Share

Bertahan Hidup 2

Author: Alie-Afie
last update Last Updated: 2022-07-17 00:14:06

"Tinju Beruang Hitam"

Bommm

Bommm

Bommm

Liu Shin kembali melatih kekuatan tinjunya dengan menghantam bebatuan lainnya sampai hancur.

Beberapa Kelinci yang sebelumnya berada di sekitar Liu Shin menghilang bagai di telan Bumi. Mereka menjadi bulan-bulanan sebagai ajang pelatihan bagi Liu Shin. Dia sesekali beradu pukulan dengan Kelinci dan mengejar Mereka untuk meningkatkan kecepatan berlarinya.

Sekarang, seekor Kelinci bukanlah masalah bagi Liu Shin. Daging kelincipun bukan lagi khayalan dan seringkali Dia akan memakannya. Hanya saja, Dia masih memakannya mentah-mentah.

"Sial, beruang itu datang lagi," Liu Shin melihat beruang hitam yang masih saja berada tidak jauh di sekitar gua tempatnya berlindung. Dia mencoba untuk kembali masuk ke dalam gua.

Goarrrr

Beruang itu dengan kecepatan penuh melesat ke arah gua menutup jalan Liu Shin yang akan bergegas masuk kembali ke dalam gua.

Beruang hitam itu menatap Liu Shin tampak senang berdiri di depan mulut gua. Dia selama ini di buat kesal oleh Liu Shin yang terus masuk ke dalam gua jika berusaha memangsa Liu Shin.

Liu Shin mengerutkan keningnya. "Haha, Beruang itu sangat cerdas... sekarang Dia tidak lagi mengejarku tetapi berdiri menutupi gua tempat berlindungku."

"Aku akan mencari tempat berlindung baru. Lagian, gua itu sudah sangat rapuh" gumam Liu Shin.

Saat Liu Shin keluar dari dalam gua untuk mencari makanan dan berlatih, Beruang hitam akan selalu muncul dan masih terus berusaha memangsanya. Saat hal itu terjadi, Liu Shin akan kembali masuk ke dalam gua kecil menghindari Beruang Hitam.

Beruang Hitam yang mengamuk terus menerus membombardir mulut gua sampai tebing di sekeliling gua retak. Gua itu sudah sangat rapuh dan hanya menunggu beberapa saat saja sampai tebing benar-benar runtuh menghancurkan gua.

"Langkah Kelinci" Liu Shin berlari meninggalkan Beruang hitam yang diam menatapnya di depan mulut gua menatapnya.

Beruang hitam itu tampak senang Liu Shin meninggalkan gua. Dia melesat mengejar Liu Shin yang menjauhi gua.

Liu Shin tidak mengetahui kalau aura manusianya telah memancing beberapa Beast yang di lewati olehnya yang sedang berlari. Puluhan Beast berusaha mencari sumber aura yang Mereka rasakan dan mulai mengejar Liu Shin seperti Beruang Hitam. Mereka saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan Liu Shin.

Liu Shin terus di kejar oleh Beruang hitam. Seekor kadal raksasa tiba-tiba muncul di hadapan Liu Shin. Kadal itu melompat akan melahap Liu Shin dengan mulut lebarnya yang terbuka lebar. Bersamaan dengan hal itu, Beruang hitam di belakangnya juga melompat akan mengoyak dan mencakar tubuh Liu Shin.

"Sial... apa tempat ini merupakan sarang Monster-monster mengerikkan seperti itu?" Liu Shin terhentak kaget berguling ke samping menghindari serangan Mereka.

Kadal raksasa dan Beruang hitam saling beradu satu sama lain tidak mengenai Liu Shin yang menghindar berguling ke samping.

"Aku terpaksa harus kembali ke dalam gua." Liu Shin akan berlari kembali menuju gua. Filingnya mengatakan bahwa puluhan Beast spirit lainnya sedang menuju ke arahnya.

Langkahnya terhenti oleh lidah kadal raksasa yang menjulur panjang melilit pergelangan kakinya.

Liu Shin tersungkur di tanah, terbawa lidah kadal raksasa, akan melahap Liu Shin.

Sringgg

Tiba-tiba lidah panjang kadal raksasa terputus saat hampir menyeret dan membawa tubuh Liu Shin masuk ke dalam mulutnya.

Seekor Harimau seperti yang pernah Liu Shin lihat pertama kali menerkam lidah kadal raksasa, membuat lidah kadal itu terputus. Hanya saja, Harimau yang muncul kali ini berkulit warna emas dengan corak hitam.

Goarrrr

Kadal raksasa menggekiat dan mengerang kesakitan. Dia tidak terkendali berusaha menyerang harimau berkulit emas. kadal raksasa menyemprotkan cairan hitam ke arah harimau emas.

Harimau emas menghindarinya dan terlihat sesuatu yang terkena oleh cairan hitam yang di keluarkan oleh kadal raksasa meleleh terbakar.

Liu Shin menelan ludahnya. Dia bergidik ngeri melihat cairan hitam yang di keluarkan oleh Kadal raksasa membuat tanah, rerumputan, pepohonan, dan bebatuan meleleh.

Harimau emas itu melompat berusaha mencakar tubuh Kadal raksasa, tetapi tubuhnya terlempar terkena sabetan ekor Sang Kadal.

"Langkah Kelinci," Liu Shin tidak mempedulikan pertarungan Kadal raksasa dan Harimau emas. Dia kembali berlari setelah lepas dari jeratan lidah Kadal raksasa tanpa menengok ke belakang.

"Sial, Beruang itu sangat merepotkan." Beruang Hitam menghadang Liu Shin seolah hafal dengan kelicikan Liu Shin yang mengendap-endap berusaha kabur meninggalkan tempat itu.

"Tinju Beruang Hitam." Liu Shin mencoba melesat meninju Beruang Hitam meskipun Dia tidak yakin kekuatan tinjunya mampu melawan Beruang Hitam. Dia hanya sedikit ingin mengujinya.

Bommm

Tubuh Liu Shin terpental saat beradu tinju dengan Beruang Hitam. Lengan kanannya terasa kelu dan getir, rasa sakit menjalar ke setiap sendi-sendi tulangnya. Akan tetapi, itu hanya sesaat setelah Liu Shin berusaha menenangkan diri. Dia menahan rasa sakit akibat tinju Beruang Hitam yang sekuat baja.

Tulang Liu Shin menjadi sangat kuat dan keras di tempa oleh makanan aneh yang di lahap setiap hari olehnya. Selain itu, makanan itu membuatnya terbiasa merasakan sakit yang di rasakan oleh tulang-tulangnya.

"Langkah Kelinci." Liu Shin kembali berusaha melarikan diri setelah tubuhnya terpental cukup jauh dari Beruang Hitam.

Mengetahui buruannya melarikan diri, Kadal Raksasa mengejar Liu Shin, begitupun dengan Harimau berkulit emas dan Beruang hitam. Mereka saling serang di belakang Liu Shin yang berlari kencang tidak mau menyerahkan buruannya.

"Apa gua ini bisa bertahan? sudahlah, semoga saja Aku beruntung, tidak ada jalan lain," gumam Liu Shin berhasil kembali memasuki gua yang sudah rapuh. Banyak retakan di sekeliling mulut gua karena terus menerus di hantam oleh Beruang hitam.

Bommmm

Bommmm

Bommmm

Beruang Hitam sangat kesal dengan Liu Shin yang kembali memasuki gua. Dia menghantam sekitaran mulut gua dengan tinjunya. Begitupun dengan Harimau perak yang menghantam dengan kepalanya, sementara Kadal mengibaskan ekornya yang panjang ke mulut gua.

Krakkkk

Krakkkk

Setelah berkali-kali Mereka menghantam gua, tebing tempat gua itu berada retak semakin parah.

"Sial ... gua ini akan runtuh," umpat Liu Shin mendengar suara gemuruh.

Bommmm

Tebing tempat gua berada runtuh sesaat setelah Liu Shin mengendap-endap keluar dan berlari kencang dari gua. Tebing itu terbelah dan hancur menjadi beberapa bagian meluluhlantahkan gua kecil tempat berlindung Liu Shin.

Liu Shin menelan ludahnya sambil berlari. Dia menengok kebelakang melihat reruntuhan tebing yang mengepulkan debu, "Untung Aku tidak terkubur hidup-hidup di sana," gumamnya.

Goarrrr

Beberapa Beast kembali mengejar Liu Shin. Tidak hanya tiga ekor Beast yang sebelumnya mengejar, jumlah Mereka sekarang sudah bertambah banyak seiring Liu Shin berlari semakin jauh melewati beberapa tempat.

"Ada apa dengan Mereka? apa Mereka dapat mencium bauku? kenapa semakin bertambah banyak saja" gumam Liu Shin.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aharon Pidi
lanjut terus thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Bertahan Hidup 3

    BommmmKadal raksasa mengibaskan ekornya ke tubuh Liu Shin ketika Harimau emas mencoba menerkamnya. Liu Shin terpental dan melayang di udara. Kadal raksasa itu tidak mau Liu Shin di mangsa oleh Harimau emas.Beruang hitam yang melihat Liu Shin melayang, menunggunya di tanah dengan gigi taringnya bersiap mencabik dan melahap Liu Shin.BommmmLiu Shin kembali terpental melayang di udara terkena sabetan ekor sebuah Beast Kalajengking raksasa saat tubuhnya hampir mengenai taring Beruang hitam. Kalajengking itu juga tidak mau Liu Shin di mangsa oleh Beruang hitam.Liu Shin menjadi bulan-bulanan puluhan Beast yang saling berebut memangsanya. Tubuhnya terpental, melayang, dan terombang-ambing kesana kemari."Monster-monster sialan," umpat Liu Shin saat tubuhnya melayang di udara terkena sabetan ekor Kalajengking raksasa.Seekor Kelelawar meraih pundak Liu Shin dengan cakarnya. Kelelawar itu akan membawa Liu Shin terbang menjauh.EakkkkSeekor elang berusaha menghalau Kelelawar untuk mendapat

    Last Updated : 2022-07-17
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Pemuda Misterius

    Seperti seorang petapa di dalam air, Liu Shin terus berpikir bagaimana cara melepaskan diri dari beberapa Beast yang mengintai dan menunggunya."Aku hanya harus memperkuat diri untuk mengalahkan Mereka," gumam Liu Shin menatap beberapa Beast di balik pohon.Liu Shin mulai berlatih tinju dan kuda-kuda di dalam air seperti Para Pendekar yang pernah di lihat olehnya saat sedang berlatih di dalam Klannya. Beban berat di kaki, tangan, dan tubuhnya akibat sengatan petir tidak menghalanginya untuk terus berlatih.Perlahan namun pasti gerakan kaki, tangan, dan tubuh Liu Shin terlihat semakin lincah. Jika saja Dia bergerak di permukaan, pastilah akan semakin lincah dan bertenaga karena tanpa ada beban berat dari air yang mengandung sengatan petir."Aku akan coba menghadapi Mereka," Liu Shin mencoba memulai peruntungannya menghadapi Beast yang sudah lama menunggu dan mengintainya. Hari demi hari terus berganti, bulan demi bulan telah Liu Shin lalui. Kini Usianya sudah 10 tahun, tak terasa bagi

    Last Updated : 2022-08-29
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Warisan Sang Legenda Langit

    "Bukan hanya Pendekar biasa, Tuanku dulu merupakan Pendekar yang sangat kuat, di takuti lawan, dan di segani kawan," jawab Zhu Lao.Liu Shin mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melihat-lihat apa yang ada di dalam Gubug itu. "Lalu ... kenapa Tuanmu bisa terkalahkan padahal memiliki ribuan Kitab hebat seperti ini sampai harus merelakan hidupnya?""Kalau bukan karena pengkhianatan tentu Tuanku tidak akan mengalami nasib seperti itu. Dan juga, Tuanku belum menguasai sepenuhnya lima Kitab yang menjadi rebutan," balas Zhu Lao, "Lima Kitab itulah yang menimbulkan pertempuran hebat yang membuat Tuanku celaka.""Tuan Lao saja terlihat sangat hebat, agung dan berwibawa, lantas sehebat apa seseorang yang menjadi Tuannya?" batin Liu Shin."Kenapa Kamu termenung?" tanya Zhu Lao melihat Liu Shin seperti sedang memikirkan sesuatu."Maaf Tuan Lao ... Aku hanya tidak habis pikir, pertempuran seperti apa yang membuat Pendekar hebat seperti Tuan dari Tuan Lao dapat terkalahkan?" jawab Liu Shin."Sebua

    Last Updated : 2022-08-30
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Rekan bukan Tuan

    Sesaat setelah kepergian Liu Shin dan Zhu Lao, Dunia jiwa bergemuruh. Awan hitam menyelimuti segala penjuru Dunia jiwa itu, petir mulai turun menyambar apapun yang ada di Dunia itu. Dalam waktu yang singkat, Dunia itu luluh lantah dan hancur.Tidak lama setelah itu, Dunia itu berubah menjadi sebuah bola hitam transparan kecil dan hancur berkeping-keping menjadi debu, hilang entah kemana. Segel formasi pemisah jiwa hanya bekerja setelah ada seseorang yang mampu masuk dan keluar dari sana.Liu Shin dan Zhu Lao keluar dari dasar sungai tempat dimana Liu Shin dahulu masuk ke dalam Dunia jiwa tersebut. Zhu Lao berubah menjadi sesosok Serigala besar berwarna abu-abu kehitaman, bulunya halus dan tebal, matanya berwarna hitam pekat, perawakannya begitu anggun dan memukau, kewibawaannya tidak luntur meski Dia berubah ke wujud aslinya."Zhu Lao apa itu Kamu?" teriak Liu Shin melihat seekor Serigala keluar dari dasar sungai begitu anggun."Ya Tuan," jawab Zhu Lao dengan telepati jiwanya, "Tuan t

    Last Updated : 2022-09-02
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Manusia atau Siluman?

    Liu Shin sampai di tempat di mana terjadi sebuah pertarungan antara seorang kekek tua melawan empat Beast spirit yang sangat kuat.Liu Shin mengamati Kakek tua itu dan mengagumi kehebatan jurus-jurus yang di keluarkan olehnya.Beberapa saat berlalu, Kakek tua itu berhasil membinasakan keempat ekor Beast spirit."Siapa Kau?" Secepat kilat Kakek tua itu sudah berada di belakang Liu Shin dengan pedang di arahkan ke lehernya setelah mengalahkan empat ekor Beast spirit."Bagaimana Kakek tua ini mengetahui keberadaanku?" Liu Shin menelan ludahnya.Liu Shin tidak memiliki kesempatan menghindar karena pergerakan Kakek tua itu yang sangat cepat dengan teknik meringankan tubuh. Bagi Liu Shin yang belum berkultivasi dan belajar satupun jurus, Kakek tua itu sangatlah hebat, bukanlah seseorang yang pantas untuk Dia remehkan. Selain kultivasinya berada di tingkat yang tinggi, teknik, jurus, dan pusakanya juga berada di tingkat yang tidak patut untuk di remehkan.Tahapan Kultivasi- Pendekar Pemula-

    Last Updated : 2022-09-03
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Bocah Bodoh

    "Bocah tengik sialan, jangan banyak beromong kosong, cepat katakan atau Aku kembali akan menyerang dan mematahkan lehermu," maki Wang Bei."Sebenarnya, Aku terpaksa memasuki tempat ini Kek, keluargaku di bantai oleh orang-orang yang sangat kejam.""Jadi begitu, pantas saja Kamu berani masuk ke tempat mengerikkan seperti ini, dari mana Kamu berasal?""Kota Naga Langit.""Dimana itu? sudah berapa lama Kamu berada di Hutan tengkorak ini?"Liu Shin mengerutkan keningnya, "Hanya nama Kota Naga Langit yang Aku tahu, tidak lama Kek.""Kelihatannya Bocah ini masih polos, Dia terlihat begitu bodoh," gumam Wang Bei.Liu Shin mengorek kupingnya, "Siapa yang Kakek sebut bodoh?""Memangnya siapa lagi yang berada di sini?""Kenapa Kakek terus mengumpatiku? Aku akan pergi.""Diam Kau! cepat ambil daging Beast spirit yang Aku kalahkan! bakar untukku!" perintah Wang Bei.Liu Shin menelan ludahnya tidak di biarkan pergi oleh Wang Bei.Jika Zhu Lao tidak memperingati Liu Shin bahwa Wang Bei bukanlah tand

    Last Updated : 2022-09-03
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Petapa Wang Bei

    "Bocah, Kamu belum menjawab pertanyaan dariku ... berapa lama Kamu berada di hutan tengkorak?" tanya Wang Bei."Aku di Hutan ini saat berusia lima tahun, sekarang usiaku sudah 10 tahun Kek," jawab Liu Shin jujur.Wang Bei menganggukkan-anggukkan kepalanya, "Apa Kamu memiliki Guru? Kekuatanmu cukup mengerikan, membuatku kagum ... apa Gurumu mengajari teknik untuk menyembunyikan tingkatan kultivasimu? apa Kamu benar-benar belum berkultivasi atau Kamu mampu menyembunyikannya dariku?""Aku tidak memiliki Guru Kek, Aku bahkan belum begitu tahu apa itu kultivasi," balas Liu Shin"Bagaimana mungkin Kamu tidak memiliki Guru?" takjub Wang Bei, "Apa Kamu mau menjadi muridku?""Belum berkultivasi saja sudah memiliki kemampuan seperti itu, bagaimana jika Dia sudah berkultivasi?" batin Wang Bei."Aku pikir-pikir dulu Kek." Liu Shin tidak ingin terlalu cepat mengambil keputusan.Wang Bei memuncratkan daging yang sedang di kunyahnya, "Bocah tengik, apakah Kamu tidak tahu jika beberapa Sekte menawarik

    Last Updated : 2022-09-04
  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kota Xunyang

    Liu Shin memulai kembali perjalanannya setelah cukup lama berbincang dengan Wang Bei.Kenapa Aku tidak berpikiran untuk menunggangi Zhu Lao? Bodohnya Aku," Liu Shin mengumpati dirinya sendiri "Mungkin takdir menginginkanku untuk berjumpa dengan Kakek Bei.""Maaf Tuan, Akupun tidak menawari Tuan agar Tuan bisa sambil berlatih meningkatkan kecepatan berlari Tuan," sahut Zhu Lao."Betul juga ucapanmu. Aku merasa masih sangat lambat dan lemah di hadapan Kakek Bei," balas Liu Shin.***"Anak muda, minggir! jangan menghalangi jalan!" perintah salah satu Jenderal Kota yang merupakan Pemimpin pengawal kepada Liu Shin.Setelah berminggu-minggu Liu Shin berjalan dan berlari, langkahnya terhenti oleh kereta kuda yang sedang melaju, di kawal beberapa Prajurit Kota.Liu Shin sedang berjalan santai di jalan setapak. Dia mengetahui derap langkah kuda di belakangnya, tetapi berpura-pura tidak mengetahuinya."Maaf sudah mengganggu jalan Senior, apa boleh Aku ikut rombongan Senior?" pinta Liu Shin.Liu

    Last Updated : 2022-09-04

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kemenangan Liu Shin

    Dengan usaha keras, Liu Shin dan Surya kelana akhirnya bisa menapak di gunung brawijaya. Mereka langsung melesat mencari keberadaan Si Mata Merah. "Siapa kalian?" tanya Si Mata Merah melihat Liu Shin dan Surya kelana. Liu Shin tidak segera membalas Si Mata Merah. Dia melihat ke altar kuno dan tidak mendapati istrinya. Sementara Surya kelana bernafas lega karena adiknya masih hidup. "Dimana istriku?" tanya Liu Shin. "Jika istrimu tidak ada, dia berarti telah dibawa oleh dewa iblis ke alam dewa," balas Si Mata Merah. Liu Shin mengepalkan tangannya, amarahnya memuncak mengetahui istrinya dibawa ke alam dewa. Tanpa banyak berkata, Liu Shin dan Surya kelana mulai menyerang Si Mata Merah. Pertempuran berlangsung sangat sengit, hingga tidak lama Liu Shin berhasil menghabisi Si Mata Merah. Namun, iblis kuno yang telah menyerap beberapa wanita dengan tubuh spesial telah bangkit dengan separuh kekuatannya. Iblis kuno kemudian turun tangan karena terganggu dengan kedatangan Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kerajaan Kuno Selatan

    Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Informasi Dunia Jiwa

    Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa 2

    “Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa

    "Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Paviliun Informasi

    Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Klan Penyihir

    “Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Makam Kuno

    Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Latih Tanding

    “Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu

DMCA.com Protection Status