Tiga hari di penghujung bulan, sepasang kekasih itu tiba di desa Longxi. Siang itu banyak orang lalu lalang di alun-alun desa. Sebagian besar adalah para pendekar, tampak dari dandanan yang singsat dan senjata bawaannya.Di pastikan mereka singgah dalam perjalanan ke Wuwei. Dari desa Longxi, jarak ke perguruan Wuwei bisa ditempuh satu hari perjalanan cepat. Jika santai diperkirakan dua atau tiga hari. Saking banyaknya para pendatang yang mengunjungi desa itu, tidak heran jika semua kamar penginapan sudah terisi.Jen Ting dan Jiu Long beruntung mendapat satu kamar yang hanya berisi satu dipan. Kamarnya sempit, dipan juga kecil. Tetapi lebih nyaman ketimbang bermalam di hutan. "Dua hari tinggal di sini, ditambah dua hari perjalanan ke Wuwei, maka kita akan tiba tepat pada hari pertemuan itu berlangsung," kata Jiu Long.Keduanya makan malam di warung dekat alun-alun. Alun-alun itu pusat keramaian di mana banyak orang berjualan.Mereka berjalan di antara keramaian. Sekonyong-konyong Jiu L
Perempuan ini senang mendengar pujian dari orang yang ia cintai. Ia memeluk Jiu Long, "Belasan tahun lalu, dalam pengembaraanku seorang diri, aku kebetulan berjumpa pendeta tua dari desa Henan. Ia sakit parah. Aku menolong merawatnya. Ketika sembuh ia memberiku hadiah ilmu tenaga dalam Gadis Suci. Konon menurutnya ilmu itu hanya ia sendiri yang memilikinya. Jadi aku adalah perempuan pertama yang menerima warisan ilmu dahsyat itu. Saat itu aku tak punya tujuan hidup, perguruanku luluh lantak, guru dan kerabatku mati semua, aku benci setiap mengingat Liu Xing, aku tak mau ketemu Yun Ching. Dan karena guruku itu tinggal sendiri, maka aku menemaninya. Satu tahun aku berlaku sebagai anak pungut berlatih tenaga dalam Gadis Suci. Setelah satu tahun dan rampung melatih ilmu itu, aku turun gunung.""Gadis Suci, semacam ilmu tenaga dalam?""Ilmu ini bisa membuat perempuan awet muda. Latihan ditekankan pada pengendalian pikiran dan pengendalian hawa nafsu. Dalam segala urusan harus bisa mengend
Dua hari berlalu. Kamar itu menjadi saksi bisu bagaimana dua insan itu bercinta dengan gairah birahi yang begitu mempesona. Hari itu, pagi-pagi sekali sepasang kekasih itu berangkat menuju Wuwei, santai dan tidak bergegas.Sepanjang perjalanan keduanya hanya membicarakan cinta dan ilmu. Jen Ting makin menguasai jurus pusaka Inti Naga Emas Pamungkas, ilmunya maju pesat.Hari masih siang ketika mereka tiba di hutan yang menjadi batas desa Chang’an. Dari jauh tampak gunung Wuwei menjulang tinggi menembus awan seperti menopang langit. Dari desa Chang’an diperlukan dua hari perjalanan kaki untuk sampai di lereng gunung Wuwei yang menjadi markas perguruan Wuwei.Di jalanan setapak menuju desa, Jiu Long melihat pemandangan yang membuat hatinya gembira. Dari jauh tampak dua orang sedang berjalan. Jiu Long mengenali. Orang itu jangkung, bahunya lebar dengan rambut digulung di atas kepala. Tidak bisa mengendalikan diri lagi, Jiu Long berteriak, "Guru&
Tetapi Yun Ching tidak yakin. Bagaimana kalau hitungannya meleset. Pasti celaka. Ia bisa kehilangan mata. Ini resiko cedera yang lebih mengerikan dibanding kematian misalnya. Yun Ching tak berani menanggung resiko, ia mengubah jurusnya. Tadinya menggunakan Naga Hitam Murka kini diganti dengan jurus Naga Hitam Buas keduanya dari ilmu andalan Naga Hitam Kelam. Gerakannya hebat, membebaskan diri dari serangan tusukan mata, ia lalu mengirim pukulan mematikan ke pelipis Yu Jin.Pergerakan Jiu Long yang begitu pesat membawanya mendekat tempat kejadian. Belum juga kaki menginjak tanah, tanpa basa-basi lagi Jiu Long menggelontor lawan dengan jurus Balaraksha. Marah, ia sangat marah, seluruh tenaga Angin Es dan Api membanjir keluar lewat dua tangannya. Dalam menyerang, ia bahkan tak memikirkan lagi pertahanan. Jurus Balaraksha dari Naga Emas bukan jurus adu jiwa atau sama-sama mati, tetapi tanpa sadar Jiu Long telah mengubahnya dal
Sekilas melirik. Jen Ting tahu keadaan Jiu Long dan Yu Jin. Ia harus mengulur waktu. Ia menatap tajam Yun Ching. "Kenapa kau melakukan perbuatan sekeji itu? Siapa kamu sebenarnya dan apa maksudmu?"Yun Ching tertawa terbahak-bahak. Suaranya menggema seantero desa dan hutan. Bulu kuduk Jen Ting berdiri. Ngeri menyaksikan perubahan wajah dan watak lelaki yang dulu dikenalnya sebagai kakak perguruan yang santun. "Tenagamu itu, kamu tidak seperti seseorang yang tenaga dalamnya cacat.""Aku tak pernah luka, dan aku tak pernah dipukul Zhang Ma, itu hanya cerita bohong!""Jadi kamu sekongkol dengan para penyerbu, mengkhianati guru, menghancurkan perguruanmu sediri, kenapa?"Sepasang mata Yun Ching memancarkan rasa dendam. "Aku harus membasmi semua orang Partai Naga Emas, kecuali kamu Jen Ting. Kamu akan kuperisteri, kamu akan menjadi isteri ketua partai Naga Hitam. Partai yang nantinya menguasai dunia kependekaran dan diagung-agungkan orang."Jen Ting mem
Inilah murid pengkhianat yang dicari-cari selama ini. Tubuh Yu Jin semakin gemetar, bergetar hebat. Jiu Long mencelos, gurunya dalam keadaan kritis. Mendengar kisah pengkhianatan itu perhatian Yu Jin terpecah. Hal ini bisa mencelakakan mereka berdua. Jiu Long cepat mengempos seluruh tenaga dingin ke tubuh gurunya.Yun Ching tertawa. "Yu Jin, percuma tak ada obatnya, kamu akan mati, aku titip pesan agar di kubur nanti, kau beritahu Sun Zuolin dan Wei Hu apa yang kuceritakan tadi."Jen Ting tak bisa mengendalikan diri lagi. Ia melesat menyerang Yun Ching. pedang di tangannya mencakar semua jalan darah kematian. Yun Ching berkelit sambil berkata sinis. "Kau bukan tandingku, pedang itu cuma mainan anak-anak. Lebih baik jadi isteriku, kamu sudah merasakan keperkasaanku di tempat tidur, ketika itu kamu mendesah berteriak saking nikmatnya, kau sudah lupa itu? Jen Ting aku lebih Perkasa dari bocah ingusan itu!"Jen Ting merasa malu sekaligus marah dan kalap. "Lelaki jah
Tadi pada saat Yun Ching menyerang. Jiu Long sebenarnya sudah pasrah. Lantas matanya sempat melihat empat butir batu tergeletak di tanah dekat tangannya. Ia berlaku nekad. Tak ada bedanya ia tetap akan mati, kecuali jika peluang ini bisa dimanfaatkan. Ia memindahkan seluruh tenaga ke tangan kanan yang memeluk Yu Jin, tangan kiri yang tak bertenaga turun, meraup empat kerikil. Lalu tenaganya dikembalikan pada posisi sebelumnya, jeriji tangan kiri menyentil ke arah lawan. Semua gerakan dilakukan dengan cepat dan tepat.Tenaga Angin Es dan Api memperlihatkan keajaiban. Yun Ching tak mengira Jiu Long bisa menyerang. Dua batu pertama dengan tepat menghantam dahi dan mulutnya. Yun Ching terkejut bagai disambar halilintar. Tetapi ia hebat, ia bisa mengelak dua batu susulan begitupun lemparan pedang Jen Ting.Untung bagi Yun Ching, sentilan itu tidak sempat menggunakan tenaga sepenuhnya, hanya sebagian tenaga saja. Meskipun demikian cukup membuat semangat Yun Ching te
Ini gila bagaimana mungkin Jen Ting mendadak bisa punya tenaga sehebat itu. Dari mana datangnya tenaga Jen Ting itu? Dan jurus apa tadi yang digunakan Jen Ting, jurus aneh tetapi sangat ampuh? Dia memang tak pernah mengenal dan belum sempat mempelajari Naga Emas Pamungkas yang handal itu.Mata Yun Ching menangkap sebab musababnya. Tangan Jiu Long memegang tumit kaki Jen Ting. Rupanya dari situ Jen Ting memperoleh tenaga besar itu.Tetapi ia tetap saja heran, tak mungkin ada kejadian aneh begitu. Jiu Long sedang menolong Yu Jin dengan pengerahan tenaga dalam, tak mungkin bisa membantu tenaga dalam lewat tumit kaki Jen Ting. Karena begitu Jiu Long mengalihkan sedikit saja perhatian apalagi tenaga dalamnya ke tempat lain, maka Yu Jin akan muntah darah. Dan Jiu Long pun akan menderita luka dalam yang parah akibat tenaga dalamnya yang memukul balik.Bukan cuma Yun Ching yang heran, Jiu Long dan Jen Ting pun tak habis heran. Tadi sebenarnya ketika Jiu Long me