Ho Xiuhuan, Tianzhi dan Zhao Zeming akhirnya kembali ke desa Shijiang. Setelah berada di desa Shijiang Ho Xiuhuan menawarkan kepada Tianzhi untuk ikut bersama dirinya pergi ke sekte Funsan namun Tianzhi menolak tawarannya untuk ikut bersama ke sekte Funsan.Tianzhi merasa bertanggung jawab untuk membantu membangun desanya yang pernah dihancurkan oleh kelompok sembilan bayangan. Oleh karena itu, ia menolak tawaran Ho Xiuhuan untuk pergi ke sekte Funsan dan memilih untuk tinggal di desanya. Ho Xiuhuan memahami keputusan kakaknya dan berjanji untuk membantu jika dibutuhkan.Mereka berpisah dengan harapan dapat bertemu kembali di kemudian hari. Ho Xiuhuan melanjutkan perjalanannya sebagai seorang pendekar dan mengejar impian yang telah lama direngkuhnya, sedangkan Tianzhi bertekad untuk membantu membangun kembali desanya dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat setempat.Guang Mei-Yin merasa khawatir karena ia tidak tahu ke mana Ho Xiuhuan pergi saat meninggalkan sekte ter
Liu Zhen Chen merasa lega mendengar perkataan Liu Shi-Zhi. "Terima kasih, bibi. Saya berharap semuanya bisa segera terselesaikan."Liu Shi-Zhi mengangguk, "Aku juga berharap demikian. Kau layak mendapatkan kebahagiaanmu, keponakan ku."Dengan perasaan yang lebih tenang, Liu Zhen Chen meninggalkan ruang Kaisar dan kembali ke kamarnya. Ia berharap Guang Mei-Yin akan memberinya kepastian secepatnya.Sementara itu, di ruangannya, Guang Mei-Yin merenungkan keputusannya untuk menunda tawaran Liu Zhen Chen. Ia sama sekali tidak menyukai Liu Zhen Chen.Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka dan Liu Shi-Zhi masuk dengan tatapan marah. "Guang Mei-Yin, apa yang kau pikirkan? Menolak tawaran Liu Zhen Chen? Kau harus tahu bahwa pria itu sangat mencintaimu dan kau tidak bisa memainkan perasaannya seperti itu!"Guang Mei-Yin terkejut mendengar kata-kata Liu Shi-Zhi. "Ibu, aku tidak bermaksud untuk memainkan perasaannya. Aku hanya belum siap untuk mengambil keputusan besar ini."Liu Shi-Zhi mengambil napa
Gong Jun menatap Ho Xiuhuan dengan tatapan tajam. "Apakah kau mengabaikan kesempatan besar ini hanya karena keterikatanmu pada guru Zhao Zeming dan kehidupan di istana?" tanyanya.Ho Xiuhuan merenung sejenak sebelum menjawab, "Tidak, aku tidak mengabaikannya. Namun, aku ingin mempertimbangkan keputusan ini dengan hati-hati dan tidak ingin membuat keputusan tergesa-gesa."Gong Jun tersenyum puas mendengar jawaban Ho Xiuhuan. "Baiklah, aku akan memberimu waktu untuk mempertimbangkan keputusanmu. Namun, jangan terlalu lama. Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali."Ho Xiuhuan mengangguk dalam diam, sambil memastikan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan mengkhianati guru Zhao Zeming dan tetap setia pada hatinya.Gong Jun menyatakan keinginannya untuk menjadikan Ho Xiuhuan muridnya, dan Ho Xiuhuan merasa terdesak dengan situasi tersebut. Setelah berpikir panjang, Ho Xiuhuan memutuskan untuk berbohong dan setuju menjadi murid Gong Jun.Gong Jun mulai melatih Ho Xiuhuan dalam ilmu
Ho Xiuhuan dan Li Mei tersenyum gembira mendengar ajakan Gong Jun untuk ikut turnamen. Ho Xiuhuan berkata, "Terima kasih atas kesempatan ini, Gong Jun. Kami akan berlatih lebih keras lagi agar bisa menunjukkan kemampuan terbaik kami di turnamen nanti."Li Mei menambahkan, "Aku sangat antusias untuk ikut turnamen dan menunjukkan kemampuan bela diriku. Aku yakin dengan bimbinganmu, Gong Jun, kami bisa menang."Gong Jun tersenyum dan mengangguk, "Aku yakin kalian berdua bisa menunjukkan yang terbaik di turnamen nanti. Tapi ingat, kemenangan bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah kalian bisa bertarung dengan sportif dan menghormati lawan kalian."Ho Xiuhuan dan Li Mei mengangguk dan berjanji akan memegang prinsip tersebut. Mereka kemudian kembali ke latihan mereka dengan semangat yang baru, siap untuk menghadapi turnamen beladiri yang akan datang.Ho Xiuhuan dan Li Mei berhasil mendaftar pada turnamen bela diri tersebut. Mereka merasa semakin antusias dan siap untuk menunjukkan kemamp
Li Mei terus menyerang lawannya dengan serangkaian teknik-teknik bela diri yang mengandalkan kecepatan dan akurasi. "Hah!" "Heng!" "Hu!" Suaranya bergema di arena.Lawannya terus menghindari serangan-serangan Li Mei dan menunggu kesempatan untuk menyerang balik. "Kau takkan bisa mengalahkanku!" teriaknya.Li Mei tersenyum dingin, "Kita lihat saja, siapa yang akan menang." Dia kembali menyerang dengan teknik-teknik yang mematikan.Namun, lawannya dengan cepat membalas, "Kau terlalu percaya diri!" ia menggunakan kekuatan pada kakinya untuk menyerang balik.Li Mei terdesak sejenak, tetapi ia tidak menyerah begitu saja. "Aku takkan mundur!" katanya dengan tekad yang bulat.Kembali ia menyerang dengan teknik-teknik bela diri yang terfokus pada kecepatan dan ketepatan. "Ha!" "Heng!" "Hu!" Suaranya bergema lagi.Akhirnya, dengan gerakan yang cepat dan tepat, Li Mei berhasil menangkap peluang dan mengirimkan lawannya terjatuh dengan teknik yang sangat mematikan. Para penonton bersorak dan memb
Ho Xiuhuan mengangguk dengan hormat. "Terima kasih atas pelatihan Anda, Guru Gong Jun," kata Ho Xiuhuan. "Saya tidak akan pernah bisa mencapai tingkat ini tanpa bimbingan Anda."Li Mei juga setuju. "Saya juga berterima kasih, Guru Gong Jun," kata Li Mei. "Anda telah mengajarkan kami banyak hal dan kami akan selalu menghargainya."Gong Jun tersenyum puas. "Kalian berdua telah menunjukkan kemampuan dan karakter yang hebat," kata Gong Jun. "Saya yakin kalian akan menjadi pejuang yang luar biasa di masa depan."Ho Xiuhuan dan Li Mei saling berpandangan dan tersenyum. Mereka tahu bahwa mereka telah menempatkan nama desa Wulin pada peta bela diri dunia, dan mereka siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.Gong Jun memandang kedua muridnya dengan senyuman puas. "Selamat kalian berdua, kalian telah menunjukkan kemampuan bela diri yang luar biasa di turnamen ini," katanya.Li Mei dan Ho Xiuhuan memandang Gong Jun dengan hormat. "Terima kasih, guru," kata mereka serentak."Tapi jangan berpuas
Ho Xiuhuan dan Li Mei setuju dan mereka mulai merencanakan langkah selanjutnya untuk menemukan Mo Lian dan mengalahkannya. Namun, mereka berterima kasih pada Zhang Wei dan keluarganya, yang telah memberi mereka tempat tinggal sementara dan makan malam yang enak.Gong Jun, Ho Xiuhuan, dan Li Mei berangkat menelusuri desa Qingyun lagi. Mereka memutuskan untuk bertanya kepada para penduduk desa dan mencari tahu apakah ada yang tahu tentang keberadaan Mo Lian.Mereka mengunjungi beberapa toko, pertanian, dan bahkan pusat komunitas untuk mencari informasi tentang Iblis tampan itu. Namun, semua orang yang mereka tanya tampaknya tidak pernah mendengar tentang keberadaan Mo Lian.Mereka mencoba untuk tidak menarik terlalu banyak perhatian dan berusaha menjaga diri mereka tetap rendah hati dan sopan. Mereka tahu bahwa mencari Iblis dengan kekuatan sihir hitam bisa sangat berbahaya dan mereka tidak ingin mengundang masalah ke desa itu.Setelah berjalan sepanjang hari, mereka kembali ke rumah pe
Mo Lian mengangkat tangannya dan mengeluarkan mantra yang mengeluarkan asap hitam dari ujung jarinya. Asap itu mengepul dan menutupi seluruh gua.Gong Jun, Ho Xiuhuan, dan Li Mei saling menatap dengan penuh perhatian, berusaha untuk mengetahui gerakan apa yang akan dilakukan oleh Mo Lian. Tiba-tiba, mereka merasakan kehadiran Mo Lian menghilang dan dia bergerak dengan cepat, menyerang dari belakang Gong Jun.Gong Jun merespons dengan cepat, membalas serangan Mo Lian dengan pedangnya. Kedua mereka bertarung dengan sengit, membuat debu dan asap terbang di sekitar mereka. Li Mei dan Ho Xiuhuan berdiri di belakang Gong Jun, mengamati pertarungan itu dengan hati-hati.Saat Gong Jun terus melawan Mo Lian dengan pedangnya, benturan pedang terdengar menggema di gua itu. Kekuatan serangan Mo Lian yang mampu merusak batu membuat Gong Jun terdorong mundur beberapa langkah. Namun, Gong Jun segera melompat kembali dan kembali menyerang dengan kecepatan yang sama dengan Mo Lian.Mo Lian menggerakka