Share

Bab 1802

Desir melirik Teguh sekilas, lalu berkata dengan angkuh, "Hei, bocah ingusan, kenapa kami akan menghabisimu."

"Tetua Dimas, kuserahkan dia padamu."

Mereka bertiga merupakan Master terbaik di Alam Tangga Surga Kedelapan.

Saat mereka bersatu, bahkan bisa bertarung di Alam Tangga Surga Kesembilan tanpa kalah.

"Nggak masalah!"

Dimas jelas tidak menganggap Teguh sebagai lawan yang setara.

Lantas, dia berjalan mendekat dan berkata dengan sombong, "Bocah, aku sudah tua dan nggak senang harus bertarung mati-matian."

"Aku akan mengampunimu, jika kamu berlutut dan minta maaf."

Teguh tertawa terbahak-bahak. "Aku bisa membunuh puluhan orang tua sepertimu, kok. Sebaiknya kamu yang segera menyiapkan pesan terakhirmu," balasnya santai.

Dimas langsung marah sampai berteriak-teriak.

"Argh!"

"Sialan! Keparat kamu!"

"Aku akan segera menghabisi nyawamu ..."

Di tengah teriakannya, tangan kanan Dimas tiba-tiba berubah menjadi telapak tangan raksasa dan menampar Teguh dengan keras.

Harus diakui, itu cukup me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status