Samira melihat Jaden dan Caira dengan senyum cerah di wajahnya. Dia memegang segelas anggur merah dan berkata kepada Zahir, "Hari ini, Caira dan Jaden akan resmi bertunangan, berarti kita sekarang adalah keluarga.""Di masa depan, kuharap bisa terus memperoleh perhatian dan arahan darimu."Zahir terdiam.Keluarga Wibisono adalah keluarga kaya yang lebih terhormat jika dibandingkan dengan keluarga Yulianto.Pernikahan Caira dengan keluarga Hermawan menjadi kesempatan nyata untuk naik kelas. Masa depan keluarga Hermawan berpotensi untuk bangkit, jadi yang paling penting sekarang adalah segera melaksanakannya.Itu sebabnya, Samira sangat terburu-buru."Tentu saja."Zahir mengangguk samar dan tersenyum tipis saat menjawabnya.'Keluarga Hermawan ...' Zahir bergumam dalam hati.Menurut pandangannya, mereka tidak terlalu berharga. Jika bukan karena kebahagiaan anaknya, dia tidak akan pernah menyetujui pertunangan ini."Kalau begitu ..."Senyum Samira tampak makin cerah, bahkan rasanya sudut b
Sikapnya begitu angkuh ...Anggota keluarga Hermawan justru merasa itu adalah sesuatu yang wajar. Satu per satu dari mereka pun mulai ikut mengutuk.Samira menatap Roni dengan ekspresi dingin, kemudian tegas berkata, "Roni, kamu sadar sama ucapanmu nggak? Saat ini, kamu belum jadi menantu dari keluarga kami, jadi jangan ikut campur dengan urusan Caira!""Jaga mulutmu! Jangan sampai aku memberimu pelajaran!"Joko berteriak dengan murka, "Roni, kamu ini nggak tahu apa-apa, jadi jangan menyeret keluarga Hermawan dalam masalah!""Tutup mulutmu itu! Jangan sampai aku berlaku kasar padamu!"Andai saja Roni masih menjadi pasukan khusus di Wilayah Perang Selatan, Joko pasti tidak akan mengeluarkan kata-kata seperti ini. Sebaliknya, mungkin dia akan mengagungkan Roni bagai dewa.Sayangnya, dia bukan lagi pasukan khusus Wilayah Perang SelatanSelain itu, bersama kematian Raja Serigala, Roni pun kehilangan kesempatan untuk kembali bergabung dengan pasukan tersebut.Joko masih mencari kesempatan u
Setelah Teguh mengucapkannya, satu penjuru ruangan kembali diwarnai keterkejutan.Teguh ...Dia berasal dari sudut terpencil di Kota Senggigi, seorang menantu dari keluarga Yulianto yang telah diusir kembali datang. Bahkan, dia berani memerintahkan Roni, yang telah dikeluarkan dari pasukan khusus Wilayah Perang Selatan untuk memukul Zahir, seorang kepala keluarga dari keluarga yang terkemuka di ibu kota Provinsi. Zahir adalah sosok yang kuat. Hanya dengan sedikit titahnya, seantero ibu kota Provinsi mampu diporak-porandakan.Ini sama seperti ...Menyuruh seorang anak perempuan untuk pergi melawan harimau di wilayah liar, di mana anak perempuan itu juga bisa dikoyak habis-habisan!Bagaimana bisa dia seberani itu?Dari mana dia mendapatkan keberaniannya?Mengapa dia tampak begitu hebat?Sungguh mengejutkan.Para anggota keluarga Hermawan merasa agak gelisah.Sekalinya Roni melakukan kesalahan, tidak bisa dipungkiri bahwa dia tak akan membuat kesalahan kedua, ketiga, dan seterusnya ...So
Sungguh sulit dipercaya.Tidak hanya Zahir yang dibuat bingung oleh Pak Roni.Semua anggota keluarga Wibisono pun sama bingungnya, begitu pula keluarga Hermawan yang turut tercengang, kecuali Caira.Roni gila!Benar-benar gila!Perbuatannya sungguh di luar perkiraan!Teguh adalah seorang menantu buangan dari keluarga Yulianto.Roni pun hanya seorang anggota pasukan tanpa jasa yang telah dipecat.Yang satu berani berbicara.Ketika yang satunya lagi berani bertindak.Sejatinya, mereka berdua adalah sosok yang begitu hebat!Pada saat itu juga.Semua orang langsung menoleh ke tengah aula. Tampaknya Roni belum benar-benar lega, hingga matanya serasa hampir jatuh ke tanah.Wah, sungguh pemberani!Dengan bergerak menyerang Zahir, menjadi tanda kalau dirinya sangat pemberani, 'kan?"Berengsek!"Zahir pun bangkit, matanya penuh kebencian yang mendalam. Dia menatap Roni dengan tajam, sosoknya terlihat mengerikan."Roni, mati saja kamu! Kamu nggak ada harapan hidup lagi!"Sambil berteriak penuh a
Pada saat itu juga!Teguh memanfaatkan momen kegelisahan Jaden. Seketika, dia melemparkan jarum perak yang langsung menghantam pistol Jaden dalam sekejap."Krak!"Pistol itu seketika hancur berkeping-keping."Ah ..."Saking terkejutnya, Jaden berakhir mematung di tempat dan tidak bisa melompat untuk menjauh.Karena itu, empat jarum lainnya yang mendekat, masing-masing menghantam keempat anggota tubuh Jaden dan membuatnya lumpuh seketika."Aarrgghh ..."Jaden berteriak saat tergeletak di muka lantai, suaranya terdengar begitu memilukan."Anakku!""Anakku!"Tanpa sadar, Zahir langsung melompat ke depan dan merangkul Jaden sambil menangis histeris.Namun.Jaden telah pingsan karena sakit yang kelewat hebat, sehingga dia tidak bisa merespons lagi.Melihat situasi mengerikan ini, amarah dalam hati Zahir makin meluap bagai letusan gunung berapi. "Kalian semua pasti akan mati!" murkanya."Teguh, Roni ...""Termasuk keluarga Hermawan. Semua anggota keluarga Hermawan, kalian akan mati!"Sebuah
Masing-masing dari mereka tampak ganas dan kejam, seakan-akan mampu menelan Teguh di tempat hidup-hidup.Menghadapi orang-orang ini ...Teguh mencibir sebagai jawabannya, "Keluarga Hermawan sudah sepantasnya menderita.""Dulu, Pak Reyhan memang seorang jenderal militer yang hebat. Dia sosok yang selalu berada di jalan kebenaran, berwibawa, dan membanggakan. Itu sebabnya dia dikagumi banyak orang.""Tapi, kalian ...""Hanyalah kumpulan orang-orang lemah yang malas.""Kalian selalu cari perhatian dan memanfaatkan orang lain demi kepuasan dan kesenangan yang nggak ada habisnya. Terlebih lagi, bahkan kalian merasa bangga akan hal tersebut ...""Aku belum pernah melihat seseorang yang benar-benar nggak tahu malu seperti kalian!"Teguh menghina semua orang di hadapannya habis-habisan.Sebenarnya, kata-kata ini juga merupakan perasaan yang hadir secara naluriah.Tiba-tiba, bersama argumen tajam dan masuk akal, Teguh mengaitkan hal tersebut dengan sosok Reyhan. Semua anggota keluarga Hermawan
"Katakan!""Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Samira dengan wajah menegang. Kedua matanya sampai terbelalak begitu lebar."Ini ... Keluarga Wibisono ..."Pelayan itu berkata dengan penuh derita, "Keluarga Wibisono telah mengambil tindakan secara menyeluruh. Dia memberi sanksi terhadap properti yang dimiliki keluarga Hermawan.""Satu per satu klien utama keluarga Hermawan mengancam untuk membatalkan kerja sama!""Bank juga mendesak kita untuk melunasi pinjaman. Kita pun terancam dimasukkan ke daftar blokir selanjutnya dan mereka nggak akan memberi pinjaman lagi kepada keluarga Hermawan!""Beberapa departemen terkait pemerintahan provinsi juga mengusulkan untuk mulai menyelidiki perusahaan-perusahaan yang dimiliki keluarga Hermawan!""Nyonya ...""Keluarga Wibisono tampaknya berniat untuk menghancurkan keluarga Hermawan sepenuhnya. Mereka tidak meninggalkan sedikit pun kemungkinan untuk mundur!"Wajah Samira makin muram tiap kali pelayan itu melanjutkan kata demi katanya.Pelayan itu p
Teguh memang piawai dalam bertarung.Pada akhirnya ...Saat kesadarannya kembali, Teguh Laksmana sudah tidak ada lagi."Teguh mau kabur!""Cepat! Cari dan bawa dia kembali! Jika tidak, kita nggak akan bisa menjelaskannya pada keluarga Wibisono!""Teguh selalu bicara penuh kesopanan, padahal sudah berencana untuk kabur sejak tadi. Dia sengaja membiarkan keluarga kita yang menanggung semua akibatnya. Benar-benar menjengkelkan!"Para anggota keluarga Hermawan begitu marah, sampai-sampai saling berseru dengan suara lantang. Satu per satu dari mereka berusaha mencari keberadaan Teguh sambil terus memakinya.Akan tetapi, tidak peduli bagaimanapun mereka mencarinya, tidak ada yang berhasil menemukan Teguh. Pria itu seakan-akan telah pergi jauh dari rumah ini."Dasar Teguh bajingan ...""Rina, urus suamimu yang kurang ajar ini dengan baik. Bahkan, dia berani mengusik orang-orang dari keluarga Hermawan tepat di hadapanmu!""Rina, dia itu bagian dari hidupmu, jadi kamu harus bertanggung jawab ju