Share
Bab 2173
Related chapters
Legenda Raja Serigala Bab 2174
Karena ini bukan sembarang energi pedang, melainkan perpaduan pemahaman dan penerapan tiga tetua tentang prinsip-prinsip alam semesta dan hukum-hukum segala sesuatu. Kekuatannya luar biasa dan tak tertandingi.Ceritanya panjang.Sebenarnya, serangan dari tiga tetua itu datang dari tiga arah sekaligus dan terjadi dalam sekejap mata.Dari depan, belakang, dan atas kepalanya.Semua jalan keluar Teguh terhalang dari tiga arah.Saat ini, dia tidak ada pilihan lain selain bertarung mati-matian dengan sekuat tenaga."Ini ...""Tiga tetua sudah begitu kuat sejak awal dan masing-masing dari mereka juga sudah memamerkan keahlian terkuatnya. Mampukah Saudara Teguh menahan serangan mereka?"Melihat formasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, hati Yarika menegang.Banyak murid Sekte Pedang Terbang Ilahi yang datang setelah melihat keributan dari kejauhan juga merasa sedih.Bagaimanapun juga ...Saat itu di Lembah Kematian, Teguh sudah berjuang keras melawan tiga master Organisasi Bintang Kege
Legenda Raja Serigala Bab 2175
Chesta berkata dengan lantang, "Jangan salahkan aku karena mempersulitmu. Hanya saja, Sekte Pedang Terbang Ilahi belum pernah membuat pengecualian seperti itu sebelumnya.""Karena kamu ingin membuat pengecualian di generasiku, jadi sudah sewajarnya aku menguji kamu."Teguh menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada yang sama lantangnya, "Pak Chesta, silakan.""Kamu berani!""Aku sangat menghargaimu."Chesta tersenyum dan berkata, "Tapi, ada satu hal yang harus aku katakan kepadamu.""Sembilan ribu tahun yang lalu, aku sudah menjadi kultivator puncak Dewa Emas tahap akhir. Aku bahkan termasuk yang teratas di seantero Dunia Para Dewa, Iblis, dan Setan.""Sembilan ribu tahun yang lalu ...""Aku sudah bekerja keras siang dan malam, nggak pernah lalai selama kultivasi. Sekarang, aku sudah mencapai puncak alam Dewa Emas dan cuma tinggal selangkah lagi dari Cobaan Ilahi yang legendaris.""Kamu harus berhati-hati."Teguh terkesan setelah melihat dia begitu terbuka tentang kekuatannya. "
Legenda Raja Serigala Bab 2176
Teguh menghela napas panjang, lalu memberi salam dengan hormat. "Pak Chesta, maafkan aku."Kemudian, dia menyimpan tombaknya dan langsung menuju ke paviliun rahasia.Tak lama setelah itu.Teguh tiba di depan gerbang paviliun rahasia.Gerbang besar ini sangat tinggi. Tingginya puluhan meter, setara dengan bangunan tiga puluh lantai di dunia sekuler.Saat berdiri di depan aula besar, Teguh merasa seperti berdiri di depan sepuluh ribu tahun sejarah, dan untuk pertama kalinya dia merasa kecil."Fiuh ..."Teguh menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran-pikiran tersebut, lalu melangkah masuk.Wuss!Teguh tidak menyangka, jika akan ada seorang kakek yang memegang sapu muncul di depannya saat dia masuk.Kakek itu sudah sangat tua. Rambut dan janggutnya putih semua, tetapi ada aura ketenangan dan keanggunan yang tak terlukiskan dalam dirinya.Tak hanya itu!Pada saat Teguh menatap sang Kakek, kakek itu langsung mengangkat sapu di tangannya dan menyapu ke arah Teguh.Bum!Teguh tanpa sadar melon
Legenda Raja Serigala Bab 2177
Teguh telah menembus Hukum Waktu ke tingkat yang lebih tinggi, melampaui tingkat yang ditunjukkan oleh tetua sebelumnya.Kini, situasi keduanya berbalik. Teguh menggunakan hukum waktu untuk menyerang kakek itu dan kemenangan sudah di depan mata."Kamu hebat."Kakek itu mengangguk puas. "Kemampuanmu memahami hal-hal rumit secepat Penguasa Waktu itu sendiri."Penguasa Waktu?Mendengar nama itu, Teguh tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.Seberapa kuat orang ini sehingga dia berani menyebut dirinya sebagai Penguasa Waktu!Dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Senior, bolehkah aku bertanya siapa Penguasa Waktu?"Kakek itu menatapnya dan berkata, "Dia adalah orang yang paling kuat dalam pemahaman waktu di dunia para dewa, siluman, dan iblis. Dia juga dikenal sebagai 'waktu tak berbekas, abadi selamanya'!"Waktu tak berbekas, abadi selamanya!Meskipun bertahun-tahun telah berlalu, tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan, dan dia tetap awet muda selamanya.Sungguh sombong.Namu
Legenda Raja Serigala Bab 2178
Burung Phoenix adalah leluhur Klan Siluman Burung Langit.Meskipun begitu, Klan Siluman Burung Langit telah mengalami kemunduran selama bergenerasi. Darah Phoenix di dalam tubuh setiap anggota klan semakin tipis dan hampir tidak dapat dikenali.Namun, di tanah leluhur Klan Siluman Burung Langit, terkubur sebuah jasad darah Phoenix purba.Jika jasad itu digali, darah Phoenix tingkat dewa dapat diekstraksi darinya.Tentu saja!Menggali leluhur Klan Siluman Burung Langit dan mengekstrak esensi darahnya pasti akan memicu pertempuran sengit dan tanpa henti dengan Klan Siluman Burung Langit.Tidak ada bedanya dengan menggali kuburan leluhur orang lain.Teguh tidak terlalu memikirkan hal ini.Belum lagi.Demi Rina, tidak hanya Klan Siluman Burung Langit, bahkan jika dia harus melawan seluruh dunia dewa, siluman, dan iblis, dia juga bisa melakukannya.Hal itu dia lakukan karena selama ini Rina telah berkorban begitu banyak untuknya.Perasaan mereka telah melampaui segalanya.Hanya saja!Teguh
Legenda Raja Serigala Bab 2179
Teguh melesat ke udara dengan mengepakkan sayapnya dan sekejap kemudian dia menghilang dari pandangan semua orang."Sss ...""Nak Teguh ini benar-benar luar biasa. Dia bahkan bisa melewati ujian Master Fafnir.""Ya, padahal nggak mudah untuk melewati ujian Master Fafnir.""Nggak diragukan lagi, dia memang orang yang sangat hebat!"Suasana begitu tenang.Sekelompok orang memandang ke arah Teguh pergi dengan perasaan kagum.Teguh terbang ke arah barat.Dengan kecepatan Sayap Siluman Burung Langit, dia dapat menempuh jarak ribuan kilometer dalam sehari.Entah berapa lama waktu yang telah berlalu, dia samar-samar dapat melihat sebuah monumen yang berdiri di ujung langit. Seharusnya itu adalah monumen batas Alam Nirwana dan Alam Iblis yang legendaris.Seperti kata pepatah, jauh panggang dari api.Teguh telah terbang selama hampir lima jam sebelum akhirnya dia mencapai kaki monumen.Melihat monumen ini, Teguh tiba-tiba merasa dirinya begitu kecil.Tentu saja, dia tidak datang ke sini hanya u
Legenda Raja Serigala Bab 2180
"Raja Setan Darah!""Orang ini berasal dari Alam Nirwana, tanpa pandang bulu menyerang kami.""Raja Setan Darah, mohon tolonglah kami!""Raja ..."Ketika mereka melihat siapa yang datang.Mereka yang sebelumnya dihajar oleh Teguh, masing-masing maju ke depan untuk memberi hormat, mengompor-ngompori Raja Setan Darah dan tidak lupa menatap tajam pada Teguh."Nak ..."Raja Setan Darah berdiri tegak di tengah awan darah sambil menatap Teguh dari atas dengan acuh tak acuh. "Ini adalah wilayah kekuasaan Istana Setan Pemurnian Darah.""Sebagai seorang kultivator dewa ...""Kalau kamu nggak mau mati, cepat pergi dari sini.""Kalau nggak!""Hari ini, kamu akan mati!"Setelah mengatakan itu.Energi iblis yang dahsyat tiba-tiba melesat ke langit dan menembus awan. Benar-benar menutupi matahari dan mengubah seluruh dunia kecil ini menjadi gelap.Raja Setan Darah ini, benar-benar tidak masuk akal seperti yang dikatakan Master Fafnir.Namun, hal ini juga sesuai dengan perkiraan Teguh.Ngung!Dia tid
Legenda Raja Serigala Bab 2181
Seperti suara drum monoton yang bertalu-talu di telinga, membuat gelisah. Orang lemah mungkin akan muntah darah dan tewas di tempat.Tentu saja, Teguh tidak termasuk orang lemah."Kalau begitu, baiklah."Teguh mengarahkan pikirannya, dan tubuhnya melayang di udara dengan ketinggian yang sama dengan Raja Setan Darah."Bagus sekali!""Aku ingin melihat seberapa hebat dirimu. Berani-beraninya berbuat onar di depan Istana Setan Pemurnian Darah."Sambil berbicara, Raja Setan Darah mengangkat tangan kanannya.Sebuah tentakel berwarna darah segera terbentuk di langit yang hampa. Bagaikan awan darah yang menaungi kepala Teguh, siap untuk menekannya setiap saat."Ini hanya 30 persen dari kekuatanku."Raja Setan Darah berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau kamu bisa bertahan dari serangan ini, kamu dianggap sebagai yang terbaik di antara orang-orang yang ada di tingkat yang sama."Tiga puluh persen ...Menurutnya, 30 persen kekuatannya sudah cukup untuk mengalahkan seorang master Dewa Emas di ting
Latest chapter
