mengenai Tentara Legendaris sama sekali tak mampu menggoresnya. Malah sebaliknya, mereka menjadi semakin marah dan menerjang dengan lebih ganas."Kuat banget!"Keganasan Tentara Legendaris membuat Bayangan terkejut dan berkata dalam hati, 'Terakhir kali aku ingat, monster ini nggak terlalu kuat!'"Syut!""Krak!""Bang!"Tentara Legendaris menyerbu.Pukulan dan tendangan mereka begitu kuat.Ba
Dulu, saudaranya pernah memorak-porandakan Serenara, bahkan hampir menjadi Raja Tentara Legendaris penguasa dunia. Dia adalah Master Alam Bela Diri dengan teknik pamungkasnya, pengendali aura!Namun sayangnya.Selama bertahun-tahun, dia sudah mencoba berkali-kali, tetapi masih belum dapat menembusnya. Sekarang dia hanya bisa iri melihat Teguh yang sudah melampauinya."Dewa Perang, nggak usah khawatir!"Raja Penyihir menatap tajam ke Teguh melalui layar monitor kamera pengawas sembari berkata, "Sepertinya Teguh belum lama ini mempelajari kekuatan aura, kalau nggak, dia pasti nggak akan melompat ke dalam jurang karena ditekan oleh Tentara Legendaris sebelumnya.""Dia pasti akan terbunuh kali ini!"Terbunuh!Mata Dewa Perang Kedua tampak kejam."Kali ini, kita masih punya Raja Tentara Legendaris sebagai senjata pamungkas," ucap Raja Penyihir."Kekuatannya sudah mendekati Master Alam Bela Diri, meski tanpa aura, tubuhnya yang kuat dan kemampuan bertarung yang luar biasa sudah cukup untuk m
"Bayangan!"Merasakan tekanan dari sosok itu, membuat Teguh merasa sedikit tegang, lalu berteriak. "Sekarang segera bawa beberapa orang yang kamu selamatkan itu pergi dari sini.""Pergilah ke luar penjara bawah tanah.""Cepat!"Bayangan yang menyadari betapa gentingnya situasi ini dari nada bicara Teguh, lalu bertanya dengan ragu, "Bagaimana denganmu, Kak Teguh?"Teguh menoleh ke arah markas eksperimen di lantai bawah sembari berkata, "Serahkan masalah di sini padaku, kamu cepat bawa yang lainnya pergi!""Siap!"Bayangan menatap dengan tajam sembari memanggil, "Semuanya, ikuti aku keluar dari sini, lindungi para warga sipil!"Setelah Bayangan dan para tentara pergi, Ekspresi Teguh berubah menjadi serius."Wush ..."Raja Tentara Legendaris tak banyak memberikan kesempatan kepada Teguh, dia menerjang dengan cepat.Serangan yang sederhana.Brutal.Terang-terangan.Tak peduli dengan konsekuensinya!Kalau manusia biasa pasti akan khawatir terluka.Namun, Raja Tentara Legendaris berbeda.Ia
"Sobat."Teguh menghampiri dan menepuk-nepuk bahu Raja Tentara Legendaris, lalu menatap ke arah ruang komando sembari berkata, "Aku tahu kamu merasa nggak terima.""Sekarang ...""Kita akan menyerang bersama, aku akan menjagamu tetap stabil dan bisa membalaskan dendam dengan kedua tanganmu sendiri!"Raja Tentara Legendaris tampaknya dapat memahami perkataan Teguh.Sepasang mata putih menatap Teguh, lalu menerjang ke dalam kegelapan.Teguh membuntutinya dengan cepat."Ah ...""Oh ...""Ciihh ..."Setelah Raja Tentara Legendaris berkhianat, operasi pertahanan markas menjadi sia-sia.Pasukan pengawal Dewa Perang Kedua bukanlah tandingannya. Hanya butuh sekali serang untuk membuat mereka mati seketika.Markas eksperimen langsung tertembus.Raja Tentara Legendaris mengerahkan sedikit kekuatan yang mampu memorak-porandakan markas ini dan tak ada musuh yang sepadan.Kurang dari lima menit.Raja Tentara Legendaris langsung membawa Teguh menuju lantai terakhir."Duar!"Raja Tentara Legendaris m