Beranda / Fantasi / Legenda Negeri Kaili / Kekacauan di Pagi Hari

Share

Kekacauan di Pagi Hari

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 15:29:23

"Woi! Bangun!" Pagi-pagi buta pintu gubuk tempat Dong Xiu Bai dan kawan-kawannya ditahan digedor dengan kasar.

Dong Xiu Bai segera bangun dan mengusap-usap matanya. Tuan Min segera mendekatinya dan membawakan botol air. Memberinya minum dan sisanya untuk mencuci mukanya yang terlihat kusut dan kotor.

Mana Tuan Wu dan Long Gege?" Dong Xiu Bai mencari kedua pria itu.

"Itu mereka." Tian Min menunjuk pada kedua pria yang tengah duduk santai di kursi.

Tuan Wu bahkan mengedipkan mata padanya. Dong Xiu Bai terkikik dan segera bangun dari tempatnya tidur semalam. Setelah merapikan pakaian dan rambutnya, dua segera mendekati Tuan Wu.

"Apa yang kau rencanakan?" Tanyanya setengah berbisik pada tabib muda itu.

Tiba-tiba saja pintu gubuk terbuka dan beberapa pria masuk ke dalam gubuk.

"Ayo ikut!" Salah seorang pria itu menyeret Tuan Wu sedangkan yang satu lagi menyeret Dong Xiu Bai.

"Hei! Hei! Aku bisa jalan sendiri!" Tuan Wu menyentakkan lengan pria itu dengan marah.

"Lepaskan aku!" Dong Xiu Bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Negeri Kaili   Bertemu Ketua Tang

    "Long Gege!" Dong Xiu Bai berseru gembira dan memeluk lehernya."Kau tidak apa-apa?" Xiao Long melayang turun dan menjejakkan kakinya ke tanah.Menurunkan Dong Xiu Bai dan memastikan gadis kecil itu baik-baik saja."Jaga telurmu." Xiao Long menyerahkan bungkusan kain yang tadi dibawanya."Aih dari mana Gege tahu ini sebutir telur naga?" Dong Xiu Bai bertanya seraya menggerakkan kepalanya dengan lucu.Jepit rambut di kepalanya turut bergoyang dan berdenting pelan. Entah mengapa di saat Dong Xiu Bai menggerakkan kepalanya seperti itu suasana terasa sunyi. Hanya terdengar desau angin dan denting jepit rambutnya yang bergoyang."Semalam kau tidur dengan memeluknya erat-erat dan bergumam menyebutnya telur naga." Xiao Long tersenyum dan menepuk kepalanya."Bukankah dia tawanan yang di gubuk?" Seorang prajurit menatap mereka."Astaga! Bagaimana mereka bisa lepas? Kalian sungguh ceroboh!" Rekannya marah dan memukul kepa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Legenda Negeri Kaili   Sambutan Ramah Klan Tang

    "Ini lebih baik!" Dong Xiu Bai tertawa gembira saat memasuki tenda."Nona kau pasti ingin membersihkan diri bukan? Mari ikut denganku." Seorang gadis pelayan menyambut Dong Xiu Bai dan membawanya ke bagian belakang tenda.Sedangkan pelayan yang lain melayang Tuan Wu dan Xiao Long. Tian Min memutuskan untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu. Sama halnya dengan Dong Xiu Bai, dia juga merasa lelah dan berdebu."Bungkusan apa itu?" Tuan Wu memicingkan mata menatap bungkusan kain yang dibawa Dong Xiu Bai tadi.Bungkusan itu kini tergeletak di atas sebuah bantal di sebelah Xiao Long."Entahlah! Namun aku mendengar Bai'er mengigau saat tidur dan menyebutnya telur naga." Xiao Long menjelaskan seraya menyentuh bungkusan itu."Telur naga? Dari mana Nona Muda mendapatkannya?" Tuan Wu menatap benda itu tak berkedip.Dia bahkan lebih fokus pada benda tu daripada memandang gadis cantik yang menuangkan teh untuknya. Gadis itu mencuri-

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Legenda Negeri Kaili   Berdagang

    "Tuan Wu! Tuan Long berhati-hatilah! Sepanjang perjalanan menuju pusat Dataran Tengah bisa dikatakan bukan perjalanan yang mudah." Ketua Pang mengingatkan saat keesokan harinya mereka berempat bersiap untuk melanjutkan perjalanan."Terima kasih atas saranmu Ketua Pang. Apakah situasi di Dataran Tengah benar-benar sudah tak terkendali lagi?" Xiao Long bertanya sembari mengikat barang-barang di atas kereta barang dengan tali."Iya, sangat tidak terkendali. Masing-masing klan dan sekte saling mencurigai dan berseteru. Sudah tidak terbilang pertarungan terjadi dan memakan banyak korban. Rakyat biasa enggan untuk tinggal di wilayah ini karena selalu menjadi korban dan tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan mereka." Jelas Ketua Pang panjang lebar."Itu bisa dimengerti. Aku rasa jika orang-orang biasa tinggal di wilayah ini mereka harus bergabung dengan sekte atau klan tertentu dengan membayar sejumlah upeti." Xiao Long menatap Ketua Pang dengan serius

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Legenda Negeri Kaili   Telur Naga

    Wisma Lonceng Naga "Wu Hongyi, apa ada kabar?" Xie Jing Cuan memetik senar guzheng dan memainkan lagu kesayangannya."Tuan Xie, ada tanda-tanda keberadaan Pasukan Mo Yu." Wu Hongyi melaporkan dan seperti biasa melayang turun dari pohon plum yang kini sudah tak berbunga lagi."Di mana mereka?" Tian Xie masih memetik senar guzhengnya dengan santai."Mereka berada di pusat Dataran Tengah. Saat ini Dataran Tengah mulai dilanda gejolak. Perseteruan antar sekte dan klan semakin meruncing." Wu Hongyi meletakkan sebuah gulungan dari lengan jubahnya dan meletakkannya di atas meja marmer."Lima belas tahun sekte dan klan di Dataran Tengah mencoba untuk saling menahan diri. Namun sekarang sepertinya itu sudah tidak mungkin lagi. Dendam lama, ambisi dan kepentingan-kepentingan segelintir orang membuat wilayah yang memang sudah panas menjadi semakin membara." Xie Jing Cuan tersenyum kecut.Dia sendiri adalah ketua Sekte Sembilan Pintu Kemati

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Legenda Negeri Kaili   Menuju Dataran Tengah

    Xiao Long masih terjaga dan menatap telur yang didekap Dong Xiu Bai. Ingatannya kembali melayang saat dia masihlah seorang bocah seusia Dong Xiu Bai."Pangeran, sebenarnya Naga es bukan hanya roh tetapi memang seekor naga. Sama halnya dengan Rubah putih berekor sembilan milik Klan Ming dan Phoenix Api milik Klan Hua." Ming Feng Ying menjelaskan padanya saat mengajarinya sejarah Negeri Kaili."Apakah kau pernah melihat ketiga hewan mistis itu?" Tanyanya dengan polos pada pria yang selalu membuatnya terkagum-kagum itu."Jangankan diriku, ayah dan kakekku pun belum pernah melihatnya." Ming Feng Ying tersenyum dan menepuk kepalanya."Jadi kapan ketiganya terlihat?" Ao Yu Long kembali bertanya dengan polos.Waktu itu dia memang masih kanak-kanak. Hanya tahu dunia di sekitarnya yang dipenuhi dengan orang-orang yang tidak dipahaminya. Posisinya selalu diremehkan karena dia hanya putra seorang selir kecil tanpa gelar apapun."Menurut sejarah ketiganya muncul bersamaan saat perang besar meland

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Legenda Negeri Kaili   Ling-Ling

    "Wah baozi!" Dong Xiu Bai berseru girang.Di dalam kotak terdapat dua buah baozi yang masih hangat. Dong Xiu Bai mengambil sebuah dan membaginya menjadi dua."Ini untuk Gege." Diberikannya separuh baozi itu pada Xiao Long. "Dan ini untuk kalian." Kemudian sebuah lagu diberikannya pada Tuan Wu dan Tian Min."Terima kasih Nona." Tian Min dan Tuan Wu menerima Bao zi itu dan membaginya menjadi dua."Ehm, ini enak." Dong Xiu Bai tersenyum dan menatap baozi berisi daging itu."Makanlah pelan-pelan." Xiao Long memperingatkannya dan mengusap bibir gadis kecil itu dengan sapu tangannya."Bibi cantik tadi pasti pandai memasak." Dong Xiu Bai memuji wanita tadi seraya melirik pintu menuju belakang kedai yang setengah terbuka."Seingatku kedai ini dahulu terkenal dengan baozi dan mie-nya. Juga zongzi dan teh yang juga lezat." Xiao Long menatap ke sekeliling kedai.Kondisi kedai tampak lusuh dan sepi. Meski bersih dan rapi tetap saja terlihat jika kedai ini bukanlah kedai yang terurus."Kau benar,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Legenda Negeri Kaili   Tunggu Aku di Tanah Bebas

    "Bibi Ling-Ling, kami pergi dulu." Dong Xiu Bai memeluk Ling-Ling erat-erat."Siapa namamu?" Ling-Ling menatap Dong Xiu Bai dan menggenggam tangan mungilnya."Bai'er, panggil aku begitu." Dong Xiu Bai tersenyum manis memamerkan gigi putihnya."Bai'er, bisakah kita bertemu lagi?" Ling-Ling melepaskan genggaman tangannya dan merapikan rambut Dong Xiu Bai yang sedikit berantakan."Jika kau pergi ke Tanah Bebas, kami akan mengunjungimu di sana setelah urusan kami di Daratan Tengah selesai." Xiao Long yang menjawab pertanyaan Ling-Ling."Sudah aku duga, kalian bukan orang sembarangan, bukan pedagang seperti katamu." Ling-Ling tertawa dan menatap Tuan Wu dengan tatapan getir."Tidak apa, aku memahami. Baiklah, aku akan ke Tanah Bebas dan menunggu kalian di sana. Berjanjilah untuk kembali ke sana dalam keadaan selamat." Ling-Ling berdiri dan menyusut air mata yang entah sejak kapan mulai menetes dari mata beningnya."Kami berjanji!" Tuan Wu mengangkat tangannya diikuti Dong Xiu Bai dan Tian

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Legenda Negeri Kaili   Undangan

    Xiao Long duduk di kursi menatap jendela dengan tatapan nanar. Sementara itu Dong Xiu Bai beristirahat di kamarnya."Tuan, silakan tehnya!" Gadis pelayan bernama Fang-Fang tadi, menuangkan teh dan menyajikannya untuknya."Terima kasih. Apakah Nyonya Ning masih menerima tamu di malam hari?" Xiao Long bertanya sambil lalu seakan-akan bukan suatu hal yang penting untuk ditanyakan.Gadis itu berhenti menyajikan teh dan menatap Xiao Long takut-takut. Xiao Long tidak memperhatikannya dan menyesap tehnya pelan."Tampan," gumam gadis itu seraya mengulum senyumnya."Apakah Anda ingin bertemu Nyonya Ning?" Tanyanya dengan hati-hati."Iya, sampaikan padanya aku ingin bertemu dengannya kapan pun dia memiliki waktu luang." Xiao Long meletakkan cangkir tehnya dan menatap gadis itu."Baiklah! Akan saya sampaikan kepada Nyonya Ning." Gadis itu tersenyum dan kembali melanjutkan menuangkan teh.Paviliun di wisma Ning memiliki pelayan-pelayan yang pandai dan cekatan. Karena tamu yang menyewa paviliun bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14

Bab terbaru

  • Legenda Negeri Kaili   Era Baru

    Ao Yu Long mengangkat pedang berwarna biru itu ke atas dan mendongak menatap langit yang gelap gulita. Seberkas sinar berwarna biru terpancar dari pedang itu dan berpendar selama beberapa saat menerangi malam di Dataran Tengah, hingga Tanah Bebas dan sebagian wilayah Kaili."Gege!" Dong Xiu Bai melayang turun bersama Rubah Putih dan Tian Min.Dong Xiu Bai segera berlari dan menubruk Ao Yu Long dengan gembira. Ao Yu Long tertawa dan menurunkan pedangnya. Kemudian digendongnya gadis kecil itu dan membawanya kembali ke kerumunan diikuti Tian Min."Hei kalian berdua! Jangan seenaknya!" Tiba-tiba saja Naga Es berseru kesal."Ada apa? Apa kalian ingin tertidur lagi?" Tian Min tertawa dan menyentuh kepala Naga itu."Bocah Duan! Mana Seruling Giokmu?" Rubah Putih mendekati Tian Min dan bertanya dengan gaya acuh tak acuhnya."Rubah Putih, Seruling Giok menghilang bersamaan dengan meninggalnya nenekku!" Dong Xiu Bai turun dari gendongan Xiao Long dan mendekatinya."Aneh! Tetapi aku merasakan roh

  • Legenda Negeri Kaili   Kembalinya Kaisar Ao Yu Long

    "Tian Min selamatkan Nona! Jangan khawatirkan kami! Ingatlah janjimu pada Tuan Xiao Long untuk melindungi Nona!" Nyonya Ning berteriak memintanya untuk menyusul Dong Xiu Bai.Tian Min menatap para wanita itu sebentar. Dengan berat hati dia meninggalkan mereka dan berlari menuju rumah utama. Api berkobar semakin membesar."Kejar dia! Dan tangkap para wanita itu!" Para pria itu berteriak-teriak.Sebagian mengejar Tian Min dan sebagian menyerang Nyonya Ning dan yang lain. Jerit tangis sekaligus ketakutan kembali terdengar. Membuat Tian Min ragu."Tian Min, pergilah! Jika kami mati, kau dan Nona dapat membalaskan dendam kami! Jika kau yang mati sudah pasti kami pun akan mati!" Nyonya Ning berteriak tanpa ragu.Tian Min yang sempat merasakan keraguan kini membulatkan tekad untuk menerobos api. Kobaran api yang semakin membesar tak dihiraukannya."Nona! Nona!" Dia berteriak memanggil Dong Xiu Bai.Pandangan matanya terhalang api dan asap. Dia tidak dapat memastikan di mana dia atau pun Dong

  • Legenda Negeri Kaili   Wisma Diserang

    Beberapa hari kemudian, orang-orang di Wisma Nyonya Ning dan juga di desa disibukkan dengan persiapan untuk mengungsi. Mereka bersiap untuk kemungkinan yang terburuk."Aku dengar desa sebelah diserbu orang-orang tak dikenal. Dalam semalam desa itu hancur lebur." Desas-desus beredar di desa terutama di keramaian.Bahkan para tamu di wisma pun mulai gelisah. Mereka memilih untuk meneruskan perjalanan ke Tanah Bebas. Sedangkan bagi orang-orang yang hendak menuju Dataran Tengah memilih untuk kembali atau bertahan di wisma."Seperti dugaanku, situasi makin tak terkendali, Nyonya." Tian Min duduk di hadapan Nyonya Ning.Sore itu mereka bermain catur go sembari berbincang dan menikmati teh. Akhir-akhir ini mereka berdua lebih sering menghabiskan waktu bersama."Kau benar. Aku khawatir mereka akan menyerang kita kapan saja. Orang-orangku tak akan mampu menahan mereka." Nyonya Ning meski berkata dengan tenang, tetapi kekhawatiran tergambar jelas d

  • Legenda Negeri Kaili   Situasi Makin Kacau

    "Nona!" A Gui berteriak seraya berlari menghampiri Dong Xiu Bai yang tengah berlatih memanah bersama Tian Min."Ada apa? Apakah ada kabar dari Long Gege?" Dong Xiu Bai bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari target yang hendak dipanahnya.Tian Min memberi isyarat pada A Gui untuk menunda laporannya. Menunggu Dong Xiu Bai selesai memanah sesuai target. Anak panahnya melesat dan tepat mengenai sasaran."Nona anda semakin pandai dalam memanah." Tian Min memujinya."Karena kau yang mengajariku. Oh ya Paman A Gui, ada apa?" Dong Xiu Bai kini menatap pria yang selalu setia membawakan kabar dari Xiao Long atau pun Xie Jing Cuan."Surat dari Tuan Long." Sahutnya sembari memberikan sebuah gulungan padanya."Terima kasih." Dong Xiu Bai menerima kemudian membuka dan membaca gulungan itu. Dia menjauhi area latihan dan masuk ke dalam rumah."Pama A Gui apakah ada kabar di Tanah Bebas dan Dataran Tengah?" Tian Min bertanya pada pria yang kini mengikutinya menuju dapur."Ada Tuan. Tanah Bebas ki

  • Legenda Negeri Kaili   Kunjungan Wu Hongyi

    "Yang Mulia bagaimana dengan Pedang Es?" Jenderal Won bertanya saat mereka berpatroli di sekitar Padang Muhly."Pedang itu menghilang dan aku harus mencarinya." Ao Yu Long menatap lurus ke arah rerumputan merah muda yang berkibar-kibar tertiup angin."Bai'er pasti senang jika berada di sini. Dia dapat berlatih dengan bebas," gumamnya lirih.Tiba-tiba terbersit sebuah rasa rindu pada gadis kecil itu. Tawanya yang menggemaskan, denting hiasan rambutnya saat kepalanya bergoyang dan keusilan serta kenakalannya semua itu sangat dirindukannya."Bai'er?" Jenderal Won tertegun mendengar gumaman Xiao Long."Dong Xiu Bai, putri tunggal Lady Ming." Xiao Long tersenyum, menjelaskan."Yang Mulia, jika Anda bertemu dengan putri Lady Ming seharusnya Anda juga bertemu dengan Jenderal Mo Ye bukan?" Jenderal Won bertanya dengan hati-hati.Xiao Long tertegun sejenak kemudian menghela napas dalam-dalam. Sebuah pertanyaan yang dia tahu pasti akan sulit untuk menjawabnya. Bukan perkara mudah untuk mengabark

  • Legenda Negeri Kaili   Perbincangan Tiga Pria

    "Aku heran! Hanya dengan sebuah siulan dan mereka mempercayai kau adalah Kaisar Ao Yu Long." Tuan Wu masih penasaran dengan siulan Xiao Long tadi."Bukankah sedari awal kau bertemu denganku, kau pun sudah mencurigai diriku?" Xiao Long tertawa pelan."Tentu saja berbeda. Waktu itu aku mengobatimu dan tahu chi-mu yang jelas bercirikan chi Klan Ao." Tuan Wu menyahut dengan kesal."Tuan, siulan tadi hanya bisa disiulkan oleh Yang Mulia Kaisar. Itu bukan siulan sembarangan karena siulan itu merupakan kode rahasia yang dikombinasikan dengan jurus Pedang Es." Jenderal Won menjelaskan dengan nada datar tanpa emosi."Begitu rupanya? Xiao Long apakah semua jenderalmu bersikap dingin dan tanpa emosi seperti dia?" Tuan Wu berbisik pelan."Diamlah dan ikuti saja kebiasaan di sini." Xiao Long berbisik pelan dan mengikuti Jenderal Won memasuki tenda. Tuan Wu terdiam dan mendesah kesal, meski begitu dia mengikuti perkataan Xiao Long."Yang Mulia

  • Legenda Negeri Kaili   Padang Rumput Muhly

    "Xiao Long kau serius hendak ke Padang Muhly?" Tuan Wu sekali bertanya saat mereka tiba di sebuah wilayah yang terlihat sepi.Meski ada beberapa bangunan di kejauhan yang cerobongnya mengepulkan asap, tetapi wilayah ini justru selalu dihindari oleh para pengelana mau pun pedagang."Iya, aku yakin Pasukan Mo Yu ada di sana." Xiao Long menatap padang yang hanya ditumbuhi rerumputan berwarna merah muda. Di beberapa tempat memang ada pepohonan tetapi rumput mungli yang berwarna merah muda lebih mendominasi."Tempat yang aneh," gumam Tuan Wu saat tatapan matanya hanya mendapatkan lautan rumput berwarna merah muda yang cantik."Ayo kita ke sana!" Xiao Long memacu kudanya dan kereta berjalan perlahan menelusuri jalan setapak yang membelah lautan rumput merah muda itu.Dari kejauhan padang rumput itu terkesan panas, gersang dan meranggas. Namun saat kereta semakin jauh menyibak rerumputan merah muda itu udara semakin bersahabat.Di beber

  • Legenda Negeri Kaili   Berpisah

    "Ibu Han duduklah!" Xiao Long meminta wanita itu untuk duduk di depannya."Aku ingin mengajari apapun yang bisa kau ajarkan pada Bai'er. Kau mengerti maksudku bukan?" Xiao Long berkata tanpa basa-basi.Bertemu lagi dengan salah satu dayang di istananya dulu membuatnya terbawa kembali ke masa-masa itu. Masa di mana dia masihlah seorang kaisar yang berkuasa dan dihormati."Saya mengerti Tuan." Ibu Han menundukkan kepalanya dalam-dalam."Oh iya, aku dengar kau adalah seorang dayang di istana Zijin sebelumnya. Bagaimana kau bisa tiba di Dataran Tengah dan bukannya ke barat daya?" Xiao Long bertanya dengan asal saja."Tuan saya..." Ibu Han tidak melanjutkan perkataannya karena Tuan Wu tiba-tiba saja memasuki ruangan."Xiao Long ada yang ingin kubicarakan denganmu." Pria itu memberi isyarat agar mengikutinya."Baiklah Ibu Han, aku mempercayakan Bai'er padamu. Tolong jaga dan ajari dia dengan baik. Dia gadis yang baik dan pinta

  • Legenda Negeri Kaili   Aku Berjanji

    Nyonya Ning menyambut mereka dengan ramah. Dia sangat menyukai Dong Xiu Bai. Bahkan dia tidak banyak alasan dan permintaan saat melepaskan Fang-Fang agar bisa menjadi pelayan Dong Xiu Bai secara resmi."Ah Tuan Long, sudah lama sekali Anda tidak mampir kemari." Sambutnya dengan ramah dan genit."Anak manis kau juga ikut?" Nyonya Ning berpaling pada Dong Xiu Bai dan menyapanya dengan lembut.Dong Xiu Bai hanya mengangguk. Tatapan matanya tak lepas dari Nyonya Ning. Entah mengapa dia sangat mengagumi wanita cantik itu. Ada sesuatu yang membuatnya selalu tertarik untuk menatapnya."Nyonya Ning ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Xiao Long duduk di kursi setelah dipersilakan."Apakah itu?" Nyonya Ning mengajak Dong Xiu Bai duduk di dekatnya."Ini mengenai Nona Muda." Xiao Long melirik Dong Xiu Bai.Nyonya Ning tertegun, tetapi kemudian tersenyum lebar. Dia memanggil salah seorang pelayannya."Duo-duo ajaklah Nona Dong untuk bermain di belakang. Sepertinya Paman Li sedang membu

DMCA.com Protection Status