"Jadi, kita harus bagaimana?"Samira tiba-tiba terlihat jauh lebih tua beberapa tahun dari usianya. "Teguh ini biang keladi dari amarah keluarga Wibisono. Jika dia sampai kabur, kita yang akan menanggung seluruh kemarahan keluarga Wibisono.""Kali ini, bocah dungu ini benar-benar menyusahkan kita," kutuk Samira.Seiring rintihan pilu yang terdengar, raut wajah semua anggota keluarga Hermawan tampak makin muram.Memang benar!Teguh memang bisa kabur, tetapi tak ada opsi kabur bagi keluarga Hermawan.Ketika keluarga Wibisono datang, keluarga Hermawan akan menjadi sasaran utama, bahkan bisa jadi memakan korban."Nyonya!""Ini buruk, ada masalah besar!"Pada saat itu, seorang pelayan buru-buru masuk dengan terengah-engah. Dia berseru, "Orang-orang dari keluarga Wibisono sudah datang, setidaknya ada puluhan orang!"Setelah kata-kata itu terlontar, ruangan itu sungguh sunyi.Apa yang mereka takutkan kini benar-benar terjadi."Habislah sudah!""Tamat sudah riwayat kita."Samira bersandar ke k
Zahir seketika dibanjiri peluh.Bagaimana bisa dia berani sekali mengusik keluarga Raja Serigala, apa dirinya sengaja cari mati?Pantas saja Teguh memiliki keterampilan sehebat itu, ternyata dia sendiri adalah Raja Serigala!Hanya saja, menurut desas-desus yang beredar, Raja Serigala dikabarkan telah meninggal.Itu sebabnya, dia tidak berani mengungkapkan sedikit pun informasi tentang Raja Serigala. Pada akhirnya, dia hanya bisa menggunakan identitas istri Raja Serigala, yaitu Rina."Anda istrinya Raja Serigala, 'kan?"Zahir datang mendekati Rina dengan rasa hormat dan ketakutan, lalu dia pun berkata, "Kemarin, saya benar-benar keliru dan bersikap kasar di rumah nenek Anda. Saya sungguh minta maaf. Saya memang pantas menerima hukuman mati!"Sambil berbicara, Zahir tiba-tiba menampar dirinya sendiri.Zahir meminta maaf dengan begitu tulus.Bahkan, dia rela merendahkan dirinya.Rina terlihat kebingungan.Raja Serigala ...Ternyata, lagi-lagi Raja Serigala yang telah membantunya.Kini, k
Mereka mencarinya di sekitar, lalu saat berbalik, ternyata orang itu berada di tempat yang remang.Sementara itu, anggota Keluarga Hermawan memilih untuk berpura-pura tidak melihat."Rina, jangan pedulikan dia."Samira tahu reputasi Rina sangat berguna dan dia sudah memiliki pemikiran lain, jadi Samira langsung menasihati, "Teguh hanyalah orang kampung, dia tidak ada apa-apanya.""Percuma kamu bicara dengannya."Anggota Keluarga Hermawan yang lain juga ikut menimpali."Iya, Rina.""Tidak ada gunanya juga kamu marah sama orang seperti Teguh ini.""Sampah seperti Teguh ini abaikan saja, anggap saja dia tidak ada.""Begini saja ... "Joko memutar matanya sambil menyarankan, "Bu, perjodohan antara keluarga kita dan Keluarga Wibisono memang gagal, tapi karena hubungan dengan Rina, masalah ini akhirnya terselesaikan dengan sempurna. Aku rasa kita harus mentraktir Rina sebagai ungkapan terima kasih sekaligus rasa syukur atas keberkahan Keluarga Hermawan!"Begitu ucapan ini terlontar, semua or
Ada satu lagi, yaitu tentang Teguh."Oke."Rina merasa tidak ada masalah, jadi dia pun menyetujui."Rina ... "Samira tiba-tiba menurunkan suaranya, lalu bertanya, "Apa kamu pernah tidur dengan Teguh?"Wajah Rina tiba-tiba memerah.Saat Rina melirik Samira, Samira sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Jelas pertanyaannya ini tidak bisa dihindari. Rina pun menjawab, "Tidak, tidak pernah."Bagus sekali!Samira menggerutu.Sudah lama dia tidak menyukai Teguh.Setelah kejadian kemarin, ketidaksukaannya terhadap Teguh makin tinggi.Rina belum pernah tidur dengan Teguh, itu berarti dia masih perawan.Kalau dia berhasil meraih peringkat di Konferensi Ilmu Medis, dia akan menjadi permata Kota Senggigi yang berbakat.Samira sangat yakin bisa menjodohkannya dengan keluarga terkemuka.Pada saat itu, Keluarga Hermawan juga bisa mendapatkan keuntungan.Namun, dia harus mengusir Teguh dulu."Bagus, bagus."Pemikiran ini terlintas di benak Samira, lalu dia berkata dengan puas, "Rina, pertahankanlah
Samira tidak memahaminya.Namun, kedengarannya memungkinkan juga.Jadi, dia berkata, "Oke, Joko, kalau begitu kuserahkan masalah ini pTedjau.""Kalian ... "Samira melihat beberapa putranya yang lain, lalu berkata, "Kalian juga bantu dia selesaikan masalah ini secepatnya. Carilah keluarga terkemuka untuk Rina, dengan begitu kita juga akan mendapatkan keuntungan.""Hmm!""Aku tahu.""Bu, jangan khawatir."Rombongan itu pun pergi dengan tergesa-gesa.Keesokan harinya.Baru saja Rina bangun, Caira sudah mengetuk pintu dan masuk."Kak Rina ... "Caira melirik ke dalam, lalu berkata, "Aku ingin pergi membeli pakaian, mau temani aku jalan-jalan tidak?"Jalan-jalan ...Rina tidak mempunyai waktu senggang.Dia mengambil buku di atas bantalnya, lalu berkata, "Aku harus membaca buku ini.""Oh ... "Caira merespons dengan kecewa. Matanya berputar, lalu lanjut berkata, "Begini saja, bagaimana kalau aku menyuruh Kak Teguh untuk membantuku mengangkat barang?"Teguh?Tatapan Rina tertuju pada wajah C
Orang itu menaikkan kembali jendela mobilnya, jadi Teguh tidak bisa melihat siapa orang itu."Ikutlah dengan kami."Setelah mengatakannya, orang itu langsung melaju pergi.Teguh hanya bisa mengikutinya dari belakang.Beberapa saat kemudian ...Mobil mereka pun tiba di luar hutan kecil."Di sini saja."Orang itu langsung turun dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam hutan kecil.Teguh hanya bisa turun dan mengikuti orang itu."Bos, aku sudah membawa orangnya."Seorang pria bertopeng membawa Teguh kepadanya, kemudian berinisiatif mundur.Teguh memperhatikan dengan saksama. Tinggi orang ini sekitar 190 sentimeter. Tubuhnya sangat kekar, separuh wajahnya tertutup, hanya memperlihatkan mata, hidung dan mulutnya saja, jadi tidak tahu siapa orang itu.Satu-satunya ciri khasnya adalah ada lekukan di telinga sebelah kirinya.Sementara itu, Caira masih terikat di pohon. Kondisinya cukup baik dan pakaiannya juga masih rapi.Di sekitar Caira, ada empat pria bertopeng yang mengarahkan pisau dan se
Rina tidak pernah menyangka.Dia sudah berusaha untuk memisahkan Teguh dan Caira, tetapi pada akhirnya ...Mereka berdua malah pergi ke hutan kecil dengan mobil?Selain itu, pakaian Teguh sangat acak-acakan dan Caira juga terengah-engah ...Bahkan, Caira juga memapah Teguh keluar ...Rina bisa langsung menebak apa yang terjadi di antara mereka berdua yang terlihat cukup intens.Dalam sekejap, raut wajah Rina menjadi dingin, matanya yang jernih juga menatap dengan tajam."Kak Rina ... "Saat melihat raut wajah Rina yang tampak masam, Caira sontak melepaskan tangan Teguh.Adegan ini membuat Rina merasa sangat tidak nyaman.Oleh karena itu ...Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung mendekati Caira dan langsung menariknya masuk ke dalam mobil, kemudian mengunci pintu mobilnya.Setelah itu, Rina kembali menghampiri Teguh dengan ekspresi sinis sambil berteriak, "Teguh, kamu ini manusia atau bukan, sih?""Caira pun mau kamu goda!""Dia itu adik iparmu!"Teguh bingung, lalu seger
Rina seketika merasa sakit kepala ketika mendengar nama itu. Jadi, sebelum Samira selesai berbicara, Rina langsung menyelanya, "Kepalaku sedikit sakit karena terkena angin. Aku mau istirahat sebentar."Selesai berbicara, Rina langsung masuk ke kamarnya tanpa memedulikan reaksi Keluarga Hermawan.Caira juga masuk ke kamarnya sendiri.Samira masih bingung dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Bu!"Pada saat itu, Joko kembali.Dengan raut wajah misterius, Joko berkata kepada Samira, "Barusan aku menyuruh orang untuk menyelidiki mereka. Ternyata Rina dan Teguh tidak punya surat nikah.""Apa?"Samira awalnya terkejut, tetapi kemudian merasa senang, "Jadi, maksudmu mereka berdua itu hanya pura-pura menikah?""Benar!"Samira merasa sangat senang. "Bagus kalau begitu!"Pantas saja Rina enggan membicarakan hal-hal ini. Dia sudah beberapa kali menghindar dan tidak mau membahasnya, ternyata dia khawatir hal ini terbongkar.Kalau begitu.Akan jauh lebih mudah membuat Rina menceraikan Teguh.