Share

JILID 416

"Wuah begitu juga bagus, kamu minggir saja, kamu urus bini dan gundikmu saja, kalau urusan tarung biar aku saja, aku sudah lama kepingin ketemu lawan yang jago," katanya sambil tertawa. Ketika Elang Jantan hendak turun panggung, mendadak berkelebat tiga sosok bayangan.

"Aku Si Jenggot dari Gunung Dingjun terlambat daftar, tapi aku mau ikut tarung, kapan lagi tarung lawan Pendekar Himalaya," kata lelaki berusia enampuluhan dengan tongkat di tangan. Ia menoleh ke kiri dan kanan, lalu tertawa. "Rupanya bukan aku sendiri yang ingin tarung, ini datang juga pacarku Dewi Ayu dari Da Du dan teman lama Chuan Mei, nah pendeta budiman Quan Bei siapa tiga orang yang akan kita ganti, tadi Elang Jantan sudah dapat jatah, kita bertiga juga harus dapat jatah, biar adil," kata pendekar Gunung Dingjun

Mendadak Pak Beng berteriak, "Hei, kalian kalau mau berkelahi, tarung saja di bawah sana, jangan mengganggu pertarungan di atas panggung, kita tak peduli siapa dari kamu yang naik panggung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status