Bab 40. Babak kedua ( Turnamen )Di pagi buta, semua orang sudah berdatangan menuju turnamen pertandingan, sedangkan semua peserta masih tertidur pulas. Untuk bisa menonton langsung, kursi penonton jadi rebutan semua orang, semua prajurit kerajaan kewalahan mengatasi banyaknya pengunjung, beberapa saat kemudian suara ayam berkokok membangunkan semua peserta. "Ah… ternyata sudah pagi!" ucap Ling mengusap mata yang masih mengantuk"Leona, sudah pagi…!""Iya!" "Ayo kita sarapan dulu!" "Oke!" Setelah selesai menikmati makanan, semua peserta berkumpul lalu berjalan memasuki turnamen besar, semua orang bersorak melihat 10 peserta berdatangan. Qin Chen melambaikan tangan ke arah semua orang, sedangkan Ling menunduk malu karena tidak biasa dihadapan orang banyak, immortal Ling Fan ayah Ling hanya menggelengkan kepalanya."Ayah yakin kamu memenangkan turnamen ini!" ucap satu sosok di balik awan Semua peserta sudah duduk di kursi masing-masing, setelah itu keluarga kerajaan berjalan memasu
Bab 41. Babak Kedua ( Turnamen )Satu perwakilan dari sekte Kincir Air lolos ke babak semifinal, sedangkan perwakilan sekte danau lotus sudah sepenuhnya gugur dan tidak ada yang bisa bertanding lagi. Pertarungan sedang berlangsung, waktu pertandingan terus berjalan, tidak lama setelah itu giliran Qin Yuri untuk bertanding."Yang kita tunggu-tunggu, Qin Yuri dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… dua peserta dipersilahkan untuk memasuki arena pertandingan!" "Aaaaaaaaaaa….!" teriak penonton kegirangan"Hoi…!" sorak semua orang Qin Chen berdiri "apakah kamu yakin menggunakan pedang itu lagi?" "Tidak apa kewan… biarkan aku berjuang sekali lagi?" "Baiklah, aku harap kamu berhasil mengalahkan perwakilan sekte bunga dosa!""Em!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" sosok cantik berjubah hitam dengan corak bunga mawar merah mendarat di tengah arena pertandingan"Ini gila… apakah Qin Yuri bisa menang melawannya?""Aku juga tidak tahu!" Qin Yuri berjalan menaiki tangga, ia
Bab 42. Bintang TurnamenSemua orang bersorak gembira saat pembawa acara sudah kembali, pertandingan akan dilanjutkan sebentar lagi. Ayah Qin Chen meminta prajuritnya untuk memukul gendang memberikan dukungan kepada putranya, hal itu membuat keadaan semakin meriah, nama Qin Chen menjadi topik utama di pembicaraan semua orang, di tambah lagi Qin Chen memiliki pedang tingkat legend. Pembawa acara mengangkat tangan "pertandingan dilanjutkan!""Hoi…!" sorak semua penonton kegirangan "Inilah saat yang di tunggu-tunggu… siapa lagi kalau bukan Bintang kita Qin Chen dari sekte tiga lantai akan melawan Hun Li Di dari sekte bunga dosa… dua peserta dipersilahkan untuk menaiki arena pertandingan!" "Hoi….!" "Aaaaaaaaaa…!" teriak semua wanita tergoda ketampanan Qin Chen "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Hun Li Di mendarat di tengah arenaQin Chen berjalan sambil melambaikan tangan ke arah semua orang, suara gendang dipukul oleh pasukan Keluarga Qin untuk mendukung tuan muda mereka, di atas langit
Bab 43. Cemburu butaTurnamen babak kedua sudah selesai, semua orang di buat terhibur dengan pertandingan luar biasa, sekte tiga lantai menjadi perbincangan di tempat-tempat bersantai semua orang. Putri Liu Yin mengundang lima peserta yang tersisa untuk makan-makan di istana, sekarang semua orang menuju Istana megah."Qin Chen, bagaimana ini… kira-kira makanan apa yang mereka sediakan?" bisik Ling "Tenang saja, ada aku!" "Haha…!" Tidak berapa lama, dua sosok tiba di depan gerbang istana, dari luar bangunan besar berlapis emas sudah terlihat. Penjaga mengantarkan Ling dan Qin Chen untuk menuju aula, disana sudah terlihat tiga peserta lainnya. Semua orang melihat ke arah pintu masuk, Qin Chen dan Ling membungkukkan badan memberikan hormat."Hormat Putri!" "Qin Chen, Ling… silahkan duduk!" ajak putri Liu Yin menuangkan air minum"Terimakasih!" Semua orang menikmati makanan bersama, keadaan benar-benar hening dan terasa tidak nyaman, lima peserta makan satu meja tentunya tidak mungki
Bab 44. Babak Ketiga Turnamen Di pagi hari, semua orang kembali berdatangan menuju area turnamen. Semua peserta juga bersiap-siap untuk bertanding, mereka masih sangat mengantuk karena malam tadi tidak bisa tidur. Sorakan penonton terdengar ke tempat beristirahatnya semua peserta, terompet berbunyi memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba. Ling menghela nafas saat Qin Chen meninggalkannya lebih dulu, ia tidak tahu apa yang ada pikiran temannya sampai begitu marah besar. Sambil berjalan Ling menggunakan pita hitam, ia melihat ke arah ratusan ribu penonton bersorak memberikan dukungan."Hoi….!" "Kakak Ling… kamu pasti bisa!" teriak kelompok anak yatim di kursi penonton Pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, keadaan hening menunggu sosok tua berbicara."Semuanya….!" teriak pembawa acara mengangkat kedua tangan"Hoi…!""Hari ini adalah penentu untuk babak final selanjutnya… lima peserta dipersilahkan menaiki arena pertandingan!" Lima peserta terakhir berjalan
Bab 45. Qin Chen Vs Wang JinDentuman keras terdengar sampai keluar arena turnamen, sudah setengah hari pertarungan berlangsung. Diatas langit dua naga bertarung dengan kekuatan besar, di bawahnya Qin Chen melawan Wang Jin, keadaan turnamen hening tanpa ada yang bicara, semua penonton terdiam menyaksikan pertarungan dua peserta. Efek dari naga emas membuat Qin Chen kebal terhadap senjata yang digunakan Wang Jin, ditambah aura leluhur keluarga Qin yang memberikan dukungan penuh. Arena pertandingan terbelah 100 bagian akibat benturan kekuatan, Wang Jin melemparkan tombaknya."Yaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Brengsek…!" terak Qin Chen keluar dari kabut tebal"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Wang Jin terlempar ke atas langit lalu mendarat di atas kepala naga biru "Amarah Naga Biru!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Naga biru menebakan energi spiritual ke arah Qin Chen yang berada di tengah arena, Qin Chen berdiri di atas pedang terbang lalu mendarat di atas kepala naga emas, setel
Bab 46. Ling Vs Hun Men Satu hari berlalu, di pagi hari yang begitu cerah terlihat penduduk berdatangan menuju turnamen pertandingan, banyaknya orang membuat siapa saja harus berdesakan untuk masuk, dalam waktu singkat kursi penonton sudah terisi penuh. Terompet berbunyi memberitahu kalau Keluarga kerajaan sudah tiba, saat itu juga ratusan juta penduduk berlutut secara bersamaan."Hormat Yang Mulia!" ucap semua penonton "Terimakasih, bangunlah!" Raja Liu dan keluarganya duduk di kursi VIP, pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, semua orang bersorak ketika turnamen hendak dimulai."Penonton…!""Hoi….!" "Hari ini adalah pertandingan terakhir dari babak ketiga… kalian pasti tahu siapa yang akan bertanding bukan? Langsung kita sambut saja!""Hoi…!""Ling dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… kedua peserta dipersilahkan untuk memperlihatkan diri!""Hoi…!" Satu sosok melesat cepat mengejutkan semua orang, Hun Men melompat kesana-kemari dengan p
Ban 47. Pertarungan SengitDi tengah arena pertandingan pemuda menggunakan pita hitam berdiri, bola mata bersinar keemasan membuat siapa saja yang menatapnya terkena serangan mental. Hun Men merapalkan segel tangan saat melihat Ling mengeluarkan kekuatan besar, semua penonton begitu tegang menonton jalannya pertarungan."Ling… kamu kira aku tidak memilikinya!" ucap Hun Men menarik Kultivasi suci "Yeaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Ini gila… gunakan formasi pelindung!" teriak Jenderal Wang memerintahkan pembawa acara"Baik!" Formasi Pelindung di aktifkan, dua sosok di arena dalam mode mengamuk, arena pertandingan retak seribu lalu hancur menjadi batuan kecil, semua orang bersorak gembira menantikan mereka beradu kekuatan. "Yeaaaaaaaaaa…!"Trak-DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Kehampaan retak seribu saat dua buah pedang berbenturan, kilatan cahaya menghiasi arena pertandingan, gerakan dua peserta semakin cepat dan tidak bisa diikuti oleh mata telanjang, langit bergemuruh dengan
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan