Perjalanan menuju Tanah Bebas cukup jauh dan melewati beberapa daerah yang cukup berbahaya. Selain pedesaan dan beberapa kota, mereka juga harus melewati hutan kematian.Meskipun namanya terdengar mengerikan, sebenarnya hutan kematian hanyalah sebuah hutan yang menjadi tempat orang-orang untuk menyimpan abu jenazah dari orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah hutan itu, termasuk penduduk Tanah Bebas."Gege, lihat! Itu pasar, ayo kita berhenti!" Dong Xiu Bai bersorak gembira saat kereta memasuki sebuah kota yang cukup ramai.Mereka tiba di pusat kota saat menjelang sore. Masih ada sisa-sisa aktivitas penduduk kota dan bahkan pasar pun masih dipadati pedagang dan pembeli."Baiklah! Tetapi jangan terlalu lama!" Xiao Long menghentikan keretanya dan memarkirnya di tepi jalan bersama-sama dengan beberapa kereta lain."Pergilah! Ajaklah Tuan Wu, aku rasa dia akan mati kebosanan jika berada di dalam kereta terus!" Xiao Long tersenyum."Ehm!" Dong Xiu Bai menganggukkan kepalanya dan melomp
Setelah cukup lama menelusuri jalanan kota, Xiao Long menghentikan keretanya di depan sebuah pintu gerbang kayu yang kokoh. Sebuah papan nama tergantung di atasnya."Wisma Air Panas?" gumam Dong Xiu Bai membaca papan nama itu."Karena ada sumber air panas di wisma ini," sahut Xiao Long, melompat turun dari kereta."Ayo turun!" Kemudian dia membantu Dong Xiu Bai untuk turun."Nona ajaklah Tuan Wu untuk memeriksa kereta barang. Aku akan memesan kamar untuk kita," pintanya pada gadis rubah itu."Ehm!" Dong Xiu Bai mengangguk mengerti dan segera berlari ke kereta penumpang untuk memberitahu Tuan Wu."Tuan Wu, kita sudah sampai di penginapan, turunlah!" Dong Xiu Bai mengetuk pintu kereta dan terus menuju ke kereta barang."Ah!" Tiba-tiba saja Dong Xiu Bai berteriak saat seseorang tiba-tiba melompat dari kereta barang."Haiya!" Tuan Wu yang baru turun pun terkejut."Kenapa kau ada di sini?" Dong Xiu Bai berteriak dengan kesal saat melihat bocah lelaki yang berdiri menundukkan kepalanya di d
"Gege, tubuhku terasa lemas," keluh Dong Xiu Bai tak berdaya."Kau terlalu lama berendam di dalam air panas." Xiao Long menggelengkan kepalanya, kemudian membantunya untuk naik ke tepi kolam.Diambilnya jubah dan pakaian Dong Xiu Bai. Jubah itu digunakannya untuk menutupi tubuh telanjangnya. Perlahan digendongnya gadis itu dan membawanya kembali ke kamar."Ah tuan, apa yang terjadi pada nona kecil?" Pria tua yang tadi menyambut mereka berdiri di ambang pintu diiringi dua pelayan wanita, terkejut melihatnya tengah menggendong Dong Xiu Bai."Tidak apa-apa, dia hanya terlalu lama berendam di kolam air panas," sahut Xiao Long tenang dan datar."Haiya, dia terlalu bersemangat. Kalian berdua masuklah, siapkan makan malam mereka di atas meja itu!" Pria itu memerintahkan kedua gadis pelayan itu untuk menyiapkan makan malam untuk Xiao Long dan Dong Xiu Bai.Sementara Xiao Long merebahkan Dong Xiu Bai ke ranjang kang dan menutupinya dengan selimut. Meski terlihat lemas tapi pipi gadis mungil it
Pagi harinya, mereka kembali bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini Xiao Long meminta Tian Min untuk duduk di kereta penumpang bersama Dong Xiu Bai."Aku tidak mau!" Dong Xiu Bai menolak.Bibirnya mengerucut dan wajah cantiknya terlihat masam. Tuan Wu berusaha membujuknya, tetapi gadis rubah itu tetap bersikukuh tidak mau."Nona, nanti kita akan melewati hutan kematian, itu salah satu hutan yang cukup menakutkan. Ada baiknya anda duduk di dalam kereta bersama Tian Min," bujuk Tuan Wu."Tidak mau! Aku tidak takut jika bersama Long Gege," sahutnya dengan tegas."Aih! Xiao Long ini merepotkan," keluh Tuan Wu, menatap Xiao Long tak berdaya.Xiao Long menghela napas, dan turun dari kereta. Didekatinya Dong Xiu Bai dan berjongkok di depannya."Bai'er, jadilah gadis baik. Perjalanan kali ini cukup berbahaya. Hutan kematian memang sekilas tidak semenakutkan namanya tetapi tetap berbahaya jika kita tidak waspada," jelasnya pada Dong Xiu Bai dengan hati-hati."Tapi Gege...." Dong Xiu Ba
"Lepaskan Long Gege!" Dong Xiu Bai melompat dan berteriak pada wanita itu."Bai'er menjauhlah! Aku baik-baik saja," Xiao Long dengan terbata-bata memintanya untuk menjauh."Baik-baik saja? Kau pikir kau siapa?" Wanita cantik itu marah setelah mendengar ucapan Xiao Long dan melemparkannya ke dinding kedai.Dong Xiu Bai dan Tuan Wu berteriak bersamaan dan berlari menghampirinya. Namun, dua buah tombak menghalangi mereka untuk mendekati Xiao Long."Kau!" Dong Xiu Bai berteriak marah dan menyerang wanita cantik itu. Melemparkan jarum kristal es dan menggunakan jurus seribu langkah menari langit.Wanita itu terkejut dan segera menghindari jarum kristal es, tetapi dia tidak dapat menghindari tendangan kaki Dong Xiu Bai yang mengenai bahunya."Kau boleh juga gadis kecil!" Wanita tersenyum menyeringai, mengusap-usap bahunya."Lady Mu Dong Fei! Kami mampir ke kedaimu untuk membeli arak istimewamu!" Xiao Long berteriak sembari berdiri tertatih-tatih dibantu Tuan Wu mendekati Dong Xiu Bai.Dong X
"Bagaimana dengan pedang ini?" Xiao Long mengangkat pedang yang masih dipegangnya.Lady Mu hendak menjawab, saat seorang pelayan laki-laki bertubuh tinggi besar membawa nampan berisi mi pesanan mereka tadi. Dengan sigap lelaki itu meletakkan mangkok-mangkok mi di hadapan mereka, kemudian dia kembali lagi ke dapur."Sepuluh tahun lalu, serombongan pengungsi dari ibukota dipimpin oleh Perdana Menteri Ming dan Jenderal Won melewati kedaiku." Lady Mu mulai bercerita.Sementara Xiao Long dan kawan-kawan menyantap mi mereka dengan lahap sembari mendengarkannya. Tak mereka sangka, mi kedai ini memiliki rasa yang sangat lezat."Perdana Menteri Ming membeli arak istimewa dariku, seperti biasa aku hanya mensyaratkan mereka untuk mengalahkanku dalam tiga jurus, dan Jenderal Won adalah orang yang hampir mengalahkanku. Meski tidak mengalahkanku, aku tetap menjual sekendi arak untuk mereka," lanjut Lady Mu meneruskan ceritanya yang sempat terjeda tadi.
Tian Min terus memacu keretanya. Hingga mereka hampir melewati separuh perjalanan dalam Hutan Kematian."Gege, mereka masih mengejar kita," bisik Dong Xiu Bai yang meringkuk ketakutan dalam pelukan Xiao Long."Jangan khawatir! Sebentar lagi kita akan sampai di pohon persik keramat. Mereka tidak bisa melewati daerah itu." Xiao Long menenangkannya."Tuan Long, sebaiknya anda yang mengemudikan kereta dan biarkan saya yang akan menjaga nona." Tiba-tiba Tian Min mengusulkan."Apa kau yakin?" Xiao Long menyibakkan tirai jendela dan melongokkan kepalanya menatap bocah itu."Baiklah!" Dia menyetujui usulan bocah itu.Tian Min menghentikan kereta dan melompat turun kemudian bergegas bertukar tempat dengan Xiao Long. Dong Xiu Bai tidak memprotes seperti biasanya. Meski enggan dia tidak berkata apa-apa dan kembali meringkuk di sudut kursi penumpang."Nona, jangan takut. Aku pasti melindungimu," bisik Tian Min lirih.Xiao L
"Bai'er, kau tidak sendiri. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu." Xiao Long membelai punggung gadis mungil itu."Ehm! Aku juga akan selalu bersama Gege," sahut gadis mungil itu di sela Isak tangisnya."Xiao Long, ayo kita lanjutkan perjalanan, agar tidak perlu menginap lagi." Tuan Wu mendongak, menatap langit."Sudah sore," gumam Tian Min yang telah berhenti merapal mantra seribu bunga."Kita harus bergegas, karena setelah keluar dari Hutan Kematian tidak ada lagi desa ataupun kota," sahut Xiao Long."Gege bolehkah kendi ini aku bawa?" Dong Xiu Bai menatap kendi abu jenazah Perdana Ming."Bawalah!" Xiao Long mengangguk setuju."Kalian berdua duduk di kereta penumpang!" lanjutnya memerintah kedua bocah itu.Kali ini Dong Xiu Bai dan Tian Min tidak memprotes perintahnya. Keduanya segera menaiki kereta dan duduk berseberangan. Sedangkan Tuan Wu duduk di sebelah Xiao Long yang mengemudikan kereta.Kereta m