Teguh memang piawai dalam bertarung.Pada akhirnya ...Saat kesadarannya kembali, Teguh Laksmana sudah tidak ada lagi."Teguh mau kabur!""Cepat! Cari dan bawa dia kembali! Jika tidak, kita nggak akan bisa menjelaskannya pada keluarga Wibisono!""Teguh selalu bicara penuh kesopanan, padahal sudah berencana untuk kabur sejak tadi. Dia sengaja membiarkan keluarga kita yang menanggung semua akibatnya. Benar-benar menjengkelkan!"Para anggota keluarga Hermawan begitu marah, sampai-sampai saling berseru dengan suara lantang. Satu per satu dari mereka berusaha mencari keberadaan Teguh sambil terus memakinya.Akan tetapi, tidak peduli bagaimanapun mereka mencarinya, tidak ada yang berhasil menemukan Teguh. Pria itu seakan-akan telah pergi jauh dari rumah ini."Dasar Teguh bajingan ...""Rina, urus suamimu yang kurang ajar ini dengan baik. Bahkan, dia berani mengusik orang-orang dari keluarga Hermawan tepat di hadapanmu!""Rina, dia itu bagian dari hidupmu, jadi kamu harus bertanggung jawab ju
"Julian, Tuan Muda Julian, kamu sosok pewaris baru itu, 'kan?" Dia bertanya seraya menatap Julian dengan tajam. Sulit menilai apa yang dia rasakan hanya dari ekspresi wajahnya."Teguh!"Wajah Julian terlihat kesal, lalu dia segera lantang berteriak, "Petugas Keamanan! Di mana Petugas Keamanan?""Sett ..."Tak lama setelah teriakannya terdengar, sekelompok Petugas Keamanan segera tiba, termasuk beberapa pengawal keluarga Wibisono yang baru saja tersadar."Ayo, bunuh dia!"Teguh adalah musuh bebuyutan keluarga Wibisono.Meskipun Julian berhasil menduduki posisi pewaris berkat ulah Teguh, posisi pewarisnya akan menjadi lebih kokoh jika dia mampu membunuh Teguh.Setelah Julian selesai mengucapkannya, Petugas Keamanan dan pengawal segera menerjang ke arah Teguh."Brak!""Plak!""Set!"Dalam waktu kurang dari setengah menit, semua orang berhasil diatasi oleh Teguh.Luar biasa!Mata Julian menyipit tajam."Setidaknya, aku sudah banyak membantumu, tapi sekarang kamu malah mau membunuhku ..."W
Sebagai tulang punggung dan pilar keluarga Wibisono di ibu kota Provinsi, bila terjadi sesuatu padanya saat ini, keluarga Wibisono bisa runtuh dan hancur berkeping-keping!Ini jelas bencana yang dahsyat."Percuma saja."Sembari melihat staf bagian medis yang masih sibuk berusaha, Teguh pun berujar tenang, "Zahir, kalau hari ini aku nggak membantumu, kamu pasti akan mati.""Semua usaha yang kamu lakukan pasti sia-sia. Nggak ada yang bisa menyelamatkanmu.""Aku sudah bilang padamu."Teguh mengatakannya dengan pelan dan penuh keyakinan.Lalu, pada saat ini ...Tiba-tiba saja, Zahir mulai mengenang tiap-tiap momen setelah bertemu Teguh.Awalnya, dia menggunakan jarum perak untuk mengalahkan semua pengawal dengan begitu mudah.Perlu diketahui ...Setiap pengawal dari keluarga Wibisono memiliki kekuatan yang sebanding dengan seorang tentara tangguh. Beberapa pria biasa tidak akan mampu melawannya. Apalagi dengan taktik tanpa senjata, sama sekali tidak akan berhasil mengalahkannya.Namun, Teg
Mendengar perkataan itu, Wira pun langsung marah.Setidaknya, dia adalah seorang pemimpin wilayah, 'kan?Apa maksudnya berkata kalau dirinya akan menangis, hah?"Oke, aku mengerti!"Wira tidak punya banyak kata untuk merespons, jadi dia hanya menganggukkan kepalanya acuh tak acuh. Lalu, dia bertanya lagi, "Raja Serigala, apa sebenarnya hubunganmu dengan Kaisar?""Dengar-dengar, gelarmu sebagai Raja Serigala telah dilepas, bahkan kamu dikabarkan sudah meninggal.""Lantas, kenapa kamu masih membuat keributan di Kuil Raja Serigala? Ini bikin situasi makin nggak terkendali," tutur Wira.Dia masih sangat memperhatikan hal ini.Wira kerap kali berurusan dengan Teguh. Hari ini, ketika bertemu dengannya, Wira makin sadar bahwa Teguh bukanlah orang yang mudah ditipu.Mungkin saja Teguh telah mendapatkan petunjuk.Wira merasa, Serenara serasa akan mengalami sebuah perubahan besar.Sebagai seorang Pemimpin Wilayah Selatan, tidak mungkin peduli pada dirinya sendiri saja dan tidak terlibat dalam se
"Jadi, kita harus bagaimana?"Samira tiba-tiba terlihat jauh lebih tua beberapa tahun dari usianya. "Teguh ini biang keladi dari amarah keluarga Wibisono. Jika dia sampai kabur, kita yang akan menanggung seluruh kemarahan keluarga Wibisono.""Kali ini, bocah dungu ini benar-benar menyusahkan kita," kutuk Samira.Seiring rintihan pilu yang terdengar, raut wajah semua anggota keluarga Hermawan tampak makin muram.Memang benar!Teguh memang bisa kabur, tetapi tak ada opsi kabur bagi keluarga Hermawan.Ketika keluarga Wibisono datang, keluarga Hermawan akan menjadi sasaran utama, bahkan bisa jadi memakan korban."Nyonya!""Ini buruk, ada masalah besar!"Pada saat itu, seorang pelayan buru-buru masuk dengan terengah-engah. Dia berseru, "Orang-orang dari keluarga Wibisono sudah datang, setidaknya ada puluhan orang!"Setelah kata-kata itu terlontar, ruangan itu sungguh sunyi.Apa yang mereka takutkan kini benar-benar terjadi."Habislah sudah!""Tamat sudah riwayat kita."Samira bersandar ke k
Zahir seketika dibanjiri peluh.Bagaimana bisa dia berani sekali mengusik keluarga Raja Serigala, apa dirinya sengaja cari mati?Pantas saja Teguh memiliki keterampilan sehebat itu, ternyata dia sendiri adalah Raja Serigala!Hanya saja, menurut desas-desus yang beredar, Raja Serigala dikabarkan telah meninggal.Itu sebabnya, dia tidak berani mengungkapkan sedikit pun informasi tentang Raja Serigala. Pada akhirnya, dia hanya bisa menggunakan identitas istri Raja Serigala, yaitu Rina."Anda istrinya Raja Serigala, 'kan?"Zahir datang mendekati Rina dengan rasa hormat dan ketakutan, lalu dia pun berkata, "Kemarin, saya benar-benar keliru dan bersikap kasar di rumah nenek Anda. Saya sungguh minta maaf. Saya memang pantas menerima hukuman mati!"Sambil berbicara, Zahir tiba-tiba menampar dirinya sendiri.Zahir meminta maaf dengan begitu tulus.Bahkan, dia rela merendahkan dirinya.Rina terlihat kebingungan.Raja Serigala ...Ternyata, lagi-lagi Raja Serigala yang telah membantunya.Kini, k
Mereka mencarinya di sekitar, lalu saat berbalik, ternyata orang itu berada di tempat yang remang.Sementara itu, anggota Keluarga Hermawan memilih untuk berpura-pura tidak melihat."Rina, jangan pedulikan dia."Samira tahu reputasi Rina sangat berguna dan dia sudah memiliki pemikiran lain, jadi Samira langsung menasihati, "Teguh hanyalah orang kampung, dia tidak ada apa-apanya.""Percuma kamu bicara dengannya."Anggota Keluarga Hermawan yang lain juga ikut menimpali."Iya, Rina.""Tidak ada gunanya juga kamu marah sama orang seperti Teguh ini.""Sampah seperti Teguh ini abaikan saja, anggap saja dia tidak ada.""Begini saja ... "Joko memutar matanya sambil menyarankan, "Bu, perjodohan antara keluarga kita dan Keluarga Wibisono memang gagal, tapi karena hubungan dengan Rina, masalah ini akhirnya terselesaikan dengan sempurna. Aku rasa kita harus mentraktir Rina sebagai ungkapan terima kasih sekaligus rasa syukur atas keberkahan Keluarga Hermawan!"Begitu ucapan ini terlontar, semua or
Ada satu lagi, yaitu tentang Teguh."Oke."Rina merasa tidak ada masalah, jadi dia pun menyetujui."Rina ... "Samira tiba-tiba menurunkan suaranya, lalu bertanya, "Apa kamu pernah tidur dengan Teguh?"Wajah Rina tiba-tiba memerah.Saat Rina melirik Samira, Samira sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Jelas pertanyaannya ini tidak bisa dihindari. Rina pun menjawab, "Tidak, tidak pernah."Bagus sekali!Samira menggerutu.Sudah lama dia tidak menyukai Teguh.Setelah kejadian kemarin, ketidaksukaannya terhadap Teguh makin tinggi.Rina belum pernah tidur dengan Teguh, itu berarti dia masih perawan.Kalau dia berhasil meraih peringkat di Konferensi Ilmu Medis, dia akan menjadi permata Kota Senggigi yang berbakat.Samira sangat yakin bisa menjodohkannya dengan keluarga terkemuka.Pada saat itu, Keluarga Hermawan juga bisa mendapatkan keuntungan.Namun, dia harus mengusir Teguh dulu."Bagus, bagus."Pemikiran ini terlintas di benak Samira, lalu dia berkata dengan puas, "Rina, pertahankanlah