Share

Darkness Titan

Author: Bebby
last update Last Updated: 2025-01-12 03:26:29

Wu Long berdiri di tengah medan perang yang masih memancarkan sisa energi pertarungan. Debu berkilauan turun dari langit seperti hujan cahaya, menandai kehancuran Raja Neraka.

Namun, tatapan Wu Long tidak tenang. Suara anak kecil yang menyindirnya tadi masih terngiang, membuat pikirannya dipenuhi pertanyaan dan kekhawatiran.

"Gerbang lain telah dibuka," gumam Wu Long, menggenggam erat pedang emasnya. Ia memandang ke Naga Putih, yang kini berdiri di sisinya dalam bentuk barunya—naga bersayap dengan sisik perak mengilap dan armor alami yang tampak tak tertembus.

"Wu Long," suara Naga Putih terdengar rendah namun penuh kewibawaan, "bayangan itu tidak berbohong. Aku dapat merasakan energi gelap yang muncul dari arah selatan. Jika kita tidak bertindak cepat, dunia ini mungkin tidak akan punya waktu untuk bertahan."

Wu Long mengangguk, tekadnya semakin kuat. "Kita harus menghentikan mereka sebelum gerbang itu terbuka sepenuhnya. Tapi pertama-tama, kita butuh jawaban. Kita harus pergi ke Kui
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Wu Long vs Darkness Titan

    Wu Long berdiri tegak, menghadapi Titan Kegelapan yang kini sepenuhnya bangkit. Tubuh raksasa makhluk itu memancarkan api hitam yang bergejolak, dan matanya yang merah menyala seolah menembus jiwa siapa pun yang menatapnya. Tanah di bawah kaki Titan Kegelapan retak, memancarkan aura gelap yang membuat udara di sekitar terasa berat."Wu Long, kita harus menyerang dengan seluruh kekuatan yang kita miliki," seru Naga Putih, mengepakkan sayapnya dengan megah. Armor barunya yang berkilauan menahan percikan api gelap yang beterbangan dari tubuh Titan.Wu Long mengangguk, menggenggam erat pedang emasnya. "Tidak ada jalan mundur sekarang. Kita harus menghancurkan Batu Jiwa Kegelapan."Titan Kegelapan mengangkat tangannya yang raksasa, menciptakan bola energi hitam sebesar gunung. Dengan gerakan lambat namun penuh kekuatan, ia melemparkan bola itu ke arah Wu Long dan Naga Putih."Hati-hati!" teriak Naga Putih sambil melesat ke udara, menghindari serangan mematikan itu. Wu Long berlari dengan k

    Last Updated : 2025-01-12
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Putri Kaisar

    "WU LONG!"Suara nyaring itu menembus kesadaran Wu Long seperti lonceng yang berdentang terlalu dekat. Ia terbangun seketika, tubuhnya melompat dari tempat tidur seperti prajurit yang disergap musuh. Dadanya naik turun, napasnya terengah-engah."Hihihi... kamu masih saja menggemaskan, Wu Long," suara perempuan itu menggema di ruangan, manis tapi penuh keusilan yang membuat bulu kuduknya berdiri.Wu Long memicingkan matanya, pandangannya masih buram. Jantungnya berdetak keras, seperti baru saja keluar dari medan pertempuran. "Aku... di mana ini? Bukankah aku sedang bertarung melawan Darkness Titan?" gumamnya, kebingungan.Ketika matanya mulai menyesuaikan dengan cahaya lembut di ruangan, pandangannya jatuh pada sosok perempuan di atas ranjangnya. Kulitnya putih bercahaya, tubuhnya bersandar santai di atas kasur dengan pakaian yang lebih cocok disebut kain tipis daripada gaun. Wajah itu terlalu familiar, terlalu berbahaya."Tuan Putri..." Wu Long menelan ludah, suaranya tercekat. Jantun

    Last Updated : 2025-01-13
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Keras Kepala

    Wu Long berdiri mematung, matanya tertuju pada Putri Kaisar yang kini menatapnya dengan campuran rasa terluka dan keras kepala. Udara di kamar itu terasa berat, seperti menekan setiap langkah yang ingin ia ambil. "Aku tidak mengerti kenapa kau terus menyalahkan dirimu," kata Putri Kaisar akhirnya, nadanya bergetar. "Ayahku yang terlalu keras. Kau hanya korban." Wu Long tertawa pahit, suara itu menggema di ruangan. "Korban? Kau menyebutku korban, Tuan Putri? Kau tahu apa yang terjadi selama aku di Dunia Fana? Bertahun-tahun aku hidup dengan dosa yang tak pernah kuhindari, memikul kenangan yang seharusnya tidak pernah ada. Aku bukan hanya korban, aku adalah pelanggar. Dan itu karena kita berdua terlalu bodoh untuk memahami batas." Putri Kaisar bangkit dari tempat tidur, gaunnya melambai mengikuti gerakannya. Langkahnya pelan namun penuh tekanan, seperti seorang ratu yang hendak memberikan titah. "Jadi, apa yang kau inginkan sekarang, Wu Long? Menghapus semua itu? Berpura-pura kita ti

    Last Updated : 2025-01-13
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Tantangan Kaisar Nirvana Surgawi

    Wu Long merasa tubuhnya menegang saat tatapannya bertemu dengan Kaisar Nirvana Surgawi. Mata sang kaisar, tajam seperti pedang, menyapu kamar itu. Di belakangnya, dua pengawal berdiri siaga dengan tangan di gagang senjata mereka, siap bergerak kapan saja. "Jadi, ini yang kau lakukan begitu kembali ke Nirvana Surgawi?" suara Kaisar menggema, dingin dan penuh wibawa. "Berani-beraninya kau mencoreng kehormatan istana ini untuk kedua kalinya, Wu Long." Wu Long melangkah mundur, merasakan dinding dingin kamar menyentuh punggungnya. "Yang Mulia, ini tidak seperti yang Anda pikirkan." Namun, sebelum ia bisa melanjutkan, Putri Kaisar maju ke depan, berdiri di antara Wu Long dan ayahnya. "Ayah, jangan salahkan dia!" katanya dengan nada tegas, tetapi penuh emosi. "Aku yang memanggilnya ke sini. Aku yang memaksanya untuk tinggal. Wu Long tidak bersalah." Sang kaisar mendengus, pandangannya beralih dari putrinya ke Wu Long. "Tentu saja, kau membelanya. Seperti dulu, kau selalu membela pria in

    Last Updated : 2025-01-13
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Alam Kegelapan

    Wu Long berdiri di gerbang Nirvana Surgawi, menghadap lorong berliku yang perlahan memudar ke dalam bayangan gelap. Langit yang biasanya bercahaya kini tampak suram, seolah mengetahui perjalanan berbahaya yang akan ia tempuh. Di sisinya, Putri Kaisar berdiri dengan mantel panjang berwarna emas yang berkibar lembut oleh angin. Mata indahnya bersinar dengan keteguhan, meski Wu Long tahu betul bahwa ini bukan dunia yang aman baginya."Tuan Putri, aku mohon sekali lagi, kembalilah ke istana. Alam Kegelapan bukan tempat untukmu," ujar Wu Long, suaranya penuh kekhawatiran.Putri Kaisar menatapnya tajam, tangannya mencengkeram pedang tipis yang ia bawa. "Wu Long, kau tahu aku keras kepala. Kau tak akan bisa menghentikanku. Jika kau ingin aku selamat, pastikan kita berdua kembali dengan selamat."Wu Long menghela napas, menyadari bahwa membujuknya adalah usaha sia-sia. "Baiklah, tapi tetaplah di belakangku dan jangan lakukan hal yang gegabah. Makhluk di sana tidak seperti yang pernah kau hada

    Last Updated : 2025-01-14
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Titan Kegelapan

    Wu Long dan Putri Kaisar melanjutkan perjalanan mereka, menyusuri lorong yang semakin menyesakkan. Cahaya dari obor yang Wu Long bawa semakin redup, seperti tertelan oleh kegelapan yang merambat dari segala arah. Napas mereka terdengar berat, seiring dengan langkah yang semakin hati-hati."Wu Long," bisik Putri Kaisar, menghentikan langkahnya. "Apakah kau merasakan itu?"Wu Long mengangguk, memasang kewaspadaan. Udara di sekitar mereka tiba-tiba terasa lebih berat, seperti ditekan oleh kehadiran sesuatu yang besar dan berbahaya. Langit-langit lorong bergetar perlahan, menandakan sesuatu yang raksasa sedang bergerak mendekat.Dari ujung lorong, sebuah bayangan besar muncul. Makhluk itu tampak seperti seorang raksasa, dengan tubuh yang diselimuti batu hitam berkilauan dan mata bersinar merah darah. Setiap langkahnya mengguncang tanah, menciptakan getaran yang memekakkan telinga."Itu... itu Penjaga Titan Kegelapan," kata Wu Long, suaranya nyaris berbisik. "Dia jauh lebih kuat dari makhl

    Last Updated : 2025-01-14
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Pria Berjubah Hitam

    Wu Long berdiri, matanya terpaku pada sosok misterius yang muncul dari bayangan. Udara di sekeliling terasa semakin dingin, seolah menyambut kehadiran ancaman baru yang tak kasat mata. Sosok itu, seorang pria dengan jubah hitam panjang dan mata yang berkilauan seperti obsidian, menyeringai tipis."Kalian berdua benar-benar mengesankan," katanya dengan suara serak namun penuh kekuatan. "Tapi melawan aku adalah cerita yang berbeda."Wu Long merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Ia menatap Putri Kaisar yang masih lemah di pelukannya. "Tuan Putri, kau harus mundur. Ini terlalu berbahaya.""Tidak, Wu Long," balas Putri Kaisar dengan suara lemah namun penuh tekad. "Kita sudah sampai sejauh ini bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu."Pria berjubah hitam itu mengangkat satu tangan, dan dari udara tipis, bayangan mulai bergerak, membentuk sosok-sosok mengerikan dengan cakar tajam dan mata merah menyala. Mereka mengepung Wu Long dan Putri Kaisar, membuat pelarian tampak mustahil."

    Last Updated : 2025-01-15
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Pria Berjubah Hitam - II

    Wu Long dan Putri Kaisar bergerak dengan cepat melalui lorong-lorong istana yang gelap, hanya diterangi oleh cahaya redup dari lentera kuno yang menggantung di dinding. Suara langkah kaki mereka bergema samar, menciptakan suasana tegang yang menyelimuti mereka."Kita harus mencari jalan keluar sebelum dia kembali," kata Wu Long dengan nada tegas namun pelan. Matanya terus mengamati setiap sudut, waspada terhadap serangan mendadak."Aku tahu tempat persembunyian," balas Putri Kaisar, napasnya sedikit terengah. "Di belakang aula utama, ada lorong rahasia yang hanya diketahui keluarga kerajaan."Wu Long mengangguk, menggenggam pedangnya lebih erat. "Kalau begitu, tunjukkan jalannya. Tapi kita harus berhati-hati—dia pasti memiliki lebih banyak trik."Namun, langkah mereka terhenti ketika sebuah tawa dingin menggema di udara. Suara itu tidak berasal dari satu arah, melainkan mengelilingi mereka, membuat bulu kuduk meremang."Kalian pikir bisa lari dariku begitu saja?" suara pria berjubah h

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Arc 3 : Kebangkitan Phoenix Iblis

    BOOOM!Suara ledakan menggema dari dasar lembah yang terpencil, mengguncang tanah hingga bebatuan berjatuhan dari tebing-tebing curam. Lembah itu, yang selama ini dijuluki sebagai Lembah Iblis, tertelan kegelapan yang semakin pekat oleh kabut tebal yang menggantung seperti tirai neraka.Dedaunan yang bergerak seperti berbisik ketakutan saat angin kencang berputar liar, membawa aroma belerang dan abu yang menyengat. Pepohonan tua yang melingkupi hampir seluruh lembah berderak seperti hendak roboh, seakan takut pada kekuatan yang kini tengah bangkit dari dalam kehancuran lembah yang tak tersentuh ini.BOOOM!Ledakan lain meledak lebih keras, meretakkan tanah dan menciptakan lubang-lubang menganga di permukaan lembah. Burung-burung hantu yang biasanya menjadi penghuni setia tempat ini beterbangan panik, meninggalkan sarang mereka tanpa berani menoleh ke belakang.Di tengah kepulan asap hitam yang berputar seperti pusaran maut, seorang pemuda berdiri dengan kepala tegak. Pakaiannya serba

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kembali Ke Dunia Fana

    Angin dingin berembus pelan, menyapu halaman istana Nirvana Surgawi yang diselimuti cahaya keemasan. Aroma dupa membaur dengan wangi bunga plum yang merekah di sudut-sudut taman. Suasana sakral itu mendadak pecah oleh suara nyaring penuh kemarahan."Wu Long! Kenapa kau begitu tega membuat Ayah terluka?!"Suara melengking Putri Kaisar menggema di antara pilar-pilar megah. Mata jernihnya membara, menatap pemuda berbalut jubah hitam yang berdiri tegak tanpa sedikit pun gentar. Angin membelai rambut panjangnya yang terurai, menciptakan siluet yang tegas di bawah cahaya langit.Wu Long hanya menyipitkan mata, bibirnya melengkung tipis. "Jangan menyalahkan Wu Long, Ling'er ... aku yang salah!" suara lemah Kaisar Nirvana Surgawi menyela, menahan erangan kesakitan. Tangannya yang berlumuran darah masih menggenggam pedangnya erat, seolah tak rela melepaskan pertarungan yang baru saja terjadi."Sudah bagus aku tidak membunuh ayahmu setelah ia berulang kali mencoba membunuhku!" Wu Long berseru d

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Melawan Takdir Langit

    Wu Long menatap Kaisar Nirvana Surgawi dengan tajam. Udara di sekeliling mereka bergetar, seolah alam semesta pun menahan napas menyaksikan dua kekuatan besar yang akan bertarung.Tanpa peringatan, Wu Long melesat maju dengan kecepatan luar biasa. Pedang Jiwa Malamnya memancarkan cahaya kebiruan yang berpendar, menebas ruang dengan energi yang cukup untuk membelah gunung. Kaisar Nirvana Surgawi hanya tersenyum tipis, mengangkat Tombak Surya Abadi dan mengayunkannya dengan gerakan yang seolah lamban namun sarat dengan kekuatan luar biasa."CLANG!"Benturan dua senjata sakti menciptakan gelombang kejut dahsyat yang memecahkan lantai marmer istana. Getaran energi menyebar, meruntuhkan pilar-pilar raksasa dan membuat langit-langit bergetar. Wu Long terpental ke belakang, namun ia berputar di udara, mendarat dengan anggun di atas reruntuhan.Kaisar Nirvana Surgawi melangkah maju, mata emasnya bersinar penuh wibawa. "Kekuatanmu sudah meningkat, Wu Long. Tapi belum cukup untuk mengalahkanku.

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Pertarungan Terakhir

    Wu Long berdiri di antara reruntuhan yang berdebu, napasnya masih berat dan terengah-engah akibat pertarungan sengit melawan Chen Tian. Suara deru angin menyapu puing-puing, seakan ikut menangisi luka dan kelelahan yang masih membekas di tubuhnya. Meski demikian, bayang-bayang kegelisahan menari di balik matanya; hatinya tahu, satu pertarungan terakhir—pertarungan yang akan menentukan segalanya—masih menantinya.Di puncak gunung suci, Istana Kaisar Nirvana Surgawi menjulang megah, seolah terlahir dari legenda. Kabut tipis bercampur sinar keemasan mengelilingi menara-menara istana, memantulkan kilau mistis yang menyulap langit menjadi kanvas lukisan surgawi. Namun, di balik keindahan yang memukau itu, tersembunyi aura mengerikan yang seolah mengawasi setiap langkah yang mendekat.Wu Long mengulurkan tangannya dengan mantap, menggenggam Pedang Jiwa Malam—senjata yang kini kembali ke pelukannya seolah membawa janji akan balas dendam dan keadilan. Dengan langkah pasti, ia menyusuri jalan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Berubah Jadi Naga Putih

    Tubuh Wu Long terpental keras, menghantam bebatuan dengan dentuman yang menggetarkan tanah. Pedang Jiwa Malam terlepas dari genggamannya, menancap beberapa langkah darinya. Darah mengalir dari luka di dadanya, menetes di tanah yang kini penuh retakan akibat pertempuran dahsyat.Chen Tian melangkah mendekat dengan penuh percaya diri. Aura gelapnya semakin pekat, membuat udara di sekitarnya bergetar dengan tekanan yang hampir tak tertahankan. Iblis Penebas Langit berdenyut, seakan merayakan kemenangan yang sudah di depan mata.“Kau sudah kalah, Wu Long.” Suaranya dingin dan tajam. “Kekuatanmu tak cukup untuk menandingi kehendak kegelapan.”Wu Long berusaha bangkit, tetapi lututnya bergetar hebat. Matanya yang penuh tekad menatap Chen Tian dengan kebencian dan semangat yang tak padam. Namun tubuhnya tak mampu lagi merespons dengan cepat. Ia terengah-engah, menyadari bahwa dalam kondisinya sekarang, mustahil baginya untuk menang.Chen Tian mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, bersiap mengh

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Wu Long vs Chen Tian

    Langit menggelegar, membelah kegelapan dengan kilatan petir ungu yang menari liar di antara awan merah darah. Suara gemuruh mengguncang tanah, seakan langit sendiri marah atas pertarungan yang akan menentukan takdir dunia. Hujan mulai turun, tiap tetesnya terasa seperti belati dingin yang menusuk kulit.Di bawahnya, Wu Long berdiri dengan napas tersengal. Jubah putihnya yang dulu bersih kini ternoda darah dan debu, mencerminkan pertempuran sengit yang telah ia lalui. Meski tubuhnya dipenuhi luka, matanya tetap menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. Di tangannya, Pedang Jiwa Malam berdenyut, seolah memahami beban yang dipikul pemiliknya.Chen Tian melangkah maju dengan aura mencekam. Setiap langkahnya mengguncang tanah, bayangannya memanjang di atas tanah yang bergetar di bawah tekanan energinya. Pedang raksasa hitamnya, Iblis Penebas Langit, berdenyut, retakan-retakan energi hitam menjalar di sekelilingnya, seakan hendak merobek realitas itu sendiri.“Wu Long, terimalah takdirmu.”

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kehebatan Naga Putih

    Asap putih mengepul di medan pertempuran, menyelimuti seluruh langit dengan cahaya keemasan. Ledakan Naga Purba yang dilepaskan Pek Long telah menghantam tubuh Chen Tian secara langsung.Wu Long mengatur napas di punggung naga putihnya, matanya tetap waspada. Apakah pertarungan ini sudah berakhir?Namun, sebuah suara menggema dari dalam asap tebal."Hmph. Tak kusangka, kau benar-benar bisa membangkitkan Pek Long."Dari dalam kepulan debu, siluet Chen Tian perlahan muncul. Jubah ungunya telah terkoyak, darah menetes dari sudut bibirnya, dan sebagian zirah obsidian yang melapisi tubuhnya retak. Namun, tatapan tajamnya tidak pudar sedikit pun—justru semakin membara.Wu Long mengernyit. Serangan itu seharusnya cukup untuk menghancurkan seorang Jenderal Langit.Chen Tian mengangkat tangan, dan seketika itu juga, energi hitam membara menyelimuti tubuhnya. Aura surgawi yang menakutkan menjalar ke seluruh medan pertempuran. Batu-batu di tanah melayang, angin berputar kencang, dan langit yang

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jenderal Langit Kedelapan - Chen Tian

    Wu Long melangkah melewati gerbang terakhir yang terbuka dengan bunyi gemuruh. Ruangan di baliknya tidak seperti aula sebelumnya yang megah, melainkan sebuah medan luas yang tampak seperti dimensi lain. Langit berwarna merah tua berputar dengan badai energi, dan di tengah-tengahnya berdiri sosok tinggi yang memancarkan aura luar biasa.Jenderal Langit Kedelapan, Chen Tian, berdiri dengan kedua tangan bersedekap. Tubuhnya dilapisi zirah obsidian yang berkilauan, dengan jubah ungu yang berkibar tanpa adanya angin. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, namun matanya berkilat seperti bintang yang menyaksikan kehancuran dunia. Di punggungnya tergantung senjata yang jarang digunakan para kultivator biasa—Pedang Kembar Penakluk Surga, dua bilah pedang yang masing-masing menyimpan kekuatan kehancuran dan penciptaan.Wu Long menghela napas panjang, tubuhnya masih terasa berat setelah pertarungan dengan Shen Zhi. Namun, ia tidak punya waktu untuk pulih. Chen Tian bukanlah lawan yang bisa diremehkan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Mengalahkan Shen Zhi

    Wu Long berdiri dengan susah payah, tubuhnya dipenuhi luka yang memerah, namun matanya tetap memancarkan tekad yang membara. Sebaliknya, Shen Zhi tampak seperti gunung kokoh yang tidak tergoyahkan, meskipun bahunya berlumuran darah akibat tebasan terakhir Wu Long. Aula megah tempat mereka bertarung kini sudah berubah menjadi reruntuhan, dengan patung-patung kuno retak dan lantai penuh retakan akibat kekuatan mereka.Shen Zhi menyeringai, tombaknya yang berselimut api naga masih menyala terang, memancarkan energi yang membuat udara bergetar. “Wu Long, aku akui kau tangguh. Tapi aku adalah Jenderal Langit Ketujuh, penguasa seni tombak surgawi. Tidak ada yang mampu bertahan dariku sejauh ini. Bersiaplah untuk akhir yang menyakitkan!”Wu Long menghapus darah di sudut bibirnya, lalu menancapkan pedang Jiwa Malam ke tanah. Dengan napas berat, ia mulai merapal mantra dengan nada rendah namun menggetarkan jiwa. Aura hitam pekat mulai keluar dari tubuhnya, membungkus seluruh ruangan dengan keg

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status