Home / Pendekar / Legenda Penguasa Takdir Surga / 110. Pertarungan Tidak Seimbang

Share

110. Pertarungan Tidak Seimbang

last update Last Updated: 2023-11-02 18:42:03

Alih-alih pergi, Xiao Chen justru menonton pertempuran ini dalam persembunyian tidak jauh. Dia tidak terburu-buru untuk pergi. Lagipula, dia juga sedang menunggu Zha Shu kembali dari urusannya. Keduanya berpisah saat keluar dari aula lelang.

Bagi Xiao Chen, mengamati pertempuran ini bermanfaat untuk dirinya, karena akan menambah wawasannya tentang kemampuan berbagai ras. Xiao Chen juga mencoba mencari cara untuk membantu Banteng Merah itu melarikan diri.

Grooar!

Dalam keputusasaannya, Banteng Merah itu melepaskan serangan suara yang menakutkan, menyebabkan sekelilingnya bergetar saat serangan suara itu mencapai kedua lawannya.

Banteng Merah itu berpikir bahwa serangan itu akan berhasil dan menciptakan celah baginya untuk melarikan diri. Namun, para ahli Ras Sayap Hitam bertindak seolah-olah mereka sama sekali tidak terpengaruh. Mereka terus menyerangnya dengan kejam.

Bang! Bang! Bang!

Banteng Merah itu sekali lagi ditempatkan dalam posisi yang kurang menguntungkan. Dia merasa semakin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kenziki Kyozaki
Agak mirip, cuma untuk beberapa scene saja.
goodnovel comment avatar
Yus Rustandi
jalan ceritanya ko hampir mirip dengan golden era thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   111. Seorang Pahlawan?

    Pada sisa-sisa energinya, Banteng Merah itu mengabaikan Hu Lunmei yang sudah jatuh dibawah tawanan ahli Ras Sayap Hitam. Dia tidak punya cara untuk menyelamatkannya. Dia hanya bisa menyelamatkannya jika dia bisa keluar dari situasi ini dan memberitahu Ras Rubah Putih atas apa yang terjadi pada tuan putri mereka.Banteng Merah itu akhirnya bertarung dengan segenap kekuatannya yang tersisa sambil melarikan diri menuju hutan yang mengarah ke Pegunungan Seratus Binatang, tetapi dia sudah mencapai batasnya. Jika ini terus berlanjut, dia pasti akan mati sebelum bisa pergi jauh.“Brengsek! Jangan paksa aku atau aku akan benar-benar akan membawamu mati bersamaku!” ancam Banteng Merah itu dengan gugup.Bang! Bang! Bang!Kedua ahli Sayap Hitam itu tidak mengatakan apa-apa dan terus menyerang tanpa henti, meninggalkan banyak luka di tubuh Banteng Merah itu.Banteng Merah itu benar-benar tidak berdaya. Bahkan jika dia mengkonsumsi Cairan Kehidupan Bintang sekarang, dia tidak akan bisa membalikkan

    Last Updated : 2023-11-03
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   112. Kawan Baru

    Setelah waktu yang tidak diketahui berlalu, Banteng Merah itu menyerbu ke dalam hutan dan menarik auranya. Dia juga kembali ke bentuk manusianya dan mengkonsumsi herbal tertentu untuk memulihkan luka-lukanya.Banteng Merah itu merasa telah lolos dari bahaya yang mengancamnya. Karena dia tidak bisa merasakan ada orang yang mengejarnya, dia akhirnya bisa mengambil napas.Tepat ketika dia akan memasuki meditasinya, sebuah suara terdengar dari belakang, “Hei, bukankah agak tidak pantas bagimu untuk meninggalkan penyelamatmu seperti ini, kan?”“S-siapa k-kau?” Banteng Merah itu tersentak dan hampir jatuh ke tanah karena ketakutan.Banteng Merah itu merasa yakin bahwa orang yang telah menyelamatkannya sebelumnya terlalu kuat. Jika orang itu benar-benar ingin menyerangnya, dirinya akan mati sekarang.“Aku baru saja membantumu dan kau bertanya siapa aku?” jawab Xiao Chen sambil memutar matanya.Banteng Merah itu menelan ludah dan berkata, “Pa-pahlawanku, apa yang engkau inginkan? Jika menging

    Last Updated : 2023-11-04
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   113. Keledai dan Kuda

    Xiao Chen bisa mendengar suara pekikan keledai itu, tetapi yang membuatnya heran adalah suara derap kaki kuda. Selama ini, Xiao Chen sama sekali tidak pernah melihat langkah kaki keledai dapat menghasilkan derap seperti itu.“Apakah itu Zha Shu? Atau apakah itu orang lain yang sedang menunggang kuda dan kebetulan memiliki seekor keledai juga?” Xiao Chen bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat dia bersikap waspada dan menyebarkan inderanya ke segala arah untuk mendeteksi kemungkinan serangan mendadak.Ketika inderanya menangkap adanya pergerakan tidak terlalu jauh, Xiao Chen bisa melihat seekor keledai sedang berlari di belakang seekor kuda yang membawa seseorang di punggungnya. Itu sangat aneh karena sepertinya orang itu sedang dalam keadaan tak sadarkan diri.“Apa yang terjadi dengan mereka?” tanya Xiao Chen tampak keheranan. Tapi tepat ketika dia akan menyudahi pemindaiannya, dia merasakan ada sekelompok yang mengejar mereka tidak terlalu jauh.“Mereka?” Xiao Chen terkejut. Itu kar

    Last Updated : 2023-11-05
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   114. Pengakuan yang Menyakitkan

    Ye Hou adalah pemimpin muda Ras Banteng Merah, dia memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam beberapa aspek termasuk keberadaan berbagai ras yang ada. Jadi, tidak mengherankan jika dia mengetahui asal kuda hitam itu dari ciri fisik dan beberapa ciri lain yang seharusnya tidak dimiliki oleh kuda biasa.Kuda Naga sendiri merupakan spesies kuda paling unggul yang berada di puncak segala jenis kuda. Namun, sejak zaman kuno, Kuda Naga diketahui telah punah. Jadi, sangat mengherankan jika masih akan ditemui salah satunya di tempat seperti ini.Dan walau ciri fisik Kuda Naga agak berbeda dari kuda biasa, tetapi penampilan kuda hitam ini terlihat hampir sama saja dengan kuda lainnya. Yang membedakannya hanya warna kulitnya yang agak lebih gelap dengan ekor yang lebih panjang. Selain itu, kedua matanya agak lebih besar dan lebih hitam dari kuda biasa lain jika diperhatikan lebih baik.Ye Hou telah lama mengetahui tentang asal-usul dari Kuda Naga dari leluhur Ras Banteng Merah. Itu berasal dari l

    Last Updated : 2023-11-05
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   115. Hutan Rubah Suci

    Xiao Chen dan lainnya memasuki sebuah pegunungan yang benar-benar berbeda dari yang pernah dia masuki sebelumnya. Dengan kuda hitam itu sebagai penunjuk jalan, mereka berjalan dengan langkah ringan tetapi masih penuh kehati-hatian.Di sepanjang mata memandang, rerumputan dan pepohonan tumbuh subur. Pekikan burung, auman binatang dan berisiknya serangga terus-menerus terdengar.Jika dilihat dari peta, ini merupakan hutan pegunungan yang berbatasan langsung dengan Pegunungan Seratus Binatang sekitar sepuluh mil dari garis batas. Bagi mereka yang akrab dengan tempat ini, pegunungan ini dikenal sebagai Hutan Rubah Suci.Tempat ini bukanlah satu-satunya lokasi keberadaan suatu entitas. Masih ada banyak lokasi serupa di berbagai bagian tetapi milik ras lain. Markas Ras Banteng Merah sebenarnya agak dekat dengan Hutan Rubah Suci ini, tetapi karena dipisahkan oleh dua lembah pegunungan, membuat kedua tempat ini memiliki akses yang lebih jauh melalui jalur darat.Ada juga beberapa pemukiman mil

    Last Updated : 2023-11-06
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   116. Puncak Suci

    Jalan menuju puncak suci sangat tidak biasa. Itu sebenarnya dibangun dari batu alam yang memiliki kepadatan energi tinggi. Hanya saja batu-batu ini tidak terlalu berdampak signifikan bagi kultivasi manusia.Jalan setapak itu memancarkan aura kuno yang membuat siapapun yang melaluinya akan merasa seperti berjalan di tengah energi yang padat dan menenangkan. Pemandangan di sekitar jalan setapak juga sangat menawan dengan berbagai bunga berwarna-warni yang tumbuh subur.“Sebenarnya, seperti apa tempat di atas sana?” tanya Xiao Chen penasaran, tapi dia juga sedikit merasa takjub dengan jalan yang dilaluinya.“Kau akan segera mengetahuinya. Itu bukanlah tempat yang bisa dikunjungi sembarang orang. Faktanya, tidak pernah ada manusia yang berkunjung ke sana,” jawab kuda hitam itu singkat.Sepanjang jalan ke sini, Zha Shu lebih banyak diam. Dia masih patah hati dengan fakta bahwa dirinya hanya digunakan sebagai alat oleh kuda hitam itu. Ye Hou berulang kali menghiburnya dengan menunjukkam bet

    Last Updated : 2023-11-07
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   117. Ratu Rubah

    Ketika pintu itu dibuka, terlihatlah pemandangan yang tidak pernah dipikirkan Xiao Chen sebelumnya. Ruangan bangunan itu tidak terlalu luas, tetapi segala hal ada di dalamnya.Mulai dari pilar-pilar batu setinggi satu meter yang berjejer rapi dan di setiap ujung pilar terdapat sebuah cawan yang berisi cairan aneh. Banyak lukisan juga terpajang di dinding dengan berbagai motif dan ukuran. Anehnya, lukisan-lukisan itu tidak bergambar jelas, itu seperti hanya gambar pemandangan sebuah pegunungan, letak suatu kota, dan bahkan ada gambar yang hanya menampilkan sebuah tanah kosong.Tak cukup itu saja, di ujung ruangan terdapat sebuah patung manusia yang berada di tengah lengkap dengan memegang sebuah pedang, di bahu patung itu seekor rubah kecil dengan bulu seputih salju sedang meringkuk.Secara keseluruhan, Xiao Chen kehabisan kata-kata ketika melihat semua ini. Namun dia lebih merasa aneh karena tidak ada seorang pun di sana yang bisa dia temui.“Di manakah pemilik suara barusan?” tanya X

    Last Updated : 2023-11-07
  • Legenda Penguasa Takdir Surga   118. Patung Kuno

    Serangan yang dinantikan tak kunjung datang, justru Xiao Chen merasa tubuhnya begitu dingin. Pada saat ini akal sehatnya kembali dan dia segera membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.“Apa yang terjadi?” Xiao Chen kebingungan menyadari sekelilingnya.Bukan hanya Ratu Rubah tidak melakukan apa-apa, tetapi Ratu Rubah telah duduk kembali di singgasananya sembari memangku pipinya dengan sebelah tangan. Memperhatikan Xiao Chen dengan mempertahankan senyumnya yang menawan.“Apa yang sedang kau tunggu, anak kecil?” tanya Ratu Rubah sambil terkikik.Xiao Chen tersentak sebelum wajahnya berubah malu-malu. Dia merasa benar-benar ingin berlari dan membenturkan kepalanya ke batu. Xiao Chen lupa bahwa rubah memiliki kemampuan pesona yang bisa membuat semua orang yang terkena bisa jatuh dalam tipu daya.Dengan senyum malu-malu, Xiao Chen berkata, “Tidak ada. Aku hanya sedikit kurang enak badan.”“Haha, kau sangat lucu,” sahut Ratu Rubah sambil tertawa. Kemudian melanjutkan, “Kau

    Last Updated : 2023-11-08

Latest chapter

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   170. Cari Masalah

    “Sampah! Beraninya kau bersikap kurang ajar kepada Tuan Muda Wang He! Izinkan aku memberitahumu, Tuan Muda Wang He adalah tuan muda nomor satu di Kota Awan. Cucu kesayangan Tetua Wang!” Salah satu pemuda memarahi Xiao Chen sambil menunjuk wajahnya dengan sombong.“Kau hanya cari mati! Biar kuberitahu, jika kau berlutut dan meminta pengampunan, aku akan membiarkan nyawa anjingmu tetap hidup atas nama tuan mudaku!” Pemuda lainnya menimpali dengan marah.Orang-orang yang berada di sekitar langsung tertarik. Mereka semua penasaran dengan apa yang terjadi, tapi begitu mereka melihat Wang He, ekspresi mereka berubah.“Bukankah itu Wang He? Apa yang dia lakukan kali ini? Kurasa, orang itu dalam masalah,” kata seseorang di kerumunan.“Wang He telah lama mendapatkan semua manfaat karena statusnya. Jika dia bertindak sombong, lalu kenapa? Dia adalah tuan muda yang dibesarkan dengan banyak sumberdaya. Tidak ada yang bisa menentangnya,” gumam pemuda lainnya.Kerumunan ini sebagian besar adalah mu

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   169. Sebuah Masalah?

    Hanya sedikit yang tahu bahwa usia Hua Yuchen sebenarnya masih awal dua puluhan. Bahkan, Penatua Gu Mei lebih cocok dianggap sebagai ibu jika tidak mempertahankan penampilan mudanya.Tidak ada yang tahu pasti alasan sebenarnya Hua Yuchen bisa menjadi pemimpin Paviliun Barat Istana Menara Harta. Padahal, ada banyak ahli tua yang lebih dari memenuhi syarat sebagai pemimpin. Namun, semua itu menjadi tidak penting karena Hua Yuchen sangat berbakat dan merupakan salah satu dari pilar penting kekuatan Istana Menara Harta.Penatua Gu Mei berjalan mendekat dengan ekspresi bimbang. Dia kemudian berkata, “Yuchen, kondisi Yinxi semakin mengkhawatirkan. Tidakkah ada cara untuk menghilangkan Energi Yin Beku dalam dirinya? Jika ini dibiarkan, anak itu akan mengalami kelumpuhan jangka panjang!”Jika itu orang lain, mereka akan sangat berhati-hati ketika berbicara dengan Hua Yuchen. Bahkan, sebagian besar orang harus memiliki rasa hormat yang tinggi. Namun, itu tidak berlaku bagi Penatua Gu Mei. Seti

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   168. Ratu Teratai

    Penatua Gu Mei melambaikan tangannya, mengungkapkan sebuah benda dan berkata, “Ini adalah kartu giok. Poin kontribusi adalah mata uang utama bagi semua kultivator. Dengan poin kontribusi, seseorang bisa membeli apapun yang dia inginkan, dan pada saat yang sama tidak membutuhkan tempat penyimpanan besar untuk menyimpan uang. Poin kontribusi bisa didapatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menukarkan koin emas dan kristal roh. Cara lainnya adalah dengan menyelesaikan misi.”“Untuk jenis vila, kau akan mengerti setelah mengetahuinya sendiri,” imbuh Penatua Gu Mei. Dia kemudian memberikan kartu giok itu pada Xiao Chen dengan berkata, “Ini adalah kartu giok baru. Kau bisa memilikinya, tapi kau harus meneteskan darahmu di atasnya sebagai klaim kepemilikan.”“Oh, jadi begitu?” Xiao Chen cukup terkejut dengan penjelasan Penatua Gu Mei. Dia tidak menduga ada sesuatu seperti ini di dunia kultivator. Jelas, dengan keberadaan kartu giok ini, segalanya menjadi sangat simple dalam urusan

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   167. Tempat Para Ahli

    “Gu Mei, apa yang kau lakukan? Kau benar-benar bertingkah memalukan untuk gelarmu,” ejek salah seorang dari ketiganya dengan tatapan main-main.Penatua Gu Mei langsung terdiam begitu mendengar suara ini. Begitu pula dengan Xiao Chen. Keduanya sama-sama kaget namun memiliki reaksi yang berbeda.Sepertinya Penatua Gu Mei sangat mengenali orang ini dengan tidak baik. Itu terlihat dari wajah jengkelnya ketika dia berkata, “Wang Yang, katakan sekali lagi!”Sebelum Wang Yang berkomentar, pria gagah di sampingnya menyela, “Jangan terlalu diambil hati ucapan Wang Yang. Dia memang seperti itu sejak dulu. Tapi, kalau boleh tahu, siapa anak muda yang kau bawa ini?”Pria ini sebenarnya adalah orang yang bergelar Master Petir Ungu, namanya Dugu Zhantian. Dia juga merupakan murid dari wali pelindung Istana Menara Harta yang dikenal sebagai Kaisar Petir Ungu.“Anak ini kelihatannya bukan berasal dari kota sekitar, dan aku juga belum pernah melihatnya. Jangan bilang kalau kau memungutnya dari suatu t

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   166. Cari Masalah

    Sepanjang perjalanan menuju Istana Menara Harta, Xiao Chen tidak memiliki banyak keluhan hanya saja ada sesuatu yang sedang dia pikirkan. Dia sebenarnya mengharapkan ini terjadi. Masalahnya, dia sudah meninggalkan Zha Shu dan Ye Hou di penginapan selama berhari-hari.Xiao Chen tidak tahu bagaimana keadaan mereka dan apakah mereka sedang mencari-cari dirinya atau tidak. Namun, Xiao Chen tidak memiliki kesempatan untuk menemui mereka saat ini. Penatua Gu Mei juga pasti tidak akan mengizinkannya.“Tenang saja. Aku sudah meminta seseorang untuk menjemput teman-temanmu. Mungkin, mereka sudah lebih dulu tiba di sana saat ini,” kata Penatua Gu Mei yang tampaknya mengerti isi pikiran Xiao Chen.“Bagaimana wanita ini bisa tahu apa yang aku pikirkan?” Mendengar ini, Xiao Chen jelas merasa senang tapi tetap tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Penatua Gu Mei tersenyum, sebelum mendarat di salah satu dahan pohon dan menurunkan Xiao Chen. Dia kemudian bertanya, “Bagaimana caramu berlatih? Be

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   165. Pemuda Pemberani

    Xiao Chen berhasil membawa Ning Yinxi kembali ke Klan Ning setelah disekap selama beberapa hari di Klan Wu. Namun, sampai saat ini Ning Yinxi masih tidak sadarkan diri dengan tubuhnya yang sedingin es.Karena Ning Fuchen sedang sakit dan juga dalam kondisi tidak sadarkan diri, semua tetua Klan Ning yang keluar menyambut kedatangan Xiao Chen dengan berbagai reaksi.Tetua Ning Zhao segera menuduh Xiao Chen melakukan hal jahat pada Ning Yinxi, sementara Tetua Ning Mao menganggap Xiao Chen sebagai pembawa sial. Adapun tetua Ning Biming, dia melayangkan tuntutan untuk menghukum mati Xiao Chen karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan Ning Yinxi.Padahal semua orang tahu bahwa Xiao Chen adalah tahanan rumah para tetua yang bisa saja memilih kabur daripada menyelamatkan Ning Yinxi.Untungnya Penatua Gu Mei muncul. Dia segera menyambut Xiao Chen dan mengarahkannya ke kediaman patriark klan, meskipun para tetua tidak senang dengan tindakan Penatua Gu Mei tapi mereka

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   164. Deklarasi Perang

    Keributan pecah ketika seseorang tiba-tiba menyerang Klan Wu dari atas langit. Hal ini membuat Xiao Chen memiliki waktu yang leluasa untuk segera keluar dari area kediaman Klan Wu.“Menyerang secara langsung? Begitu beraninya! Pasti ini ulah orang aneh itu? Siapa dia sebenarnya?” Xiao Chen bertanya-tanya saat dia berlari dengan menggunakan Teknik Langkah Tanpa Bayangan.Meskipun berlari dengan gerakan acak, Xiao Chen masih bisa melihat apa yang terjadi di belakangnya. Serangan bertubi-tubi bertumpuk dengan suara ledakan yang bergema. Sambaran petir yang mengkhawatirkan terlihat dengan jelas.“Persetan! Aku pasti akan tahu sendiri siapa dia suatu saat nanti,” gumam Xiao Chen saat dia merasakan hawa dingin mulai menjalar ke tubuhnya sendiri.Xiao Chen tidak ingin membuang waktu hanya untuk memikirkan siapa orang aneh yang telah menyelamatkannya. Dia mungkin berhutang budi padanya, dan akan membalasnya di masa depan. Namun untuk sekarang, dia harus fokus membawa Ning Yinxi kembali ke kla

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   163. Sosok Misterius

    Wu He dibuat tak berdaya hanya dengan satu serangan. Jika itu serangan fisik, itu adalah sesuatu yang masih masuk akal. Namun sebenarnya Wu He telah dihantam oleh kekuatan aura. Sebagai ahli Alam Kaisar puncak, siapa yang bisa melakukannya?Bahkan, sesama ahli Alam Kaisar puncak pun tidak akan bisa membuat musuh terbang hanya dengan satu kali serangan aura. Satu-satunya yang dapat melakukannya adalah orang dengan tingkat kekuatan yang lebih tinggi.Wu He masih sadar untuk sesaat, namun sebelum bisa mengatakan apapun, dia tak sadarkan diri dengan darah mengalir dari tujuh lubang di wajahnya. Tidak diketahui apakah dia akan selamat atau tidak, karena titik meridian tubuhnya pecah, jantungnya bocor dan otaknya kemungkinan juga hancur.Aura keemasan yang menyerang Wu He sangat aneh, itu bukan seperti aura berelemen emas biasa. Sepertinya, aura emas itu memiliki ketajaman yang sangat luar biasa yang mampu menembus lapisan kulit dan daging.Pria misterius itu hanya memandang jijik sambil be

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   162. Ahli Tingkat Tinggi

    Setiap ramuan herbal mengandung energi yang sangat kaya, apalagi tanaman spiritual. Bagi orang biasa, memakan satu tanaman spiritual akan membuat mereka bertahan tanpa makan selama dua minggu. Namun, setelah memurnikan lima tanaman spiritual dan beberapa ramuan herbal sekaligus, rasa lapar hebat masih juga menyerang Xiao Chen.Di tengah rasa lapar yang hebat ini, kekuatannya meningkat tanpa alasan yang diketahui. Ruang spiritualnya juga meluas, dan perubahan yang tidak diketahui terjadi di dalam tubuhnya.Semua ini karena kekuatan aneh yang terkandung di dalam energi ungu dari tulang belakangnya. Tulang belakangnya telah menyerap sebagian besar energi sembilan warna yang berada di ruang spiritual tanpa diketahui Xiao Chen.Dan sekarang, tulang ini mengungkapkan keanehannya dengan secara terang-terangan menyerap esensi dari tanaman spiritual yang Xiao Chen murnikan. Tapi anehnya, setengah tulang belakangnya berubah menjadi ungu sepenuhnya.Perubahan ini sangat tidak masuk akal bagi Xia

DMCA.com Protection Status