Xiao Chen dan lainnya memasuki sebuah pegunungan yang benar-benar berbeda dari yang pernah dia masuki sebelumnya. Dengan kuda hitam itu sebagai penunjuk jalan, mereka berjalan dengan langkah ringan tetapi masih penuh kehati-hatian.Di sepanjang mata memandang, rerumputan dan pepohonan tumbuh subur. Pekikan burung, auman binatang dan berisiknya serangga terus-menerus terdengar.Jika dilihat dari peta, ini merupakan hutan pegunungan yang berbatasan langsung dengan Pegunungan Seratus Binatang sekitar sepuluh mil dari garis batas. Bagi mereka yang akrab dengan tempat ini, pegunungan ini dikenal sebagai Hutan Rubah Suci.Tempat ini bukanlah satu-satunya lokasi keberadaan suatu entitas. Masih ada banyak lokasi serupa di berbagai bagian tetapi milik ras lain. Markas Ras Banteng Merah sebenarnya agak dekat dengan Hutan Rubah Suci ini, tetapi karena dipisahkan oleh dua lembah pegunungan, membuat kedua tempat ini memiliki akses yang lebih jauh melalui jalur darat.Ada juga beberapa pemukiman mil
Jalan menuju puncak suci sangat tidak biasa. Itu sebenarnya dibangun dari batu alam yang memiliki kepadatan energi tinggi. Hanya saja batu-batu ini tidak terlalu berdampak signifikan bagi kultivasi manusia.Jalan setapak itu memancarkan aura kuno yang membuat siapapun yang melaluinya akan merasa seperti berjalan di tengah energi yang padat dan menenangkan. Pemandangan di sekitar jalan setapak juga sangat menawan dengan berbagai bunga berwarna-warni yang tumbuh subur.“Sebenarnya, seperti apa tempat di atas sana?” tanya Xiao Chen penasaran, tapi dia juga sedikit merasa takjub dengan jalan yang dilaluinya.“Kau akan segera mengetahuinya. Itu bukanlah tempat yang bisa dikunjungi sembarang orang. Faktanya, tidak pernah ada manusia yang berkunjung ke sana,” jawab kuda hitam itu singkat.Sepanjang jalan ke sini, Zha Shu lebih banyak diam. Dia masih patah hati dengan fakta bahwa dirinya hanya digunakan sebagai alat oleh kuda hitam itu. Ye Hou berulang kali menghiburnya dengan menunjukkam bet
Ketika pintu itu dibuka, terlihatlah pemandangan yang tidak pernah dipikirkan Xiao Chen sebelumnya. Ruangan bangunan itu tidak terlalu luas, tetapi segala hal ada di dalamnya.Mulai dari pilar-pilar batu setinggi satu meter yang berjejer rapi dan di setiap ujung pilar terdapat sebuah cawan yang berisi cairan aneh. Banyak lukisan juga terpajang di dinding dengan berbagai motif dan ukuran. Anehnya, lukisan-lukisan itu tidak bergambar jelas, itu seperti hanya gambar pemandangan sebuah pegunungan, letak suatu kota, dan bahkan ada gambar yang hanya menampilkan sebuah tanah kosong.Tak cukup itu saja, di ujung ruangan terdapat sebuah patung manusia yang berada di tengah lengkap dengan memegang sebuah pedang, di bahu patung itu seekor rubah kecil dengan bulu seputih salju sedang meringkuk.Secara keseluruhan, Xiao Chen kehabisan kata-kata ketika melihat semua ini. Namun dia lebih merasa aneh karena tidak ada seorang pun di sana yang bisa dia temui.“Di manakah pemilik suara barusan?” tanya X
Serangan yang dinantikan tak kunjung datang, justru Xiao Chen merasa tubuhnya begitu dingin. Pada saat ini akal sehatnya kembali dan dia segera membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.“Apa yang terjadi?” Xiao Chen kebingungan menyadari sekelilingnya.Bukan hanya Ratu Rubah tidak melakukan apa-apa, tetapi Ratu Rubah telah duduk kembali di singgasananya sembari memangku pipinya dengan sebelah tangan. Memperhatikan Xiao Chen dengan mempertahankan senyumnya yang menawan.“Apa yang sedang kau tunggu, anak kecil?” tanya Ratu Rubah sambil terkikik.Xiao Chen tersentak sebelum wajahnya berubah malu-malu. Dia merasa benar-benar ingin berlari dan membenturkan kepalanya ke batu. Xiao Chen lupa bahwa rubah memiliki kemampuan pesona yang bisa membuat semua orang yang terkena bisa jatuh dalam tipu daya.Dengan senyum malu-malu, Xiao Chen berkata, “Tidak ada. Aku hanya sedikit kurang enak badan.”“Haha, kau sangat lucu,” sahut Ratu Rubah sambil tertawa. Kemudian melanjutkan, “Kau
Xiao Chen tahu bahwa energi api adalah musuh alami semua jenis hantu karena bisa membakar mereka sampai tak tersisa. Meskipun energi apinya hanyalah energi api biasa, tapi itu lebih baik untuk berjaga-jaga daripada tidak sama sekali.Sebuah hantu transparan yang berbentuk seperti manusia dewasa tiba-tiba muncul di hadapan Xiao Chen dan berkata, “Jangan khawatir. Aku bukan orang jahat. Aku adalah seseorang yang membuatmu ada, jika aku tidak ada maka kau tidak pernah ada.”Hantu itu sangat mirip dengan Xiao Chen, dengan satu-satunya perbedaan adalah simbol di dahinya yang mirip simbol iblis. Hantu itu memiliki penampilan yang lebih heroik, penuh kehormatan dan tampak persis sama dengan patung yang berada di ruangan pribadi Ratu Rubah.Xiao Chen mulai gemetar ketakutan. Jika ini hanya pertemuan dengan hantu biasa, dia tidak akan begitu takut. Tapi melihat hantu yang tampak persis seperti dirinya sendiri sangat mengerikan. Dan ketika Xiao Chen mendengar apa yang dikatakan hantu itu, dia m
Sementara Xiao Chen sedang sibuk dengan apa yang dia dapatkan. Zha Shu dan Ye Hou sedang menikmati waktu santai di pinggir kolam bersama kuda hitam. Mereka tidak memiliki percakapan yang menarik karena kuda hitam memilih diam ketika mendapatkan pertanyaan yang tidak penting.“Buah persik ini adalah buah terbaik yang pernah aku makan. Makanlah, ini sangat manis dan mengandung banyak air,” kata Ye Hou, namun tidak mendapat jawaban dari Zha Shu mau pun kuda hitam.“Menurutmu, apa yang sedang dilakukan tuan?” tanya Ye Hou pada Zha Shu lagi. Dia masih dengan santai menikmati buah persiknya, seakan tidak terganggu dengan situasi dingin di antara mereka.“Mana aku tahu,” ketus Zha Shu. Jika sebelumnya dia bersemangat, kali ini dia justru lebih malas daripada biasanya. Keledai itu benar-benar mudah berubah sikap.“Yah, kalau begitu ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk menunggunya,” desah Ye Hou sebelum memilih untuk tidak mengatakan apa-apa lagi dan mengalihkan semua perhatiannya pada b
Melihat Ratu Rubah seperti mengejeknya, Xiao Chen hanya bisa mengutuk dalam hati. Dia kemudian bertanya, “Jadi, bisakah kau menjelaskan padaku apa maksud semua ini?”“Kau sudah bertemu dengannya, jadi seharusnya kau sudah berbicara banyak dengannya. Dan aku tebak, kau mungkin diberi beberapa hal sebagai hadiah. Lalu, apa lagi yang kau tanyakan?” sahut Ratu Rubah sambil memandang Xiao Chen.“Kau tahu semua itu? Jadi, siapakah orang itu?” tanya Xiao Chen heran dengan sikap Ratu Rubah yang sepertinya tidak terlalu senang terhadapnya.“Katakan padaku, apa yang dikatakan klon, hmm maksudku hantu dalam patung itu? Aku mungkin bisa menjelaskannya sebanyak yang aku tahu,” kata Ratu Rubah.Xiao Chen tidak membuang waktu, dia segera mengulangi apa yang dikatakan hantu itu tanpa menyembunyikan apapun. Ratu Rubah mendengarkannya dengan serius.Setelah Xiao Chen selesai, Ratu Rubah menghela napas pendek dan berkata, “Kau memang benar-benar putranya. Putra ketiga dari saudari Xiao Yu yang pernah ak
Dalam langkahnya, Ratu Rubah menjelaskan secara singkat ke mana tujuan Xiao Chen akan dikirim melalui formasi teleportasi. Hal itu untuk berjaga-jaga jika Xiao Chen secara tidak sengaja membuat masalah yang tidak perlu.“Aku akan mengirimmu ke Kota Langit. Karena ini adalah pertama kalinya untukmu, aku sarankan untuk tidak membuat keributan yang tidak perlu. Dari Kota Langit, kau hanya membutuhkan sedikit usaha untuk bisa memasuki Istana Menara Harta,” kata Ratu Rubah, Xiao Chen mengekor di belakangnya dengan tenang.“Aku mengerti soal itu! Selalu ada tirani di setiap kota, dan hal yang harus dilakukan adalah tidak menyinggung tirani ini,” kata Xiao Chen dalam kesadarannya.Ratu Rubah berhenti di tengah jembatan, memandang kolam dan berkata, “Bagus kalau kau memahaminya. Dengarkan ….” Kota Langit dianggap sebagai kota tingkat menengah di dalam wilayah Provinsi Tanah Suci Bulu Verdant. Meskipun merupakan kota tingkat menengah yang baru berkembang selama seratus tahun terakhir, kota in