Setelah merasa cukup beristirahat, Lin Feng menyusuri dasar jurang kegelapan mencari herbal. Dia mendapat sangat banyak herbal berharga yang sangat langka di Kekaisaran Qilin. Diapun meracik herbal-herbal itu menjadi ribuan pil kultivasi, pil obat, dan pil khusus.Dasar jurang kegelapan sangatlah luas seperti hutan pada umumnya. Dasar jurang kegelapan termasuk ke dalam wilayah hutan kegelapan di bagian barat.Lin Feng menuju bagian barat hutan kegelapan. Dia keluar dari hutan melewati perbukitan, lembah dan pegunungan. Tak lama, Lin Feng sampai di desa terpencil bernama desa mawar.Lin Feng memasuki desa dan berjalan santai. Dia melihat keanehan di desa mawar. “Desa ini terlihat sangat sepi,” gumamnya.Lin Feng hanya melihat beberapa orang tua, anak-anak dan wanita yang lemah. Jumlah mereka sangat sedikit dan dapat dihitung dengan hitungan jari.Warga desa menatap Lin Feng penuh perhatian. “Siapa orang itu? Kenapa sampai di desa terpencil ini?”Lin Feng tidak mempedulikan warga desa y
Lin Feng dan warga desa Habai digiring menuju ke tempat mereka akan bekerja. Mereka baru saja sampai di area tambang namun langsung disuruh untuk bekerja.Ctarrr“Aaaa.”Seorang warga desa di cambuk karena berjalan sangat pelan. Diapun menjerit kesakitan dan mempercepat langkahnya.Lin Feng sangat murka dengan perlakuan orang-orang dari sekte kepala ular kepada warga desa. “Tunggu sebentar lagi! Aku akan menyelamatkan warga desa dan menghabisi orang-orang kejam ini,” gumamnya.Lin Feng dan warga desapun mulai bekerja mengikuti arahan beberapa orang dari sekte kepala ular yang mengawasi mereka.Lin Feng mendekat ke warga desa yang sudah lama menjadi budak kemudian bertanya, “tuan, darimana orang-orang kejam ini?”Warga desa itu diam seribu bahasa. Dia takut pengawas melihatnya bercakap-cakap dengan Lin Feng.Lin Feng mendekat ke warga desa lain, namun hasilnya tetap sama. Beberapa warga desa malah takut berdekatan dengan Lin Feng yang mengajak mereka bercakap-cakap.“Apa yang kamu laku
Lin Feng kemudian melesat ke utara untuk mencari markas sekte kepala ular. Tak lama, Lin Feng melihat sebuah gua di area perbukitan. Di mulut gua, dua orang dengan kultivasi tahap raja ketiga terlihat sedang berjaga.WusssLin Feng secepat kilat melesat ke mulut gua.Dia langsung mencekik dua orang yang berjaga di mulut gua dengan tangan kanan dan kirinya. Mereka mencoba untuk melepaskan diri namun tidak berdaya melakukannya.“Apa ini markas sekte kepala ular?” tanya Lin Feng.Uhuk … uhuk …Dua penjaga terbatuk-batuk sesak nafas akibat cekikan Lin Feng. “Si … siapa kamu?”Lin Feng menguatkan cekikannya. “Aku bertanya apa ini markas sekte kepala ular?”“Uhuk … uhuk … be … banar tuan.”Lin Feng melepaskan cekikannya, kemudian memukul leher kedua penjaga itu dengan telapak tangannya.BukkkBukkkKedua penjaga tewas seketika akibat pukulan telapak tangan Lin Feng yang sangat mematikan mengenai nadi leher mereka.Lin Feng kemudian menyelinap masuk ke dalam gua. Lorong di dalam gua itu sanga
Hutan kegelapan merupakan hutan yang sangat luas, mencakup wilayah istana bintang dan paviliun merak. Setelah menyusuri bagian barat dasar jurang kegelapan melewati lembah, perbukitan dan pegunungan, Lin Feng ternyata sampai di wilayah kerajaan paviliun merak.Lin Feng bermaksud menyelidiki kekuatan besar yang berhubungan dengan sekte kepala ular. Dia melesat pergi meninggalkan sekte kepala ular yang telah hancur lebur.BommmBommmDuarrrSaat Lin Feng melewati sebuah hutan, dia mendengar suara ledakan menggelegar. “Suara apa itu?”Lin Feng menuju ke sumber suara dan melihat dua orang yang sedang bertarung. Di sisi kedua orang itu, beberapa pohon hancur dan terbakar akibat pertarungan dahsyat mereka berdua. Dua orang itu merupakan patriark sekte poenik surgawi dan patriark sekte langit hitam.Lin Feng mengamati pertarungan dari balik sebuah pohon.“Guan Li, untuk apa kamu menyelidiki sekte langit hitam?” tanya patriark sekte langit hitam kepada patriark sekte poenik surgawi yang berna
“Aku sangat penasaran dengan sayembara itu. Aku mungkin harus menyaksikannya,” gumam Lin Feng.“Jika kamu merupakan murid sekte aliran putih maupun netral, kamu bisa mengikutinya,” sahut Patriark Guan Li.“Aku memang murid salah satu sekte di kerajaan istana bintang. Namun, aku hanya penasaran dengan sayembara itu dan tidak bermaksud mengikutinya.”Patriark Guan Li hanya mengangguk. “Ngomong-ngomong, apa yang akan kamu lakukan di kerajaan paviliun merak?” tanya Patriark Guan Li.“Aku akan mencari tahu kekuatan besar yang membuat warga desa maupun kota sengsara,” jawab Lin Feng.“Seseorang yang barusan aku bunuh adalah patriark sekte langit hitam. Sekte langit hitam merupakan kekuatan besar di paviliun merak. Apa mungkin sekte langit hitam yang kamu maksud? Jika benar, maka, memang seperti itulah sekte aliran hitam, mereka selalu membuat orang-orang lemah sengsara.”Lin Feng kemudian berpikir, hal itu memang pantas dicurigai. Sekte langit hitamlah yang mungkin berhubungan dengan sekte
Dari keterangan warga kota itu, Lin Feng mengetahui jika di kota asap putih sering terjadi penculikan terhadap para gadis suci. Berdasarkan desas-desusnya, sekte aliran hitamlah yang melakukannya.Warga kota itu juga memberitahukan kepada Lin Feng jika di belakang kota asap putih terdapat hutan bambu. Beberapa orang yakin jika ada sekte aliran hitam bersembunyi di salah satu tempat di hutan bambu itu.“Apa walikota diam saja dengan penculikan itu?” tanya Lin Feng kepada warga kota.“Apa kamu pikir walikota berani jika memang ada sekte aliran hitam di hutan bambu?”“Benar,tidak hanya penculikan, kota ini mungkin bisa porak poranda jika walikota berani mengusik mereka,” sahut warga kota lain.Lin Feng yakin jika sekte tulang tengkorak berada di hutan bambu itu. Diapun memutuskan untuk menuju ke hutan bambu di belakang kota asap putih dan mencari sekte tulang tengkorak.Tak lama, Lin Feng sampai di belakang kota asap putih. Dia melesat cukup lama melewati jalan setapak di hutan bambu. La
Tranggg Tranggg Tranggg Lin Feng beradu teknik dengan patriark dan lima tetua sekte tulang tengkorak. “Apa kalian tidak malu mengeroyokku?” ledek Lin Feng. “Kita tidak perlu membuang banyak waktu dengan mengeroyokmu,” balas patriark sekte acuh. “Meskipun begitu, kalian tidak akan mampu mengalahkanku,” ujar Lin Feng. “Rasakan ini, Tarian Pedang Naga.” Lin Feng bergerak Lincah menyerang para petinggi sekte tulang tengkorak. Dampak pertarungan itu membuat area di sekitar mereka berantakan. Para pasukan sekte tidak ada yang berani mendekat, hanya berkerumun menyaksikan pertarungan Lin Feng dengan para petinggi sekte dari jarak jauh. Tranggg Tranggg Tranggg Lin Feng dan para petinggi sekte tulang tengkorak terus beradu teknik dan jurus. Dalam waktu singkat, Lin Feng berhasil membuat lima orang tetua terluka. Meskipun dikeroyok, Lin Feng terlihat menguasai pertarungan. Namun, para tetua masih bisa bertahan menghadapi serangan Lin Feng, begitupun dengan patriark sekte tulang tengk
Pasukan sekte tulang tengkorak yang tersisa berkeringat dingin ketakutan. Mereka lari pontang-panting setelah kematian patriark sekte mereka di tangan Lin Feng.Lin Feng tidak tinggal diam. Dia mengejar pasukan sekte yang bermaksud melarikan diri darinya. “Pedang Gelombang Kehancuran.”DuarrrDalam sekali serang, ratusan pasukan sekte tulang tengkorak tewas di tangan Lin Feng.“Pedang Menembus Langit.”SrakkkSrakkkSrakkkLin Feng menyerang dari arah belakang pasukan sekte yang hendak melarikan diri. Dia seperti monster yang sedang memangsa buruannya. Puluhan demi puluhan anggota pasukan sekte tulang tengkorakpun tewas bergeletakan.Lin Feng terus mengejar pasukan sekte yang melarikan diri, dia menghabisi mereka dengan teknik membunuh masal.Tak lama, markas sekte tulang tengkorak hanya menyisakan Lin Feng seorang diri. Dia telah menghabisi sekitar dua ribuan pasukan sekte tulang tengkorak sementara lima ribu sisanya dia biarkan melarikan diri karena tidak mungkin mengejar mereka sem