Share

Menyatukan Energi

Author: Bebby
last update Last Updated: 2025-01-19 23:23:33

Wu Long dan Putri Kaisar berdiri diam, saling menatap dalam keheningan yang tegang. Cahaya hitam dari Permata Keabadian berdenyut semakin kuat, seperti detak jantung yang tak sabar menunggu keputusan mereka. Angin dingin berhembus, membawa bisikan samar yang seakan memanggil jiwa mereka menuju kehancuran atau kebangkitan.

Wu Long mengepalkan tangan, matanya membara dengan determinasi. "Aku tidak akan menyerah, Putri. Dunia ini membutuhkan seseorang yang kuat untuk melindunginya. Aku bersedia menanggung kutukan ini, tidak peduli seberapa besar risikonya!"

Putri Kaisar mencengkeram pedangnya lebih erat. "Keabadian bukanlah jawaban, Wu Long. Hanya akan ada kehancuran jika seseorang memegang kekuatan yang melampaui batas manusia. Aku tidak bisa membiarkanmu membawa permata itu!"

Ketegangan di antara mereka memuncak, hingga akhirnya Wu Long melangkah maju. "Kalau begitu, kita selesaikan di sini. Aku akan membuktikan bahwa aku adalah orang yang pantas untuk ini!"

Putri Kaisar tidak menunggu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Menyelamatkan Putri Kaisar

    Ketika ledakan cahaya itu memudar, keheningan menyelimuti lembah yang kini menjadi reruntuhan. Udara terasa berat, seolah-olah seluruh dunia menahan napas menunggu jawaban dari pertempuran dahsyat itu.Wu Long membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa berat, seolah ribuan beban menekan setiap ototnya. Ia terbaring di tengah puing-puing altar yang kini telah hancur, sementara langit di atasnya perlahan berubah dari gelap menjadi abu-abu redup. Cahaya hitam dari Permata Keabadian sudah lenyap, tergantikan oleh kehampaan.Di seberangnya, Putri Kaisar terbaring dengan mata tertutup, pedangnya tergeletak di sampingnya. Wu Long merangkak mendekatinya, menggertakkan gigi untuk menahan rasa sakit di tubuhnya.“Putri!” serunya lemah, suaranya serak. “Bangunlah… Kita berhasil…”Tak ada jawaban. Wajah Putri Kaisar pucat, darah mengalir dari luka-luka di tubuhnya. Wu Long menahan napas, rasa takut mencengkeram hatinya. Dengan sisa energinya, ia meraih tangan sang putri, mencari denyut nadi di per

    Last Updated : 2025-01-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kehancuran Permata Keabadian

    Wu Long dan Putri Kaisar berdiri berdampingan, tubuh mereka menyala dengan kekuatan yang diberikan oleh Naga Seiryu. Energi biru berputar-putar di sekitar Wu Long, sedangkan Putri Kaisar memancarkan cahaya emas dari pedangnya yang kini terasa lebih hidup, seolah menjadi perpanjangan dari dirinya sendiri.Bayangan hitam yang berasal dari Permata Keabadian mulai mengembun menjadi sosok raksasa yang menakutkan, berbentuk seperti iblis dengan tanduk panjang dan mata merah membara. Suaranya menggema, menggetarkan lembah yang sudah hampir runtuh sepenuhnya."Kalian takkan mampu menghancurkanku. Aku adalah keabadian itu sendiri. Aku adalah akhir dari semua yang kalian perjuangkan."Wu Long mengepalkan tangan. “Keabadianmu adalah kehancuran. Dan kami akan mengakhirinya sekarang!”Putri Kaisar mengangguk, matanya membara dengan tekad. “Kita serang bersamaan. Jangan beri dia waktu untuk pulih!”Tanpa aba-aba, mereka melesat ke depan seperti dua meteor yang bertabrakan dengan malam. Wu Long meng

    Last Updated : 2025-01-20
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Lembah Terkutuk

    Langit di atas Istana Nirvana Surgawi dipenuhi awan gelap saat Wu Long dan Putri Kaisar kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Para penjaga membungkuk dengan hormat saat mereka memasuki balairung utama, namun suasana di dalam terasa dingin. Kaisar Nirvana Surgawi duduk di singgasananya yang megah, matanya menyala dengan kemarahan yang sulit disembunyikan.“Wu Long,” suara Kaisar menggelegar seperti guruh. “Kau kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Apakah nyawamu terlalu murah hingga kau gagal dalam tugas sepenting itu?”Wu Long menunduk, mencoba menahan amarah dan rasa bersalahnya. “Yang Mulia, permata itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan ada. Kutukannya lebih besar dari manfaatnya. Kami memutuskan untuk menghancurkannya demi keselamatan dunia.”Kaisar bangkit, wajahnya memerah karena amarah. “Keputusanmu? Kau berani memutuskan tanpa persetujuanku? Aku mengutusmu untuk membawanya kepadaku, bukan untuk bermain hakim atas nasib dunia!”Putri Kaisar maju, suaranya lembut namun tega

    Last Updated : 2025-01-20
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Api Merah

    Wu Long melangkah masuk ke Lembah Terkutuk, hawa dingin menyusup melalui jubahnya. Kabut hitam menghalangi pandangan, sementara suara angin berbisik seperti rintihan makhluk tak kasat mata. Langit di atasnya tampak seperti kain suram yang tak pernah mengenal matahari. Wu Long tahu bahwa setiap wilayah di lembah ini bukan hanya penuh bahaya, tetapi juga misteri yang tak terpecahkan.Begitu ia melangkah lebih dalam ke wilayah Sekte Api Merah, hawa panas yang menyengat tiba-tiba menggantikan dinginnya kabut. Udara di sekitarnya bergetar, dan suara ledakan kecil terdengar di kejauhan. Wu Long berdiri di tepi jurang besar. Di bawahnya, sungai lava mengalir deras, menciptakan suara gemuruh yang mengintimidasi. Untuk melintasi jurang itu, ada sebuah jembatan batu sempit yang tampak rapuh, seakan-akan satu langkah keliru akan membuat siapa pun jatuh ke kematian mereka.Saat ia mulai melangkah di jembatan, suara tawa terdengar dari kejauhan.“Wu Long! Jadi kau telah sampai di wilayah kami,” t

    Last Updated : 2025-01-20
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Awan Hitam

    Begitu meninggalkan wilayah Sekte Api Neraka, Wu Long memasuki wilayah Sekte Kabut Hitam. Kabut hitam kembali menyelimuti perjalanan Wu Long, tapi kali ini terasa lebih berat, lebih dingin, seolah-olah ada sesuatu yang mengintai di dalamnya. Suara bisikan mulai terdengar di telinganya, memanggil namanya dengan nada lembut namun menakutkan.Wu Long berhenti, mengerutkan kening. “Ilusi,” gumamnya. “Mereka mencoba mengacaukan pikiranku.”Dari kegelapan, sosok-sosok bayangan mulai muncul, wajah mereka samar seperti mimpi buruk. Setiap langkah Wu Long terasa seperti menginjak pasir hisap, semakin sulit untuk bergerak. Ia mencoba memfokuskan pikirannya, namun bisikan itu semakin keras.“Kenapa kau bertarung? Kenapa kau berjuang? Kau hanya boneka. Menyerah saja.”Wu Long mengepalkan tangannya, membentuk segel dengan gerakan cepat. “Aku tidak akan jatuh pada trik murahan ini,” katanya dengan suara tegas.Namun, dari kegelapan, seorang lelaki berjubah hitam melangkah maju. Matanya merah sepert

    Last Updated : 2025-01-21
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Bumi Hijau

    Langkah Wu Long kini membawanya ke wilayah yang berbeda. Di hadapannya, bukit-bukit hijau menjulang, dengan akar-akar pohon raksasa yang tumbuh seperti labirin. Udara di sini berat dengan aroma tanah dan dedaunan basah, namun Wu Long tahu bahwa keindahan ini menyembunyikan bahaya yang mematikan.“Wilayah Sekte Bumi Hijau,” gumamnya. “Mereka terkenal dengan pertahanan mereka. Ini akan menjadi ujian kesabaran.”Saat ia melangkah lebih dalam, tanah di bawahnya mulai bergerak. Dari balik tanah, sosok-sosok besar muncul—makhluk-makhluk batu yang hidup, penjaga wilayah ini. Di kejauhan, seorang wanita berjubah hijau berdiri di atas pohon raksasa, matanya tajam mengawasi Wu Long.“Berani sekali kau memasuki wilayah kami,” katanya, suaranya menggema seperti gemuruh gunung. “Jamur Seribu Tahun adalah akar dari kehidupan kami. Kau tak akan bisa mengambilnya dariku.”Wu Long mengepalkan tangannya, bersiap untuk menghadapi ujian yang tak kalah berat dari sebelumnya. Kini, bukan hanya kekuatannya

    Last Updated : 2025-01-21
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Es Putih

    Saat Wu Long melangkah keluar dari wilayah Sekte Bumi Hijau, hawa di sekitarnya berubah drastis. Udara lembap dan penuh kehidupan tadi kini digantikan oleh angin dingin yang menusuk tulang, dan tanah di bawah kakinya berubah menjadi bebatuan kasar yang retak. Wilayah berikutnya, Sekte Es Putih, telah menyambutnya.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang, memantulkan sinar matahari yang terpantul tajam dari permukaannya. Namun, bukan keindahan itu yang menarik perhatian Wu Long. Sesuatu yang lain menyelimuti tempat ini—keheningan yang mencekam, seolah-olah waktu berhenti.Ia merasakan hawa dingin yang semakin menggigit, membuat langkahnya melambat. Tapi lebih dari itu, ia bisa merasakan sesuatu yang bergerak di dalam bayangan, mengawasinya.“Wilayah ini lebih ganas daripada yang sebelumnya,” pikir Wu Long, tangannya bersiap membentuk segel kapan saja. “Sekte ini dikenal dengan kekuatan mereka yang dapat menghancurkan jiwa, bukan hanya tubuh.”Tiba-tiba, angin berdesir, membawa butiran

    Last Updated : 2025-01-23
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Angin Biru

    Saat Wu Long melangkah lebih jauh, aura dingin dari wilayah Sekte Es Putih perlahan memudar, tetapi di kejauhan ia bisa merasakan tekanan yang lebih hebat menanti. Wilayah terakhir, Sekte Angin Biru, sudah dekat. Wu Long tahu ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan mental dan spiritualnya. Sekte Angin Biru dikenal sebagai sekte yang paling misterius, dengan teknik yang menggabungkan kecepatan, ilusi, dan serangan mematikan yang datang seperti angin badai.Ketika ia mendekati perbatasan wilayah itu, langit berubah menjadi kelabu pekat, seolah-olah badai raksasa sedang terbentuk. Angin kencang menerpa tubuh Wu Long, membawa debu dan serpihan dedaunan kering. Suara gemuruh terdengar di kejauhan, seperti ratusan naga yang bergerak serempak. Wu Long berhenti sejenak, mengatur napasnya sambil menyesuaikan posturnya agar tidak terhempas oleh angin yang kian ganas.“Angin ini… bukan angin biasa,” pikirnya. “Ada energi yang mengalir di dalamnya. Mereka menguji daya tahan m

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kehebatan Naga Putih

    Asap putih mengepul di medan pertempuran, menyelimuti seluruh langit dengan cahaya keemasan. Ledakan Naga Purba yang dilepaskan Pek Long telah menghantam tubuh Chen Tian secara langsung.Wu Long mengatur napas di punggung naga putihnya, matanya tetap waspada. Apakah pertarungan ini sudah berakhir?Namun, sebuah suara menggema dari dalam asap tebal."Hmph. Tak kusangka, kau benar-benar bisa membangkitkan Pek Long."Dari dalam kepulan debu, siluet Chen Tian perlahan muncul. Jubah ungunya telah terkoyak, darah menetes dari sudut bibirnya, dan sebagian zirah obsidian yang melapisi tubuhnya retak. Namun, tatapan tajamnya tidak pudar sedikit pun—justru semakin membara.Wu Long mengernyit. Serangan itu seharusnya cukup untuk menghancurkan seorang Jenderal Langit.Chen Tian mengangkat tangan, dan seketika itu juga, energi hitam membara menyelimuti tubuhnya. Aura surgawi yang menakutkan menjalar ke seluruh medan pertempuran. Batu-batu di tanah melayang, angin berputar kencang, dan langit yang

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jenderal Langit Kedelapan - Chen Tian

    Wu Long melangkah melewati gerbang terakhir yang terbuka dengan bunyi gemuruh. Ruangan di baliknya tidak seperti aula sebelumnya yang megah, melainkan sebuah medan luas yang tampak seperti dimensi lain. Langit berwarna merah tua berputar dengan badai energi, dan di tengah-tengahnya berdiri sosok tinggi yang memancarkan aura luar biasa.Jenderal Langit Kedelapan, Chen Tian, berdiri dengan kedua tangan bersedekap. Tubuhnya dilapisi zirah obsidian yang berkilauan, dengan jubah ungu yang berkibar tanpa adanya angin. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, namun matanya berkilat seperti bintang yang menyaksikan kehancuran dunia. Di punggungnya tergantung senjata yang jarang digunakan para kultivator biasa—Pedang Kembar Penakluk Surga, dua bilah pedang yang masing-masing menyimpan kekuatan kehancuran dan penciptaan.Wu Long menghela napas panjang, tubuhnya masih terasa berat setelah pertarungan dengan Shen Zhi. Namun, ia tidak punya waktu untuk pulih. Chen Tian bukanlah lawan yang bisa diremehkan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Mengalahkan Shen Zhi

    Wu Long berdiri dengan susah payah, tubuhnya dipenuhi luka yang memerah, namun matanya tetap memancarkan tekad yang membara. Sebaliknya, Shen Zhi tampak seperti gunung kokoh yang tidak tergoyahkan, meskipun bahunya berlumuran darah akibat tebasan terakhir Wu Long. Aula megah tempat mereka bertarung kini sudah berubah menjadi reruntuhan, dengan patung-patung kuno retak dan lantai penuh retakan akibat kekuatan mereka.Shen Zhi menyeringai, tombaknya yang berselimut api naga masih menyala terang, memancarkan energi yang membuat udara bergetar. “Wu Long, aku akui kau tangguh. Tapi aku adalah Jenderal Langit Ketujuh, penguasa seni tombak surgawi. Tidak ada yang mampu bertahan dariku sejauh ini. Bersiaplah untuk akhir yang menyakitkan!”Wu Long menghapus darah di sudut bibirnya, lalu menancapkan pedang Jiwa Malam ke tanah. Dengan napas berat, ia mulai merapal mantra dengan nada rendah namun menggetarkan jiwa. Aura hitam pekat mulai keluar dari tubuhnya, membungkus seluruh ruangan dengan keg

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jenderal Langit Ketujuh - Shen Zhi

    Wu Long berjalan melewati gerbang berikutnya, tubuhnya diliputi aura kepercayaan diri yang hampir arogan. Di balik pintu besar dari emas berukir, ia tiba di sebuah aula luas yang dipenuhi patung-patung kuno para leluhur. Energi di tempat ini terasa berbeda—lebih mencekam, lebih tajam, dan berbahaya.Di tengah aula itu, berdiri seorang pria dengan tubuh yang tegap, mengenakan baju zirah hitam berhiaskan ukiran naga merah yang tampak hidup. Aura pria ini begitu kuat hingga membuat udara bergetar. Matanya menyala seperti bara api, memancarkan kekuatan dan pengalaman bertempur yang tak diragukan lagi. Di punggungnya, sebuah tombak besar bersinar, tampak seperti senjata yang telah meminum ribuan nyawa.Wu Long menyipitkan matanya, menyadari bahwa pria ini bukan lawan biasa. "Siapa kau?" tanyanya, meskipun ia sudah bisa merasakan jawabannya.Pria itu tersenyum tipis, dingin seperti es di musim dingin. “Aku adalah Jenderal Langit Ketujuh, Shen Zhi. Kaisar mengirimku untuk memastikan kau tida

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Tiga Jenderal Langit - II

    Jenderal Fang Zhu – Raksasa Api LangitLangit berpendar merah, seakan mencerminkan amarah yang meledak-ledak dari sosok raksasa yang berdiri di tengah arena. Fang Zhu, Jenderal Api Langit, menjulang seperti benteng yang tak tergoyahkan. Tubuhnya bagai gunung yang bernafas, dengan urat-uratnya bersinar merah menyala, berdenyut seperti lava yang mengalir di bawah permukaan bumi. Setiap tarikan napasnya menghembuskan udara panas, menciptakan distorsi di sekelilingnya, seolah-olah dunia pun gemetar di hadapannya.Tubuhnya yang seperti gunung, tinggi hampir dua kali lipat Wu Long, dengan otot-otot yang tampak seperti baja yang ditempa. Ia membawa palu raksasa yang berlapis api, setiap ayunannya menghasilkan gelombang panas yang bisa melelehkan batu.Dengan satu gerakan lambat namun penuh kekuatan, Fang Zhu mengangkat palu raksasanya, logamnya berlapis api yang berkobar-kobar ganas. Panasnya begitu menyengat hingga tanah di bawahnya mulai menghitam dan mengelupas. “Wu Long!” suaranya mele

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Tiga Jenderal Langit

    Wu Long berdiri di depan gerbang kedua Benteng Darah Hitam. Kabut merah yang sebelumnya menggantung tebal mulai menipis, namun bukan berarti udara menjadi lebih ringan. Sebaliknya, tekanan tak kasatmata kini menyelubungi tempat itu, seperti tangan raksasa yang perlahan menekan tubuhnya. Setiap tarikan napas terasa berat, seolah ada sesuatu yang mencoba merasuki paru-parunya.Keheningan yang sempat menyelimuti benteng buyar oleh gema langkah berat yang menggetarkan tanah. Debu dan serpihan batu beterbangan dari dinding-dinding benteng yang retak. Gemuruh itu mendekat, bergema seperti drum perang yang ditabuh dalam ritme yang menghantui.Dari kegelapan yang merayap di balik gerbang, tiga sosok muncul, mengenakan zirah emas yang berpendar bagaikan sinar matahari yang menusuk kabut. Aura mereka menyilaukan, bukan hanya karena pantulan cahaya dari baju besi, tetapi juga karena kekuatan surgawi yang berdenyut di sekitar tubuh mereka. Mereka adalah Tiga Jenderal Langit—panglima terkuat di ba

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Benteng Darah Hitam

    Wu Long menatap Benteng Darah Hitam di kejauhan. Kabut merah tebal mengelilinginya, seolah-olah benteng itu adalah makhluk hidup yang mengintimidasi siapa pun yang mendekat. Getaran aneh terasa di udara, membuat setiap langkah Wu Long terasa berat, seakan gravitasi sendiri melawan kehadirannya."Ini lebih dari sekadar benteng," pikir Wu Long. "Aura ini… seperti jeritan jiwa-jiwa yang terperangkap di dalamnya."Langkahnya melambat saat ia mendekati gerbang besar yang terbuat dari logam hitam berukir. Ukiran itu tampak seperti naga yang melilit gerbang, matanya yang merah menyala seolah-olah memperingatkan: "Berbaliklah, atau mati." Namun Wu Long tidak gentar. Dengan satu dorongan telapak tangannya yang dipenuhi energi, ia membuka gerbang itu, menyebabkan suara derak logam yang menggema seperti raungan naga.Di dalam benteng, suasana semakin mencekam. Langit di atasnya tidak terlihat karena tertutup kabut merah pekat. Tanah di bawah kakinya keras dan retak, seperti telah lama mati. Di s

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Delapan Jenderal Langit - Jenderal Ma Zhen

    Wu Long berdiri di tengah reruntuhan Benteng Langit Timur, napasnya terengah-engah setelah mengalahkan Jenderal Yan Lei. Sisa-sisa energi petir masih terasa di udara, menyengat kulitnya, tetapi ia berdiri tegak, menggenggam Pedang Jiwa Malam yang berkilauan dengan aura biru pekat.“Aku harus bergerak cepat,” gumamnya. Matanya menatap cakrawala, di mana langit gelap masih menyembunyikan ancaman yang lebih besar. Tujuh lagi. Tujuh rintangan yang harus ia lalui sebelum mencapai Kaisar Nirvana Surgawi.Saat ia melangkah pergi, suara gemuruh terdengar dari belakangnya. Wu Long memutar tubuh, Pedang Jiwa Malam terangkat dengan siaga. Dari celah reruntuhan, muncul sosok berjubah merah darah. Tubuhnya tinggi, dengan tatapan yang memancarkan hawa kematian. Di tangan kanannya, sebuah belati hitam berkilauan dengan darah yang seperti hidup, menetes dan menguap di udara.“Wu Long,” kata pria itu dengan suara yang rendah dan dingin. “Kau cukup tangguh untuk mengalahkan Yan Lei, tapi kau tidak akan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Delapan Jenderal Langit - Jenderal Yan Lei

    Wu Long memandangi lembah yang semakin memudar di belakangnya saat ia melangkah pergi. Energi yang ia dapatkan dari Cawan Sejuta Ilmu masih berdenyut di dalam tubuhnya. Ia merasa ringan, tetapi dalam pikirannya, badai baru telah berkecamuk.“Aku harus kembali. Kaisar Nirvana Surgawi sudah terlalu lama menjadi rantai yang membelenggu dunia ini,” gumamnya sambil mengepalkan tangan. Aura emas di sekitarnya memancar lebih terang saat ia melangkah menuju tebing yang mengarah ke hutan di bawahnya.Tiba-tiba, suara lembut yang sudah ia kenal memecah keheningan. “Kau benar-benar ingin menantangnya, Wu Long?” Wanita penjaga lembah itu kini berdiri di belakangnya, tongkat kayunya bersandar di bahunya.Wu Long menoleh dan menatap matanya yang seperti bintang. “Tidak hanya untukku. Banyak orang yang hidup di bawah ketakutan Kaisar. Sudah waktunya ia dihentikan.”Wanita itu mendekat, langkahnya seolah tak menyentuh tanah. “Kaisar bukan sekadar manusia biasa, Wu Long. Dia telah bersatu dengan Kunci

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status