Setelah Fu line berkata seperti itu sang raja pun menuntun kami kearah suatu tempat, kami berjalan menyusuri kerajaan yang begitu mewah. Selang beberapa menit kemudian kami tiba disuatu ruangan, yang ditengah tengahnya terdapat meja budar berwarna emas yang begitu besar.Sepertinya tempat ini adalah ruangan makan untuk menyambut tamu, "Kalian sudah melakukan perjalanan yang cukup panjang, bagaiman kalau kalian menikmati hidangan kami terlebih dahulu," Ucap Gu lien dengan penuh kesopanan."Dengan senang hati kami menerima penawaranmu," ucapku, apabila aku menolak penwarannya maka aku akan dicap sebagai raja sombong.Maka kabar itu pasti akan menyebar keseluruh dataran teh libariy dari telinga ketelinga, dan sampailah kepara raja yang menguasai pulau pulau. Jika rumor itu telah menyebar, maka aku pasti akan kesulitan melakukan deplomasi politik karena rumor kesombonganku itu.Setelah aku menyetujui penwaran Gu Lien beraneka makanan tiba dimeja makan. Disaat aku mengambil satu potong dagi
Setelah Gu line menandatangani perjanjian yang kami sepakati kami pun bercakap cakap sampai larut malam, aku, Lu nie, zard, dan Sun qin segera dibawa untuk menikmati malam diruangan yang terpisah tentu saja Gu lien tidak melarang kami untuk bertemu.*****Kami pun berkumpul disaat sudah tepat tengah malam untuk memberi tahu semua rencana yang aku pikirkan, tentu saja saat ini mereka bertanya tanya kenapa aku mau memberikan senjata yang sangat berharga itu ketangan musuh.Setelah semuanya sudah berkumpul aku menutup rapat rapat pintu, tirai cendela dan aku menutup semua tempat yang bisa membuat kami ketawan sedang membicarakan sesuatu. Aku pun berjalaan keraah mereka yang sudah duduk dikursi ya disediakan untuk berbicara, diatas meja bulat itu terdapat satu teko teh dan 5 cangkir yang sudah diisikan teh.Setelah duduk dikursi kosong aku pun berkata, "Mungkin kalian binggung disaat aku menyerahkan sky wings ke Gu lien.""Ya tentu saja kami binggung apalagi disaat kau menyuruh Long hin u
Setelah semua mengetahu akan maksud dari tindakanku tadi siang, mereka pun kembali kekamarnya masing masing.*****Pagi ini sangat cerah seperti biasanya, aku dan semuanya pun bersiap siap untuk meninggalkan pulau Lon hi, karena negosiasi berhasil kami rahi dan kesepakatan pun terjadi.Disaat aku sudah berada diatas kapal Len si melambai lambaikan tangannya, setelah kain untuk menjalankan kapal terbuka Len si berteriak, "Semoga kalian selamat sampai tujuan, dan berikan salam untuk Hon kai dariku bahwa aku baik baik saja disini." Agar suaranya terdengar dia menyatukan tanganya lalu meletakan tangan itu kemulutnya."Baiklah akan aku sampaikan kau jaga diri baik baik ya Len si," jawabku dengan suara keras. Disaat bercakap cakap kemarin hubungan antara kami berdua sudah semakin erat. Saat ini kami tidak akan langsung kembali kepulau Quino, karena aku akan menuju ketempat yang diromorkan itu. Yaitu pualu terpencil yang tepat berada ditiga perbatasan antar pulau.Kami perlahan meninggalkan
Melihat fenomena itu para awak keru yang aku bawa segera membanting setir kemudi, dan seger menggulung kain bagaian kanan untuk membuat kapal kami berputar, angin yang saat ini berhembus sangat pelan tidak berhasil membuat kapal kami berputar.Pusaran air yang sudah besar itu membesar berapa kali kali lipat dari pada sebelumnya. Sehingga membuat kapal kami terhisap dipusaran itu, untung saja sebelum kejadian yang buruk aku sempat menyebarkan power of spirit diseluruh kapal.Sehingga kami semua aman namun disaat kami terhisap dipusaran angin itu kapal kami terguncang sangat keras, sehingga tubuhku dan semua awak keru tergelinding kekiri dan kekanan.Agar tubuhku tidak tergelinding aku menggenggam tiang tiang kapal, dan selang berapa menit kapal kami yang tergoncang akhirnya menjadi tenang.Tentu saja aku sangat yakin bahwa semua barang barang yang ada didalam kapal ini, berserakan seperti pada saat kami melawan badai topan. Aku dan awak keru yang sudah kembali pulih dari pusing, segera
Disaat aku berkata seperti itu aku mendapatkan penolakan dari mereka, namun aku berhasil meyakinkan mereka agar mempercayaiku, walaupun wajah mereka terlihat cemas disaat aku terbang kedalam jalan gelap itu, tetapi mereka tidak menghentikanku sedikit pun.Sebagai ganti agar tidak menghentikanku mereka mendoakanku agar tetap baik baik saja. Tempat ini sepertinya sangat gelap, semakin jauh masuk kedalam cahaya yang ada diluar semakin redup lalu menutup pandanganku.Untuk dapat melihat disituasi seprti ini, sudah saatnya aku menggunakan kemampuan monster itu. Disaat aku menuju pulau Lon hi, kapal kami diserang oleh monster yang bentuknya seperti gurita, namun berwarna merah merona dan terdapat duri duri hitam ditentangkelnya kepalnya berbentuk ikan kerapu.Monster itu menyerang kami tepat disaat bulan tidak memancarkan cahayanya, beruntung saja pada saat itu aku dan Sun qin yang jaga malam, sehingga kami berdua dapat membantai monster itu dengan mudahnya.Pada saat itu aku menggunakan sua
Setelah mendengar suara itu, aku dan Lu nie pun segera bergegas keluar dari kamar kami untuk melihat keadaan yang ada diluar. Ketika aku membuka pintu yang menghubungkan bagian dalam kapal dengan bagian luar.Aku melihat hawa panas berwarna merah yang pernah membuatku terauma terlihat disepanjang benda yang aku Naiki. Seorang wanita yang mengenakan pakaian zirah berwarna merah yang memiliki lambang, gambar yang aku lihat kemarin terukir dikain yang menjular sampai menutupi kaki.Selain dia mengenakan zirah berwarna merah wanita itu juga mengenakan jubah untuk menutupi bagian belakangnya. Dan wanita itulah yang memancarkan power of spirit yang menakutkan dia memiliki rambut hitam. Dan sepertinya dia yang membakar habis separuh kapalku."Hey sialan siapa kau," ucapku dengan nada amarah. Walaupun aku sekarang tidak marah aku perlu melakukan hal itu karena untuk menakut nakutinya, namun sepertinya dia tidak takut denganku."Kau persisi apa yang dia bilang, kau tetap serangga lemah yang ha
Setelah beberapa detik darah menetes dari lenganku wanita itu sudah berada dibelakangku, sejak kapan wanita sialan itu berada dibelakangku."kenapa kau menggores lenganmu, menolehlah kebelakang dasar seranga lemah." dia pun memukul pungguku dengan peganggan pedangnya, sehinga aku terhempas lalu tenggelam keair. Disaat aku tenggelam banyak monster yang mengepungku lalu menyerangku secara bersamaan, sial kenapa aku bisa terjebak seperti ini.Sepertinya orang ini tidak bisa di anggap remeh sudah saatnya aku mencoba evolusi jirah roh macan. Sebelum para monster itu menyetuh tubuhku, tiba tiba gelembung berwarna biru bening menyelimuti tubuhku, lalu menghempaskan monster monster itu.Disaat aku menyentuh tanah air yang membuatku tengglam, seakaan akan terkuras dan wanita itu terlihat diatas pusaran air mungkin saja pusaran ini tercipta akibat aku menggunakan evolusi jirah roh macan.Aku pun lompaat keatas, memang benar pusaran air tercipta akbiat tindakanku ini, "Ucapanmu tadi ternyata hany
Ken kei sepertinya nama itu tidak asing ditelingaku, setelah aku ingat ingat aku pernah membaca suatu buku dongeng roh naga melawan roh ikan disaat umurku berusia tujuh tahun.Didalam cerita yang aku baca saat itu roh ikan berbuat kerusuhan disuatu negeri yang namanya disamarkan, roh ikan itu berbuat kerusuhan sampai sampai daerah itu dipenuhi oleh bercakan darah yang menenggelamkan negeri itu, darah yang tercipta itu akbiat tumpukan mayat yang tidak terhitung jumbelahnya.Menurut dongeng yang aku baca, pada waktu itu roh ikan yang bernama ken kei, baru pertama kali memasuki suatu negeri yang baru, disaat pertama kali memasukinya dia sangat bahagia selayaknya gadis yang baru pertama kali melihat negeri baru yang sangatlah indah, dan awal kedatangannya dia disambut hangat oleh penduduk negeri itu sehingga membuat dirinya menetap disana.Setelah lima tahun menetap disuatu daerah dinegeri itu, dia menikahi seorang perajurit yang amat kuat dan perkasa, hari hari saat pertama kali menikah d