Lin qi pun segera berdiri lalu dia mengeluarkan suara yang sangat keras, "Kalau aku membiarkan orang yang sangat ku cintai mengemis di depan ku, maka aku bukan lah peria sejati. Aku juga sangat mencintai lu nie, dunia sialan dengarkan ini."Walaupun mereka berdua berbeda ras Lin qi tetap akan memperjuangkan cintanya, tidak peduli apa yang akan diucapkan oleh orang orang dia tetap akan melakukan tindakan itu.Jika semesta memusuhinya dia tidak akan pernah membiarkan hal itu, dapat menghancurkan perasannya. Jika dia dihadapakan dengan pilihan mengorbakan cinta atau alam semesat, pasti Lin qi akan mengorbakan alam semesta yang memusuhinya.Perasaan yang dipendam oleh Lin qi kini meluap bagaikan air sungai yang tidak terbendung lagi. Dia juga merasa lega karena mengucapkan hal yang selama ini dipendamnya.Sebenarnya sejak pertama kali dia berjumpa dengan Lu nie, Lin qi sudah jatuh cinta dengan kecantikan milik lu nie. Pada awalnya dia hanya tertarik namun lama kelaaman bibit cinta tertan
********Kejaidan ini adalah kejadian disaat Yan Lin dan Lu nie bertemu. Lebih tepatnya 35000 tahun yang lalu. Setelah perperangan antara dayoner dan Lu nie.Didataran berwarna coklat karena pepohonan terbakar terdapat dua orang yang sedang bertarung, mereka mengelurakan aura yang sangat terasa aura itu berisi keinginan untuk membunuh.Setelah sekian lama menunggu akhirnya Lu nie bertemu dengan dayoner, akan tetapi dia saat ini hanya menyaksikan pertarungan antara kedua orang itu dari atas bukit. Kilatan petir terus menyabar silih berganti, dibawah kilatan itu terdapat dua orang yang sedang mempertaruhkan nyawanya. Salah satu orang itu bernama Yan Lin.Disaat itu Yan Lin bersiap siap untuk menyerang lawannya dengan senjata berbentuk seperti tali, yang bisa memanjang dan juga terdapat duri beracun.Yan Lin dengan posisi kaki kanan mengarah kedepan sedangkan kaki kirinya bersiap untuk melakukan tekanan kepada tanah, selang beberapa saat tubuhnya melesat kearah musuhnya. Akan tetapi musu
Melihat temannya diserang, Yan Lin pun membantu dengan cara melesatkan duri beracun kearah Dayoner. "Kau tidak usah ikut campur ini pertempuranku dengan dia, jika aku membutuhkan bantuanmu maka aku akan meminta tolong," triak Lu nie.Saat itu serangan duri beracun milik Yan Lin berhasil ditangkis oleh drayoner dengan prisai yang dayoner genggam, akan tetapi ada salah satu duri yang menancap ditubuhnya tanpa dia sadari.Setelah Lu nie berhasil menangkis pukulan dari dayoner, dia segera menghempaskan lengan musuhnya lalu menyerang bagian perut, pada saat itu dayoner melihat gerakan Lu nie yang akan mengincar perutnya dia pun segera mundur kebelakang.Setelah jarak sudah jauh dayoner mengeluarkankan energi hitam berbentuk pisau lalu mengarahkannya keLu nie."Serangan seperti itu tidak akan mengenaiku," dia pun mulai mengihidari satu persatu serangan yang dilesatkankan oleh drayoner, disaat yang sama dia berlari kearah depan. Setelah sampai dijangkauan serangannya dia melompat keatas lal
"Ternyata kau muridnya Sun Ji ya, kau pasti ingin mengambil senjata roh elangkan." Ucap Yan Lin yang seakan akan, sudah mengetahui niat Lin qi yang menuju ketempat dia tinggal."Ya kau benar ngomong ngomong bagaimana kau bisa kenal dengan Sun Ji, dan kenapa senjata roh elang bisa dia dapatkan?" Tanya Lin qi yang saat itu sangat penasaran tentang cerita masa lalu sang guru tercintanya itu."Gimana ya soalnya ceritanya cukup panjang apakah kau mau mendengarkannya," ucap Yan Lin yang ingin memastikan keingin tahuan Lin qi tentang Sun Ji. "Tentu saja," ucap Lin qi dengan antusianya.Yan Lin mulai bercerita tentang kebesaran sun Ji didahadapan Lin qi. **************Aku Yan Lin Saat itu aku sedang berjalan mengembara untuk mengelilingi dataran teh Libariy untuk sebuah misi penting. Rasa kering ditenggorokan menyebabkan tubuh rapuh ini terjatuh, sehingga membuat pandanganku kabur dan gelap. Kalau bisa digambarkan rasanya seperti kehilangan kesadaran secara perlahan.Setelah aku membuka mat
Aku segera berdiri lalu menghampiri pria yang menerima pesanan tadi, disaat aku akan meletakkan koin tiba tiba tanganku dihentikan oleh Sun ji, "Biarkan aku saja yang membayar semuanya." Ucapnya, dia pun memasukkan tangannya kedalam baju, lalu meletakkan koin untuk membayar kedepan pria itu.Setelah itu Aku dan Sun ji pun melangkahkan kaki keluar dari ruangan yang membuat, pendengaranku teralihkan oleh orang orang yang saling menceritakan sesuatuhal, entah apa yang mereka bicarakan karena aku mendengar suara suara yang samar.Aku dan dia berjalan menyusuri sebuah kota yang belum pernahku lihat sebelumnya, kota itu sangat padat yang isinya dipenuhi oleh pedagang dan pembeli. Disaat aku berada disebuah tempat seperti lorong yang matahari tidak bisa menyinarinya, aku mendengar suara rintihan orang yang meminta tolong.Walau suaranya terdengar samar-samar, telinga ini tetap bisa mendengarnya, aku dan Sun ji segera bergegas kearah suara itu akan tetapi kami terlambat."Buk...." Suara pukula
*********Setelah yan lin selesai bercerita dia berkata, "Pada masa itu Sun Ji yang dikenal dengan nama the ceos, zung xi yang di kenal dengan pahlawan qiun, dan aku yang di kenal dengan nama world thert. Kami bertiga saat itu di kenal dipenjuru dataran the libariy karena tugas mulia yang tidak pernah di lakukan oleh orang selain kami.""Itu cerita singkat bagaimana aku kenal dengan sun ji, oh iya tanpa bantuan sun Ji mungkin aku tidak berhasil melakukan hal itu, jika kau ingin mengambil senjata roh ini," ucap Yan Lin yang saat itu memberikan senjata roh elang kepadaku."Dengan senang hati aku menerima senjata ini." aku yang baru pertama memegang senjata roh memasang wajah kagum, mungkin wajah seperti itu yang mereka berdua lihat."akhirnya kita berhasil mengamankan senjata Roh elang Lin qi," ucap Lu nie."ya sepertinya begitu," jawabku.Aku Lin qi setelah mendengar cerita dari Yan Lin Aku merasakan perjuangan mereka bertiga yang tidak pernah mengenal menyerah, untuk menciptakan perdam
Ditempat ini terasa hampa ataukah aku yang terlambat menyadarinya, secara logika udara yang ada disini sangat sedikit, tetapi entah kenapa Yan Lin berhasil bertahan hidup dengan lama disini, pertanyaan itu yang menggangu pikiranku sekarang.Aku saat ini sudah berada didalam pohon dunia, sebelum memasukinya aku sempat berpikir didalam pohon ini sangat gelap. Akan tetapi saat mata ini melihat warna cerah berwarna biru, yang diciptakan oleh benda berbentuk bulat yang dikelilingi cicin emas membuat ekspetasiku lenyap seketika.Aku sangat kagum dengan pemandangan itu sehingga membuat tangan ini tidak dapat berhenti untuk menyentuhnya, ah sial rasa sakit disekujur tubuhku melebihi rasa sakit saat memakan daging monster. Sehingga rasa sakit itu membuat pandanganku semakin buram, entah kenapa kesadaran ini semakin tidak bisa kurasakan.Tempat apa ini aku membuka mata dengan perlahan lalu melihat sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mata. Tanpa aku sadari tangan ini bergerak dan menutupi mata
Aku saat ini tidak mengetahui apa maksud dari ucapannya barusan. "Mengendalikan ku? jangan bercanda dasar bodoh aku akan membunuhmu sekarang juga."Sebenernya aku hanya ingin menggertaknya saja, tetapi dia malah menerima tantanganku. Dia melesatkan kuku yang sangat tajam yang tepat mengarah kewajahku, akan tetapi aku sempat berhasil menghindarinya. Aku saat ini tidak dapat mengelak lagi sehingga membuatku, mengeluarkan senjata evolusi dari kekutan monster yang berhasil aku kuasai.Senjata ini bentuknya cukup aneh karena terlalu banyak perlengkapan yang aku gunakan, intinya, aku memiliki armor lengan worlef dok dilengan kanan untuk lengan kiri terdapat cakar ponix fire. dan untuk bagian tubuhku diselemuti oleh armor koblid sedangkan bagian kaki, mengenakan sepatu yang memercikan petir untuk mempercepat gerakan.Aku pun membalas serangannya dengan gabungan kekutan worlf dok dan ponix fire sekali gus, sial dia bisa menghindari seranganku barusan, lalu dia membalasku dengan serangan yang