Di kediaman Keluarga Yulianto.Setelah keluar dari Hotel Naga Besar, Teguh langsung datang ke sini.Yoga, Zakir, dan Rina semuanya lengkap.Terutama Rina, wajahnya masih agak pucat, dan masih belum sepenuhnya pulih dari ketakutan."Teguh, kamu sudah datang."Ketika Yoga melihat Teguh, dia tidak bisa menahan tawa pahit dan berkata, "Kali ini, kamu sudah melihat drama keluarga kami."Teguh mengatakan dengan acuh tak acuh, "Setiap keluarga pasti ada masalahnya.""Ya ... "Yoga menghela napas, kemudian mulai bercerita, "Sebenarnya, konflik dengan Keluarga Yulianto dari ibu kota provinsi sudah terjadi sejak lama, aku juga sudah hampir lupa.""Pada saat itu ... ayah kami masih hidup.""Beliau memperlakukan aku dan kakakku dengan adil untuk memilih pewaris keluarga yang layak.""Aku juga selalu mengikuti ajaran Ayah, bekerja dengan sungguh-sungguh, dan menjalani hidup dengan rendah hati.""Pada saat itu, banyak orang yang mendukungku dan kami sempat merasa di atas angin.""Tapi kebahagiaan ka
"Hmm ... ""Pokoknya, aku ingat dalam hati."Ketika Rina mengatakan hal ini, pipinya secara otomatis memanas."Aku mengerti."Teguh menjawab dengan santai, lalu masuk ke kamarnya sendiri.Rina melihat punggung Teguh tanpa berkata-kata.Orang ini benar-benar.Teguh tidak tahu apa yang ada di pikiran Rina.Dia sedang bersiap untuk membuka ponsel dan melihat berita militer dan lain-lain, tiba-tiba ada seseorang yang meneleponnya, yaitu kepala Keluarga Winoto, Baskara Winoto."Pak Teguh.""Tuan muda Xeno Yulianto dari Keluarga Yulianto dari Provinsi Julang, kabarnya datang ke kota Senggigi dan langsung pergi ke Grup Jagaraga, dan membawa pergi Nona Rina ... ""Masalah ini apakah sudah ditangani dengan baik?"Tentang Keluarga Yulianto.Baskara tahu beberapa hal, tetapi tidak secara menyeluruh.Kali ini, Xeno langsung bertindak seheboh itu begitu dia tiba, jadi tentu saja, Baskara harus bertanya tentang situasinya secara lebih mendetail....Meskipun Xeno hanya merupakan anggota keluarga dar
Ibu kota Provinsi Julang, Kuil Yufo.Yogi Yulianto membawa seluruh anggota Keluarga Yulianto dari ibu kota provinsi datang ke sini untuk melakukan ritual keagamaan bulanan.Keluarga Yulianto adalah pengunjung tetap di kuil ini.Mereka masih sering menyumbangkan beberapa ratus juta rupiah sebagai uang persembahan di kuil.Jadi, ada sebuah kamar khusus untuk Keluarga Yulianto di Kuil Yufo ini, yang hanya boleh digunakan untuk bersembahyang oleh anggota Keluarga Yulianto.Kamar ini sangat besar, lebih dari 200 meter persegi....Pada saat ini Yogi Yulianto sedang memegang manik-manik doa dan berlutut di atas bantal di depannya.Di depannya, ada patung Buddha yang tinggi dan dilapisi emas, dengan penampilan yang agung dan suci.Di belakangnya, ada anak-anak dari keluarga inti Yulianto, yang tampak berpakaian rapi dan sopan.Hanya Heru Yulianto yang terlihat tidak fokus.Heru adalah ayah dari Xeno Yulianto. Xeno sudah cukup lama tidak bisa dihubungi dan hal ini membuatnya khawatir.Setelah
Kabar bahwa Keluarga Yulianto dari Provinsi Julang akan datang segera menyebar dan berita ini dengan cepat menimbulkan kehebohan besar....Keluarga Yulianto dari Provinsi Julang adalah figur yang lebih hebat dari Keluarga Abinaya. Eksistensi mereka sudah seperti batu pilar di ibu kota provinsi.Kalau Keluarga Yulianto tiba di Kota Senggigi ...Tidak akan berlebihan kalau keluarga mereka dikatakan sebagai sang pemegang kartu!Pak Yogi Yulianto adalah tokoh terkenal di Provinsi Nalang.Satu bersin darinya saja bisa membuat Kota Senggigi dilanda tornado dengan skala dua belas!...Oleh karena itu, banyak elit yang berkuasa di Kota Senggigi, semuanya sedang merencanakan strategi malam ini.Mereka semua sedang berpikir dan bersiap untuk melakukan yang terbaik agar dapat menaiki kapal raksasa Keluarga Yulianto di ibu kota provinsi.Hari kedua.Rumah Sakit Pertama Kota Senggigi.Di dalam ruang perawatan intensif yang paling mewah.Yogi melihat Xeno berbaring di tempat tidur.Xeno terlihat pu
Di Grup Jagaraga.Kemarin gara-gara masalah dengan Xeno, Rina tidak sempat langsung membahas strategi tentang bagaimana mendapatkan keuntungan di tengah situasi Keluarga Abinaya dan Keluarga Laksono yang sedang jatuh.Hari ini pembahasan itu tentu saja harus diselesaikan."Mia, tolong panggil Teguh dan si gendut Daniel juga, minta mereka ikut serta dalam rapat besar perusahaan kali ini."Ini adalah keputusan yang sudah dipikirkan matang-matang oleh Rina.Teguh orangnya lumayan baik.Perilaku si gendut Daniel kemarin juga sudah dilihat oleh banyak orang.Dalam situasi yang membuat karyawan satu perusahaan ketakutan, fakta bahwa si gendut Daniel masih berdiri dengan gagah berani menunjukkan bahwa sifatnya juga masih bisa diterima....Oleh karena itulah, Rina berencana untuk mendidik mereka berdua dengan baik.Harapannya di masa depan, sekalipun tidak menjadi tangan kanan Rina, mereka masih bisa menjadi bagian dari kelompok elit Grup Jagaraga."Baik, Bu Rina!"Mia segera melangkah pergi
Namun, tidak ada jawaban sama sekali.Rina menelepon tiga atau empat kali berturut-turut, semuanya tidak dijawab dan ini membuat Rina sangat marah.Banyak orang yang sedang menunggu rapat untuk segera dimulai, Rina tidak bisa terus menunggu Teguh. Rina terpaksa harus memulai rapat terlebih dahulu. Dia akan mencari Teguh lagi nanti untuk meminta pertanggungjawaban.Di jalan menuju Rumah Sakit Pertama.Para pengawal Keluarga Yulianto sedang melajukan mobil dengan cepat."Semoga orang tua ini bisa menyembuhkan tuan muda ... "Hal ini yang terlintas dalam pikiran si kepala pengawal.Jika tidak bisa sembuh ...Mereka semua para bawahan akan menjadi korban dari ledakan amarah Yogi Yulianto....Sambil berpikir, dia tiba-tiba menyadari bahwa ada seseorang berdiri di depan jalur."Tin, tin, tin ... "Kepala pengawal segera menekan klakson dengan membabi-buta, dengan maksud memaksa orang tersebut untuk segera menyingkir.Namun, orang itu bergeming. Dia malah berdiri tegak di tengah jalan, meneg
Di Rumah Sakit Pertama.Yogi dan yang lainnya menunggu di kamar rumah sakit Xeno.Tim ahli yang ada di sana juga tidak berani bernapas.Di ruang rawat inap, terdengar suara jarum jatuh....Tiba-tiba terdengar suara yang memecah keheningan.Suara tersebut meskipun pelan, tetapi cukup untuk membuat semua orang bergidik ngeri, sebelum menengok ke sumber suara secara hati-hati.Ternyata Yogi sedang melihat jam.Tampaknya, dia sudah tidak sabar menunggu karena Pak Husada tidak kunjung datang.Hal ini membuat semua orang terlihat sangat tidak nyaman.“Bruk ... ”"Bruk, bruk!"Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki dari luar yang terdengar agak aneh.Semua orang secara refleks melihat ke pintu.Kepala pengawal dan beberapa orang lainnya masuk dengan berlumuran darah dan berjalan dengan sempoyongan."Tuan, Tuan ... "Kepala pengawal berlutut di tanah, tidak berani melihat Yogi. "Dalam perjalanan kami kembali ke sini dengan Pak Husada, ketika kami hampir sampai di rumah sakit, Teguh Laksm
Seluruh kamar rumah sakit menjadi gelap sejenak.Dan ketika ruangan kembali terang.Monster tersebut sudah mendarat di leher Daus dan menggigit arteri lehernya."Sssshhh ... ""Ces ces ... ""Sluuurppp ... "Dengan suara yang membuat orang ketakutan sampai gigi mereka bergeretak, monster itu menghisap semua darah Daus dan mengubahnya menjadi mayat yang kering dan terkulai di lantai.Dari semua orang yang hadir di sana.Semuanya tercengang dan diam tak bersuara sama sekali seperti jangkrik di musim dingin.Pada saat itu juga, sang monster terlihat secara jelas.Ternyata dia adalah seorang manusia, hanya saja rambut-rambutnya sangat tebal sehingga tidak terlihat kulit manusianya.Mereka semua terkesiap tanpa suara.Mereka tidak tahu.Ini baru tangan kanan nomor empat dari Keluarga Yulianto di ibu kota provinsi.Namanya adalah Samang Yulianto, julukannya adalah 'Kera Vampir'. Dia telah berkali-kali membantu keluarga Yulianto menyingkirkan saingan dan musuh mereka, baik secara terbuka maup