Sudut pandang Lu nie/ pov Lu nieAku Lu nie setelah mendengar cerita yang dilontarkan oleh Len su menyebabkan aku terpukul begitu hebat. sampai tidak ada yang mampu meyakinkanku untuk melakukan suatu tindakan untuk membenci sang penyelamatku.Kata bodoh yang pasti akan diucapkan oleh orang orang ketika mereka menyadari semua isi hatiku, aku tahu bahwa perasaan ini adalah hal yang sangatlah salah besar.Tetatapi jika ada orang yang berkata bahwa aku melakukan tindakan salah maka pasti orang yang berkata itu sudah mati, karena aku membenci orang yang menganggapku seperti itu.Aku mengangkat tanganku lalu menampar wajah yang begitu cantik ini, namun kecantikan itu hilang karena air mata yang tidak dapat terbendung lagi.Sontak Len su yang terkulai lemas dikasurnya membuka mulutnya karena rasa terkejut mungkin. "Ada apa kenapa kau menampar wajahmu," tanya Len su."Tidak apa apa kok aku hanya ingin mengembalikan wajah yang menjijikan ini seperti semula. Kau tidak usah kawatir lanjutkan saj
Kenginanku tidaklain adalah membawa Lin qi yang saat ini sedang berada diposisi yang begitu menyakitkan jika aku yang merasakannya.Aku tahu ketika tidak ada satu pun orang yang dapat menjadi pegangan ketika mengalami situasi sulit, maka sudah dipastikan orang itu akan mengalami situasi yang begitu menyakitkan.Ketika tidak ada bahu untuk bersandar ketika mengalami situasi yang menyakitan pasti akan menjadi orang yang kehilangan jati dirinya.Hal yang aku inginkan bukanlah suatu yang besar akan tetapi yang aku inginkan ini pasti akan dapat menyelamatkanku, dari rasa penyesalan akibat membiarkan orang yang sudah menyelamatkanku dari keterpurukan. Ya satu satunya yang aku inginkan saat ini adalah menyelamatkan Lin qi dari keegoisannya.Aku saat ini juga ingin meminta maaf kepada Lin qi Karena selama ini tidak menyadari perasaan yang dimilikinya.Beberapa hari lamanya melakukan perjalaan untuk pulang akhirnya kami semua tiba dipulau Quino. Setibanya kami dipulau Quino, Yan lin dan Hon kai
********Sudah dua tahun setelah kepergian Lin qi meninggalkan pulau Quino Lu nie yang jatuh terpuruk untuk kedua kalinya mulai menata hidup baru, dia saat ini sudah mulai bisa hidup tanpa sosok Lin qi.Namun jauh dilubuk hatinya paling dalam dia benar benar ingin bertemu Lin qi, sekarang kerjaan kerjaan didataran the libariy sudah ditaklukan sepenuhnya oleh pulau Quino.Pada saat ini dataran libariy sudah berubah nama menjadi kekasiran Quino empair. Setelah kekalahan kerajaan Lon hi yang saat itu pasukan Quino mendapatkan bantuan dari Len si dan hon kai yang sangat ingin menghentikan konfelik yang terjadi dipulau Lon hi.Karena konfelik itu kerjaan Lon hi mengalami kerisis yang mengerikan, mereka berdua Hon kai dan Len si begitu berharap dengan bantuan pulau Quino kerjaan mereka akan kembali seperti sedia kala, sehingga hak wilyaah mereka relakan untuk diolah oleh kerjaan Quino.Len si saat itu begitu geram dengan kedua kakaknya sampai sampai dia ingin membunuh mereka berdua, namun ka
Setelah itu mereka berdua berjalaan kearaah perumahan kumuh yang ada dikota itu. Tumpukan sampah berserakaan dimana mana, semua tempat itu dipenuhi oleh orang orang yang menyedihkan.Lin qi sudah tidak heran dengan pemandangan yang dilihatnya karena selama dia pergi meninggalkan pulau Quino Lin qi selalu bersembunyi ditempat kumuh itu, sembari mengajari anak anak yang tinggal ditempat kumuh tentang pengetahuan.Saat ini Lin qi menyadari sekeras apapun usahanya untuk membuat dunia tanpa adanya diskeriminasi, dia tetap tidak akan mampu membangun dunia seperti yang diimpi impikannya.Lin qi yang pada awalnya sangat tertarik dengan dunia luar kini dia malah merasakaan kesedihan yang begitu mendalam ketika melihat orang yang mengalami nasib malang sepertinya.Setelah berjalaan memasuki lorong lorong perumahan kumuh itu, akhirnya Sarliy dan Lin qi tiba dirumah yang akan mereka tuju sebelumnya. Setibanya dirumah itu, Lin qi segera membuka pintunya memang benar darah mengalir dimana mana tubu
***Sarliy yang mananya sudah terisi lagi membuka matanya, dia saat ini seperti orang kebingungan mungkin saja dia merasa keheranan karena mengeluarkan kekuatan yang diluar nalar manusia biasa."Dimana aku sekarang," ucap Sarliy yang saat itu berbaring dikasur yang begitu empuk. Untuk pertama kali merasakan tempat senyaman itu, tentu saja Sarliy begitu menikmati ketika berbaring dikasur itu.Namun setelah dia mengingat sesuatu Sarliy pun berdiri dari nikmatnya rebahan. "Lin qi dimana kau," ucap Sarliy yang berteriak teriak kesana kemari untuk menemukan keberadaan Lin qi.Ketika dia tidak menemukan Lin qi dilantai atas penginapan, dia pun segera turun mungkin saja dia berniat untuk bertanya kesesorang yang menjaga penginapan itu.Dia berjalan menuruni tangga dengan tubuh yang terombang ambing, dia saat ini terlihat sangat lemas sampai sampai dia hampir terjatuh. Namun ketika dia kehilangan kendali, Sarliy berhasil bertahan karena tangannya memegang penggangan tangga.Dia perlahan menuru
Setibanya dihadapan pemimpin kota peria yang menjadi saksi dalam kasus itu, mulai menceritakan semua kornologi yang dia lihat."Aku akan menerima laporan itu," ucap pemimpin kota setelah mendengar cerita dari peria itu. Pemimpin kota itu saat ini seperti orang yang tidak menghiraukan kasusu itu.Melihat tampang pempin kota seperti itu, Lin qi pun mengeluarkan suaranya, "Aku sarankan jangan menganggap masalah ini dengan remeh.""Apa maksud dari ucapanmu," ucap pemimpin kota itu yang pura pura tidak tahu."Kau bilang apa maksudku kau kira aku tidak tahu dari wajah yang terlihat jelas seperti itu," ucap Lin qi.Pemimpin kota itu pun menyadari bahwa Lin qi bukanlah orang biasa, karena selama ini hanya Lin qi seoranglah yang dapat menyadari isi hati dari pemimpin kota itu.Pemimpin kota itu pun tertawa, "Ternyata kau bukan orang biasa ya, siapa namamu," ucap pemimpin kota itu."Nama ku royn, aku bukannya ingin menentangmu tapi jika kau menggap masalah ini remeh maka kau akan mengalami penye
"Ya sudah kalau begitu, jangan kau paksakan jika kau memaksakan sesuatu maka kau tidak akan mendapatkan apa apa," ucap Lin qi.Mendegar ucapan yang sok bijak itu makoto tercengang lalu dia berkata, "Ucapanmu bagus juga tapi tenang saja aku sudah terbiasa memaksakan diri kau tidak perlu kahwatir.""Hahah ternyata aku salah menasehati orang ya," ucap Lin qi."Tentu saja lah," ucap Makoto.Setelah itu pembicaran mereka terus berlanjut sampai larut malam, oborolan yang menjadi topik antara mereka berdua adalah seterategi militer dan pengalaman akan pertarungan.Menerut cerita yang dilontarkan oleh makoto dia adalah orang yang pada awalnya anak dari bangsawan yang misikin, namun setelah usaha yang cukup lama akhirnya para rakyat pulau Sacturaiy mendukung dia untuk menjadi raja.Sehingga hal itu membuat raja sebelumnya kalah melawan pemberontakan yang dilakukan oleh Makoto, lalu Makoto yang sudah menjadi raja dari salah satu kerjaan sactuariy mulai menaklukan semua wilayah.Pertempuran untuk
Lin qi yang sudah berhasil membuat sarliy penasaran itu pun segera memasangkan, jepit rambut yang berbentuk seperti bulu burung berwarna emas kerambut Sarliy yang berwarna hitam itu. Jepit rambut itu begitu cocok disaat Sarliy yang mengenakan."Kau cuma mau memberikan jepit rambut ini?" Ucap Sarliy."Kalau kau tidak mau kembalikan sini," ucap Lin qi."Tidak mau kau sudah memberikannya untukku masa kau mau mengambilnya lagi," ucap Sarliy."Kalau kau tidak mau mengembalikannya untuk apa kau perotes gadis kecil bodoh," ucap Lin qi, yang mencubit hidung gadis itu.Lagi lagi Lin qi memperlakukan Sarliy seperti apa yang dia lakukan terhadap Lu nie, sehingga membuat dirinya teringat Lu nie kembali. Setelah melamun Lin qi segera melanjutkan perjalaan untuk menuju kekota selanjutnya.Setelah sudah cukup jauh dari kota Lin qi dan Sarliy berjalaan tanpa jeda sedikitpun, walaupun saat itu Sarliy begitu kelelahan Lin qi tetap tidak mengehentikan perjalanannya."Lin qi hewan apakah itu," tanya Sarli