Di Grup Jagaraga.Kemarin gara-gara masalah dengan Xeno, Rina tidak sempat langsung membahas strategi tentang bagaimana mendapatkan keuntungan di tengah situasi Keluarga Abinaya dan Keluarga Laksono yang sedang jatuh.Hari ini pembahasan itu tentu saja harus diselesaikan."Mia, tolong panggil Teguh dan si gendut Daniel juga, minta mereka ikut serta dalam rapat besar perusahaan kali ini."Ini adalah keputusan yang sudah dipikirkan matang-matang oleh Rina.Teguh orangnya lumayan baik.Perilaku si gendut Daniel kemarin juga sudah dilihat oleh banyak orang.Dalam situasi yang membuat karyawan satu perusahaan ketakutan, fakta bahwa si gendut Daniel masih berdiri dengan gagah berani menunjukkan bahwa sifatnya juga masih bisa diterima....Oleh karena itulah, Rina berencana untuk mendidik mereka berdua dengan baik.Harapannya di masa depan, sekalipun tidak menjadi tangan kanan Rina, mereka masih bisa menjadi bagian dari kelompok elit Grup Jagaraga."Baik, Bu Rina!"Mia segera melangkah pergi
Namun, tidak ada jawaban sama sekali.Rina menelepon tiga atau empat kali berturut-turut, semuanya tidak dijawab dan ini membuat Rina sangat marah.Banyak orang yang sedang menunggu rapat untuk segera dimulai, Rina tidak bisa terus menunggu Teguh. Rina terpaksa harus memulai rapat terlebih dahulu. Dia akan mencari Teguh lagi nanti untuk meminta pertanggungjawaban.Di jalan menuju Rumah Sakit Pertama.Para pengawal Keluarga Yulianto sedang melajukan mobil dengan cepat."Semoga orang tua ini bisa menyembuhkan tuan muda ... "Hal ini yang terlintas dalam pikiran si kepala pengawal.Jika tidak bisa sembuh ...Mereka semua para bawahan akan menjadi korban dari ledakan amarah Yogi Yulianto....Sambil berpikir, dia tiba-tiba menyadari bahwa ada seseorang berdiri di depan jalur."Tin, tin, tin ... "Kepala pengawal segera menekan klakson dengan membabi-buta, dengan maksud memaksa orang tersebut untuk segera menyingkir.Namun, orang itu bergeming. Dia malah berdiri tegak di tengah jalan, meneg
Di Rumah Sakit Pertama.Yogi dan yang lainnya menunggu di kamar rumah sakit Xeno.Tim ahli yang ada di sana juga tidak berani bernapas.Di ruang rawat inap, terdengar suara jarum jatuh....Tiba-tiba terdengar suara yang memecah keheningan.Suara tersebut meskipun pelan, tetapi cukup untuk membuat semua orang bergidik ngeri, sebelum menengok ke sumber suara secara hati-hati.Ternyata Yogi sedang melihat jam.Tampaknya, dia sudah tidak sabar menunggu karena Pak Husada tidak kunjung datang.Hal ini membuat semua orang terlihat sangat tidak nyaman.“Bruk ... ”"Bruk, bruk!"Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki dari luar yang terdengar agak aneh.Semua orang secara refleks melihat ke pintu.Kepala pengawal dan beberapa orang lainnya masuk dengan berlumuran darah dan berjalan dengan sempoyongan."Tuan, Tuan ... "Kepala pengawal berlutut di tanah, tidak berani melihat Yogi. "Dalam perjalanan kami kembali ke sini dengan Pak Husada, ketika kami hampir sampai di rumah sakit, Teguh Laksm
Seluruh kamar rumah sakit menjadi gelap sejenak.Dan ketika ruangan kembali terang.Monster tersebut sudah mendarat di leher Daus dan menggigit arteri lehernya."Sssshhh ... ""Ces ces ... ""Sluuurppp ... "Dengan suara yang membuat orang ketakutan sampai gigi mereka bergeretak, monster itu menghisap semua darah Daus dan mengubahnya menjadi mayat yang kering dan terkulai di lantai.Dari semua orang yang hadir di sana.Semuanya tercengang dan diam tak bersuara sama sekali seperti jangkrik di musim dingin.Pada saat itu juga, sang monster terlihat secara jelas.Ternyata dia adalah seorang manusia, hanya saja rambut-rambutnya sangat tebal sehingga tidak terlihat kulit manusianya.Mereka semua terkesiap tanpa suara.Mereka tidak tahu.Ini baru tangan kanan nomor empat dari Keluarga Yulianto di ibu kota provinsi.Namanya adalah Samang Yulianto, julukannya adalah 'Kera Vampir'. Dia telah berkali-kali membantu keluarga Yulianto menyingkirkan saingan dan musuh mereka, baik secara terbuka maup
Di kediaman Keluarga Yulianto.Pada saat Teguh tiba, semua anggota Keluarga Yulianto sudah berkumpul.Melihat Teguh datang, Rina tanpa sadar menghela napas dengan suara rendah. Tatapan Rina juga sangat rumit, dia sudah tahu tentang kejadian Xeno yang dibuat tidak sadar oleh Teguh.Tapi kali ini.Rina tidak mengeluh tentang Teguh yang membuat Xeno koma....Apalagi memang Xeno-lah yang pertama kali menculiknya dan dengan jelas menyatakan niatnya untuk menyerang Keluarga Yulianto dan Grup Jagaraga. Jelas-jelas Xeno yang memulai masalah.Dan jika tidak ada Teguh saat itu, Keluarga Yulianto sekarang entah sudah menjadi seperti apa."Teguh."Rina berkata dengan sangat khawatir. "Mungkin akan sulit bagi Keluarga Yulianto untuk melewati rintangan kali ini, tapi aku punya ide.""Kamu sebaiknya ke luar kota dulu sebentar untuk menghindari masalah."Teguh berkata dengan tidak setuju, "Nggak ada yang perlu dihindari."Sebuah keluarga kecil dari ibu kota provinsi membuat Raja Serigala menghindar .
"Pak Teguh."Keduanya bergegas menuju sebuah rumah di hutan. Sarah membawa sebotol anggur sambil berjalan dan memperingatkan, "Guru saya mudah diajak bicara, hanya saja ... cara pandangnya agak tinggi.""Selama Anda tidak membuatnya marah, semuanya akan baik-baik saja.""Aku mengerti," jawab Teguh."Guru saya bernama Walawi, Anda bisa memanggil dia Kakek Walawi, eh ... " Sarah berhenti sejenak untuk berpikir. Dia hendak meminta Teguh memanggil gurunya 'Kakek Walawi', tapi dia merasa hal itu akan memunculkan kecurigaan bahwa dia sedang mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Teguh.Sarah sendiri memanggil gurunya dengan sebutan 'Guru', sedangkan Teguh memanggil gurunya 'Kakek'. Kalau begitu ... bukankah berarti dia satu generasi di atas Teguh?Sarah menjadi bimbang.Teguh berkata dengan datar, "Aku akan memanggilnya 'Pak Walawi' saja.""Baik!"Tidak lama kemudian, mereka berdua sudah sampai di lantai bawah."Guru!""Murid Guru datang menemui Guru," kata Sarah mengetuk pintu kamar."Hehe
Teguh sedang bermain dengan ponselnya.Tiba-tiba, Khoir menelepon. "Pak, Pak Teguh, cepat datang selamatkan, selamatkan ... selamatkan Pak Baskara, ahli bela diri dari Keluarga Yulianto terlalu kuat ... "Ini adalah masalah besar!Teguh terkejut dan segera melompat dari tempat tidur, bersiap-siap untuk kembali ke Kota Senggigi."Bocah kecil, mau pergi ke mana?"Baru sampai di pintu.Teguh sudah dihadang oleh Pak Walawi.Kedua tangannya terlipat di belakang, tetapi kekuatan yang terpancar sangat kuat. "Aku sudah berjanji kepada Sarah untuk menjamin keamananmu, jadi selama periode yang dijanjikan itu ... ""Lebih baik kamu nggak pergi ke mana-mana."Setelah berbicara, Pak Tua Walawi menutup kedua matanya, memamerkan kehebatannya yang luar biasa.Teguh mengerutkan kening.Jelas sekali, situasi di pihak Khoir sangat mendesak.Mungkin saja, Baskara Winoto sekarang sudah dalam bahaya.Meskipun Teguh tidak menganggap Keluarga Winoto penting, tetapi Teguh tidak suka berhutang budi. Teguh ingat
Di Hotel Valkswagen.Hotel ini adalah hotel terbaik di dekat Rumah Sakit Pertama, dan sekarang langsung disewa oleh Keluarga Yulianto sebagai markas sementara....Pada saat ini di dalam suite paling mewah di hotel.Tanpa ampun, Samang Yulianto melempar Kelly Winoto yang diikat ke lantai, tanpa belas kasihan sama sekali, membuatnya dahi Kelly benjol."Kamu Kelly Winoto, cucu dari Baskara Winoto?"Yogi menatapnya dengan seulas senyum jahat di wajahnya yang sanggup membuat orang-orang merinding.Kelly menghadapi pengejaran di hari itu dengan tangguh dan pantang menyerah.Saat ini menghadapi Yogi, orang tua yang seperti bencana bagi Keluarga Winoto, Kelly tetap bersikap tegas. "Anda Yogi Yulianto?""Anda berani mengusik keluarga Winoto ... Pak Teguh tidak akan membiarkan kalian begitu saja!""Baik, baiklah!"Melihat Kelly yang masih keras kepala, Yogi tiba-tiba marah dan bahkan menampar Kelly, lalu dengan dingin berkata, "Kera Vampir, aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah.""Hanya