Home / Pendekar / Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih / BAB 49. Tantangan Bertarung

Share

BAB 49. Tantangan Bertarung

Author: Hudi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kembali ke Perpustakaan.

“Kita adalah seorang wanita Pendekar. Bagaimana kalau kita selesaikan masalah ini di lapangan yang luas saja?” ucap Zhao Yu Ting, menantang Zhao Fang Hua dengan nada tajam.

Dengan kata-kata tersebut, Zhao Yu Ting seakan ingin mengajukan tandingan terbuka kepada Zhao Fang Hua, mengusulkan agar mereka memecahkan konflik ini melalui pertarungan fisik di hadapan banyak orang.

Ini bisa menjadi cara untuk menunjukkan superioritasnya dan membuktikan bahwa dia tidak akan mundur dari ancaman siapapun.

Ekspresi Zhao Yu Ting tampak penuh dengan tekad dan percaya diri, seolah ingin menegaskan posisinya di Sekte Pedang Merah.

Namun, di balik rasa percaya diri itu juga terdapat sedikit kecemasan karena ia tahu bahwa Zhao Fang Hua memiliki reputasi dan kemampuan yang tidak bisa dianggap remeh.

“Haha, baguslah, Nona Yu Ting. Kita bisa menyelesaikan ini di lapangan. Aku tidak pernah menolak tantangan dari siapapun,” ujar Zhao Fang Hua dengan senyum yang mengandung sedikit k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 50. Lapangan Pertarungan

    "Kita telah berbicara cukup lama, Nona Yu Ting," ujar Zhao Fang Hua dengan suara yang lugas namun penuh keberanian. Tatapannya menatap tajam ke arah Zhao Yu Ting, mencerminkan tekad dan ketegasan. "Sekarang saatnya kita menyelesaikan ini. Biarlah pertarungan kita menjadi bukti siapa di antara kita yang memiliki kemampuan dan keberanian sesungguhnya. Ayo tunjukkan apa yang kita miliki!"“Kamu benar, Fang Hua,” ujar Zhao Yu Ting dengan suara yang penuh tekad. Matanya yang memancarkan semangat bertarung menatap kembali tajam ke arah Zhao Fang Hua. “Ayo, kita lihat siapa di antara kita yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan ini. Aku takkan mundur, dan takkan ada kata menyerah dalam kamusku. Kita akan menyelesaikan ini sekarang juga!”Terlihat wajah-wajah para murid yang berkumpul untuk menyaksikan pertarungan ini mencerminkan campuran antara rasa gugup, antusiasme, dan penasaran dengan beberapa dari mereka terlihat tegang, dengan mata yang tak berkedip saat mereka memfokus

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 51. Kedatangan Li Wei

    Dengan senyuman ringan yang mencerminkan ketenangannya, Zhao Fang Hua menjawab, “Oh, Nona Yu Ting, sepertinya kamu telah lupa bahwa Guru Zi Feng adalah seorang yang bijaksana dan tidak akan terpengaruh oleh tindakan kecil seperti ini. Apakah kamu merasa perlu bersaing dengan wajahku yang 'cantik' untuk mendapatkan perhatian dari Guru? Begitu ironis, mengingat bahwa seorang pendekar sejati harus lebih memprioritaskan kemampuan dan integritas daripada sekedar penampilan luar.” Suaranya tenang namun tajam, mencerminkan kepercayaan dirinya yang kuat dan keinginannya untuk tidak membiarkan kata-kata sinis Zhao Yu Ting meruntuhkan posisinya.Wajah Zhao Yu Ting memerah, mencerminkan rasa kesal dan frustrasinya terhadap balasan tajam dari Zhao Fang Hua. Dengan suara yang sedikit gemetar, ia membalas, “Kamu selalu pintar dalam mengemas kata-kata, bukan? Tapi jangan berpikir kamu bisa menghalangi apa yang sebenarnya terjadi di antara kami. Guru Zi Feng pasti melihat kedalam hatimu yang busuk i

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 52. Akhir Pertarungan

    Blaaar!!!Sebuah serangan terakhir dari Zhao Fang Hua dan Zhao Yu Ting menggelegar di udara menghasilkan kepulan debu yang beterbangan di sekitar tempat pertarungan dengan debu-debu halus itu terangkat dan berputar-putar, membentuk semacam kabut ringan yang membuat pandangan menjadi kabur.Tak lama setelahnya, kabut debu perlahan menipis dan akhirnya menghilang sepenuhnya, mengungkapkan pandangan yang jelas di lapangan. Kedua pendekar wanita, Zhao Fang Hua dan Zhao Yu Ting, terlihat dalam posisi berlutut di atas tanah di sisi yang berlawanan, wajah mereka tampak kelelahan dengan napas tersengal-sengal dan mata mereka yang saling menatap. Ha ha ha ha!Ha ha ha ha!Tiba-tiba, suasana tegang di lapangan berubah ketika kedua pendekar wanita itu secara bersamaan melepaskan tawa yang terdengar seperti riak kegembiraan di tengah pertarungan yang sengit tadi. Tertawaan mereka terdengar jelas melintasi lapangan.“Pertarungan yang seru Nona Fang Hua,” ucap Zhao Yu Ting dengan senyum getir yan

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 53. Ujian Terakhir

    Zhao Zi Feng membawa Zhang Ji Long ke sebuah tempat terpencil di dalam suatu hutan yang rimbun dan lebat. Di tengah hutan tersebut terdapat sebuah lapangan terbuka yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan vegetasi yang tumbuh subur. Tempat ini tampak sepi dan alami, dengan atmosfer yang tenang dan sunyi, hanya dihiasi oleh suara angin berdesir dan nyanyian burung-burung di kejauhan.Di tengah lapangan terbuka, terdapat sejumlah patok-patok kayu yang tersusun membentuk suatu pola tertentu. Patok-patok ini nampaknya memiliki fungsi dan arti tertentu dalam ujian yang akan dihadapi oleh Zhang Ji Long. Ruang terbuka ini adalah tempat di mana Zhang Ji Long akan diuji dalam keterampilan bertahan hidup, kemampuan membaca lingkungan, serta kreativitas dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di alam liar. Dalam suasana alam yang damai ini, ujian ketiga Zhang Ji Long akan menguji kecakapan dan pengetahuannya dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.Wajah

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 54. Lima Bayangan Malam

    Sebelum menjadi "Murid Luar" sekte Pedang Merah Li Wei, Chen Yuan, Wang Lin, Liu Yang, dan Zhang Jie adalah sekelompok remaja yang hidup dengan merampok di negeri Oriental. Li Wei, yang merupakan ketua mereka, memiliki kharisma yang luar biasa dan kemampuan taktis yang membuatnya dihormati oleh anggota kelompok tersebut dengan pengetahuan tentang strategi pertempuran dan kepemimpinan yang kuat, ia mampu merancang rencana merampok dengan penuh ketelitian. Di bawah arahannya, kelompok ini bekerja bersama, memanfaatkan keahlian unik masing-masing anggota untuk menciptakan aksi-aksi yang mengguncang kota. Chen Yuan, seorang ahli dalam seni bela diri, bertanggung jawab atas bagian teknis rencana mereka, dengan kepiawaian dalam berbagai gaya pertempuran, ia mampu melumpuhkan lawan dengan gesit. Wang Lin, yang memiliki latar belakang sebagai pandai besi, menjadi tulang punggung dalam menjaga kelompok ini tetap memiliki senjata yang tajam dan siap digunakan. Liu Yang, seorang penjelajah ul

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 55. Kegaduhan Dalam Kereta

    Traaang!Ayunan pedang dari Li Wei terhenti dengan tiba-tiba ketika pedangnya bertemu dengan pedang yang dipegang oleh pria dalam kereta itu. Benturan antara kedua bilah pedang menciptakan dentingan yang menusuk telinga, mencerminkan kekuatan yang tak terduga dari pria tersebut. Meskipun dalam posisi yang sangat tidak tepat dan tengah mengalami birahi tinggi karena sedang dalam posisi sedang bercinta dengan seorang wanita, pria itu dengan sigap mengatasi kejutan dan refleksnya tetap terjaga mengambil kendali atas situasi, dengan gerakan yang cepat, tangannya meraih gagang pedangnya yang terletak di sampingnya.Dengan gerakan yang cepat dan penuh insting, pria itu berhasil memutar tubuhnya sementara tangannya yang terletak di samping berhasil menangkap gagang pedangnya yang tergeletak di atas bangku.Wajahnya yang sebelumnya dipenuhi dengan gairah, kini berubah menjadi serius dan penuh perhitungan. "Apakah kamu benar-benar tidak bisa melihat, apa yang sedang aku lakukan sekarang!? B

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 56. Kejutan di Perpustakaan

    Keesokan pagi tiba dengan kilatan kejutan yang melukiskan ekspresi wajah Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long. Mata mereka memandang ke sekeliling perpustakaan yang biasanya rapi dan tertata dengan penuh keterkejutan. "A-apa yang terjadi di sini?" gumam Zhao Fang Jia dengan suara gemetar, ekspresi kebingungannya semakin menguat saat ia mengeluarkan kata-kata tersebut. Matanya terus bergerak dari satu sudut perpustakaan yang berantakan ke sudut lainnya, mencoba menggambarkan dalam pikirannya apa yang mungkin telah terjadi semalaman, dengan suaranya terdengar lemah, mencerminkan kekagetan dan kebingungannya yang mendalam atas perubahan dramatis yang terjadi pada tempat yang biasanya ia jaga dengan sepenuh hati. Bibirnya sedikit bergetar, menandakan kegelisahan yang sulit diungkapkan, tergambar betapa ia merasa terkejut dan sedih melihat perpustakaan yang begitu dihormatinya dalam keadaan seperti ini, dan kerinduannya untuk mencari tahu penyebab dari peristiwa tak terduga ini.Sementara i

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 57. Ketua Pengurus Perpustakaan

    Sementara itu, Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long tampak mengelilingi Perpustakaan yang terlihat sangat berantakan itu, bekerja sama dalam usaha untuk merapikan kerusakan yang terjadi semalam. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap Sekte Pedang Merah, mereka saling berkoordinasi dalam membersihkan, memperbaiki, dan mengatur kembali buku-buku serta artefak berharga yang tersebar. Meskipun situasi yang mereka hadapi tidak mudah, semangat mereka untuk menjaga integritas perpustakaan dan menghormati nilai-nilai sektenya tidak pernah pudar, membuktikan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan yang sulit.Zhao Fang Jia, dengan pandangan yang tajam dan hati yang penuh tekad, juga menyempatkan diri untuk mengamati secara rinci setiap sudut perpustakaan, mencari petunjuk yang mungkin bisa membantu mengungkapkan penyebab dari peristiwa semalam. Meski tidak memiliki bukti konkret, dia berusaha menggunakan nalurinya sebagai penjaga perpustakaan untuk melihat tanda-tanda atau pe

Latest chapter

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 61. Mencari Petunjuk

    Guru Zi Feng merasa bahwa untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan dan mencegah pelaku sebenarnya curiga, dia harus tetap memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi dia yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat dalam menjaga keadilan dan mengungkap pelaku sebenarnya.Guru Zi Feng menyampaikan hukuman dengan suara lembut, dan para siswa, termasuk Li Wei dan teman-temannya, merasa lega mendengar kata-kata selanjutnya."Saya tahu bahwa ini adalah langkah yang tidak adil, tetapi ini adalah keputusan yang perlu kita ambil untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan. Hukuman ini hanya untuk berpura-pura, agar pelaku sebenarnya tidak curiga," ujarnya dengan penuh kebijaksanaan.Li Wei, yang awalnya merasa kecewa oleh hukuman yang diberikan, sekarang merasa lega karena dia tahu bahwa Guru Zi Feng berada di pihaknya. Dia bersama dengan teman-temannya mengangguk sebagai tanda penghormatan kepada guru mereka.Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia juga merasa

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 60. Siapa Dalangnya?

    Ketika Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia hendak berjalan kembali menuju Guru Zi Feng untuk melaporkan kerusakan taman, Li Wei tiba-tiba menghentikan mereka dengan suara tenang. Dia tampak berusaha membela diri."Benar, bukan kami yang merusak taman ini," ucap Li Wei menjelaskan dengan wajah serius. "Kami baru saja dihukum oleh Guru Zi Feng. Kenapa kami harus mencari keonaran lagi? Kami tahu bahwa taman ini sangat berharga bagi guru kita."Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Li Wei. Mereka menyadari bahwa Guru Zi Feng memang baru saja memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Tindakan merusak taman yang indah ini pasti akan menambah kesulitan dalam kondisi mereka.Namun, Zhang Ji Long tetap tegas. "Kami mengerti itu, Li Wei, tetapi kami juga memiliki kewajiban untuk melindungi dan merawat taman ini. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kami harus memberi tahu Guru Zi Feng tentang kerusakan ini. Biarkan dia yang menentukan apa yang

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 59. Taman yang Rusak

    Siang hari di Taman rahasia bagaikan pagi karena kabut putih yang lembut dan berembun menyelimuti setiap sudutnya.Kabut putih yang lembut dan berembun memberikan suasana ajaib kepada Taman Rahasia pada pagi yang cerah ini, seakan-akan dunia di dalam taman ini telah merembes keluar dari mimpi, kabut itu menjalari setiap batang tanaman dengan lembut, memberikan sentuhan kelembutan pada daun-daun yang diberkahi dengan tetesan embun. Cahaya matahari yang berusaha merayapi kabut tersebut menciptakan perpaduan kontras yang memukau, menciptakan panorama yang begitu memesona dan menenangkan, di tengah pesona kabut yang mengambang, aroma bunga-bunga taman pun semakin terasa. Setiap kelopak bunga menjadi seperti lukisan alami yang dilengkapi dengan detail embun yang gemerlap, dengan kabut lembut itu juga memberi kesan misterius pada patung-patung kecil yang tersebar di seluruh taman, seolah-olah memberi jiwa pada benda-benda bisu tersebut. Melangkah perlahan di lorong-lorong taman adik dari

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 58. Catatan Bahan Dapur

    "Maafkan kami, Tuan Pendekar, kami tidak menyadari siapa Anda sebenarnya," ujar Li Wei dengan suara penuh penyesalan kepada Zhao Ze Ling, mengakui ketidak pahaman mereka terhadap identitas sebenarnya.“Kami bersedia menerima konsekuensi dari perbuatan kami,” ucap Li Wei dengan rendah hati, menunjukkan kesiapan untuk menghadapi akibat dari tindakan mereka.“Biasanya aku akan langsung membunuh orang-orang bodoh seperti kalian!” gertak Zhao Ze Ling dengan tatapan tajam yang membuat udara terasa tegang, mengisyaratkan ancaman nyata atas tindakan kelompok "Lima Bayangan Malam"."Namun, kalian beruntung hari ini. Kalian tidak akan merasakan dampak dari ketidaktahuan dan kelancangan kalian, karena aku akan memberikan kalian kesempatan untuk menebus kesalahan ini," lanjut Zhao Ze Ling dengan suara dingin.“Aku kagum dengan keberanian kalian. Akan aku masukkan kalian ke dalam Sektek ku sebagai ‘Murid Luar’,” ucap Zhao Ze Ling dengan suara tegas, memberikan penghargaan atas keberanian mereka sa

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 57. Ketua Pengurus Perpustakaan

    Sementara itu, Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long tampak mengelilingi Perpustakaan yang terlihat sangat berantakan itu, bekerja sama dalam usaha untuk merapikan kerusakan yang terjadi semalam. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap Sekte Pedang Merah, mereka saling berkoordinasi dalam membersihkan, memperbaiki, dan mengatur kembali buku-buku serta artefak berharga yang tersebar. Meskipun situasi yang mereka hadapi tidak mudah, semangat mereka untuk menjaga integritas perpustakaan dan menghormati nilai-nilai sektenya tidak pernah pudar, membuktikan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan yang sulit.Zhao Fang Jia, dengan pandangan yang tajam dan hati yang penuh tekad, juga menyempatkan diri untuk mengamati secara rinci setiap sudut perpustakaan, mencari petunjuk yang mungkin bisa membantu mengungkapkan penyebab dari peristiwa semalam. Meski tidak memiliki bukti konkret, dia berusaha menggunakan nalurinya sebagai penjaga perpustakaan untuk melihat tanda-tanda atau pe

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 56. Kejutan di Perpustakaan

    Keesokan pagi tiba dengan kilatan kejutan yang melukiskan ekspresi wajah Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long. Mata mereka memandang ke sekeliling perpustakaan yang biasanya rapi dan tertata dengan penuh keterkejutan. "A-apa yang terjadi di sini?" gumam Zhao Fang Jia dengan suara gemetar, ekspresi kebingungannya semakin menguat saat ia mengeluarkan kata-kata tersebut. Matanya terus bergerak dari satu sudut perpustakaan yang berantakan ke sudut lainnya, mencoba menggambarkan dalam pikirannya apa yang mungkin telah terjadi semalaman, dengan suaranya terdengar lemah, mencerminkan kekagetan dan kebingungannya yang mendalam atas perubahan dramatis yang terjadi pada tempat yang biasanya ia jaga dengan sepenuh hati. Bibirnya sedikit bergetar, menandakan kegelisahan yang sulit diungkapkan, tergambar betapa ia merasa terkejut dan sedih melihat perpustakaan yang begitu dihormatinya dalam keadaan seperti ini, dan kerinduannya untuk mencari tahu penyebab dari peristiwa tak terduga ini.Sementara i

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 55. Kegaduhan Dalam Kereta

    Traaang!Ayunan pedang dari Li Wei terhenti dengan tiba-tiba ketika pedangnya bertemu dengan pedang yang dipegang oleh pria dalam kereta itu. Benturan antara kedua bilah pedang menciptakan dentingan yang menusuk telinga, mencerminkan kekuatan yang tak terduga dari pria tersebut. Meskipun dalam posisi yang sangat tidak tepat dan tengah mengalami birahi tinggi karena sedang dalam posisi sedang bercinta dengan seorang wanita, pria itu dengan sigap mengatasi kejutan dan refleksnya tetap terjaga mengambil kendali atas situasi, dengan gerakan yang cepat, tangannya meraih gagang pedangnya yang terletak di sampingnya.Dengan gerakan yang cepat dan penuh insting, pria itu berhasil memutar tubuhnya sementara tangannya yang terletak di samping berhasil menangkap gagang pedangnya yang tergeletak di atas bangku.Wajahnya yang sebelumnya dipenuhi dengan gairah, kini berubah menjadi serius dan penuh perhitungan. "Apakah kamu benar-benar tidak bisa melihat, apa yang sedang aku lakukan sekarang!? B

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 54. Lima Bayangan Malam

    Sebelum menjadi "Murid Luar" sekte Pedang Merah Li Wei, Chen Yuan, Wang Lin, Liu Yang, dan Zhang Jie adalah sekelompok remaja yang hidup dengan merampok di negeri Oriental. Li Wei, yang merupakan ketua mereka, memiliki kharisma yang luar biasa dan kemampuan taktis yang membuatnya dihormati oleh anggota kelompok tersebut dengan pengetahuan tentang strategi pertempuran dan kepemimpinan yang kuat, ia mampu merancang rencana merampok dengan penuh ketelitian. Di bawah arahannya, kelompok ini bekerja bersama, memanfaatkan keahlian unik masing-masing anggota untuk menciptakan aksi-aksi yang mengguncang kota. Chen Yuan, seorang ahli dalam seni bela diri, bertanggung jawab atas bagian teknis rencana mereka, dengan kepiawaian dalam berbagai gaya pertempuran, ia mampu melumpuhkan lawan dengan gesit. Wang Lin, yang memiliki latar belakang sebagai pandai besi, menjadi tulang punggung dalam menjaga kelompok ini tetap memiliki senjata yang tajam dan siap digunakan. Liu Yang, seorang penjelajah ul

  • Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih    BAB 53. Ujian Terakhir

    Zhao Zi Feng membawa Zhang Ji Long ke sebuah tempat terpencil di dalam suatu hutan yang rimbun dan lebat. Di tengah hutan tersebut terdapat sebuah lapangan terbuka yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan vegetasi yang tumbuh subur. Tempat ini tampak sepi dan alami, dengan atmosfer yang tenang dan sunyi, hanya dihiasi oleh suara angin berdesir dan nyanyian burung-burung di kejauhan.Di tengah lapangan terbuka, terdapat sejumlah patok-patok kayu yang tersusun membentuk suatu pola tertentu. Patok-patok ini nampaknya memiliki fungsi dan arti tertentu dalam ujian yang akan dihadapi oleh Zhang Ji Long. Ruang terbuka ini adalah tempat di mana Zhang Ji Long akan diuji dalam keterampilan bertahan hidup, kemampuan membaca lingkungan, serta kreativitas dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di alam liar. Dalam suasana alam yang damai ini, ujian ketiga Zhang Ji Long akan menguji kecakapan dan pengetahuannya dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.Wajah

DMCA.com Protection Status