Keesokan paginya.Teguh pergi ke Grup Jagaraga seperti biasa dengan gaya elegan dan mengendarai sepeda listrik Qiyoda.Tak lama kemudian.Sebuah mobil mewah berhenti di depan Qiyoda, memperlihatkan sosok yang keluar dari mobil tersebut.Orang itu adalah Bayangan.Bayangan langsung mengeluarkan tumpukan berkas dan menyerahkannya ke tangan Teguh. "Kak Teguh, naskah yang kamu minta sudah selesai ditulis," ucapnya."Ini semua berkas tulisan skenario karya tim penulis terbaik di Serenara yang bekerja keras semalaman dan langsung dikirim dengan pesawat khusus ke Kota Senggigi.""Kujamin Kak Teguh akan puas," singkat Bayangan.Teguh membalas ucapan tersebut sama singkatnya, "Oke."Setelah itu, Teguh menerima naskah drama dan melanjutkan perjalanannya ke Grup Jagaraga.Setelah memasuki kantor Tim Kelima, dia mendapati bahwa si Gendut Daniel tidak ada di kantor.Ini membuatnya agak terkejut.Dulu, di jam-jam seperti ini, si Gendut Daniel pasti akan menunggu di ruangan, bahkan dia masih bisa men
Rina menjawab penuh kekecewaan, "Oh ... ""Ucapan terima kasih bisa diucapkan lain kali," lanjutnya.Teguh mengalihkan topik, lalu berkata, "Hal paling penting sekarang, kamu harus segera mengarahkan sutradara dan tentara-tentara itu agar paham, lalu mulai syutingnya!""Oke," singkat Rina.Kembali memasang raut wajah serius, Rina bicara lagi, "Kali ini, kalian harus benar-benar menjaga naskah dengan baik, nggak boleh ada yang salah.""Terutama kamu, Daniel, pastikan mulutmu tetap tertutup!" tunjuk Rina kepada Daniel dengan nada meninggi.Rina jelas mengetahui yang berkecamuk di hatinya.Hanya keluarga Yuwono dan Zikri yang akan mencuri naskah Rumah Produksi Locita.Mungkin ada konspirasi di belakangnya, jadi kerahasiaan itu penting.Selanjutnya, setelah Sutradara Satria dan tentara-tentara itu memahami jalan cerita, mereka langsung memulai syuting tanpa henti.Di sisi keluarga Yuwono.Setelah Zikri memperoleh naskah, sekelompok orang juga sudah tak sabar memulai syuting. Mereka ingin s
Sementara itu, di Grup Jagaraga.Rina masih pergi kerja seperti biasanya tanpa mengetahui rencana jahat keluarga Yuwono."Tok, tok, tok!""Masuk," balas Rina.Sekretaris Mia beranjak masuk ke kantor dan bertanya, "Bu Rina, bicara dari pengalaman sebelumnya, hari besok akan ada sesi wawancara dengan para wartawan di konferensi pers.""Menurut sudut pandang Bu Rina, sebaiknya siapa yang dikirim perusahaan untuk menerima wawancara, ya?"Rina langsung tertegun.Dia tidak punya waktu untuk memikirkan masalah ini.Jadi, dia meletakkan pekerjaannya dan berkata kepada Mia, "Akan kupikir-pikir dulu, ya."Rina bangkit dan pergi ke kantor Tim Kelima."Kak Rina.""Halo, Kak Rina."Anggota Tim Kelima saling menyapa.Rina menganggukkan kepala sekilas, lalu menyisir semua orang di sekeliling sebelum bertanya, "Di acara peluncuran trailer film besok, akan ada sesi wawancara dengan seorang wartawan. Menurut kalian, siapa yang cocok untuk pergi?"Si Gendut Daniel yang pertama berteriak, "Tentu saja hal
Usai menjeda ucapannya, Winda melayangkan satu pertanyaan, "Memanfaatkan posisimu untuk memberlakukan tata aturan tak tertulis dan tersembunyi kepada para wanita?"Pertanyaan ini membuat Teguh terdiam.Para pemeran dalam film ini adalah tentara terbaik di bawah komandonya.Bagaimana maksudnya aturan tidak terlihat?Kalau tidak percaya, coba saja terapkan para aturan tidak terlihat.Kepalamu akan dipukul habis-habisan.Kemudian.Meskipun ada beberapa perusahaan yang terlibat dalam hal-hal yang ilegal, siapa yang bertindak bodoh untuk terang-terangan mengumumkannya, ya? Kalau sudah begitu, pasti otaknya sudah tercampur dengan semen?Namun.Ini adalah sesi wawancara.Teguh tidak mengeluh, tetapi menjawab rapi nan hati-hati, "Tidak, tidak ada.""Rumah Produksi Locita yang sebelumnya tidak akan berani untuk kujamin.""Tapi, Rumah Produksi Locita yang sekarang tidak memiliki aturan tersembunyi dan tidak akan ada di masa depan," jelas Teguh."Jadi, tidak ada, ya?"Winda hanya tersenyum tanpa
Ini ... ini benar-benar omong kosong!Setelah menonton video wawancara tersebut, Rina langsung merasa bingung di tempat.Siapa pun yang punya otak, pasti tidak mungkin mengatakan hal semacam itu saat diwawancarai oleh wartawan.Tidak mungkin Teguh bisa sebodoh itu."Pasti wartawannya yang bermasalah," ucap Rina.Rina langsung teringat pada Winda dan merasa kesal hingga dirinya berkata, "Pasti dia sudah disuap oleh keluarga Yuwono. Dia sengaja membuat video seperti ini untuk menjatuhkan kita!"Sejak awal, si Gendut Daniel tidak pernah meragukan Teguh. Dia pun bertanya dengan cemas, "Kak Rina, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Video ini ... "Si Gendut Daniel meliriknya seraya berkata dengan panik, "Awalnya, cuma ditonton beberapa ribu orang saja. Sekarang, justru sudah ratusan ribu orang yang menontonnya ... "Tepat pada saat itu, Teguh juga keluar dari ruangan.Si Gendut Daniel buru-buru menyerahkan ponselnya seraya melaporkan, "Bos, lihatlah. Ini fitnah yang luar biasa terhadap
Mendengar perkataan Winda yang berbelit-belit tersebut, si Gendut Daniel tidak tahan lagi. Tinjunya terkepal erat dan dia menggertakkan giginya. Dia sudah tidak sabar untuk maju dan memukul Winda tanpa ampun.Teguh berkata dengan acuh tak acuh, "Aku datang kemari bukan buat berunding sama kamu, tapi untuk kasih kamu kesempatan terakhir.""Kalau kamu memang ingin terus melakukan hal yang salah, tanggung sendiri akibatnya!"Setelah berkata seperti itu, Teguh langsung pergi bersama si Gendut Daniel.Tak lama kemudian, keduanya sudah sampai di Grup Jagaraga."Bos.""Kalian tahu, wartawan itu sangat jahat!"Baru saja kembali ke kantor Tim Kelima, Maula langsung menghampiri Teguh dan memberikan ponselnya pada Teguh.Teguh meliriknya sekilas.Astaga.Winda bukan hanya tidak mengklarifikasi video tersebut, dia malah merekam apa yang dikatakan Teguh barusan. Bahkan, Winda juga menyebarkan rumor jika Teguh pergi ke Kantor Berita Limara untuk mengancamnya.Si Gendut Daniel merasa sangat marah hin
Waktu berlalu begitu cepat.Setelah pulang kerja.Teguh menaiki Qiyoda-nya untuk kembali ke rumahnya.Tiba-tiba saja, sebuah mobil mewah yang tengah melaju berhenti di depan Teguh. Dua orang turun dari mobil tersebut. Mereka adalah Bayangan dan Naga Sungai."Raja Serigala!"Naga Sungai berdiri tegak dengan punggung yang lurus, kemudian memberi hormat kepada Teguh dengan sopan.Teguh menganggukkan kepalanya, membalas hormat Naga Sungai tersebut."Saya ingin mengundang Anda untuk menghadiri Parade Militer besok!" Naga Sungai langsung menjelaskan maksudnya."Oke."Teguh juga ingin melihat kehebatan para tentara Kota Senggigi, terutama setelah menjalani "latihan khusus" yang diberikan oleh Naga Sungai selama lebih dari satu bulan.Mari kita lihat seberapa jauh perbedaan antara mereka dengan Pasukan Serigala."Terima kasih, Raja Serigala!"Naga Sungai langsung tersenyum lebar. Dia merasa sangat gembira.Sejauh yang diingat Naga Sungai.Selain Pasukan Serigala, seharusnya ini adalah pertama
Semua orang menekan rasa tidak senang di hati mereka.Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi wartawan jika orang tersebut tidaklah cerdik. Mereka bisa memikirkan banyak hal pada saat itu juga.Winda sepertinya akan mencapai kesuksesan yang besar.Satu per satu dari mereka langsung menjilat dan menyanjungnya."Oke, akan langsung kutulis, Winda. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menulisnya. Jangan lupa, aku yang pertama kali mengajakmu masuk ke dunia jurnalistik, loh!""Tunggulah Kak Winda. Malam ini aku nggak akan makan. Aku pastikan, aku akan menulis draf wawancaranya dengan baik.""Kak Winda, kariermu bakal melejit. Bentar, aku kutelepon pacarku dulu, mau bilang kalau aku nggak bisa ikut merayakan ulang tahun dia. Wawancaramu jauh lebih penting!""Kak Winda ... "Tanpa banyak bicara, semua wartawan yang terkagum-kagum itu mulai menulis draf wawancara.Melihat rekan-rekannya yang sebelumnya sombong dan sekarang langsung menghormatinya, ekspresi bangga di wajah Winda makin terlihat