Share

Bab 794

"Dewa Perang ..." ucap pemimpin tentara itu dengan ragu-ragu.

"Katakanlah."

"Jika kita semua pergi ke Malajang, gimana dengan gadis itu?"

Hati Damar tiba-tiba berdegap.

Kaisar telah mengancamnya sekali menggunakan anak perempuannya. Jika kali ini Kaisar tahu kepergiannya untuk menyelamatkan Teguh, kejadian yang kedua kalinya tidak akan terhindarkan.

Ini memang sebuah masalah yang mengganggunya.

Damar menghela napas dan berkata, "Kalian siap-siap berangkat dulu saja. Aku akan pergi dan bicara tatap muka dengannya."

Lantas, dia pergi ke rumah putrinya, Qila.

"Tok, tok, tok."

"Tok, tok, tok."

Sayangnya.

Sudah tiga kali ketukan, tetapi tidak ada yang menjawab.

Damar menampilkan ekspresi kekecewaan di wajahnya. Ini menunjukkan bahwa Qila masih marah padanya.

"Qila, aku tahu kamu ada di dalam."

Damar berkata dengan pahit, "Aku memang bersalah padamu soal ibumu dan nggak memberi kamu perhatian yang cukup selama bertahun-tahun."

"Tapi, yang akan Ayah lakukan kali ini adalah sesuatu yang terkai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status