Pagi harinya, Tuan Wu dan Ao Yu Long kembali sibuk mengemasi barang-barang mereka. Meski hanya beberapa lembar selimut dan beberapa bejana dan alat makan ala kadarnya."Tuan Wu apa yang sebenarnya terjadi semalam?" Dong Xiu Bai bertanya dan mengikutinya terus."Tidak ada apa-apa Nona." Tuan Wu tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.Dia tidak berani bertanya kepada Xiao Long karena sedari pagi tadi pria itu terlihat muram dan berdiam diri. Hanya Tian Min yang berani mendekatinya. Bahkan Tuan Wu yang biasanya selalu menggodanya pun sama sekali tidak berani mengajaknya berbicara jika bukan suatu hal yang penting."Kau bohong!" Dong Xiu Bai mencebikkan bibirnya, cemberut dan tiba-tiba mencubit pinggang Tuan Wu dengan keras."Aoh! Nona Muda!" Tuan Wu meringis kesakitan sekaligus merasa kesal."Nona Muda jangan seperti ini." Keluhnya saat melihat ekspresi Dong Xiu Bai yang terlihat kesal sekaligus kesal."Kau bukan lagi anak-anak. Kau adalah seorang gadis, kau tidak boleh bersikap seperti
Tian Min memacu kereta kuda dengan cepat. Sementara Tuan Wu harus berhadapan dengan bayangan-bayangan hitam yang ternyata sekelompok orang berpakaian serba hitam."Wah! Wah! Setelah cukup lama akhirnya kita kedatangan tamu!" Seorang wanita yang sepertinya pemimpin kelompok bayangan hitam itu tersenyum menyeringai menatap Tuan Wu."Ah terima kasih atas sambutannya." Sahut Tuan Wu seraya tersenyum manis."Oh tentu saja. Kami sangat menyukai tamu-tamu sepertimu ini." Wanita itu tersenyum manis dan melangkah mendekati Tuan Wu."Cukup lama kami tidak melihat manusia beradab seperti dirimu. Rasanya pasti menyenangkan bermain-main sebentar denganmu." Wanita itu berbicara dengan santai sementara jari jemarinya terulur hendak menyentuh wajah Tuan Wu."Nona, Anda sungguh tuan rumah yang baik." Tuan Wu kembali tersenyum manis dan meraih jari jemari wanita itu tepat sebelum menyentuh pipinya."Sayangnya aku tidak suka bermain-main dengan wanita sepertimu." Tuan Wu perlahan meremas jari jemari wan
"Tuan Wu mereka masih mengejar!" Tian Min berteriak saat menoleh ke belakang dan melihat serombongan orang berkuda di belakang kereta mereka."Astaga! Matilah kita Tian Min!" Tuan Wu berteriak panik.Tian Min semakin mempercepat laju kereta. Kini mereka melewati daerah yang berpenghuni. Dimulai dari kadang-kadang yang mulai menghijau dan kepulan asap dari beberapa bangunan yang mereka lewati, pertanda adanya kehidupan."Sepertinya kita memasuki pedesaan Tuan Wu!" Tian Min berseru."Iya! Lihat di depan ada pasar!" Tuan Wu menunjuk pada kerumunan di depan mereka.Tian Min memperlambat laju kereta karena jalan yang dilaluinya tak lagi sepi. Ada beberapa kereta kuda yang berpapasan dan juga para pejalan kaki. Belum lagi deretan pedagang yang menjajakan barang dagangan mereka di tepi jalan."Itu Nona Muda!" Tian Min berseru sembari menunjuk pada seorang pedagang tanghulu."Astaga! Kita mengkhawatirkan mereka dan mereka ternya
"Tuan, kami hanyalah pedagang yang kebetulan melewati wilayah ini. Jika kau tidak keberatan ijinkan kami untuk melanjutkan perjalanan." Xiao Long menyarungkan kembali pedang Taring Harimau Putihnya."Silakan kalian melanjutkan perjalanan kalian. Namun biarkan lelaki itu tinggal. Dia telah melukai putri ketua Klan Tang dengan jurus Peremuk Tulang dan dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya itu." Pria itu tidak lagi menyerang.Sikap Xiao Long yang cenderung merendah membuatnya sedikit terkendali."Jurus Peremuk Tulang? Saya rasa Anda salah paham. Kami hanya orang biasa dan tidak memiliki hubungan dengan Sekte Keabadian." Xiao Long masih berusaha untuk menjelaskan.Meski dia sendiri pun meragukan Tuan Wu tetapi dia tidak bisa membiarkan orang-orang menekannya. Lagi pula Tuan Wu sepertinya tidak mengenal Ketua Fu Rui, salah satu Tetua Sekte Keabadian."Aku tidak peduli! Minggir dan pergilah atau aku tidak akan segan untuk menghabisimu j
"Lepaskan Nonaku!" Tian Min berlari dan segera memeluk melindungi Dong Xiu Bai yang telah dikerumuni para penunggang kuda."Hei bocah!" Paman pemilik kedai berlari mencoba untuk mencegah Tian Min."Bawa mereka!" Ketua Pang tidak mengindahkan teriakan Tian Min dan memerintahkan anak buahnya untuk membawa keempat orang itu."Long Gege! Tuan Wu! Bangunlah!" Dong Xiu Bai mengguncang lengsn Xiao Long mencoba untuk membangunnya."Percuma saja! Dia tidak akan bangun setidaknya hingga besok pagi. Racun pelemah syaraf telah melemahkan syarafnya. Jadi sekali pun besok pagi mereka berdua terbangun, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa." Ucap salah seorang penunggang kuda, satu-satunya wanita di dalam rombongan yang dipimpin Ketua Pang."Kau!" Dong Xiu Bai melepaskan diri dari pelukan Tian Min dan mengambil pipa yang tergantung di punggungnya, bersiap memetiknya untuk mengiringi Tarian Badai Salju."Nona jangan!" Tian Min berusaha mencegah
"Tuan Wu!" Tian Min menepuk-nepuk pipi tabib itu setelah memeriksa denyut nadinya dan Xiao Long.Tidak ada reaksi darinya. Tian Min berpindah dan menatap Xiao Long. Dia tidak berani menyentuh kusir kereta Nona Muda mereka itu."Kenapa aku merasa Anda semakin lama semakin mirip dengan Yang Mulia Kaisar Ao," gumam Tian Min lirih.Sepanjang hidupnya dia hanya satu kali bertemu dengan Kaisar Negeri Kaili itu. Di suatu malam saat dia berada di paviliun milik Nyonya Tua Fang.Kaisar Ao menemui Nyonya Tua dan berbincang cukup lama dengannya. Saat itu Ao Yu Long mengenakan atribut sebagai seorang pemimpin pasukan. Dia mengenakan baju besi dan membawa Pedang Es di pinggangnya."Bagaimana bisa Anda begitu mirip dengan mendiang Kaisar Ao?" gumam Tuan Min sembari menatap lekat-lekat wajah Xiao Long.Jika tidak di situasi seperti ini, dia tidak akan berani menatap kusir kereta itu. Meski Xiao Long hanya seorang kusir, tetapi pembawaan, tindak
"Woi! Bangun!" Pagi-pagi buta pintu gubuk tempat Dong Xiu Bai dan kawan-kawannya ditahan digedor dengan kasar.Dong Xiu Bai segera bangun dan mengusap-usap matanya. Tuan Min segera mendekatinya dan membawakan botol air. Memberinya minum dan sisanya untuk mencuci mukanya yang terlihat kusut dan kotor.Mana Tuan Wu dan Long Gege?" Dong Xiu Bai mencari kedua pria itu."Itu mereka." Tian Min menunjuk pada kedua pria yang tengah duduk santai di kursi.Tuan Wu bahkan mengedipkan mata padanya. Dong Xiu Bai terkikik dan segera bangun dari tempatnya tidur semalam. Setelah merapikan pakaian dan rambutnya, dua segera mendekati Tuan Wu."Apa yang kau rencanakan?" Tanyanya setengah berbisik pada tabib muda itu.Tiba-tiba saja pintu gubuk terbuka dan beberapa pria masuk ke dalam gubuk."Ayo ikut!" Salah seorang pria itu menyeret Tuan Wu sedangkan yang satu lagi menyeret Dong Xiu Bai."Hei! Hei! Aku bisa jalan sendiri!" Tuan Wu menyentakkan lengan pria itu dengan marah."Lepaskan aku!" Dong Xiu Bai
"Long Gege!" Dong Xiu Bai berseru gembira dan memeluk lehernya."Kau tidak apa-apa?" Xiao Long melayang turun dan menjejakkan kakinya ke tanah.Menurunkan Dong Xiu Bai dan memastikan gadis kecil itu baik-baik saja."Jaga telurmu." Xiao Long menyerahkan bungkusan kain yang tadi dibawanya."Aih dari mana Gege tahu ini sebutir telur naga?" Dong Xiu Bai bertanya seraya menggerakkan kepalanya dengan lucu.Jepit rambut di kepalanya turut bergoyang dan berdenting pelan. Entah mengapa di saat Dong Xiu Bai menggerakkan kepalanya seperti itu suasana terasa sunyi. Hanya terdengar desau angin dan denting jepit rambutnya yang bergoyang."Semalam kau tidur dengan memeluknya erat-erat dan bergumam menyebutnya telur naga." Xiao Long tersenyum dan menepuk kepalanya."Bukankah dia tawanan yang di gubuk?" Seorang prajurit menatap mereka."Astaga! Bagaimana mereka bisa lepas? Kalian sungguh ceroboh!" Rekannya marah dan memukul kepa