Share

JILID 374 | Aib Keluarga

Mayleen memeluk erat, menyembunyikan wajahnya di dada Jiu Long. "Terimakasih, Gwangsin, kamu sangat baik. Sesungguhnya aku tidak menyesal, setetes penyesalan pun tak ada dalam dadaku, aku bahagia hidup bertiga seperti ini. Untuk itu, tidaklah rugi jika aku harus menebus dengan nyawaku Aku anak bontot ketua perguruan Yudistira di Himalaya, ayahku berpegang keras pada tradisi kuno, anak perempuan harus patuh pada jodoh yang diatur ayah."

Mayleen berbaring terlentang, pikirannya menerawang jauh. Ia seperti melihat ayah dan kakaknya yang galak serta wajah ibunya yang lembut tetapi tak berdaya. "Dua bulan lagi, pada akhir bulan Iyestha atau awal bulan Asadha, di situlah jadwal kematianku sudah tertulis. Tak ada yang bisa menolongku."

Gwangsin penasaran. "Siapa bilang tidak ada yang bisa menolong, aku dan Jiu Long dan juga kamu akan berupaya keras menyelamatkan kamu, jangan khawatir, kita pasti bisa."

"Aku punya seorang kakak perempuan, namanya Manisha dan dua kakak l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status